Three

Penyamaran nya sebagai gadis cupu yang tidak memiliki kekayaan apapun membuat Sheilla terpaksa pulang menggunakan bus.

Sebenarnya Sheilla bisa saja berjalan agak jauh dari sekolahan dan menyuruh supirnya menjemput, tapi itu cukup berisiko. Siapa saja bisa melihat nya nanti dan Sheilla tak ingin semua ini selesai begitu saja.

Menghela nafas, gadis itu mengalihkan perhatiannya pada pemandangan di luar jendela. "Sumpek sekali, tau gini mending tadi pesen taxi."

Naik taxi sama di jemput mobil pribadi apa bedanya sih? Sama-sama bisa membuat penyamarannya terbongkar kan? Dasar Sheilla.

"Hay cantik, kakak boleh duduk sini gak?" Tanya seorang om-om perut buncit pada Sheilla dengan senyuman aneh.

Sheilla bergumam, "Kakak katanya? bahkan dia terlihat lebih tua dari pada daddy."

Sheilla ingin menolak, tapi laki-laki itu terlihat seperti orang yang akan berbuat onar jika ia menolaknya. "Y_"

"Permisi kak, kakak bisa duduk di tempat lain. Gadis ini pacar saya, sudah pasti tempat di samping nya adalah milik saya." Ucapan Sheilla terpotong oleh anak laki-laki yang berseragam sama seperti nya, anak laki-laki tampan dengan senyuman menawan.

"Oh, pacarnya ya dek. Maaf, kakak gak tahu." Om-om itu tersenyum dengan perasaan kesal, lalu pergi ke bangku belakang.

Laki-laki tadi tersenyum kepada Sheilla, lalu meminta maaf. "Maaf karena aku telah mengaku-ngaku, dan bolehkan aku duduk di sini?"

Sheilla balik tersenyum, lalu mengangguk kan kepala tanda ia mengizinkan laki-laki itu mengambil tempat duduk di samping nya.

Laki-laki berkulit putih abnormal itu menatap Sheilla dengan senyuman yang tak pernah luntur. "Anak SMA Raharja juga? aku kok gak pernah lihat kamu ya."

Sheilla mengangguk malu-malu, biasalah, akting harus tetap berjalan apalagi laki-laki itu adalah anak SMA Raharja juga. "Iya, aku murid baru dan ini hari pertama aku masuk."

Laki-laki itu mengangguk paham. "Kelas berapa?" Tanyanya lagi.

"Kelas 12." Balas Sheilla yang di sambut raut wajah keterkejutan dari laki-laki itu, Sheilla hanya tersenyum maklum dengan laki-laki itu.

"Bagaimana bisa? pindah sekolah di kelas 12? nanggung banget loh."

Sheilla hanya tersenyum, tak berniat untuk menjawab karena ia juga tak tahu harus menjawab apa. Tidak mungkin ia menceritakan yang sebenarnya, bisa habis dia. Laki-laki itu juga tampak mengerti dengan keterdiaman Sheilla, mungkin itu adalah privasi si cantik.

"Baiklah, tidak masalah jika tidak ingin menjawab. Ngomong-ngomong namaku Adnan Samudra, kamu bisa memanggilku Adnan. Aku anak kelas 12 B." Sheilla mengangguk, kemudian memperkenalkan diri. "Sheilla."

"Hanya itu?" Sheilla lagi-lagi tak menjawab, membuat Adnan menghela nafas.

Setelah nya tidak ada lagi pembicaraan di antara keduanya, Sheilla yang sibuk menatap keluar jendela, dan Adnan yang sejak tadi tak berhenti memperhatikan gadis berkacamata itu.

Adnan cukup terkejut ketika Sheilla bersikap biasa saja ketika melihat ketampanan nya, tidak seperti gadis lain yang langsung menjerit heboh ketika ia melayangkan senyuman. Bagi Adnan, Sheilla adalah gadis pertama dan mungkin satu-satunya yang tidak akan membuat ia risih.

Oke, sepertinya Adnan Samudra si malaikat penebar senyum SMA Raharja telah jatuh cinta pada Sheilla Abraham pada pandangan pertama. Dan puluhan gadis di SMA Raharja pun harus siap sakit hati karena hal itu.

