"5 Miliar tiap bulan, apa Daddy bisa?" Tantang Diana
.
.
.
"5 Miliar? Itu sih gampang nanti Daddy kasih" jawab Bryan enteng
"What?" Diana terkejut
Bryan tersenyum dan mendekatkan bibirnya di telinga Diana lalu berbisik
"Tapi kau harus mau jadi istriku dulu, bagaimana apa kau mau?" Bisik Bryan dan menggigit kecil telinga Diana
"Akhh" Des*h Diana saat telinganya di gigit pelan oleh Bryan.
Diana langsung mengusap telinganya yang baru saja di gigit pria tampan di hadapannya itu.
Bryan menjauhkan kepalanya dan menatap Diana dengan senyum di wajahnya
"Tuan tolong jangan lancang" peringat Diana
"Bryan" ucap Bryan
"Ha?" Diana bingung apa maksudnya.
"Panggil Bryan jangan tuan" ucap pria itu
"Terserahlah" ucap Diana ia mengalihkan pandangannya ke luar lalu Bryan melajukan kembali mobilnya.
"Aku akan antar Hana pulang terlebih dahulu setelah itu aku antar kamu" ucap Bryan memecah keheningan
Bryan mengubah gaya bahasanya lebih santai
"Ya terserah" jawab Diana
Diana kesal pada Daddy Hana itu karena sudah lancang menggigit telinganya, dia bukan hanya kesal tapi juga malu sebab Diana tidak pernah dekat dengan pria.
Perjalanan sedikit macet karena Sudah memasuki jam pulang kantor.
Di tengah perjalanan Hana yang tertidur tiba-tiba saja menyelipkan tangannya pada pakaian atas yang Diana kenakan
"Eh" Diana terkejut dengan apa yang di lakukan oleh Hana
Bryan yang mendengar suara Diana refleks menoleh
"Jangan liat ke sini tuan!". Ucap Diana
"Ah maaf". Ucap Bryan yang langsung menatap ke arah depan kembali, sebenarnya ia tahu kenapa Diana melarangnya dan ia bahkan tidak sengaja melihat itu.
"Aduh sial kenapa Hana selalu begitu, Hana sayang kenapa kau melakukan itu? Apa kau tidak tahu Daddy sudah menahannya dari tadi". Gerutu Bryan dalam hati
Diana tidak bisa menghentikan tangan kecil itu, jadi dia hanya berusaha menutupinya saja dengan syal yang ia pakai.
Karena lamanya perjalanan Diana ikut tertidur pulas Bryan tersenyum melihat keduanya tertidur pulas.
2 jam kemudian Bryan memarkirkan mobilnya tepat di halaman rumahnya, Bryan mengangkat tubuh Hana dan memberikannya pada kepala pelayan yang menyambut nya
"Bi, tolong tidurkan Hana di kamar"
"Baik Tuan" ucap kepala pelayan dan membawa Hana masuk ke dalam rumah
"Bagaimana ini? Dia tidur pulas sekali. Aku antar percuma juga gak tahu rumahnya." Ucap Bryan
Setelah beberapa menit berpikir akhirnya Bryan mengambil keputusan.
"Aku tidurkan saja di kamar, nanti kalau sudah bangun baru aku antar." Ucap Bryan
Bryan mengendong tubuh Diana membawanya menuju kamar yang ia tempati, Lalu menidurkannya secara hati-hati di atas ranjang king size miliknya.
Kenapa Bryan tidak menidurkannya di kamar lain atau kamar tamu? Padahal ada banyak kamar di rumahnya itu, dia sendiri juga tidak tahu kenapa.
Pandangan mata Bryan mengarah pada pakaian atas Diana yang sudah terbuka beberapa kancing
"Ah shittt" umpat Bryan
Lantas ia pun mengancingkan baju itu, tapi saat tangannya tidak sengaja menyentuh payudar* Diana ia memejamkan matanya mencoba menahan dirinya.
"Oh shittt ini benar-benar menggoda. Aku pegang sedikit tidak apa-apa kan?" Gumamnya
"Ah tidak tidak Bryan kamu tidak boleh melakukan ini" gumamnya lagi
"Ahkk bagaimana ini" ucap Bryan frustrasi sambil menarik rambutnya
"Oke sedikit saja, dia sedang tidur jadi dia tidak akan tahu" sifat buruk Bryan kembali
"Tidak tidak itu namanya peleceh*n" sifat baiknya muncul
"Akhh sedikit saja tidak masalah" kali ini sifat buruknya lah yang menang
Bryan duduk di samping gadis yang tengah tidur nyenyak itu, tangannya terulur pada bagian atas gadis itu .
