Hari ini menjadi hari paling bersejarah bagi Melodi karena ia akan dinikahkan oleh pria culun yang tidak ia cintai. Rencana perjodohan berjalan lancar dan disetujui oleh kedua orang tuanya. Melodi yang kalah melakukan perdebatan sengit pada Papa Max dan Mama Siska. Akhirnya, ia menyerah saja. Kalah bukan berarti menerima perjodohan tetapi adanya ancaman penarikan saham perusahaannya dari Papa Max membuat Melodi mengiyakan perjodohan itu.
Sungguh memilukan atau membahagiakan yang dirasakan oleh Melodi Alexander saat ini. Menikah di tanggal pernikahannya tali perbedaannya calon mempelai pria bukanlah tunangannya.
Melodi menangisi nasib hidupnya yang sedang dipermainkan oleh semesta. Ia tak menghiraukan make up mahal yang menghiasi wajah cabinya menjadi sedikit luntur. Gaun pengantinnya berwarna hijau yang senada dengan hijabnya itu tampak kusut karena ulah Melodi berbaring di atas kasur empuk yang bertaburan bunga mawar.
"Tuhan, kenapa hidupku seperti ini? Kenapa aku menikah dengan pria culun yang tak ku cintai? Kenapa bukan Miko saja yang menjadi suamiku? Hiks... Hiks..." itulah perkataan yang kalau dari mulut Melodi. Melodi tidak menyadari pintu kamarnya dibuka oleh seseorang.
Ceklek!
"Ya ampun, Melodi make up dan gaun pengantinmu kenapa berantakan seperti ini? Haduh, mana tinggal 5 menit lagi pula jadwal akad nikah ku dengan Alex." keluh Mama Siska yang membantu Melodi agar bangun dari posisi tidurnya.
Sementara Melodi terus menangis tanpa henti. Ia tak menghiraukan perkataan mamanya yang terus menenangkan dirinya.
"Haduh, anak ini memanglah bikin Mama emosi. Cepat bangun! Kamu akan dihias lagi sebelum acara akad nikah."
"Yanto, bisa make up Melodi lagi?"
"Bisa nyonya. Dengan senang hati eke make up nona cantik." jawab. Yanto -- perias pengantin artis yang disewa oleh Mama Siska.
"Mari cantik, eke hias lagi biar tambah cantik." bujuk Yanto pada Melodi yang hanya berjalan mengikuti langkah kakinya.
Setelah dandanan Melodi kembali rapi dan pakaiannya tampak mewah kembali. Melodi diantarkan oleh beberapa pelayan untuk berjalan menuju ruang akad nikah yang berada di ruang keluarga kediaman kedua orang tuanya.
Ruangan yang didekor indah dengan berbagai bunga mekar dan indah itulah Melodi sedang duduk di kursi pengantin yang bersebelahan dengan Alex.
Melodi hanya diam saja saat mendengar ijab kabul dari Alex untuk menjadikan dirinya sebagai istrinya. Ia menoleh sekilas ke arah Alex yang terlihat serius menjabat tangan Pak penghulu dan menjawab ijab Kabulnya. Hingga tak terasa kata sah yang diucapkan oleh Pak penghulu beserta keluarganya membuat Melodi menitikkan air matanya.
"Tuhan, sekarang aku sudah sah menjadi istrinya. Aku sudah menikah sesuai tanggal pernikahan yang ku pilih tapi suamiku tidak sesuai pilihan hatiku." kata Melodi dalam hati.
"Alhamdulillah, kalian sudah sah menjadi suami istri. Sekarang, mari suaminya memasangkan cincin ditangan istrinya," ucap Pak Penghulu dan Melodi melihat Alex memasangkan cincin berlian pengeluaran terbaru di jari manis kirinya dan mengeluarkan cincin emas untuk dipasangkan di jari manis kanannya.
"Kenapa dia memasangkan dua cincin ditanganku? Ini terlalu berlebihan Alex, kamu memberikan dua cincin padaku." batin Melodi dengan tatapan meminta penjelasan pada Alex.
Alex tersenyum tulus menatap ke arah Melodi.
"Maafkan aku baru memberikan cincin berlian ini padamu. Seharusnya aku lebih awal memberikan cincin berlian ini sewaktu aku datang melamarmu di hari perjodohan itu. Tapi, Tuhan tahu cara terbaik untuk menjadikan cincin ini berada di jari manismu. Kamu sangat cantik dan terima kasih mau menjadi istriku." perkataan Alex membuat hati Melodi berdebar tak karuan.