Rumah yang mewah, sangat besar dengan berbagai barang antik dan mahal yang menghiasi setiap sudutnya. Mobil-mobil dan motor-motor mahal yang tersusun rapih di garasi, juga begitu banyak pelayan dan pekerja rumah tak menjadikan rumah itu menjadi tempat ternyaman untuk kembali.

Untuk apa rumah besar, uang banyak, hidup mewah jika tidak ada kasih sayang yang di dapatkan.

Anak-anak rumah itu selalu merasa, rumah mereka hanya hotel untuk tidur, bukan tempat untuk kembali dan beristirahat dari rasa lelah.

Helaan nafas itu kembali terdengar, langkah malasnya membawa ia untuk berjalan menuju tangga.

"Nona Sheilla, bibi sudah siapkan makanan, nona makan ya."

Gadis itu menggeleng dengan senyuman tipis, "Sheilla udah makan di sekolahan bi, bibi aja yang makan."

"Tapi non... "

"Sheilla naik dulu bi." Sheilla naik ke atas menuju kamarnya, ia ingin berganti baju dan segera pergi ke-rumah yang sesungguhnya.

Bi Ina menatap sendu kepada sang nona, ia tahu, pasti anak-anak majikan nya itu merasa sangat kesepian di rumah mewah itu. Orang tua mereka selalu sibuk dengan pekerjaan mereka padahal mereka sudah sangat berjaya.

Menjadi orang kaya itu tidak sepenuhnya menyenangkan, karena apa yang orang miskin miliki, tak semuanya orang kaya miliki juga, contohnya kasih sayang.

Karena itulah, bagi kalian yang memiliki orang tua yang perhatian dan menyayangi kalian jangan di sia-siakan. Nikmati kasih sayang mereka selagi kalian masih bisa.

Menjatuhkan tubuhnya di atas kasur, Sheilla memejamkan mata sejenak, kepalanya terasa sedikit pusing hari ini.

Mata cantik berwarna biru itu menatap sebuah foto di atas nakas. Itu adalah foto keluarganya dulu saat mereka masih dalam masa-masa susah, ketika orang tuanya tidak sesibuk sekarang, ketika kasih sayang untuk dia dan saudara-saudaranya masih ada.

"Jika bisa memilih, aku akan memilih tetap berada di masa-masa dulu selamanya. Tidak perlu hidup mewah, yang penting masih ada kehangatan keluarga, dari pada seperti sekarang.

Kaya harta tapi miskin kasih sayang."

Ini adalah rumah Sheilla yang sesungguhnya, tempat keluarga nya berada. Ada kakak, ada adik, ada ibu ada ayah dan ada kasih sayang tentu saja.

"Wah, putri kita datang nih. Gimana harinya? enak gak di sekolah baru?"

Laki-laki yang sedang merangkul bahu Sheilla itu bernama Radinka Vicky Pratama, panggil aja Vicky. Vicky ini sering banget di sebut kembaran Sheilla yang beda 2 tahun, ya tentu saja karena wajah mereka yang mirip. Bahkan mereka semua meyakini jika Vicky ini mungkin saja anak haram keluarga Abraham yang di buang.

"Hari yang buruk dan sepertinya aku butuh sesuatu untuk mengembalikan suasana hatiku." Melepaskan rangkulan Vicky, Sheilla berjalan menuju seorang laki-laki yang duduk di sofa tengah ruangan sambil menghisap sebatang rokok.

"Jangan ngisep nikotin terus, nanti cepet mati baru tau rasa." Sheilla tiduran di sofa dan menjadi kan kaki laki-laki itu sebagai bantalan.

"Buktinya gue sampai sekarang masih hidup," Jawab laki-laki itu acuh.

"Kakak!!" Seru Sheilla kesal. Laki-laki itu tertawa renyah, membuat bau rokok menguar dari mulutnya, "Baiklah, ini batang terakhir untuk hari ini."

"Nah, bagus. Nikotin itu tidak baik untuk paru-paru, mending makan permen."

"Permen juga gak baik buat gigi, cantik!" Laki-laki itu mencubit gemas hidung Sheilla.

"Yang penting gak bikin cepet mati," Balas Sheilla membuat si laki-laki yang di panggil kakak tertawa.

