Four

Brum... Brum... Brum...

Suara deruman motor menjadi backsound tempat itu, tempat yang menjadi tempat favorit anak-anak bermotor.

Ratusan hingga ribuan motor keren dengan berbagai merek, bentuk dan warna berjajar rapih di parkiran yang dijaga beberapa orang berbadan besar dan bersenjata, udah kayak mafia aja.

Empat orang remaja laki-laki dan seorang remaja perempuan baru saja datang. Jaket hitam berlogo senjata api menjadi lambang identitas mereka.

Langkah tegas ke-lima nya terasa mendominasi, membuat semua mata tak bisa untuk tidak menatap wajah-wajah bak dewa-dewi yunani itu.

"Langsung ke arena aja, semua udah siap." Adnan memberi instruksi.

Langkah mereka terus berlanjut hingga satu-satunya perempuan disana tiba-tiba berhenti.

"Kenapa lo?" Vicky menyentuh bahu Sheilla yang tiba-tiba berdiri kaku bak patung.

Gadis itu tak menjawab, tatapan nya terpaku pada empat orang laki-laki yang berdiri di depan sana dan salah satu dari mereka sudah siap dengan pakaian balap dan helm berwarna biru di tangan.

Laki-laki itu menoleh kan wajahnya menatap ke arah para anggota ARMI, dan untung nya ia tidak melihat Sheilla, yang ia lihat hanya empat orang remaja laki-laki dan seseorang yang memakai helm berdiri di tengah-tengah mereka.

Teman laki-laki itu juga melihatnya.

"Oh, lihatlah, pemeran utamanya datang. Princess kesayangan ARMI," ucap si laki-laki kelahiran Jepang; Yudha.

Ander tersenyum miring, "Pertandingan malam ini akan berlangsung cukup seru sepertinya."

Dion hanya menganggukkan kepala, lalu menepuk bahu Ryan pelan. "Jangan anggap remeh dia, walaupun dia cewek, dia sangat jago dalam balapan motor."

"Yeah, i know," Ryan mengangguk dengan tatapan yang tetap tertuju pada gadis itu, entah hanya perasaan nya atau ia seperti mengenali postur tubuh gadis itu.

Disisi lain, Anak-anak ARMI terlihat bingung dengan Sheilla yang baru saja menyambar helm entah milik siapa yang di biarkan tergeletak di atas kursi di samping arena.

"Udah, jangan insecure kak, lo cantik kok." Harto_Aren merangkul bahu Sheilla yang langsung di tepis oleh yang lebih tua.

"Apaan sih, gajelas."

"Udah, jangan malu. Lo pakai helm karena lo insecure sama muka lo yang pas-pasan kan? gue ngerti kok," Ucap Aren mendramatisir.

Sheilla memutar bola mata malas dari dalam helm fullface yang ia kenakan, "Kalian urus tuh adik kalian tuh."

Sheilla langsung melangkah pergi meninggalkan mereka, menuju ruang ganti. Ia harus berganti baju dengan pakaian pelindung untuk meminimalisasi terjadinya luka bila terjadi kecelakaan di arena nanti.

Sedangkan Aren hanya bisa menggaruk kepalanya bingung, "Gue salah ya?" tanyanya dengan muka polos yang bikin gemes, sangking gemes nya jadi pengen nyekik.

"Udah lupain aja, ayo langsung ke tempat penonton." Sang leader Mahen menggiring para printilan kurang warasnya menuju tempat duduk penonton yang tersedia.

"Malam ini akan menjadi malam yang spektakuler, karena kita kedatangan pembalap-pembalap hebat dari sejumlah geng motor di seluruh penjuru Indonesia!" Pembukaan dari sang MC langsung di sambut oleh tepuk tangan yang meriah.

"Bahkan, malam ini Princess ARMI juga turut berpartisipasi dalam lomba balapan kali ini." Suara tepuk tangan kembali terdengar beriringan dengan sorak-sorakan para penonton yang menyerukan nama "PA... Princess ARMI."

"Selain princess ARMI, leader dari Black World juga turut berpartisipasi loh." Kini teriakan para betina lah yang lebih mendominasi, menyerukan nama "Ry" yang lebih terdengar seperti jeritan histeris.

