BAB 5

Siti tahu jika ini akan terjadi, lambat atau cepat Arya pasti akan mengatakan niatnya jika ingin menikahi Lilis, meskipun dengan alasan kasian.

Malam ini di ruangan keluarga Arya dan Siti juga Lilis duduk berhadapan.

"Mas ingin mengatakan sesuatu sama kamu. Mas harap kamu bisa menerima ini!" ucap Arya.

Siti tetap tenang meskipun didalam hati ia ingin menangis, namun tak akan ia jatuhkan air matanya yang berharga untuk lelaki seperti Arya.

"Mas ingin menikahi Lilis, mas merasa kasian melihat Zia yang sudah tidak mempunyai seorang ayah, dan mas ingin menjadi ayah untuk Zia dan Hanan, serta menjadi suami untuk kamu dan Lilis. kamu tenang saja mas akan berlaku adil."

Setelah mengatakan itu, Arya menatap mata Siti, ia yakin sekali Siti akan setuju karena Siti adalah istri yang baik dan penurut.

"Mas ingin menikahi Lilis karena rasa kasian terhadap Zia yang tidak mempunyai ayah, begitu? Apa mas tidak memikirkan perasaanku dan Lilis sebagai wanita? Dan kamu Lilis apa yang kamu harapkan dari pernikahan ini jika memang terjadi ? Apa kamu akan menerimanya dengan lapang dada atau kamu menerimanya karena punya niat yang lain? Tanya Siti kepada mereka.

"Kamu begitu ingin menjadi ayah untuk Zia sampai kamu melupakan jika kamu adalah seorang ayah dari seorang anak laki-laki yang bernama Hanan. Jika kamu benar-benar ingin menjadikan Zia anakmu, kita bisa mengangkatnya menjadi anak tanpa harus menikah dengan ibunya kan?.

Arya terdiam, dia membenarkan ucapan Siti jika mereka bisa mengangkatnya menjadi anak tanpa harus menikahi Lilis, namun jika mereka tidak melakukan kesalahan. Arya yang terbujuk rayu setan khilaf hingga akhirnya ia dan Lilis melakukan hubungan terlarang itu. Sementara Lilis memintanya untuk bertanggung jawab, Lilis takut jika sampai ia hamil, maka ia akan semakin dibenci oleh ibu-ibu yang tinggal di sekitar rumah mereka.

"Siti kita bisa menjadi madu, dan kita tentunya bisa akur dalam menjalani kehidupan rumah tangga kita bersama mas Arya, apalagi kita sudah lama saling mengenal! ucap Lilis pada akhirnya setelah lama terdiam.

Siti yang mendengar ucapan Lilis tersenyum sinis.

"Maaf, tapi aku tidak mau menjadi madu mu, lebih baik aku berpisah dari mas Arya, dari pada mempunyai seorang madu, apalagi madu seperti dirimu! ucap Siti dengan tegas.

Lilis mengepalkan tangannya mendengar yang di katakan oleh Siti.

"Kenapa kamu tidak bisa menerima Lilis menjadi madu mu ? Lilis bahkan rela jika bermadu dengan mu?. Arya mulai menaikkan suaranya.

"Maaf mas, tapi imanku belum sekuat Siti Aisyah untuk menerima itu semua ini, aku belum cukup kuat untuk mengucapkan kata rela, dan aku juga ingin menjadi seperti *Siti Khadijah yang menjadi istri satu-satunya untuk nabi Muhammad saw* sampai ia meninggal. Sampai di sini paham kan mas?.

Arya sungguh tidak menyangka jika Siti akan menolaknya, ia pikir akan mudah untuk membujuk Siti karena dia istri yang selalu menuruti perkataan suami.

"Oh ya mas, aku selama ini memang selalu menuruti perkataan kamu, tapi aku bukan wanita bodoh yang mau berbagi suami! kamu ingatkan jika sebelum menikah denganmu aku ini seorang wanita yang bekerja di kantor. jadi... aku bukan wanita yang mudah untuk kamu bohongi! jika kamu memang ingin menikahi Lilis silahkan, aku tidak akan melarangnya, tapi sebelum itu terjadi lepaskan aku. Aku juga ingin bahagia. satu lagi aku akan mengurus surat perceraian kita."

Arya masih terdiam mendengar ucapan Siti, dia tau jika sebelum menikah Siti memang bekerja di sebuah perusahaan, setelah menikah dengannya Siti lebih memilih menjadi ibu rumah tangga dari pada menjadi wanita karir.

Bagaimana mas, apa kamu setuju dengan ucapanku tadi? kita juga akan membagi semua yang kita beli bersama secara adil!"

"Mas menikahi Lilis hanya karena rasa kasian tidak lebih, mas mohon pikirkan lagi" Arya masih berusaha untuk membujuk Siti.

Lilis tau jika Arya menikahinya karena rasa kasian terhadap Zia, namun ia begitu kesal ketika Arya mengatakan itu di depan Siti.

"Mas, jangan menjadi lelaki egois ingin memiliki semua yang kamu inginkan! aku tau kenapa kamu ngotot ingin menikahi Lilis, aku juga sudah tau jika kalian telah melakukan hubungan terlarang itu. Sekarang bertanggung jawablah mas, nikahi Lilis tapi lepaskan aku!.

Arya begitu terkejut, ia tidak menyangka jika Siti mengetahui hal itu. Dan itu membuatnya merasa semakin bersalah terhadap Siti.

"Maaf, baik lah mas akan melepaskan mu, dan kamu tetap lah tinggal di rumah ini!"

