Andrea duduk di singgasana, banyak orang-orang juga mulai berkumpul dan berdiri di tepi ruangan. Selain itu, dari belakang Andrea muncul dua orang gadis. Satu adalah wanita dewasa yang anggun dengan rambut merah dan gaun yang sedikit terbuka.
Disisi lain ada seorang wanita muda yang mungkin baru berumur belasan tahun berdiri dengan senyuman lembut. Dia wanita yang cantik, bahkan Aludra cukup terkesima ada gadis muda dengan paras seperti itu.
Mereka memperkenalkan diri sebagai Elizabeth Borea Van Etherbelt, istri dari Andrea. Dan, putri mereka, Eleanor Borea Van Etherbelt.
Semua orang memberikan penghormatan kepada mereka, keluarga nomor satu di kerajaan ini. Bellatrix dan yang lainnya juga memberikan hormat dengan cara mereka sendiri meski gerakannya agak canggung.
Di sisi lain Aludra hanya memiliki wajah berkerut marah karena dia sama sekali tak memahami bahasa yang digunakan orang-orang dunia ini.
Bellatrix tentunya menyadari kesulitan Aludra dan membuka suara.
“Permisi,” ujar Bellatrix, “Apakah kamu tak memiliki sesuatu yang membuat seseorang bisa memahami bahasa dunia ini?”
Andrea mengangkat alisnya, “Mungkin saja ada sesuatu seperti itu. Namun bukan hal mudah mendapatkannya, selain itu, barang tersebut hanya sekali pakai.”
“Apa yang dikatakannya?” tanya Aludra.
Bellatrix menjelaskan dengan wajah bermasalah, “Maaf, tampaknya kamu harus bersabar untuk bisa memahami bahasa dunia ini.”
“Aku tak peduli dengan itu,” Aludra menatap Andrea secara langsung. “Katakan padanya cara bagiku untuk kembali. Tak peduli apapun yang terjadi, aku harus kembali ke keluargaku!”
Bellatrix tampak ingin menyampaikan sesuatu namun segera dia mengatakan apa yang Aludra sampaikan. Entah bagaimana caranya, setiap kali Bellatrix berbicara, meski bahasanya sama dengan Aludra namun di telinga penduduk dunia ini berbeda.
Aludra mulai bertanya-tanya apakah ada teknologi tertentu yang mempengaruhi hal tersebut. Namun mengingat peradaban dunia ini yang masih menganut sistem hierarki, besar kemungkinan teknologinya tak seperti di bumi.
Andrea mulai berbicara dan Bellatrix dengan cekatan menerjemahkan setiap kalimatnya.
“Tak ada jalan bagimu, atau siapapun untuk kembali dari dunianya. Aku sendiri tak tahu banyak tentang ini, bahkan sihir pemanggilan orang dari dunia lain baru ditemukan satu dekade belakangan.”
Aludra menggertakkan giginya dengan kuat dan mengepalkan tinjunya, “Persetan dengan sihir dan dunia lain! Lantas mengapa kalian memanggilku ke sini?!”
Bellatrix sekali lagi menerjemahkan perkataan Aludra, tentunya bagian tidak sopan dia hapuskan dari kalimatnya. Secara tak langsung dia akan menjadi perantara Aludra dengan penduduk dunia ini.
“Kerajaanku masih meneliti tentang hal ini. Jika kamu ingin tahu alasanmu datang ke tempat ini, maka tolong diam dan dengar penjelasanku.”
Andrea terlihat sedikit jengkel, namun Aludra jauh lebih jengkel. Dia enggan mendengarkan hal tak penting karena yang terpenting sekarang adalah cara agar dirinya kembali ke bumi.
“Aku akan mulai menjelaskan tentang mengapa kalian datang ke sini.”
Dari penjelasan yang telah diterjemahkan oleh Bellatrix, mereka datang ke dunia ini berkat sihir kuno yang dinamakan, Heroes Summon. Sihir tersebut baru ditemukan dan diteliti lebih lanjut lebih dari satu dekade sampai saat ini.
Harusnya akan ada dua belas orang yang bisa dipanggil ke dunia ini melalui sihir tersebut dikarenakan Divine Protection yang disediakan dewa hanya tersedia dua belas.
“Divine Protection adalah perlindungan suci bagi mereka penduduk dunia lain yang terpanggil dan menjadi pahlawan. Ada tiga belas dari kalian, jika salah satunya tak memahami bahasa dunia ini maka dia benda asing yang sejak awal tidak seharusnya ada di sini.”
Benda asing itu adalah Aludra, mungkin dia terlalu sial karena ikut terpanggil. Sejak awal sihir tersebut harusnya hanya akan membawa Bellatrix, tetapi karena Aludra memeluknya untuk menolongnya maka dia ikut terbawa.
“Ini adalah sihir khusus yang digunakan untuk memanggil pahlawan untuk membantu manusia menyelesaikan perang Ragnarok yang entah kapan akan terjadi.”
Andrea menyampaikan bahwa mereka melakukan uji coba terhadap sihir tersebut untuk membantu dunia ini mempersiapkan diri dalam perang.
Ragnarok adalah peperangan besar antara iblis, malaikat dan manusia yang mau ataupun tidak pasti akan terlibat. Perang besar tersebut disebabkan oleh perseteruan para dewa tentang siapa yang lebih berkuasa.
“Dikarenakan mereka abadi, pertarungan para dewa tak pernah berakhir. Pada akhirnya mereka memutuskan menciptakan makhluk yang akan mati jika terbunuh dan membuat peperangan ini menjadi nyata.”
Aludra merasa itu cerita yang terlalu sulit untuk diterima bagi manusia di bumi. Bahkan Aludra sendiri sulit mempercayai semua ini nyata, namun karena dia telah merasakan langsung sihir maka tak ada tempat untuk penyangkalan.
“Kalian telah mendapatkan Divine Protection dari para dewa, maka kalian juga akan mendapatkan Index.”
Andrea menjelaskan sekali lagi kalau di dunia ini ada sesuatu yang ditinggalkan para dewa bernama, Index.
Aludra menemukan kalau Bellatrix dan yang lainnya melakukan hal demikian. Bagian yang luar biasa adalah senjata muncul di tangan mereka masing-masing. Bellatrix menerima senjata berupa busur.
“Kamu harus mengatakan ‘Index’, Aludra,” ujar Bellatrix.
“Maaf, aku tak mau menerima apapun yang tidak kuketahui. Selain itu aku tak berniat tinggal lama di sini.”
Aludra tidak ingin menerima hal tersebut, dia sudah berencana untuk pergi sejak awal.
Meskipun Bellatrix tidak menerjemahkannya, Andrea tampak memahami apa yang dibicarakan Aludra. Mungkin karena dia membaca pergerakan Aludra yang jelas menentang menerima Index.
“Aku tak tahu apa yang dia bicarakan namun karena dua belas senjata sudah menemukan pemiliknya. Maka dia adalah benda asing yang tak seharusnya ada di dunia ini. Memang disayangkan namun kami tak memiliki cara apapun untuk mengembalikanmu.”
“Apa yang dia katakan?” tanya Aludra.
Bellatrix tampak bingung untuk menyampaikannya, meski begitu Aludra terus mendesak dan mendapatkan jawabannya.
Tak ada jalan untuk kembali ke bumi. Heroes Summon adalah sihir satu arah, hanya bisa memanggil tanpa bisa mengembalikan.
“Kamu mungkin bisa mencarinya di perpustakaan,” ujar Eleanor, putri kecil milik Andrea.
Bellatrix menerjemahkannya agar Aludra memahami. Tentunya itu pilihan masuk akal namun masalahnya adalah Aludra tak memahami bahasa dunia ini.
“Aku akan membantumu membacanya,” ujar Bellatrix dan tersenyum, “Kamu sebelumnya coba menyelamatkanku, ini balas budiku.”
Aludra tidak memiliki pilihan lain yang bisa diambil selain melakukannya. Meski menyebalkan bahwa dia akan menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari huruf dan bahasa yang benar-benar baru.
‘Tunggu aku. Apapun yang terjadi, aku pasti akan kembali menemui kalian. Jadi, tolong tunggu sedikit lebih lama lagi.’
Tekadnya untuk pulang takkan memudar begitu saja, Aludra diam-diam bersumpah akan mendedikasikan hidupnya untuk pulang ke bumi. Keluarga kecil yang terpisah oleh dunia dan bintang telah menunggunya untuk pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Xeviorynz
Baik Ayah maupun Anak, sama2 dapat takdir tidak bahagia ya :v
2023-03-19
1
Fitra 87
😊
2022-12-08
0