"Woah, sepertinya seluruh penonton sudah tidak sabar untuk menonton pertandingan balap nih. Baiklah, mari kita mulai saja pertandingan ini, dengan SATU..."

"DUA..." Teriak para penonton.

Dan dalam hitungan ke-tiga pistol pun di tembakkan ke atas pertanda bahwa balapan sudah di mulai.

Para peserta memacu kendaraan mereka untuk melaju dengan cepat memutari setiap jalan arena dengan kecepatan di atas rata-rata.

Dua motor besar berwarna biru dan merah memimpin jalannya pertandingan sejak awal hingga putaran kedua.

"Wah, apa ini? Princess ARMI dan Ry seperti nya sama-sama tidak ingin kalah. Mereka hampir seimbang, sungguh menegangkan." Suara sang MC yang terus saja berkumandang seperti dalam permainan sepakbola saja.

Sheilla melirik motor besar yang sejak tadi terus berada di samping nya, mengejar kecepatan nya. "Oh, mau ngalahin Sheilla Abraham? sepertinya kau sudah bosan hidup."

Gadis itu menaikan kecepatan motornya 2× lipat, meninggalkan motor besar milik Ryan tertinggal di belakang. "Baiklah, sepertinya aku memang tidak boleh meremehkan gadis satu ini."

Ryan menaikan kecepatan motornya, mengejar ketertinggalan nya dan kembali mensejajari Sheilla.

Laki-laki itu mengangkat satu tangannya, memberikan jempol terbalik kepada Sheilla yang tentu saja membuat gadis itu kesal seketika.

Pertandingan berlangsung cukup sengit, bahkan para penonton saja di buat tegang melihat bagaimana motor merah Sheilla dan motor biru Ryan saling salip menyalip tanpa ada yang mau mengalah.

"Woah, sepertinya jiwa pembalap princess kita sedang merasa tertantang guys," Ucap Vicky heboh.

"Tenang aja, gue yang ngajarin dia balapan, jadi dia pasti bakal menang," Ucap RM dengan sombongnya.

"Terlihat sangat percaya diri sekali om-om satu ini." Aren menggelengkan kepala sambil berdecak, heran dengan RM yang selalu percaya diri.

Ya, iyalah percaya diri, RM tuh berwibawa, jago beladiri, ganteng, tinggi, bisa di andelin dan yang pasti otaknya gak kosong kayak kalian-kalian ini. Jadi buat apa RM insecure?

Dan asal kalian tau ya, tangan RM tuh lembut banget, dia juga gak bisa ngerusakin barang. Dia kalau keluar rumah juga gak suka nyopotin pintu, gak pernah juga tuh RM mecahin piring. Kalau itu sampai terjadi, berarti barangnya yang lemah, bukan RM yang terlalu kuat.

Setelah pertandingan sengit yang berjalan cukup lama, akhirnya mereka mendapatkan pemenangnya yaitu Sheilla. Dari hasil foto garis finish yang mereka dapat, ban motor Sheilla lebih dulu menyentuh garis finish ketimbang Ryan.

"It's okay bro, lo udah berusaha," Ander menepuk bahu Ryan memberikan semangat.

Ryan hanya tersenyum, kemudian melirik gadis yang baru saja memenangkan perlombaan. "Masih gak buka helm?"

Dengan inisiatif nya sendiri, Ryan turun dari motor, lalu mengulurkan tangan dan memberikan semangat pada si pemenang. "Selamat, lo hebat."

"Hem,i know." Gadis itu hanya menanggapinya dengan acuh tanpa berniat menerima uluran tangan Ryan.

Gadis itu berjalan melewati Ryan begitu saja, pergi ke ruang ganti masih dengan helm yang terpasang di kelapa.

"Woaw!! Apa itu barusan?" Ucap Ander dengan sedikit berseru. "Leader kita di cuekin sama cewek nih? beneran?" Lanjutnya masih dengan nada yang sama.

Ryan hanya memutar bola mata malas, kemudian pergi ke ruang ganti khusus laki-laki untuk mengganti pakaian nya tentu saja.

"Tuh orang gak sumpek apa pakek helm terus?" Heran Yudha.

"Kayak ada yang aneh gak sih sama tuh cewek?" Timpal Dion.

Ke-tiga nya hanyut dalam pikiran masing-masing, memikirkan hal yang sama. PA.

