Peringatan

Pagi sekali Alana sudah bangun dan menyiapkan keperluan nya. Gadis itu harus berangkat ke kampus karena ada tugas yang harus di kumpulkan. ''Kuharap pagi ini tidak melihat wajah nya,'' gumam Alana sambil menuruni anak tangga menuju ke dapur.

Baru setengah jalan, di depan pintu masuk Alana seorang sudah menunggu nya. ''Selamat pagi nona muda. Tuan sudah menunggu anda di meja makan,'' ucap salah satu pelayan yang hendak membangunkan nya.

Padahal ini masih jam enam, bagaimana bisa pria dingin sudah bangun? Pikir Alana mendekat ke arah meja makan dengan langkah malas karena harus bertemu dengan Alexander, yang kini adalah suami nya. Tepat di kursi yang bersebrangan dengan Alana, Alexander tengah duduk menikmati sarapan pagi nya dengan tenang tanpa menoleh sedikitpun ke arah Alana.

''Silahkan duduk Nona.''

''Ya terima kasih,'' Alana meletakkan tas ransel nya di atas meja dan mulai menyantap sarapan makanan yang ada di depan nya, roti selai coklat dan susu hangat. Mata nya sejak tadi tidak berhenti melirik Alex sesekali yang seakan tidak menganggap nya ada.

''Mau sampai kapan kau menatap ku seperti itu, kau bisa jatuh cinta nanti.''

''Uhuuk..Uhuuk..'' Alana menepuk dada nya dan meminum segelas air lalu menatap tajam Alex yang sudah pergi meninggalkan nya menuju ke kamar. ''Dasar pria es batu! Sampai kapanpun aku tidak akan pernah jatuh cinta padamu,''

Selesai menghabiskan sarapan, Alana membereskan sisa makana yang berada di atas meja dan mencuci piring kotor nya. Alex menyuruh pelayan untuk menyampaikan pada Alana agar mengerjakan pekerjaan rumah tanpa terkecuali. Setelah itu dia boleh pergi.

''Selamat pagi Nona Alana,'' sapa seseorang yang tiba-tiba sudah berdiri di belakang Alana dan membuat gadis itu kaget.

''S-sky, sudah ku katakan bukan jangan memanggil ku Nona.'' gerutu Alana memonyongkan bibir nya ke depan.

''Maaf Nona, saya menolak memanggil nama anda," Sky kembali di buat tersenyum mendengar ucapan Alana dan wajah lucu nya membuat Sky tidak bisa berpaling ke arah lain.

Alana memiliki wajah baby face, kulit putih tanpa noda dan postur tubuh yang ideal hanya saja sedikit pendek dari kebanyakan wanita. Meski begitu kecantikan alami Alana bisa menyihir setiap pria yang memandang nya, yah termasuk Sky.

''Terserahlah. Lakukan saja apa mau mu, aku tidak peduli'' ketus Alana.

''Apa Nona sudah siap, saya akan mengantar anda ke kampus,'' sahut Sky kembali, pria itu mengambil beberapa piring yang sudah Alana cuci dan menaruh nya di tempat. Bahkan Sky dan Alana sama-sama tidak tau jika sejak tadi ada mata yang terus mengawasi apa yang mereka berdua lakukan di dapur.

''Biar aku saja Sky, tangan mu nanti kotor dan baju mu bisa basah,'' Alana mengusir Sky dari sana. Tapi tetap saja Sky merasa tidak tega melihat istri tuan nya yang baru pertama di nikahi harus mengerjakan pekerjaan pelayan.

''Maaf Nona ada sesuatu di rambut mu.''

''Hah?'' ucap Alana bingung.

Sky mengambil saputangan dari saku nya dan mengusap keringat Alana dengan lembut lalu menyelipkan anak rambut yang sejak tadi menutupi wajah nya. ''Terima kasih Sky. Kau ternyata lebih hangat dan perhatian daripada di es batu itu.''

''Es batu? Apa yang Nona maksud itu tuan Alex?''

Alana mengangguk kemudian berjalan meletakkan celemek di tempat nya. Meraih tas nya dan mengajak Sky masuk ke dalam mobil yang akan mengantar nya ke kampus.