Tangan Bryan mendarat tepat di salah satu benda kenyal itu, tangan Bryan sudah lepas kendali, ia mengusap-usap dad* gadis itu perlahan kemudian sedikit meremasnya.
"Ah" des*h Diana, Bryan terkejut ia kira dia ketahuan tapi saat menoleh ternyata Diana mendesah dalam tidurnya.
"Ahhh shittttt!! hentikan Bryan kau tidak boleh melakukan itu" gerutu bryan sambil menampar pipinya sendiri
Bryan melepaskan tangannya kemudian mengancingkan pakaian Diana lalu beranjak dari sana menuju kamar mandi karena harus menidurkan yang sudah terbangun karena ulahnya sendiri.
1 jam kemudian Bryan keluar dari kamar mandi dan menuju walk in closed
Beberapa menit kemudian ia keluar dari sana dan menghampiri gadis yang tidur nyenyak di kasurnya, dia duduk di samping Diana sambil menatap wajah cantik itu.
"Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa saat aku berada di dekat mu aku jadi seperti ini? Bahkan ini sudah hampir 3 tahun lebih aku tidak merasakan perasaan seperti ini"
"Kau membuat ku menginginkannya, bahkan saat ini saja aku berusaha mati-matian untuk mengendalikan diri ku" ucap Bryan pelan
Kemudian Bryan beranjak dari duduknya untuk melepaskan sepatu yang masih melekat di kaki Diana, membuka Coat yang di pakai Diana agar tidurnya nyaman.
Setelah itu ia naik ke atas kasur dan merebahkan tubuhnya di samping Diana dan menyusul Diana yang sudah dari tadi berada di alam mimpi.
Tengah malam, Diana mulai menggeliat kecil tangannya mulai meraba-raba di sekitar dan berakhir di dada bidangnya.
"Hei nona kau akan terus meraba seperti itu kah?" Bisik Bryan di telinga Diana dengan suara khas orang bangun tidur
Bryan yang sedang tidur nyenyak terbangun karena ada sebuah tangan yang terus mengusap-usap tubuhnya.
"Bu biarkan aku tidur sebentar lagi". Ucap Diana dan menyusupkan kepalanya di antara tubuh dan lengan Bryan sambil memeluknya
"Ke ke ke dia pikir aku ibunya". kekeh Bryan yang merasa tingkah Diana sangat imut
"Nona.... Nona kau tidak mau bangun?..." bisik Bryan dengan suara sensu*l
"Ehmm sebentar lagi..." Ucap Diana manja
Bryan tersenyum "baiklah" kemudian ia mengeratkan pelukannya
"Ternyata kau suka tidur sambil di peluk diriku ya?" Bisik nya lagi pada Diana
Mendengar ucapan Bryan Diana langsung membuka matanya lalu mendongak ke wajah yang ada di atas kepalanya itu dan alangkah terkejutnya dia
"Glek, tu...tuan?" Ucap Diana menelan ludah kasar
"Hai apa tidur mu nyenyak?" Goda Bryan sambil mengedipkan sebelah matanya
"Aaaaaaa" Diana berteriak tapi bukannya kabur ia malah tambah menyembunyikan wajahnya pada tubuh samping Bryan dan menarik selimut yang ia pakai sampai ke kepala.
"Ha ha ha ha". bukannya marah Bryan malah tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Diana yang imut seperti Hana
"Hei nona kau kenapa?" Goda Bryan sambil menarik-narik selimut yang menutupi seluruh tubuh Diana
"Aaaaa tuan tolong jangan di tarik"
"Kenapa? Aku kan ingin memastikan kau kenapa"
"Aaaa tolong jangan"
"He he he"
"Tolong jangan tertawa tuan!"
"Ha ha ha" bukannya berhenti Bryan Semakin mengeraskan tawanya
"Tuan..." Ucap Diana memelas
"Panggil aku Bryan jangan tuan" pinta Bryan lagi
"Apa?"
"Aku akan berhenti mengejek mu kalau kau memanggil ku Bryan"
"Tidak itu tidak sopan"
"Tidak sopan kenapa?"
"Anda lebih tua"
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments