"Ah ya nona Diana, maaf sudah merepotkan" ucap Daddy Hana
"Tidak masalah tuan, Hana tidak merepotkan sama sekali" jawab Diana
Bryan Adams seorang CEO perusahaan yang bergerak di bidang property menggantikan ayahnya yang sudah pensiun.
Walaupun hidup bergelimang harta tidak bisa membuat rumah tangganya utuh, tiga tahun lalu tepatnya setelah Hana lahir dia bercerai dikarenakan istrinya yang Ketahun selingkuh.
"Dad" panggil Hana
"Iya sayang?" Bryan menundukkan kepalanya menatap Hana yang berada di gendongannya
"Apa boleh mommy pulang cama kita?" Tanya Hana pada Daddy nya hal itu membuat Diana kalang kabut
"Eh tidak perlu tuan, saya bawa mobil sendiri" tolak Diana
"Mommy, tadi Mommy cudah janji acan pulang cama Hana cama Daddy?" Ucap gadis kecil itu dan hampir menangis
"Tapi Hana.." ucap Diana
"Huaaa calau Mommy cidak pulang cama Hana, Hana mau icut mommy caja"
Gadis kecil itu menangis dan meronta ingin di gendong Diana, Bryan yang menggendong putrinya sampai kewalahan karena Hana meronta meminta di gendong Diana.
"Aduh gimana ini?"Mau tidak mau Diana menggendong kembali Hana
"Cup cup Hana jangan nangis oke, tadi Hana bilang lapar kan? Kalau Hana berhenti nangis nanti kakak temenin Hana makan gimana?" Ucap Diana mencoba menenangkan Hana yang meraung-raung
"Hiks Mommy janji hiks dulu pulang cama kita hiks" ucap Hana di sela tangisnya
Mendengar itu Diana menoleh pada Ross kemudian pada Daddy Hana
"Aduh gimana ini, anak ini masih kecil sudah pandai negosiasi" ucap Diana dalam hati
Bryan menghampiri putrinya kemudian mengusap punggung Hana yang masih berada di dekapan Diana
"Hana mau pulang sama mommy?" Tanya Bryan
Hana menoleh pada Daddy nya dan di balas anggukan cepat
"Oke, nanti Mommy ikut pulang sama kita, tapi Hana harus berhenti menangis" bujuk Bryan
"Oke Daddy" jawab Hana girang
"Tapi tuan..." Protes Diana namun langsung di potong oleh Bryan
"Nona Diana tolonglah saya sekali lagi" pinta Bryan
Bryan tidak tahu harus bagaimana karena jika Hana sudah menginginkan sesuatu tapi tidak di penuhi dia akan menangis meraung-raung seharian, Bryan menyadari kalau dia terlalu memanjakan Hana tapi dia tidak tahu harus berbuat bagaimana lagi.
"Udah Diana ikut saja, aku bisa pulang sendiri lagian kan cuma antar ke rumahnya, setelah itu kamu bisa pulang nanti aku jemput deh" ucap Cita membujuk temannya itu pasalnya ia tidak tega melihat Hana menangis seperti itu
"Baiklah" jawab Diana
"Kalau begitu kita makan terlebih dahulu" ucap Bryan
"Ross kau ikut juga ya" pinta Diana
"Apa boleh?" Tanya Ross tidak enak
"Tidak Masalah nona" jawab Bryan
"Baiklah ayo" jawab Ross
Sesampainya di restoran kedua gadis itu sedikit terpesona pasalnya mereka tidak pernah pergi ke restoran elit itu
"Di, restoran nya bagus banget" ucap Ross girang
"Suttt sudah jangan katrok" ucap Diana
"Ishhh kau kan juga sama" jawab Ross
"Iya tapi tidak segirang kau"
"Enggeh enggeh nona Diana maafkan saya". Ejek Ross pada temannya ini sambil mengatupkan kedua tangannya
"Mulai lagi kamu"
Sementara itu Bryan yang ada di belakang dua gadis itu sambil menggendong Hana hanya tersenyum melihat tingkah laku keduanya.
"Rendy apa tempatnya sudah siap?" Tanya Bryan
"Iya tuan silahkan di sebelah sini"
Mereka semua sudah tiba di private room
Bryan mengambil menu dan memberikannya pada Diana lebih dulu
"Silahkan nona pesanlah yang anda mau" ucap Bryan
"Terima kasih, Ross kau pesanlah dulu" ucap Diana memberikan buku menunya
"Oke."
"Hana" panggil Bryan
"Yes Daddy?" Jawab Hana
"Duduklah sendiri sayang kasian kakak Diana kalau terus memangku mu saat makan nanti" sejak tiba di ruangan itu Hana tidak mau duduk sendiri dia mau di duduk di pangkuan Diana
"No Daddy!! bucan kakak capi Mommy" Ralat gadis kecil itu
"Huff oke, Mommy sekarang duduk sendiri oke? Bryan menghela nafas melihat tingkah laku Hana yang semakin pintar dan keras kepala.
"Oce Daddy". Lalu Hana turun dari pangkuan Diana dan duduk di kursi antara Diana dan Daddy nya
"Diana kau mau pesan apa?" Tanya Ross setelah dia memilih menu makanannya
"Kamu pesan apa?" Tanya Diana
"Seafood asam manis"
"Spaghetti bolognese saja" dia kemudian menyodorkan buku menu itu pada Bryan
Kemudian Bryan menekan tombol untuk memanggil pelayan, sesaat kemudian pelayan datang.
Saat Bryan menyebutkan menu yang mereka pesan Ross berbisik pada temannya itu
"Diana" panggil Ross
"Ya?"
"Sepertinya anak dan ayah itu suka padamu deh" ucap Ross
"Hus jangan ngomong sembarangan"
"Kenapa?" Tanya Ross
"Dia sudah punya anak jadi sudah pasti punya istri" ucap Diana
"Bisa saja kan dia duda, secara anaknya panggil kamu Mommy"
Diana terdiam mendengar ucapan temannya itu
"Sudahlah gak sopan berbisik di depan orang" ucap Diana
"Baiklah maaf" Ross menjauhkan badannya dari Diana
"Itu saja tuan?" Tanya pelayan itu
"Sebentar" ucap Bryan
"Nona ada yang mau kalian pesan lagi?" Tanya Bryan
"Tidak tuan" jawab Diana
"Minumnya nona?" Ucap pelayan
"Ah iya jus strawberry dan teh lemon saja" jawab Diana
"Baik ada lagi?"
"Tidak"
"Baik" kemudian pelayan itu membaca ulang pesanan mereka dan keluar
Suasana di dalam ruangan itu hening kecanggungan tercipta di ruangan itu lalu celotehan keluar dari mulut gadis kecil itu
"Mom"
"ya?"
"Nanti cuapi Hana ya" pinta Hana
"Tentu" jawab Diana sambil tersenyum pada Hana
"Hana" panggil Bryan memperingati
"Tidak masalah tuan" jawab Diana
Hampir 20 menit mereka menunggu dan di ruangan itu hanya terdengar celotehan dan tawa Hana yang sedang bercerita dengan Diana.
Ross sibuk memainkan ponselnya begitu juga dengan Bryan yang sedang mengecek pekerjaannya melalui tablet sambil sesekali melihat putrinya dan gadis yang di panggil mommy itu.
Sedangkan Rendy asisten Bryan sudah kembali menuju kantor selepas mengantar mereka ke ruangan private itu.
Makanan pun tiba mereka mulai makan, Diana sambil lalu menyuapi Hana sesekali ia makan.
"Daddy"
"Iya sayang?"
"Bica Hana minta udangnya Daddy?"
"Tentu saja sayang tunggu Daddy kupas kan dulu"
"Iya"
"Ini sayang"
"Thanks Daddy"
"Sama-sama"
"Em udangnya enak"
"Daddy kupas kan cuga buat mommy"
"Eh tidak usah Hana" tolak Diana
"Tidak apa-apa nona" jawab Bryan
"Mommy..." Hana memelas agar Diana mau makan pemberian daddy nya
"Anu tuan" sela Ross
Melihat Hana yang akan menangis lagi terpaksa Diana menyetujui itu
"Baiklah" jawab Diana
"Yey cepat Daddy" ucap Hana
"Ini" Bryan menyodorkan piring kecil berisi udang yang sudah di kupas kulitnya
"Terima kasih"
"Hem sama-sama" jawab Bryan
"Di" peringat Cita
"Tak apa sedikit saja"
"Ayo Mommy di macan ini enak loh."
"Iya"
"Bagaimana Mom enak?"
"Iya enak"
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Sandisalbiah
apa Diana alergi seafood juga...
2024-11-18
0
Agatha cute🤍
mampir ya Thor 😄
2024-03-12
1