Melodi mencoba mencari kebodohan di kedua bola mata Alex tapi tidak menemukannya. Ia tersentuh dengan kata manis Alex yang terdengar tulus.
"Melodi, ayo pasang cincin pada jari manis suamimu," ucap Mama Siska yang sedari tadi melihat Melodi hanya diam menatap ke arah Alex.
"Nanti dulu jatuh cintanya, pasang dulu dua cincin itu baru lanjutkan drama cinta-cintaannya." sahut Papa Max sedikit usil membuat Melodi dengan cepat memasang kedua cincin itu pada jari manis Alex.
"Alhamdulillah, ayo pengantin wanita cium tangan suaminya," ucap Pak Penghulu.
Melodi pun mencium punggung suaminya dan suaminya mencium kening Melodi dengan mesra.
"Cie... Pasangan pengantin baru."
"Ehem... Ehem..."
"Gak sabar mau bulan madu."
"Selamat ya Melodi dan Alex atas pernikahan kalian. Semoga manjadi keluarga sakinah, mawadah dan warahmah."
"Terima kasih Ma, Pa," ucap Alex yang merasa tidak enak hati karena Melodi hanya diam saja.
Acara pernikahannya berjalan dengan lancar, banyak tamu undangan dari para pengusaha dan pegawai negeri datang untuk menghadapi acara pernikahan Melodi dan Alex.
Di atas pelaminan mewah yang dihiasi dekor bunga dan mutiara manik. Disana terlihat penggantin wanita tampak diam dengan memasang wajah datarnya di hadapan semua tamu undangan. Berbeda dengan Alex -- Pengantin pria terlihat tersenyum bahagia karena berhasil mendapatkan teman hidupnya.
Mama Siska yang berdiri di sebelah Alex terus mengawasi Melodi yang tidak bahagia. Ia ingin menegurnya tapi dicegah oleh Papa Max agar tetap berdiri di tempat.
Tidak terasa acara pernikahan Melodi dan Alex telah selesai. Selama satu hari ini acara pernikahan yang diadakan di kediaman mempelai wanita lebih tepatnya orang tua Melodi sangat ramai.
Saat ini Melodi berada di dalam kamarnya bersama suaminya. Ia tampak melepaskan hiasan pengantin di kepalanya dan dihapusnya make up yang menghiasi wajahnya.
"Huh, hari ini melelahkan sekali. Lebih baik aku membersihkan diri setelah itu tidur," ucap Melodi menatap sekilas ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 9 malam. Ia berjalan menuju ruang ganti untuk menyiapkan pakaian tidur untuk dirinya dan mengambil handuk untuk dirinya.
Setelah itu Melodi melanjutkan langkah kakinya menuju ke ruang kamar mandi. Dibukanya pintu kamar mandi dan ia melakukan aktivitas mandi selama 20 menit.
Kini tubuh Melodi telah segar dan wangi. Ia memilih berjalan menuju ruang ganti untuk mengenakan pakaian tidur. Seperti biasa, dirinya memberikan cream wajah dan menyisirkan rambut panjangnya yang lurus dan hitam pekat.
Baru saja, Melodi ingin menaiki kasur tidur. Ia dikejutkan dengan kedatangan Alex yang masih mengenakan pakaian pengantin pria.
"Ngapain kamu kesini?" ucap Melodi dengan tatapan tajamnya.
"Aku kesini untuk berganti pakaian dan tidur. Ini kamarmu kan aku mau mandi dan tidur." balas Alex.
"Enak saja kamu mau menumpang di kamarku. Pergi kamu! Jangan mandi dan tidur di kamarku!" usir Melodi mendorong tubuh Alex hingga keluar dari kamarnya.
"Tolong jangan bersikap seperti ini. Aku sudah sah menjadi suamimu. Kenapa kamu mengusirku?" tanya Alex dengan tatapan binggungnya.
"Karena aku tidak mencintaimu. Pernikahan ini bukanlah impianku. Seharusnya aku menikah dengan pria yang kucintai tapi bukan kamu. Pergi kamu! Kamu bukan suamiku!" perkataan Melodi membuat tamparan keras bagi Alex.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Nendah Wenda
sabar Alex dengan perlahan kamu pasti bisa dapatkan hatinya perlakukan dia dengan baik penuh kasih sayang dan jangan masukan kehati kata kata nya
2024-02-28
0
jeck
waaaw
2023-11-23
0