Istri Rasa Simpanan

Istri Rasa Simpanan

Bab 1 Kemana uangmu

Visual Stella Cornelia Agatha, merasakan jika suaminya selama ini menyembunyikan kenaikan gajinya.

Melihat bukti transfer sebanyak sepuluh juta rupiah, membuat mata Stella terbelalak.

Untuk Nungki Wijayanti. Alamat rekening yang ditransfer bernama Nungki Wijayanti.

Karena suaminya sedang mandi, dan menemukan bukti transfer di saku celananya, maka dia segera memeriksa isi laptop nya.

Matanya tercengang melihat gambar kebersamaan suaminya di sebuah kapal pesiar bersama seorang gadis cantik dan montok.

Mereka sedang berpelukan dan mengambil foto Selfi.

"Kamu selingkuh mas," gumam Stella yang sudah menikah dua tahun namun belum punya seorang anak.

Dalam hati tidak percaya jika suaminya tega mengkhianati dirinya karena mereka menikah karena cinta, bukan terpaksa atau perjodohan.

"Jika sampai kamu mengkhianati ku, maka aku tidak akan memaafkanmu Mas. Awas saja, jika prasangka ku ini benar. Aku akan membalasnya dengan lebih menyakitkan,"

Seorang istri yang setia dan mencintai dengan sepenuh hati, memberikan kepercayaan dan segalanya demi suaminya, maka saat mencium bibit perselingkuhan, pasti sakitnya seperti tertusuk ribuan pedang.

Masih dengan nafas yang membuat dadanya naik turun, berusaha dia pendam karena tidak ingin merusak pertemuan yang dia nantikan dengan penuh harapan dan kerinduan.

Kreek!

Suaminya keluar dari kamar mandi, keset, lalu mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Mereka baru saja melakukan hubungan romantis karena sudah satu bulan suaminya tidak pulang. Dia bekerja di kapal pesiar dan akan pulang satu atau dua bulan sekali.

Tap!

Dengan cepat Stella menutup laptopnya. Seumur hidupnya, belum pernah dia seujung kuku pun mencurigai suaminya.

Bahkan tidak sekalipun selama pernikahan dia membuka isi dompet suaminya. Apalagi mencari dan membuka isi laptopnya seperti yang baru saja dia lakukan.

Deg!

Menarik nafas dalam dan mengatur emosi. Dalam hati seperti hancur dan terbakar amarah, cemburu, dan sakit hati.

Tapi, semua itu masih belum dia tanyakan dan baru menjadi sebuah dugaan.

"Mau kopi mas," ujar Stella lalu mengambil handuk suaminya dan dia jemur didekat jendela kamarnya.

"Boleh, honey," selalu memanggilnya dengan sebutan manis yang membuatnya senang dengan panggilan itu yang tidak berubah dari sejak dekat hingga menikah.

Suaminya, Alvin Rustian mengingat sesuatu. Dia lalu beranjak dan ke mesin cuci.

"Cari apa mas?" tanya Stella saat melihat suaminya mencari baju kotor didekat mesin cuci.

"Ehm, ngga, apa kamu menemukan kertas transfer,"

"Ini mas...." kata Stella lalu memberikannya pada suaminya.

"Kamu cari ini mas," dengan nada tenang. Sebenarnya tidak benar-benar tenang. Hanya berusaha tidak berekspresi berlebihan dan tidak menaruh sebuah kecurigaan.

Deg!

Suaminya kaget. Tanganya gemetar. Matanya menatap tak berkedip.

"Itu...."

"Itu uang perusahaan. Untuk sekretaris kantor," kata Alvin agak gagap.

"Ohh, ya sudah, kamu simpan baik-baik mas. Jangan sampai hilang. Nanti untuk bukti di kantor,"

"Ya," kata suaminya bernafas lega karena istrinya tidak mencurigainya.

Dengan cepat Alvin lalu meminum kopi panasnya dan makan roti.

"Masih panas mas," ucap Stella yang kaget melihat cara minum suaminya yang tidak menikmati kopinya.

"Ngga papa, aku buru-buru. Baru ingat jika ada urusan penting,"

"Kan baru pulang mas. Belum juga genap satu hari, kok sudah mau pergi lagi," Stella kecewa karena dia masih kangen dengan suaminya setelah satu bulan tidak bertemu.