Sheilla keluar dari ruang ganti dengan menggunakan topi dan masker yang telah Mahen bawakan, atas perintah nya. Tidak mungkin bukan jika Sheilla keluar dengan menggunakan helm lagi? ia malah akan dikira orang aneh nanti.

Memastikannya keadaan sekitar aman, Sheilla pun melangkah kan kakinya menuju parkiran tempat teman-temannya berada.

Namun baru beberapa langkah Sheilla berjalan, tiba-tiba tubuhnya di tarik kemudian di dorong ke dinding. Ia tentu saja terkejut dan hampir saja memukul laki-laki yang sedang mengurung dirinya dengan kedua tangan kejar berotot itu.

Mata biru itu menatap tajam si pelaku yang memojokkan dirinya, "Apa yang kau lakukan?"

Laki-laki itu hanya diam, tangan nya terangkat perlahan menyentuh masker si cantik bermata biru. Sedikit menarik masker itu, namun sang empu segera menghindar.

"Apakah sopan melakukan ini kepada orang yang tidak kau kenal?" Delikan tajam si cantik tidak membuat ia gentar, tatapan nya terpaku pada mata biru indah yang berkilau bak kristal milik si cantik.

"Apakah kita pernah bertemu sebelum nya?" Bukannya menjawab, laki-laki yang tak lain dan tak bukan adalah Ryan itu malah balik bertanya.

Gadisitu itu tidak dan malah menginjak kaki Ryan, dan langsung pergi begitu saja ketika laki laki-laki itu tak lagi mengukung tubuh mungil Sheilla dengan lengan kekar Ryan, mengabaikan teriakan laki-laki itu.

"Aww... Hey!!"

"Woy!! gimana nih? mau di rayain dimana?" Seru Aren dengan semangat 45 yang membara.

"Teraktir seluruh member, pizza." Sontak sorakan Aren dan Vicky terdengar atas ucapan Sheilla. Kedua laki-laki yang duduk di bangku SMP itu mulai memesan pizza, tak lupa beberapa chicken dan cola sebagai pelengkap.

Sheilla tersenyum melihat kedua adik manisnya yang terlihat sangat senang.

RM merangkul bahu Sheilla, tak lupa mengucapkan selamat di sertai pujian untuk adik cantik nya, "Selamat, lo menang lagi. Adik gue satu ini emang hebat, Ry aja sampai kalah loh."

"Apaan sih, berlebihan banget."

"Gak berlebihan lah, lo emang hebat." Puji nya lagi. "BTW kok lo lama banget tadi pas ganti baju, kenapa?"

Mengingat apa yang terjadi padanya beberapa saat lalu membuat mood Sheilla anjlok seketika. "Ayo balik, mama sama papa udah nungguin kita." Suara Mahen menginstruksi.

Malam ini ARMI benar-benar berpesta, musik yang keras dan beberapa bungkus camilan serta kotak pizza berserakan di mana-mana.

Bi Jina dan suaminya yang tadinya tidur pun akhirnya terbangun dan ikut berpesta bersama anak-anak nya.

Bi Jina memang bukan ibu kandung mereka, namun kasih sayang yang ia berikan jauh lebih cukup untuk mengobati jiwa mereka yang kesepian. Maka dari itu, tak jarang para anggota ARMI memanggilnya mama.

"Ini udah loh, ayo tidur, besok kalian masuk sekolah kan?" Bi Jina mengingatkan.

"Ini masih sore ma, tenang aja, anak-anak mu gak bakal bolos sekolah kok!!" Teriak Vicky karena suara musik yang begitu keras.

Bi Jina hanya bisa menghela nafas, biarkan saja mereka berpesta malam ini asalkan besok mereka tetap sekolah seperti biasa. Anak muda juga butuh kebebasan, tak usah terlalu di kekang.

Terpopuler

Comments

El Nino

El Nino

huum iya RM kan gituh 😭

2022-11-06

0

❥︎𝐦𝐢𝐧🐱{Hyura🐺}❀シ︎

❥︎𝐦𝐢𝐧🐱{Hyura🐺}❀シ︎

Next kak, mampir nih. Sekalian izin promo🤗 "Perfect-boyfriend" ditunggu kedatangannya 😊🙏

2022-11-05

0

Mrinpur

Mrinpur

mantap cerita ny,,lagi thor,,,

2022-11-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!