Satu bulan sudah Lilis bekerja di restoran.
Dan selama itu pula Lilis terus berusaha untuk mengambil hati Arya, tanpa memikirkan perasaan Siti istri Arya.
Lilis sudah di kuasai nafsu, nafsu ingin memiliki laki laki yang telah mempunyai anak dan istri.
Lilis selalu berusaha mencari perhatian Arya di setiap kesempatan, ia bahkan selalu membawa makanan untuk di berikan kepada Arya.
Tapi Arya selalu menolak pemberian dari Lilis, ia masih berusaha untuk tidak menyakiti hati istri dan anaknya.
Para karyawan yang bekerja muak melihat sikap centilnya Lilis, yang selalu berusaha mendekati bos mereka. Ditambah lagi Lilis yang tidak pernah bekerja dan hanya bisa memerintah saja, membuat mereka bertambah muak.
Lilis adalah wanita egois yang tidak pernah memikirkan perasaan orang lain, ia hanya memikirkan dirinya sendiri. Berusaha mengambil kebahagiaan wanita lain.
Setiap pulang dari restoran Lilis selalu mengajak Arya untuk mampir ke rumahnya dengan alasan Zia merindukannya. Awalnya Arya tidak mau, tapi karna Lilis selalu memaksanya dan mengatakan bahwa Zia saat ini sedang demam karena merindukan Arya. Arya yang merasa kasihan, akhirnya mau ke rumah Lilis untuk menjenguk Zia. Lilis yang mendengar bahwa Arya mau kerumahnya tersenyum
"Perlahan-lahan Arya akan jatuh ke perangkapku." Batin Lilis.
Sekarang Lilis tau bagaimana cara untuk terus membujuk Arya agar terus mau ke rumahnya. Zia, ya Lilis akan menggunakan anaknya untuk menarik simpati dari Arya, Lilis tau jika Arya tidak bisa melihat orang lain kesusahan.
Sementara itu Arya yang di landa rasa khawatir dan ibanya terhadap Zia, tidak lagi memberi kabar kepada Siti bahwa ia akan ke rumah Lilis.
Arya berpikir bahwa Siti tidak akan tahu jika dia ke rumah Lilis, walaupun Siti tahu jika Arya pergi ke sana ia tidak akan marah, begitulah pikir Arya. Tanpa Arya sadari bahwa CCTV berjalan itu lebih berbahaya. Arya tidak memikirkan bagaimana tanggapan para tetangga jika melihat ia ke rumah seorang janda, meskipun ia mantan kakak iparnya.
...****************...
Saat Arya sampai di rumah, hari sudah gelap, ia pun melihat kearah rumahnya yang sudah dalam keadaan gelap, Arya pun melirik arloji yang selalu melingkar di tangannya.
"Sudah pukul 23:00, pasti Siti sudah tidur " pikir Arya.
Ia pun langsung memarkirkan mobilnya di garasi.
Saat Arya menekan saklar lampu di dalam kamar dia begitu terkejut melihat
Siti yang sedang duduk di atas ranjang, dengan tangan bersidekap di dada sambil menatap tajam kearahnya.
"K--kamu belum tidur sayang?" tanya Arya dengan gugup, padahal dia sudah tau jawabannya.
"Dari mana saja kamu, mas? Kenapa baru pulang? Kamu tidak tau kan jika anakmu terus saja menangis mencari mu, apa yang ada di benakmu, sehingga kamu baru pulang selarut ini."
Arya yang melihat tatapan tajam dari mata sang istri hanya menunduk.
"Maaf, mas mengaku salah karena tidak mengabarkan ke mana mas pergi. sekali lagi mas minta maaf." Ucap Arya.
Siti hanya diam, dia terus menatap tajam kearah Arya. Sementara Arya yang melihat Siti terus menatapnya hanya bisa mengusap wajahnya dengan kasar.
"Mas pergi ke rumah Lilis selepas pulang dari restoran, karena Lilis mengatakan jika Zia sedang demam karena terlalu rindu sama mas" jelas Arya.
Siti masih tetap diam.
"Mas juga mengaku jika mas memberi gaji Lilis lebih besar dari karyawan yang lainnya, itupun karena mas merasa kasihan, tidak lebih dari itu."
Arya yang sadar dengan ucapannya langsung menutup mulutnya.
"Kok bisa aku keceplosan sih. Semoga Siti tidak marah Ya Allah". Batin Arya.
Siti yang mendengar kejujuran Arya hanya tersenyum.
"Terima kasih karena sudah mau jujur mas.
Aku mohon kurangi rasa kasihanmu terhadap mereka, tanpa kamu mereka akan tetap baik-baik saja! terkadang orang karena rasa kasihan yang berlebih, akhirnya bisa jatuh cinta." ucap Siti sambil membaringkan badannya.
Hai readers mohon dukung terus karyaku ya,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Vivi Bidadari
Janda yg tau diri sdh dikasihani malah melunjak
2023-05-21
0
Dewi Purwanti
dasarr laki-laki goblok,.....
2023-02-21
1