''Sudahlah jangan membahas nya. Mood ku bisa hancur jika mengingat wajah nya yang menyebalkan itu.''

Sky kembali fokus mengendarai mobil nya hingga tanpa sadar mereka sudah berada di depan kampus milik Alana. ''Terima kasih Sky, aku akan membalas kebaikan mu nanti.''

''Saya akan menjemput anda nanti sore Nona. Jadi saya harap Nona mau bertukar no ponsel dengan saya'' Sky menyerahkan ponsel nya pada Alana.

''Tidak perlu Sky, karena setelah ini aku akan pergi bekerja. Katakan saja pada Alex pulang terlambat,'' Alana meninggalkan Sky begitu saja tanpa peduli apa yang hendak pria itu ucapkan pada nya.

''Padahal aku hanya meminta nomor ponsel saja, kenapa Nona malah pergi dan mengacuhkan aku.'' Alex menggeleng pelan dan berlaku dari sana, meski jauh dalam lubuk hati nya dia masih ingin melihat wajah Alana.

.

.

.

.

Di sinilah Alex berada, perusahaan milik Bobby. Sesuai permintaan Daddy nya, Alex akan meneruskan bisnis keluarga dan meninggalkan bisnis yang dia bangun dengan susah payah.

Saat kekasih nya dulu meninggalkan nya demi menikah dengan sahabat nya yang kaya dan dari keluarga berada, membuat Alex ingin membuktikan kalau dia bisa bangkit dari keterpurukan. Namun, wanita itu tidak sabaran dan menghilang tanpa kabar.

''Selamat pagi tuan.'' ucap Sky yang sudah berada di hadapan Alex dan membuyarkan lamunan nya. "Kenapa aku merasa tidak enak hati.''

''Apa kau sudah mengantarnya,'' jawab Alex menatap Sky dengan tatapan yang sulit di artikan. Jari-jari tangan nya mengetuk meja dan tatapan nya kembali mengarah pada laptop yang ada di depan nya.

''Saya sudah melakukan apa yang anda suruh tuan.''

''Tapi aku tidak menyuruhmu untuk mendekati nya dan bermesraan dengan nya.'' Alex mengeraskan rahang nya dan berdiri mendekati Sky yang masih berdiri kemudian menunduk.

''Ku harap kau sadar diri. Kau bawahan ku. Aku bisa saja membuat bisnis keluarga mu hancur tanpa sisa.''

''Tuan saya--'' ucapan Alex terpotong saat Alex kembali membisikan sesuatu di telinga nya.

''Dia istriku, hanya aku yang berhak atas dirinya,'' ancam Alex sesaat sebelum dia menyuruh Sky pergi dan kembali mengerjakan tugas yang diberikan oleh Alexander.

Terlihat sekali kemarahan dari wajah Alex saat tau kalau Sky sedang mendekati istri yang sama sekali tidak di kenal dan tidak di cintai oleh nya. Sky sudah bekerja pada Alex sejak lulus kuliah dan karena hutang budi pada keluarga Werison. Mereka berdua juga bersahabat sejak lama. Terpaksa mengiyakan permintaan kedua orang tua nya untuk bekerja di sana. Meski terkadang apa yang di lakukan Sky selalu salah di mata Alex.

''Alana Alexis! ternyata dia bukan putri kandung Maya dan Bagas. Lalu kenapa mereka bilang kalau Alana adalah putri nya.'' Alex meremas kertas yang ada di depan nya dan membuang nya kesal. Pasalnya Alex sudah mengeluarkan banyak uang hanya untuk menikahi Alana. Bukan masalah uang yang Alex pikirkan, tapi kenapa seorang ibu bisa tega menjual anak yang notabennya bukan anak kandung.

''Wanita ular itu benar benar licik. Bagaimana bisa gadis bodoh itu kuat tinggal bersama mereka.''

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jangan lupa tinggalkan jejak kakak.

Terima kasih😘

Terpopuler

Comments

😈 𝑄𝑢𝑒𝑒𝑛 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑙 😈

😈 𝑄𝑢𝑒𝑒𝑛 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑙 😈

mkin travlingnya ke lisa 🤭

2022-11-02

0

Clara Dasella

Clara Dasella

Lagiiii momoy

2022-10-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!