"Tidak mas, rumah ini dan restoran ambil lah oleh mu, aku akan mengambil kontrakan dan beberapa aset tanah yang kita beli bersama dulu, aku akan pulang ke kotaku. Dan aku akan menjual semua bagian ku."

Arya mengangguk.

"Tidak bisa, kontrakan dan aset tanah itu harus menjadi milik mas Arya, kamu hanya boleh memiliki rumah ini! teriak Lilis sambil menunjuk ke arah Siti.

Sekarang Siti tau jika Lilis tidak hanya menginginkan Arya tetapi juga menginginkan harta.

"Lilis kamu bisa diam tidak! bentak Arya.

"Ini bukan urusanmu, semua harta dan aset yang ada aku membelinya bersama Siti jadi kamu jangan ikut campur! paham!.

Lilis yang mendengar Arya membentaknya hanya bisa menunduk dan mengepalkan tangannya.

"Awas kamu Siti, kamu aku akan menghancurkan mu" Batin Lilis.

Siti juga terkejut mendengar Arya yang membentak Lilis, Karena selam bersama dirinya Arya belum pernah sekalipun membentak dan memarahinya seperti ia memarahi dan membentak Lilis.

"Baiklah Siti mas akan menceraikan kamu sekarang juga. Namun yang harus kamu ingat jika mas sungguh mencintai kamu dan Hanan, mas melakukan ini karena mas merasa berdosa kepadamu. Mas juga minta maaf karena tidak bisa menjaga ucapan mas dulu ketika menikahi kamu, untuk tidak pernah menyakitimu. sekali lagi mas minta maaf" ucap Arya sambil memohon dan menangis karena merasa bersalah.

"Hari ini saya jatuhkan Talak satu kepadamu, dan mulai detik ini kita bukanlah suami istri lagi, dan rumah tangga kita berakhir sampai di sini" Arya mengucapkan kalimat talak dengan bergetar dan menangis.

Sekarang Siti dan Arya resmi bercerai secara agama, ada perasaan sedih di hati Siti dan Arya.

Arya merasa sedih karena harus kehilangan wanita yang amat dicintainya, dan senang karena sekarang tidak lagi menyakiti hati wanita yang bernama Siti.

Sementara Siti juga merasakan hal yang sama sedih karena harus berpisah dengan laki-laki yang telah bersamanya selama enam tahun, dan senang karena sekarang ia bisa pergi dari hidup Arya tanpa harus merasakan sakit saat melihatnya bersama wanita lain.

"Aku yang akan mengurus surat perceraian kita, dan selama itu berlangsung tinggallah di rumah ini, karena rumah ini akan menjadi milik Hanan. sekarang aku pergi, jaga diri baik-baik!" ucap Arya sembari berjalan keluar rumah.

Tanpa membalikkan badannya Arya berkata," namun aku mohon jangan larang aku untuk tetap bertemu Hanan". Siti mengangguk,

"Tentu mas, aku tidak akan pernah melarang mu untuk bertemu anak kita."

"Lilis ayo kita pergi sekarang! ajak Arya kepada Lilis.

"Tunggu sebentar mas, aku mau bicara sebentar sam Siti, kamu tunggulah di mobil!.

Arya pun meninggalkan kedua wanita tersebut.

"Akhirnya aku yang menang Siti, kamu lihat kan bagaimana pesona seorang Lilis." ucap Lilis dengan bangganya.

"Ya, aku melihat pesona Lilis yang murahan yang rela mengambil kebahagiaan wanita lain. Oh ya aku punya lagu untuk kamu, lagu ini cocok banget untukmu, dengerin ya.

"Ambil saja, bekas suamiku" ucap Siti sambil tertawa. Lilis yang mendengarnya mengeram marah, ia merasa bahwa Siti telah mempermalukannya.

"Sekarang kamu pergi dari sini, mas Arya sudah menunggu mu, aku juga mau tidur! usir Siti.

Lilis berjalan dan masuk ke dalam mobil.

Setelah mereka pergi barulah Siti menumpahkan air matanya.

"Ya Allah, hamba mohon kuatkan hati hamba, dan kuatkan juga hati anak hamba" Pinta Siti di dalam hatinya

Siti bingung bagaimana menjelaskan semua ini kepada anaknya nanti.

Namun Siti berusaha untuk terus menguatkan hatinya" Aku harus kuat, besok aku akan langsung pulang ke rumah orang tuaku. masalah surat cerai mas Arya bisa mengirimkan kepada ku jika sudah selesai. Dan masalah penjualan tanah dan rumah kontrakan bisa aku pikirkan nanti, yang terpenting sekarang adalah aku dan anakku" monolog Siti.

Ia pun langsung menuju ke kamar anaknya dan berbaring di sampingnya. mencoba menenangkan hati dan pikirannya.

...----------------...

...Hidup akan terus berlanjut, sedih boleh tapi jangan sampai kita larut dalam kesedihan itu....

^^^**Hai readers jangan lupa untuk terus dukung karya ku ya.^^^

jangan lupa like, komen dan subscribe. ups lupa inikan bukan YouTube🤭🤭🤭**

Terpopuler

Comments

Sri Watigustami

Sri Watigustami

makan tu kasian,demi janda sampai merelakan mnjadakan istrinya. dasar laki2 otak udang.

2025-01-03

0

Yati Syahira

Yati Syahira

laki ama temen bejat

2025-03-04

0

Vivi Bidadari

Vivi Bidadari

Biarkan Arya menyesal dari arti kata kasihan

2023-05-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!