Angel, kini sudah berada di ruangan tamu. Perasaannya jadi tidak menentu karena harus bertemu dengan veri, orang yang telah menghamilinya.
'Gimana ini akankah veri, mempercayai kalau aku hamil anaknya? Lagian, aku bersumpah kalau anak yang ada dikandunganku anak dia.' gumam Angel, berbicara pada diri sendiri.
"Sudah siapkan, Angel?" tanya Aleena, yang kini sudah berada di ruang tamu.
"Sudah Kak. Oya Kak, nanti sajalah jangan sekarang ya Kak," pinta Angel, kepada Kakaknya.
"Tidak bisa! Sudah sekarang ayo kita berjalan menuju mobil, disana sudah ada Juna menunggu kita." Aleena, sambil berjalan keluar menuju mobilnya.
Angel, dengan segera berjalan mengikuti langkah kakaknya di belakang.
*
*
1 jam kemudian ...
Aleena, Juna dan Angel, kini sudah berada di kediaman rumah Veri. Mereka dengan segera keluar dari mobilnya dan berjalan menuju rumah yang begitu mewah.
Saat mereka sudah berada di depan pintu dengan segera Juna, mengetuk pintunya.
Tok ... tok ... tok ...
Tidak ada orang yang membukakan, pintunya. Juna, mencoba sekali lagi mengetuk pintu.
Tok ... tok ... tok ...
Lagi- lagi tidak ada orang yang membukakan, pintunya.
"Ini orang kemana sih? Sudah dua kali aku ketuk pintunya tidak ada yang buka juga," gerutu Juna, merasa kesal.
"Sabar, Sayang," Aleena, mencoba menenangkan suaminya.
"Tidak bisa sabar begitu saja Sayang, aku pingin tuh tonjok mukanya karena telah membuat adik iparku hamil," Andrew, dengan mengepalkan kedua tangannya.
Mobil mewah datang menghampiri rumah tersebut. Lalu, seseorang tersebut keluar dari mobilnya.
Seorang pria tampan dengan memakai jas kemeja dan celana katun khas orang kantoran keluar dari mobil. Pria tersebut tidak sendiri, akan tetapi ditemani oleh wanita cantik dengan memakai baju style korea dan rok sebawah lutut.
Angel, Aleena dan Juna pun terbengong melihat pria dan wanita tersebut sudah keluar dari mobilnya dan berjalan menuju rumah miliknya.
Saat Pria dan Wanita tersebut sudah berada di dekat Angel, Aleena dan Juna, dengan segera pria tersebut membuka kacamatanya, lalu menatap sinis.
"Kalian, mau ngapain kesini?!" tanya Veri, sambil menatap sinis.
"Jangan sok belagu deh Kamu! Mentang-mentang punya wanita baru, kamu seenaknya saja memperlakukan wanita dan pergi tanpa mau bertanggung jawab!" Juna, merasa geram lalu mencengkram kerah Veri.
Veri dengan segera mengempaskan tangan Juna, lalu menatap tajam
"Maksud kamu apa berbicara seperti itu?!" Veri, menatap tajam Juna.
"Ini orang malah balik bertanya dan malah pura-pura tidak tahu, terus tidak mau mengakui kesalahannya lagi," omel Juna, sambil menatap sinis Veri.
"Aku tuh benar-benar tidak mengerti dengan ucapanmu! Maksudnya apa berbicara seperti itu? Kamu bilang aku tidak tanggung jawab? Emangnya aku harus tanggung jawab apaan?!" Veri, mencengkram kerah Juna, lalu melepaskannya.
"Aku tahu, kamu itu cuma pura-pura bego dan tidak mau bertanggung jawab! Jadi laki tuh gentle dong," sindir Juna.
"Aku-" ucapan Veri, terputus saat Aleena, mencoba untuk menghentikan perdebatan diantara mereka.
"Stop, hentikan perdebatan kalian! Kalau gini terus kapan selesai masalahnya?!" Aleena, menatap suaminya lalu menatap Veri.
"Suami kamu yang duluan mulai dan berkata seenaknya! Mau dia apa sih, hem?!" Veri, menatap tajam Juna.
"Kamu benar-benar ya-"
"Stop, Mas! Biarkan aku menjelaskan semuanya," potong Aleena, sambil menatap suaminya.
Juna, memilih untuk diam dan menuruti perkataan Istrinya.
"Aku mau kamu bertanggung jawab atas perbuatanmu, yang telah membuat adikku hamil!" Aleena, sambil menatap Veri.
"A-apa, Angel, hamil?!" Veri, merasa terkejut mendengar perkataan Aleena.
"Iya, dia hamil anakkmu, jadi kamu harus tanggung jawab!" ucap Aleena, sekali lagi.
"Tidak, tidak mungkin! Aku tidak yakin, kalau anak yang ada dikandungan adikmu adalah anakku!" bentak Veri, sambil menatap Angel.
Angel, merasa emosi dan merasa kalau dirinya hina. Angel, dengan segera berjalan menghampiri Veri, lalu menampar pipi Veri, hingga membuatnya meringis kesakitan.
"Kamu bilang kalau aku pelacur, begitu?! Enak banget ya kalau kamu berpikir seperti itu. Jelas-jelas kalau anak yang ada dikandunganmu adalah anakmu! Kamu masih ingat, saat di diskotik kamu mabuk, lalu menarik paksa aku ke dalam kamar. Niatnya aku pingin nolongin, tanpa di sangka kamu telah merengut kesucianku!"
Veri, tidak bisa berkata apa-apa. Veri, masih ingat betul apa yang dikatakan Angel.
"Jaga ngomonganmu! Jangan pernah menuduh kekasihku yang telah menghamilimu! Aku tahu, kamu cuma akting untuk mendapatkan Veri, karena dia kaya raya dan tampankan?!" bentak Via, sambil menatap tajam Angel.
Kini Angel dan Via saling menatap tajam. Suasana pun semakin mencengkram.
bersambung ...
Jangan lupa tinggalkan jejak dan kasih dukungannya ya😊.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Maizaton Othman
Juna..
2024-11-30
0