NovelToon NovelToon

Do'A Ibu Yang Sederhana

Bab 1 Suasana Mentari

Suasana mentari pagi, yang membuatku selalu ingin pulang ke kampung, begitu berat untuk pergi ke sana.

Di kala tengah kota yang di penuhi dengan gedung-gedung tinggi, kini suasana kota terasa sangat berbeda.

Macetnya kendaraan dan polusi udara yang sangat menganggu kesehatan, belum juga bencana saat musim hujan turun, wilayah kota yang macet dengan kendaraan juga di tambah banjir yang menggenang.

Beda dengan di kampung halaman ku yang membuatku ingin selalu pulang, dengan penuh kenangan dan keharmonisan, meskipun demikian tampak jauh di mata namun selalu dekat di hati.

Ini kisah ku .. yang selalu merindukan kampung halaman ku, sudah 3 tahun aku merantau di kota besar yaitu kota Jakarta, sekian lamanya aku di sana dan meninggalkan orang yang aku sayangi, adalah Ibu.

*

*

*

Keesokan paginya, dengan mentari yang amat cerah, aku bergegas untuk berangkat kerja di sebuah pabrik sepatu

Sembari menikmati pemandangan kota di pagi hari.

Sesampainya di pabrik aku dan teman ku masuk kedalam

Ria adalah nama ku, dan teman ku bernama Wina

"Win .. tumben kamu gak telat." Ucapku sembari menepuk bahu Wina.

"Hehehe .. iya nih!, Ya udah ayo masuk nanti keburu ditegur sama mandornya," ujarnya, sembari berjalan masuk.

Sesampainya kami di dalam kami pun mulai bekerja.

Jam istirahat pun tiba, Ria dan Wina pun bergegas berjalan keluar sembari mencari warung makan.

"Eh .. Ria, itu di sana aja, kita makan di warung Bu Dia kamu mau gak?", Tanya ria, sembari menunjuk ke arah warung Bu Dia.

"Em .. i - iya Uda deh gak papa yang penting kita makan, nanti keburu jam istirahat habis." Ucapnya sembari perut keroncongan.

Setelah kita berdua selesai makan, Ria dan Wina segera kembali ke pabrik, karena jam istirahat sudah habis mereka berdua pun masuk dan melanjutkan pekerjaannya, hingga waktu pulang tiba.

Waktu telah menunjukkan pulang kerja, aku dan Wina pergi ke parkiran sepeda motor.

“Ria Nanti pas di simpang depan ikut aku beli makan malam mau gak?”, ungkapnya sembari berkendara.

“Ya deh .. aku ikut, aku juga mau beli makanan” pekik ria sembari menatap Wina dan menganggukkan kepalanya.

Selesai membeli makanan Aku dan Wina berpamitan di perempatan lampu merah.

“Oke ... Ria aku pamit pulang dulu ya, sampai ketemu lagi besok,” Sembari menatapnya.

“Oke .. Win kamu hati-hati di jalan ya ....” Ujarnya.

Sesampainya aku di rumah, aku pun segera mandi dan bersih-bersih, setelah mandi .. aku pun segera makan malam, selesai makan, aku mencuci piring bekas makan tadi, dan segera bergegas tidur.

Ayam jago berkokok bertanda sudah pagi, aku bangun subuh untuk melakukan sholat subuh di Musholla terdekat.

Selesai sholat aku segera ganti pakaian dan langsung berangkat kerja.

Saat mau berangkat kerja tiba-tiba telefon ku berbunyi

Ternyata itu si Wina.

“Halo, Wina ada apa?” Sembari mematikan motornya.

“Eh .. Ria, aku boleh gak numpang sama kamu, soalnya sepeda aku di pakai adikku sekolah?” Balasnya dengan penuh harapan.

“Em .. ya uda nanti aku jemput,” pekik Ria yang sedang otw ke rumah Wina.

sembari Ria menyetir motor yang ingin menuju rumah Wina, sembari menikmati pemandangan di kota.

Sesampainya di rumah Wina, mereka berdua pun berangkat ke pabrik, setalah lamanya macet di jalan mereka berdua pun sampai juga di pabrik.

setelah samapi Ria memarkirkan kendaraannya di dalam gudang, Wina menunggu di luar gerbang sembari merapikan pakaiannya.

"Win ayok kita masuk!" ajak nya sembari menggandeng tangan Wina.

"eh .. iya ayok nanti keburu telat," ungkap Wina sembari menatap Ria.

