Ijab kabul

hari menjelang sore, semua siswa sudah siap-siap untuk pulang tidak terkecuali Astir dan juga Asdar.

" Tir, jadi nggak sebentar kita kerumah lo?" tanya Asdar pada Andreas yang sibuk memasukkan buku dan pulpen di tasnya.

" jadilah bro, kamu naik apa ke sekolah?" tanya Astir.

" Gue pake mobil, kita barengan saja pergi, pake mobil gue" ucap Asdar.

" Tapi gue bawa kendaraan sendiri".

" Ok gue ngikut aja di belakang lo".

mereka lalu berjalan ke tempat parkir dimana kendaraan mereka parkir.

" saya ambil motor dulu, kamu tunggu saja depan gerbang" tutur Astir

" Ok,".

Beberapa menit kemudian, Astir sudah siap dengan motornya untuk melaju pulang, mereka lalu mengendarai kendaraannya masing-masing, Astir memakai motornya, sedang Asdar memakai mobilnya sendiri. 15 menit berlalu Astir dan Asdar sudah sampai di rumah, mereka lalu memarkirkan kendaraannya di halaman.

"masuk dar, jangan malu, anggap saja rumah sendiri?" Tutur Astir pada Asdar sambil memperhatikan rumah Astir.

" Ah iyya, hayuuk" jawab Asdar.

"Assalamualaikum mah, Astir pulang" salam Astir pada mamahnya yang sementara asik memasak.

Ana yang mendengar anaknya sudah pulang langsung pergi menghampirinya " Waalaikummussalam!, Masuk nak, ehh Astir bawa temannya yah?" tanya Ana balik pada anaknya Astir.

" Oh ini teman astir mah, Asdar namanya, dia ingin memakan makanan mamah, katanya makanan mamah sangat enak, jadinya saya bawa dia pulang kerumah, tidak apa-apa kan mah" ucap Astir dengan tersenyum kearah mamahnya dengan wajah tampannnya ia buat-buat.

" Ah kamu melebih-lebihkan makanan tante, masuk dulu nak," Ajak Ana pada Astir dan Asdar.

" Nggak kok tante, masakan tante memang enak, chef aja kalah dengan rasa masakan tante" puji Asdar pada Ana mamahnya Astir, sedang ana geleng-gelang kepala dengan kepolosan teman anaknya.

" ya udah kalau begitu mari kita sekalian makan karena mamah barusan selesai memasak, ini sudah menjelang maghrib, perut mamah udah bunyi ini dari tadi" ajak mamah ana.

" hayuuk mah, perut Astir juga udah bunyi sedari tadi" celenguk astir pada mamahnya sambil memegang perutnya dan menoleh ke temannya Asdar " Asdar pemalu orangnya mah, wajar kalau dia diam saja, padahal cacing didalam perutnya juga sudah berteriak sedari tadi".

asdar hanya tersenyum tidak menjawab celetuk temannya Astir.

mereka lalu berjalan kemeja makan bersama, makanan sudah siap disajikan " Mari duduk nak, anggap saja rumah sendiri, jangan malu-malu" Tutur Ana pada Asdar.

"Ia tan, makasih" jawab Asdar. setelah beberapa menit mereka selesai dengan makanannya.

Seiring berjalannya waktu, hari berganti minggu, minggu berganti bulan, begitulah seterusnya, satu bulan telah berlalu, dimana hari ini adalah hari pernikahan Astir dengan Riana.

Di kediaman Riana

" Nak, kamu sudah siap?" tanya Mamahnya Riana pada Riana,

" Insya Allah siap mah," jawab Riana dengan sedikit gemetaran dengan wajah yang pucat.

" Nak! apa kamu lagi sakit?" tanya mamahnya.

" tidak kok mah, Riana baik-baik saja" Jawab Riana sambil menahan sakit di kepalanya.

Mamahnya Riana bernama Arumi ninta biasa dipanggil akrab Ibu Arumi.

" Nak kalau kamu lagi sakit, kita bisa kerumah sakit sekarang nak" Tutur Arumi khawatir akan anaknya yang semakin pucat.

" tidak mah, Riana tidak mau Kalau Mas Astir khawatirkan Riana, mamah tidak usah khawatit Riana akan baik-baik saja, karena sebentar lagi ijab kabul akan di mulai". Tutur Riana pada Arumi mamahnya.

" Saya terima nikah dan kawinnya Riana Azzahra binti Jaya ananda dengan mahar tersebut karena Allah" ucap Astir, hening beberapa detik lalu kemudian semua orang yang hadir mengucapkan

SAH

SAH

sedang riana yang mendengar Astir yang mengucapkan ijab kabul untuknya terharu dan mengucapkan rasa Syukur " Alhamdulillah" Riana lalu turun ke bawah beriringan dengan mamahnya disampingnya, tibalah mereka dilantai bawah, semua orang kagum akan kecantikan Riana, tidak terkecuali Astir yang sudah sah menjadi suaminya beberapa menit yang lalu.

Riana lalu mendekat dan duduk di depan Astir suaminya " Pengantin wanita mencium tangan suaminya" ucap pria yang di samping Astir, siapa lagi kalau bukan Asdar.

Riana lalu mencium tangan suaminya Astir, semenit, dua menit, sampai 3 menit riana mencium tangan suaminya, ia juga tidak bangkit-bangkit dari tangan Astir suaminya, semua jadi terharu melihat Riana yang mencium tangan suaminya dengan khidmat.

Sedang Astir merasa kayak ada sesuatu yang terjadi pada istrinya Riana " Sayang?" ucap Astir sedikit khawatir, ia goyangkan punggung istrinya " Sayang ud,,," belum sempat ia menyelesaikan ucapannya Riana sudah tersungkur di pangkuannya.

" Sa,,yang, kamu jangan membuat khawatir mas" ucap Astir dengan mata yang sudah berlinang melihat Riana yang tidak sadarkan diri di pangkuannya.

Bersambung....

#Agustus C. SH

#IAIN KENDARI

Terpopuler

Comments

Mas Gigo

Mas Gigo

Josss,,

2023-08-22

0

Ida Liasa

Ida Liasa

Wowww best

2022-11-04

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!