"Sabar ya Honey, aku akan pulang cepat malam ini. Kita akan jalan-jalan dan makan direstoran nanti malam,"

"Janji?"

"Ya, janji..." Alvin lalu pergi setelah mengecup kening istrinya. Tidak lupa dia membawa laptopnya karena berisi foto bulan madu yang belum sempat di simpan di folder rahasia.

*

*

Alvin berlari ke bandara setelah baru saja sampai. Menjemput Nungki istri barunya yang ngeyel untuk datang ke kotanya.

Nungki berasal dari pulau yang jauh, di seberang. Sedangkan Alvin tinggal di Jakarta. Dan karena pekerjaannya berada dipulau seberang, maka dia akan satu bulan sekali datang ke Jakarta untuk menemui istrinya.

Dari jauh, Nungki menenteng koper dan berlari memeluknya.

"Kamu baca pesanku? Aku tidak mau kamu terlambat menjemputku, atau..." ancam manja Nungki yang mengalungkan kedua tanganya di leher Alvin.

"Tidak sayang, mana mungkin Abang terlambat,"

"Kamu sudah ketemu istrimu mas?" tanya Nungki.

"Sudah dong sayang. Sekarang, jangan banyak tanya, ayo kita ke hotel. Kamu akan menginap di hotel selama disini. Ingat, jangan sampai Stella tahu hubungan kita,"

"Oke, siap mas!" jawab Nungki tersenyum bahagia.

*

*

Jam 7 malam, Stella sudah mandi dan menunggu suaminya datang.

"Mas Alvin kemana sih kok belum datang? Mana hpnya tidak aktif. Katanya mau ngajak makan diluar, aku udah keburu lapar," gerutu Stella mondar-mandir di ruang tamu.

Jam 8 malam.

Alvin terbangun disamping Nungki istri barunya. Sebenarnya Alvin sangat lelah karena tadi pagi melayani istri pertamanya. Namun Nungki terus saja merayu dan menggodanya hingga dia lupa jika sudah berjanji dengan Stella untuk mengajak ya makan malam.

"Ahh, jam berapa?" tanya Alvin sambil menguap.

"Jam 8 mas. Tidur lagi aja. Mau ngapain sih tanya jam segala? Inget istri tua?" gerutu Nungki cemburu.

"Astaga! aku sudah berjanji untuk makan malam dengan Stela. Dia pasti sudah menungguku. Aku harus segera mandi,"

"Mas....nginep disini saja..." rengek Nungki.

"Tidak bisa. Jika dia tahu aku selingkuh dan punya istri baru. Aku bisa dipecat. Kamu mau aku di pecat?"

"Ya sudah mas. Sana kalau mau pergi, kamu selalu begitu, alasannya di pecat terus,"

"Memang benar sayang, jika sampai bos tahu, aku bisa kehilangan pekerjaanku, lalu kita tidak bisa bersenang-senang lagi jika aku pengangguran. Oke... mengertilah sayang...."

Alvin segera pergi kekamar mandi dan mandi dengan kilat. Segera meninggalkan hotel itu dan pulang ke rumah.

Jam 8.30 malam.

"Mas Alvin ini gimana sih? Bikin orang kesal aja. Jika tidak bisa menepati janji, kenapa pakai acara mau ngajak makan malam segala?" umpat Stella sendirian sambil melongok ke jendela.

Tin tin!

"Honey....cepat keluar.."

"Dasar!" Stella lalu keluar dan masuk kedalam mobil.

"Dari mana aja sih mas? Kok handphone nya tidak bisa di hubungi?"

"Biasa honey...rapat mendadak. Maaf ya...jangan marah...kamu sudah lapar ya...ya udah kita langsung makan saja dulu," kata Alvin lalu menuju restoran terdekat.

Stella kesal namun tidak mau merusak suasana malam ini. Satu bulan menunggu, jika dia tidak marah, maka semua akan baik-baik saja. Makan malam ini akan berjalan dengan indah dan romantis.

"Ya sudah aku maafin. Tapi lain kali, harus tepat waktu mas,"

"Tentu Honey...emuuah" Alvin mengecup kening Stella sebelum turun.

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu

2023-02-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!