Bab 2 Nasehat Ibu ku

Waktu libur kerja stelah tiba kini aku mempunyai inisiatif untuk pulang ke kampung halaman ku yang sudah lama aku tidak ke sana.

selang waktu aku membereskan pakaian dan keperluan yang lainnya ke dalam koper kecil ku.

seusai aku membereskan barang-barang tersebut, aku pun berangkat ke Stasiun kereta api dengan naik ojek online, karena kampung halaman ku lumayan jauh, jadi aku pun naik kereta.

setelah aku samapi di Stasiun kereta, aku pun melakukan registrasi data dan alamatku selesai melakukan registrasi akun menunggu keretanya datang, berhubung kereta ku datangnya di jam 10.00 WIB, aku pun duduk sambil makan minum.

tidak lama kemudian kereta ku datang , aku masuk dan mencari tempat duduk yang kosong, tidak lama lagi kereta pun berangkat.

sembari menikmati pemandangan di dalam kereta dan juga mendengarkan musik, di dalam kereta sangat lah nyaman, dan .. Kakak-kakak pramugarinya juga ramah dan cantik.

sembari menikmati perjalanan aku pun ketiduran dengan puasnya aku tidur sampai di bangunin oleh Kakak-kakak pramugarinya, ku kira ada apa ternyata aku di kasih makan malam.

"baik kak silakan menikmati makan malam kakak," ujarnya sembari tersenyum sopan.

"iya kak terimakasih," Ucapku sembari menatap balik.

aku pun menikmati makananku sembari menunggu keretanya sampai di tujuanku, dan aku pulang kampung menuju kota Surabaya.

tepat pukul 04.35 aku pun sampai di Stasiun Surabaya, aku segera bergegas untuk bersiap turun dan langsung mencari tukang becak.

tak lama kemudian aku sudah dalam perjalanan menuju Desa Kalisari kecamatan Mulyorejo.

pada saat tiba di rumah Ibuku, dengan terkejutnya ibu Langsung memelukku dan terjatuh, betapa lamanya aku tidak pulang kampung selama 3 tahun.

"Ibu bagaimana kabarnya, maaf aku tidak sempat mengasih kabar ibu, kalau aku mau pulang kampung," tanyaku, sembari duduk di sebelah ibuku.

"alhamdulillah Ibu baik-baik saja nak, dah lama kamu tidak pulang kesini ibu kangen ... banget sama kamu," Ucapnya penuh kasih sayang.

"maafin aku Bu, aku di sana belum dapat cuti kerja .. jadi selama beberapa tahun baru kali ini aku mendapat cuti kerja itu pun hanya 3 hari Bu," pekik ku dengan tersenyum.

"ya sudah gak papa, ayo kita makan bersama ibu tadi sudah masak sayur kesukaan kamu," ujarnya sembari berjalan ke ruang makan.

selesai makan aku ngobrol santai di teras halaman dengan ibuku, sembari menikmati Udara segar di halamanku, sekian lama aku tak pulang kampung dan akhir-akhir ini suasana kampung menjadi sangat berbeda.

"Bu gimana keadaan sawah ibu, apa ibu masih menanaminya?" tukas menatap ibuku.

"kok aku jadi pengen ke sana, besok pagi kita jalan-jalan ke sawa ya Bu," ungkap ku dengan penasaran.

"em ... iya nak besok kita jalan-jalan pagi ke sawa, ucapnya.

"Nak ... ibu pengen ngomong sesuatu sama kamu" pekiknya dengan lembut.

"apa itu ibu?" tanyaku yang membuatku penasaran.

"kamu kerja di sana dengan baik, buat atasan kamu makin mengagumi mu jangan pernah membentak seseorang apalagi kalau kita berbuat salah, karena apa?, kamu jauh dari ibu jauh dari kampung halaman mu, ibu tidak mau kamu di sana kesepian, dan satu hal lagi tetaplah rendah hati kepada semua orang, dan tetap waspada dengan orang yang tidak semena dengan kamu," ungkapnya dengan penuh kelembutan dan nasehatnya.

"baik Bu .. ibu tidak usah khawatir, aku di sana akan slalu mengingat nasehat ibu dan akan tetap rendah hati kepada semua orang yang ada di sana, tapi .. ibu disini baik-baik ya ... aku gak mau ibu sakit, pokoknya ibu slalu sehat terus," ujar ku yang membuatku nangis.

"iya nak Amin ... semoga ibu, kamu yang jauh di sana diberikan kesehatan dan keselamatan, Aamiin ...." ungka dengan penuh haru dan syukur.

Bab 3 Suasana Sawah

Menjelang pagi tepatnya di jam 05.30 WIB, aku dan Ibu segera bersiap untuk berjalan kaki menuju sawah dengan suasana yang sangat sejuk dan dingin itu pun.

matahari belum mulai nampak, udara di pagi sangatlah berbeda dengan suasana di kota dengan pepohonan dan air sungai yang mengalir syahdu.

aku dan Ibuku telah sampai di sawah peninggalan almarhum ayah ku, Sungguh indah dan padi-padi tersusun rapi "sudah lama aku tidak ke sawah ibu," pekik ku sembari melihat hijaunya sawahku.

