Stella mengatakan pada suaminya untuk menggunakan voucher yang diberikan Andin untuknya menginap di hotel itu.
"Kita bisa menginap di hotel lain honey," Alvin nampak kaget saat istrinya ingin menginap di hotel, dimana ada Nungky disana.
Bagaimana kalau mereka bertemu? Dan Stella tahu segalanya. Jelas-jelas dia tidak bisa kehilangan Stella. Ada rahasia besar yang membuatnya harus tetap bertahan menjadi suaminya.
"Tidak bisa sayang, Andin menginap disana. Dan kita bisa menginap secara gratis dengan voucher ini," Stella berkeras hati untuk untuk pergi ke hotel itu.
"Baiklah, jika begitu," Suaminya menarik nafas lama dan dalam. Merebahkan punggungnya pada sandaran kursi. Menatap ke atas dan membayangkan Nungky ada di hotel itu.
Stella lalu bersiap pergi ke hotel itu. Terpaksa Alvin memenuhi permintaan istrinya.
Begitu memasuki hotel, Alvin celingak-celinguk dan menatap ke seluruh ruangan. Dia khawatir, Nungky akan memanggilnya dan membuat istrinya curiga padanya.
"Stella...." Andin memanggilnya saat mereka berada disebuah restoran yang ada di hotel itu.
"Hai...."
"Ini suamiku...Herry,"
Herry kaget melihat Alvin.
"Alvin,"
Mereka lalu berbincang sambil makan malam di restoran.
Alvin salah tingkah sejak tadi, hal itu diperhatikan oleh Stella.
"Ada apa? Kamu seperti sedang gelisah?"
"Tidak, aku hanya ingin ke kamar kecil," Alvin lalu berdiri dan meninggalkan mereka. Bukannya ke kamar kecil dia malah pergi menemui Nungky.
Nungky melihat kemesraan dirinya dengan Stella, lantas dia merasa cemburu karena hal itu terjadi didepan matanya.
Selama ini, dia belum pernah melihat Stella. Ternyata istrinya begitu cantik dan modis. Lantas kenapa suaminya selingkuh? Pertanyaan itu mengusik hati Nungky sebagai sang selingkuhan.
"Kenapa kau bawa istrimu kemari? Kau sudah tidak waras hah!?" Nungky marah dan geram.
"Kendalikan dirimu, dengarkan. Aku kesini karena terpaksa. Ini karena temannya yang mengundangnya. Jadi, jangan menemuiku atau menyapaku saat aku bersama istriku,"
Alvin akan meninggalkan Nungky, istri sirinya.
"Kau mau kemana? Tunggu," tiba-tiba Nungky menarik Alvin dan menciumnya dengan paksa.
Alvin kaget lalu sedikit mendorong istri sirinya dengan pelan.
"Kenapa?"
"Konyol. Kau benar-benar konyol," Alvin mengusap bibirnya lalu pergi meninggalkan Nungky.
Tanpa sengaja, Andin melihat Alvin dan saat Andin menatap ke arah lainnya. Dia melihat gadis yang waktu itu menatap Alvin yang berjalan menjauhinya.
"Kenapa setiap kali melihat Alvin dan gadis itu. Aku merasa mereka saling mengenal. Dan hati kecilku mengatakan jika pria yang aku tabrak itu adalah Alvin, suami Stella," Bisik lirih Andin, sahabat Stella.
Andin lalu bergabung kembali dengan Stella yang sedang berbicara dengan suaminya.
"Aku akan memberitahumu jika aku tahu," kata Herry pada Stella.
Andin menatap suaminya, bertanya-tanya apa uang mereka bicarakan.
"Terimakasih,"
Stella nampak membicarakan suatu hal dengan suaminya. Namun, Andin tidak tahu apa yang mereka bicarakan.
"Ayo kita berenang sekarang, sebelum tidur," ajak Andin pada suaminya.
"Kau juga ikut dengan suamimu," kaya Andin pada Stella.
"Aku tidak..." Alvin menolaknya.
"Ayolah Mas, kita jarang menginap di hotel dan berenang bersama,"
"Kata Andin, airnya hangat kok, ngga dingin," Stella menjelaskan.
Tentu saja tanpa kau katakan aku sudah tahu. Aku sering berenang disini bersama Nungky. Aku tahu jika airnya hangat.
Tapi bukan itu masalahnya. Jika Nungky melihatnya dan dia cemburu, maka masalahnya akan menjadi rumit, gumam Alvin.
Mereka berempat berada di kolam renang air hangat.
Andin dan suaminya sudah berenang bersama. Stella dan Alvin menyusul berenang bersama juga.
Dari atas, nampak sepasang mata menatap sinis dan tajam penuh kebencian pada dua insan yang sedang berenang dan kadang beradegan romantis. Seperti sesekali mereka berpelukan dan berenang dengan berpegangan tangan.
"Sial! Aku tidak tahan melihat mereka berdua! Aku tahu aku istri siri. Tapi tetap saja, melihatnya bermesraan dengan istri sahnya membuat jantungku terbakar,"
"Lihatlah, aku juga akan membakar hatimu. Aku akan membuat suamimu meninggalkanmu. Kau sudah memulai perang hati denganku. Aku cemburu. Dan hatiku terbakar. Hatimu juga akan terbakar suatu hari nanti," dendam Nungky mulai bangkit akibat cemburu.
Awalnya dia tidak pernah merasakan perasaan cemburu ini. Meskipun dia tahu Alvin sudah beristri. Namun melihat secara langsung adegan kemesraan biru telah menghancurkan dan membakar hatinya.
Dia akan membalasnya suatu hari nanti. Aku akan membuat istri sah menjadi istri simpanan.
Kau istri pertama tapi akan selalu menjadi yang kedua.
Kau juga istri sahnya, namun kau hanya akan menjadi benang merah dalam hubungan kami.
Kau adalah cintanya, tapi kau hanya akan menjadi pelayan untuknya.
Kita lihat nanti, siapa yang menang dalam perang cinta ini.
Nungky menutup gorden dengan kasar.
Suara tawa Stella saat di gendong oleh suaminya memekakan telinga Nungky.
Kamarnya dekat dengan kolam renang itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments