"Di aku pulang duluan ya" Ross pamit pada temannya itu
"Oke..." Ucap Diana tidak semangat pasalnya ada rasa tidak nyaman dan juga takut, dia takut terjadi sesuatu karena dia sama sekali tidak kenal dengan mereka tapi melihat wajah Hana yang akan menangis saat dia mau pergi membuat Diana tidak tega meninggalkan gadis kecil itu
Ross mendekat pada temannya itu
"Ross aku takut" bisik Diana
"Kalau begitu sebaiknya kamu pulang saja denganku"
"Tapi aku tidak tega melihat Hana menangis"
"Hah... Aku tidak tahu harus berbuat apa" ucap Ross sambil menghela nafas panjang
"Bagaimana ini?" Tanya Diana
"Tenanglah, pelacak di ponsel mu masih ada kan?" tanya Ross
"Iya masih"
"Kalau begitu aktifkan pelacak nya lalu sembunyikan ponselmu, aku akan pantau lewat ponsel ku" bisik Ross
"Baik" lalu Diana mengeluarkan ponselnya dan mengaktifkan pelacak yang terhubung dengan ponsel Ross dan memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku Coat nya
"Kamu tenang saja, semuanya akan baik-baik saja kalau terjadi sesuatu padamu nyalakan saja alarm nya dan aku akan segera ke sana dengan polisi"
"Iya terima kasih Ross"
"Sama-sama, kalau begitu aku pulang dulu"
"Oke bye"
"Tuan" panggil Ross pada Bryan
"Ya?"
"Saya titip teman saya, saya membiarkan tuan membawanya dalam keadaan utuh dan tuan harus mengembalikan dia dengan kondisi utuh juga" ucap Ross tegas pada Bryan.
"Tenang saja nona saya akan menjaganya dengan baik seperti adik saya sendiri dan mengembalikan dia dengan utuh" ucap Bryan
"Baik, saya pegang kata-kata anda tuan"
Bryan menganggukkan kepalanya.
"Hana aunty pulang dulu ya, titip Mommy ya sayang" Ross mensejajarkan dirinya dengan Hana
"Tentu aunty Hana acan caga Mommy dengan baic" ucap Hana sambil tersenyum manis
"Terima kasih sayang" ucap Ross pada Hana
"Baiklah kalau begitu saya duluan tuan"
"Ya" jawab Bryan singkat
"Sampai jumpa tuan, Di aku pulang dulu kamu jaga diri baik-baik, bye Hana"
"Iya hati-hati di jalan" Jawab Diana
"Bye aunty" sahut Hana
"Iya.., tuan titip sahabat saya" ucap Ross lagi dari kejauhan
Bryan hanya mengangguk
"Nona Diana anda beruntung mempunyai teman yang sangat baik"
"Benar tuan, dia memang selalu menjaga saya" ucap Diana sambil tersenyum
"Mom" panggil Hana membuat Bryan dan Diana menoleh padanya
"Ya?"
"Gendong" ucap Hana sambil merentangkan kedua tangannya
"Jangan sayang ka.. Mommy pasti capek" larang Bryan
"Tidak apa tuan"
"Sini sayang" ucap Diana pada Hana
"Apa tidak apa-apa?" Tanya Bryan merasa tidak enak
"Yes, tidak apa-apa tuan"
Bryan tersenyum dia mengangkat Hana lalu memberikan Hana pada Diana
"Maaf merepotkan" ucap Bryan tidak enak
"Sudahlah tuan tidak apa, lebih baik kita pulang hari sudah sore" ucap Diana
Mereka pulang agak sore karena setelah makan siang Hana masih ingin bermain di Playground yang di sediakan restoran itu untuk pengunjung yang membawa anak.
"Baiklah ayo"
Bryan yang biasanya sangat irit bicara entah kenapa saat bertemu dengan Diana menjadi sedikit cerewet dari biasanya.
Apa lagi saat berhadapan dengan lawan jenis, biasanya dia akan enggan bicara.
Mereka bertiga menuju ke parkiran, sesampainya di parkiran Bryan membukakan pintu mobil untuk Diana.
"Hati-hati kepala anda nona" Bryan meletakkan tangannya di atas kepala Diana agar tidak membentur bagian atas pintu mobil.
"Terima kasih"
"Sama-sama"
Bryan masuk ke kursi kemudi, lalu mobil berjalan keluar parkiran restoran menuju jalan raya.
Di perjalanan
"Mommy, apa Mommy acan pulang ke lumah Hana?"
"Ah... Itu sepertinya tidak bisa sayang"
"Cenapa? Hana can pengen bobo cama Mommy cama Daddy"
"Emmm itu Hana sayang kakak tidak bisa menginap di rumah Hana"
"Cenapa? Lumah Hana bagus Mommy" rayu Hana agar Diana mau tidur dengannya
"Bukan begitu sayang. Kakak Harus kerja sayang"
"Mommy...." Rengek Hana
Diana menoleh pada Bryan dengan wajah frustasi
"Tuan tolong saya..."
"Ke ke ke" Bryan terkekeh mendengar rengekan Diana
"Tuan..."
"Hana Mommy tidak bisa menginap sekarang, Mommy kan harus kerja sayang". Ucap Bryan sambil mengusap kepala putrinya
"Mommy cerja apa?" Tanya Hana
"Cafe, kakak punya cafe yang harus di jaga"
"Cape?" tanya Hana
"Emm" Diana mengangguk
"Cenapa Mommy halus cerja? Can Daddy punya uang banyac, Mommy can bica minta Daddy."
"Gimana mau minta uang Hana kenal aja enggak, apalagi minta uang jatah, suami? Suami juga bukan" ucap Diana dalam hati
"Mom"
"Eh ya?"
"Dad" gadis kecil itu menoleh pada Daddy nya meminta untuk membujuk Diana
"Ya sayang?"
"Daddy tolong bujuk Mommy" pinta Hana
Bryan Hanya diam bingung harus bagaimana
"Apa Daddy tidac casih uang ce mommy?" tanya Hana karena daddy nya hanya diam
"Kasih kok" jawab Bryan
Diana melotot mendengar jawaban pria di sampingnya itu lantas ia menatap Bryan
"Telus Mommy cok celja cendiri?"
"Mommy Hana aja yang gak mau Daddy kasih uang"
"Wah parah ni, bisa-bisa aku yang kena getahnya" pikir Diana
"Mom"
"Ya sayang?" jawab Diana kelabakan
"Cenapa Mommy cidak mau uang yang di casih Daddy?"
Diana memijat keningnya yang tiba-tiba terasa berdenyut mendengar celotehan Hana di tambah saat ia melihat Daddy Hana pria itu tersenyum seakan-akan ia sengaja mengerjainya.
"Hah parah ni orang sebaiknya aku kerjain balik aja" ucap Diana dalam hati
"Em Hana sayang" panggil Diana
"Yes mom?"
"Bukannya Mommy gak mau sayang"
"Lalu?"
Sebelum melanjutkan ucapannya Diana menoleh pada Daddy Hana dan tersenyum
"Daddy nya aja pelit, Daddy kasih uang cuma dikit jadi sekalian aja Mommy gak mau" ucap Diana melempar kesalahan pada Bryan
"Daddy pelit? Jadi Mommy cuma di kacih dikit?" Tanya Hana membulatkan matanya
"Emm" sambil mengangguk dan membuat ekspresi wajah yang cemberut.
"Daddy!! Cenapa Daddy kacih uang ke Mommy dikit? Ceharusnya Daddy kacih uang banyak ke Mommy" Hana menghadap Daddy nya dan memarahinya
Bryan tidak menanggapi ucapan putrinya itu, dia hanya fokus pada jalan raya
"Daddy!!" Teriak Hana melengking membuat telinga Bryan sakit apalagi Diana yang tengah memangku gadis kecil itu.
Bryan menepikan mobilnya kemudian mendekati Hana tidak lebih tepatnya pada Diana sambil tersenyum manis.
Tapi tidak dengan yang di lihat oleh Diana saat ini pria itu seperti tengah tersenyum mengejek padanya.
Gelk "mampus gua" ucap Diana dalam hati
"Emm sepertinya yang dikatakan Hana benar,
Jadi uang yang di kasih Daddy kurang ya Mommy?" tanya Bryan sambil menatap kedua gadis berbeda umur itu bergantian
Deg, jantung Diana berdetak kencang saat dirinya di panggil Mommy oleh Bryan dan saat wajah tampan itu menatapnya sangat lekat, sesaat di terpesona dengan wajah tampan itu.
"Ekhm, iya Daddy kasih uangnya dikit jadi Mommy gak mau" jawab Diana .
"Sial aku jadi terbawa suasana" ucap Diana dalam hati
"Oh gitu, jadi Mommy Diana mau berapa?" Tanya Bryan lembut
"Nih orang ya". geram Diana dalam hati
"5 Miliar tiap bulan, apa Daddy bisa?" Tantang Diana
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Sandisalbiah
5 miliar nolnya berapa, Diana??
2024-11-18
0
Iluhwid Ajha
wkwkwkwk🤣🤣
2023-07-20
1