Laki-laki itu adalah Mahendra Joshuar panggil aja Mahen, dia itu ketua geng ARMI ;Anak Remaja Motor Indonesia; Mahen ini adalah member ARMI yang menjadi sosok kakak bagi Sheilla, walau kakak kandung Sheilla juga orang yang cukup baik dan perhatian, tapi Sheilla lebih sering bercerita tentang semua masalah yang ia hadapi kepada Mahen.

"Gimana sekolah? ada yang ganggu kamu gak?" Usapan lembut Mahen berikan di surai panjang Sheilla.

Sheilla mendengus, sedikit malas mengingat hari pertamanya di SMA Raharja. "Menurutmu bagaimana jadinya anak cupu jika bersekolah di sekolahan ternama yang di isi oleh anak-anak konglomerat?"

"Sudah pasti di bully habis-habisan," celetuk laki-laki tinggi yang duduk di sofa yang berhadapan dengan Sheilla dan Mahen.

Laki-laki itu adalah Arendra Yulino, biasa di panggil Aren, tapi anak-anak ARMI biasanya manggil dia Hartono. Gak tau deh kenapa, mungkin karena Aren itu suka banget godain janda kayak Pak Hartono; satpam sekolahan lama mereka. Aren ini member paling muda, sosok adik yang sangat menyebalkan tapi ngangenin bagi Sheilla.

"Yap, jawaban Hartono sangat benar, selamat." Sheilla memberikan tepuk tangan dilanjutkan anak-anak ARMI yang lain sehingga ruangan yang tadinya ramai itu menjadi semakin ramai.

Sedangkan Aren malah memejamkan mata bangga karena jawabannya benar, padahal biasanya dia bakal marah-marah kalau di panggil Hartono sama teman-temannya. Biasanya Aren selalu bilang gini, "Gue ini namanya Arendra Yulino, udah sah secara hukum dan agama, jadi jangan di ganti-ganti!"

"Eh, nanti malem ada balapan nih, mau ikut gak? sekalian naikin mood lo." Laki-laki yang sejak tadi terlihat sibuk dengan ponsel nya tiba-tiba bersuara, dia adalah Roger Martin, atau biasa di panggil RM.

RM ini kakak kedua Sheilla di ARMI, sosok yang juga menjadi bagian penting dari hidup nya. Laki-laki yang selalu melindungi dia walau suka ngajarin yang sesat-sesat, kayak balapan, tawuran, sama tinju. RM juga yang ngajarin Sheilla cara beladiri dan menggunakan senjata.

RM itu jago banget berantem, otak juga encer, encer banget malahan. Gak heran kalau dia selalu rangking 1 parallel di sekolah.

Dilihat dari postur tubuh dan kekuatan nya, kalian pasti mengira RM itu panglima perang. Tapi kalian salah, laki-laki kelahiran 1999 itu memiliki jabatan sebagai penasihat di sini. Ide dan sarannya selalu menjadi hal yang membuat nama ARMI melejit hingga satu Indonesia bahkan negara lain mengenal nama mereka.

Dan untuk pemegang jabatan panglima perang tentu saja di tempati oleh orang yang jauh lebih bringas dari pada RM. Namun sayangnya, orang itu sedang tidak ada di sini sekarang.

"Tapi bukannya Sheilla ada janji sama si Nathan ya, buat jadi anak baik?" Tanya Vicky.

"Perjanjian nya cuma berlaku dalam lingkungan sekolah, kalau di lingkungan rumah mah aku tetep Sheilla Abraham," Jawab Sheilla dengan seringaian mautnya.

RM ikut menyeringai, "Jadi..."

"Daftarin gue."

Yes!!

"5 miliar, kami datang~"

Sepertinya hari ini memang benar-benar hari paling si*l bagi Sheilla. Coba tebak sekarang, siapa empat orang laki-laki yang berdiri di depan sana dengan pakaian serba hitam dan sebuah helm di tangan salah satu dari mereka.

Mereka adalah laki-laki yang baru Sheilla kenal siang tadi, laki-laki yang ia temui di UKS SMA Raharja.

Yap, mereka adalah Ryan, Yudha, Dion, dan Ander.

"Si*l, tamat sudah riwayatku."

Terpopuler

Comments

baby army

baby army

halo kak, semangat next 👍👍

2022-11-04

0

El Nino

El Nino

lanjut udah masuk my fave ❤

2022-11-04

0

Mrinpur

Mrinpur

bakal hebohh tuch lw smpai ketahuan,,,,thor bleh minta double up,,

2022-11-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!