Do'A Ibu Yang Sederhana
Suasana mentari pagi, yang membuatku selalu ingin pulang ke kampung, begitu berat untuk pergi ke sana.
Di kala tengah kota yang di penuhi dengan gedung-gedung tinggi, kini suasana kota terasa sangat berbeda.
Macetnya kendaraan dan polusi udara yang sangat menganggu kesehatan, belum juga bencana saat musim hujan turun, wilayah kota yang macet dengan kendaraan juga di tambah banjir yang menggenang.
Beda dengan di kampung halaman ku yang membuatku ingin selalu pulang, dengan penuh kenangan dan keharmonisan, meskipun demikian tampak jauh di mata namun selalu dekat di hati.
Ini kisah ku .. yang selalu merindukan kampung halaman ku, sudah 3 tahun aku merantau di kota besar yaitu kota Jakarta, sekian lamanya aku di sana dan meninggalkan orang yang aku sayangi, adalah Ibu.
*
*
*
Keesokan paginya, dengan mentari yang amat cerah, aku bergegas untuk berangkat kerja di sebuah pabrik sepatu
Sembari menikmati pemandangan kota di pagi hari.
Sesampainya di pabrik aku dan teman ku masuk kedalam
Ria adalah nama ku, dan teman ku bernama Wina
"Win .. tumben kamu gak telat." Ucapku sembari menepuk bahu Wina.
"Hehehe .. iya nih!, Ya udah ayo masuk nanti keburu ditegur sama mandornya," ujarnya, sembari berjalan masuk.
Sesampainya kami di dalam kami pun mulai bekerja.
Jam istirahat pun tiba, Ria dan Wina pun bergegas berjalan keluar sembari mencari warung makan.
"Eh .. Ria, itu di sana aja, kita makan di warung Bu Dia kamu mau gak?", Tanya ria, sembari menunjuk ke arah warung Bu Dia.
"Em .. i - iya Uda deh gak papa yang penting kita makan, nanti keburu jam istirahat habis." Ucapnya sembari perut keroncongan.
Setelah kita berdua selesai makan, Ria dan Wina segera kembali ke pabrik, karena jam istirahat sudah habis mereka berdua pun masuk dan melanjutkan pekerjaannya, hingga waktu pulang tiba.
Waktu telah menunjukkan pulang kerja, aku dan Wina pergi ke parkiran sepeda motor.
“Ria Nanti pas di simpang depan ikut aku beli makan malam mau gak?”, ungkapnya sembari berkendara.
“Ya deh .. aku ikut, aku juga mau beli makanan” pekik ria sembari menatap Wina dan menganggukkan kepalanya.
Selesai membeli makanan Aku dan Wina berpamitan di perempatan lampu merah.
“Oke ... Ria aku pamit pulang dulu ya, sampai ketemu lagi besok,” Sembari menatapnya.
“Oke .. Win kamu hati-hati di jalan ya ....” Ujarnya.
Sesampainya aku di rumah, aku pun segera mandi dan bersih-bersih, setelah mandi .. aku pun segera makan malam, selesai makan, aku mencuci piring bekas makan tadi, dan segera bergegas tidur.
Ayam jago berkokok bertanda sudah pagi, aku bangun subuh untuk melakukan sholat subuh di Musholla terdekat.
Selesai sholat aku segera ganti pakaian dan langsung berangkat kerja.
Saat mau berangkat kerja tiba-tiba telefon ku berbunyi
Ternyata itu si Wina.
“Halo, Wina ada apa?” Sembari mematikan motornya.
“Eh .. Ria, aku boleh gak numpang sama kamu, soalnya sepeda aku di pakai adikku sekolah?” Balasnya dengan penuh harapan.
“Em .. ya uda nanti aku jemput,” pekik Ria yang sedang otw ke rumah Wina.
sembari Ria menyetir motor yang ingin menuju rumah Wina, sembari menikmati pemandangan di kota.
Sesampainya di rumah Wina, mereka berdua pun berangkat ke pabrik, setalah lamanya macet di jalan mereka berdua pun sampai juga di pabrik.
setelah samapi Ria memarkirkan kendaraannya di dalam gudang, Wina menunggu di luar gerbang sembari merapikan pakaiannya.
"Win ayok kita masuk!" ajak nya sembari menggandeng tangan Wina.
"eh .. iya ayok nanti keburu telat," ungkap Wina sembari menatap Ria.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Amma_Cia
Maaf, tapi komenku gak seperti teman-teman di atas. Menurutku alurnya terlalu atau mungkin sangat lambat. Untuk kepenulisan aku no komen, karena nanti juga Kaka akan belajar, aku yakin. Saranku alurnya diperbaiki dan pake alur cepat, biar pembaca gak bosan. Udah itu aja. Semangat ya. Keberanian Kaka udah bagus. Hati-hati jangan sampai selingkuh naskah. Berat.🤣🤣🤣
2023-05-22
0
auliasiamatir
hadir
2023-01-29
1
Jumli
Hallo Thor, semangat dalam berkarya
2023-01-25
1