"Iya nak kini sawah peninggalan almarhum ayah kamu, ibu jaga dengan sepenuh hati dan merawatnya, agar padi-padi dan sayuran yang lain tumbuh dengan baik," ucapnya sembari menatap ku.

"apa hanya ibu saja yang merawat sawah ini!, lalu bagaimana dengan By Ina?" tanyaku menatap balik.

" ooh ... By Ina, dia juga sering kok membantu Ibu di sawah, bahkan tanaman cabe dan tomat ini By Ina yang tanam," pekik dengan tersenyum ke arahku.

" huh ... syukurlah kalau begitu, kalau ibu ada yang membantu merawat sawah ini" tukas ku dengan hati lega.

berhubung suasana sudah mulai agak siang dan matahari sudah terbit aku dan ibuku segera pulang.

selepas dari sawah aku segera mandi dan bersiap untuk ikut ibu pergi ke pasar, sedangkan ibu ku menunggu ku mandi ibu menyapu pekarangan rumah.

"Nak Ria ... ayo, nanti keburu kesiangan ke pasarnya," teriaknya di depan teras.

"iya ibu aku datang," pungkas ku dengan cepat sembari nyamperin ibu yang di depan rumah.

"ayo Bu kita berangkat, ibu hari ini mau masak apa si kok buru-buru amat," tanyaku sembari berjalan ke depan gang.

"Ibu mau masak kesukaan kamu, kan sebentar lagi ibu di tinggal lagi ke Jakarta sama kamu bahkan ibu masih kangen .... banget sama kamu nak," ucapnya sembari mengelus pundak ku.

di saat tiba di depan jalan raya aku dan ibu segera mencari becak untuk pergi ke pasar Ampel, seusai mencari becak akhirnya dapat juga.

"pak becak!! ..." pekik ku sembari melambaikan tangan ke tukang becak.

" oh .. iya neng, mau kemana neng?" tanya si tukang becak.

"tolong anterin kita ke pasar Ampel ya pak, nanti tolong di tunggu di luar ya!!" pinta ku ke tukang becak.

"baik neng, ayo naik?" titah si Abang becaknya, sembari mengayuh pedal becak.

sembari aku dan ibu ku menikmati perjalan dengan menaiki becak, aku dan ibu ku ngobrol kecil-kecil an.

tidak lama kemudian akhirnya aku dan ibu sudah sampai di pasar Ampel, kami pun segera turun dan bergegas masuk ke dalam pasar untuk membeli sesuatu.

di tengah perjalan dalam pasar ibu sedang membeli berbagai sayuran dan buah-buahan di tempat langganan ibu biasanya, dan tidak lupa juga aku membeli ayam dan daging sapi.

selesai aku belanja, kami segera pulang dan naik becak yang tadi aku naiki saat berangkat.

"ayo pak kita balik pulang, oh .. ya nanti di perempatan jalan tolong berhenti di supermarket ya pak!" titah ku ke Abang becak, sembari berjalan pulang.

"oke .. siap neng" pekik si Abang becaknya.

dengan perjalan yang lumayan dekat dengan perempatan jalan, tidak terasa sudah sampai di supermarket.

" ayo Bu ikut aku belanja di supermarket!!" ujar ku dengan menatap ibuku.

tidak lama kemudian aku dan ibuku turun dari becak dan menuju ke supermarket.

"pak tunggu bentar disini ya!!", tukas ku dengan singkat.

Abang becak pun menganggukkan kepalanya, bertanda dia mau menunggunya.

aku dan ibu masuk ke supermarket dan mengambil keranjang, aku membeli berbagai makanan siap saji seperti: susu, mie instan, perlengkapan mandi dan Bumbu-bumbu instan.

selesai berbelanja aku menuju kasir dan siap untuk membayar tagihan yang aku beli, saat sudah berbelanja di supermarket, kami pun segera pulang ke rumah, karena sudah lelah di perjalanan.

Ibu dan aku kembali menaiki becak yang sama, begitu lelahnya di perjalan akhirnya sampai juga di depan rumah, aku pun segera menurunkan barang-barang belanjaan ku, dan segera membayar Abang becaknya.

"Bu kalau capek ibu istirahat aja dulu!!" ungkap ku sembari menatap ibu yang kelelahan di jalan.

"ini nanti biar aku saja yang membereskan barang-barang semuanya", ucapku ke ibu.

"ya sudah ibu istirahat dulu di kamar ya, ibu tinggal dulu ga papa kan?" ujar ibu sembari berjalan ke kamar.

"iya ibu ku sayang ... ak gak apa-apa kok" sahutku dengan nada rendah.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!