Bab 5. Pegawai magang

...🍀🍀🍀...

Wanita itu tersenyum menyeringai melihat Aurora dan Gweny yang masuk ke dalam gedung Maxton grup itu. Tubuhnya di kelilingi aura hitam dan sosoknya terlihat menyeramkan. Kuku kukunya begitu panjang, hitam dan bibirnya bewarna merah. Rambutnya berwarna merah dengan tanduk di kepalanya dan sayap berwarna merah.

Anehnya, orang yang berlalu-lalang di sana seolah tidak melihat keberadaannya.

"Jadi kau terlahir kembali Calista? Terlahir kembali menjadi manusia lemah dan tidak berdaya. Haaahh....ini akan lebih mempermudah ku untuk menyingkirkanmu. Karena dirimu, aku tidak bisa menjadi permaisurinya. Dan Lucifer, lihatlah bagaimana kali ini kau akan melihat kematiannya lagi. Kau tidak akan pernah bisa melindunginya." gumam wanita itu dengan seringai di wajahnya, iemudian dia pun menghilang begitu saja dari sana. Dia menunggu saat yang tepat untuk bertemu lagi dengan Aurora.

*****

Aurora dan Gweny memasuki gedung perkantoran Maxton desain itu. Mereka mengejar Jeff dan Will yang akan sudah masuk ke dalam lift. Gwen kesulitan berlari karena memakai heels, akhirnya Aurora yang berlari kencang mengejar Jeff untuk meminta maaf padanya.

"Tunggu! Tuan tunggu!" seru Aurora saat sampai didepan pintu lift yang akan tertutup itu. Tak sengaja kakinya tersandung besi di pintu lift dan membuat kakinya oleng

"AKHHH!!" teriak Aurora.

Seketika tubuh itu menjadi oleng dan Jeff dengan sigap menangkap tubuhnya dan Aurora berakhir di dalam dekapannya.

Lagi-lagi perasaan ini lagi...mengapa aku merasa ada yang aneh didalam hatiku?

Aurora merasa debaran aneh saat berada di dekat Jeff, seperti ada sesuatu yang menyeruak di dalam hatinya. Jeff pun keluar dari lift dan membawa Aurora keluar dari sana.

"Will, kau duluan naik ke atas! Nanti aku menyusul!" titahnya pada William yang masih berada dalam lift.

"Baik Presdir." jawab William, lalu menekan tombol liftnya ke lantai paling atas. Sekilas Gwen melihat sosok William dan dia terpana melihat ketampanan pria itu yang tak jauh beda dengan Jeff.

Woah...tampan sekali dia, mirip kakak tampan Keanu Reeves. Gwen berdecak kagum dalam hatinya melihat sosok yang baru saja pergi dari sana.

Gwen segera teringat dengan hal yang ia lakukan saat ini yaitu meminta maaf pada Jeff. Dia memposisikan dirinya di belakang Aurora.

"Sa-saya..." Aurora terlihat bingung, dia mau bicara apa dan mulai darimana. Ini berkaitan dengan masa depannya kelak. Gadis itu memainkan kuku kuku jari telunjuk dan jari jempolnya.

Aurora memang selalu begitu ketika di sedang gugup. Dan lagi-lagi Jeff menatap gadis itu dengan tatapan yang sulit diartikan. Untung saja Aurora sedang menundukkan kepalanya, hingga dia tidak melihat Jeff sedang memandanginya.

Namun disisi lain Gweny melihat tatapan Jeff pada Aurora begitu dalam. "Kenapa pak Jeffryco menatap Aurora begitu?"

"Jangan salah paham, aku memelukmu karena untuk menolongmu agar tidak jatuh dan bukan untuk mesum. Aku tidak suka disalahpahami." kata Jeff dengan suara yang dingin namun tegas.

"Iya saya tau dan maafkan saya karena sudah bersikap tidak sopan kepada bapak! Saya minta maaf pak." gadis itu menundukkan kepalanya.

"Iya pak, maafkan teman saya..." Gwen juga ikut meminta maaf atas kesalahan yang bukan kesalahannya. Namun dia adalah orang yang setia kawan, susah senang pasti selalu bersama dengan Aurora.

Sesaat suasana menjadi hening karena tidak ada jawaban dari Jeff. Gwen dan Aurora dibuat beredar karena sikap Jeff dan wajahnya yang datar.

Jeff menghembuskan nafas. "Baik, saya terima permintaan maaf kalian. Tapi jangan pernah muncul lagi dihadapan saya." kata-kata Jeff sungguh membuat kedua gadis itu terkejut.

Pria bertubuh tinggi dan berparas tampan itu berjalan masuk ke dalam lift, kemudian Gwen dan Aurora ikut masuk ke dalam liftnya.

"Kenapa kalian mengikutiku?" tanya Jeff keheranan melihat kedua gadis itu masuk ke dalam lift juga.

Ting!

Lift itu pun sudah tertutup dan berjalan ke lantai paling atas karena Jeff tak sempat mengusir Aurora dan Gwen dari sana.

"Ehm...pak, saya Aurora dan ini teman saya Gweny. Kami dari universitas xxx, kami adalah mahasiswa yang akan magang disini." Aurora memberanikan diri untuk bicara lebih dulu walaupun dia takut dengan tekanan aura Jeffryco Maxton.

Jeff menaikkan satu alisnya, tatapannya masih saja dingin dan wajahnya masih datar. "Lalu?"

"Eungh--itu...kami datang kemari untuk menyerahkan formulir magangnya pak! Kamu minta tanda tangan bapak!" seru Aurora sambil tersenyum, dia menunjukkan dokumen ditangannya.

"Siapa bilang aku akan menerima kalian?" ucap Jeff sinis.

Ting!

Pintu lift pun terbuka dan mereka telah sampai di lantai khusus Presdir. Jeff berjalan mendahului kedua gadis itu.

Kemudian Jeff membalikkan badannya

"Aurora, bagaimana ini? Kita harus magang disini dan sekarang karena kau...kita tidak bisa magang disini." gerutu Gwen kesal.

Kalau aku tidak jadi magang disini, aku tidak bisa bertemu dengan asisten tampan dan maco itu.

"Maafkan aku Gwen...aku akan membujuknya. Kau tunggu saja disini!" Aurora merasa bersalah, dia pun berjalan mengekori Jeff yang masih berjalan di lorong.

Aurora berusaha membujuk Jeff dengan segala cara agar mereka bisa magang ke kantor itu. "Pak...saya mohon pak, kami harus magang di perusahaan ini! Kalau kami tidak magang disini...masa depan kami akan--"

"I said no dan aku tak peduli!" tukasnya ketus tanpa melihat ke arah Aurora sedikitpun.

Dingin sekali pria ini, huh!. Aurora merutuki Jeff dalam hatinya. Namun sayangnya Jeff yang memiliki kemampuan membaca pikiran orang lain, tak bisa membaca pikiran Aurora.

"Saya mohon maaf, saya mohon maafkan saya. Saya akan melakukan apa saja agar saya dan saya bisa diterima magang di perusahaan ini, saya mohon...saya mohon pak. Saya yakin bapak adalah orang yang rendah hati dan juga--bapak sangat tampan." Rayu Aurora sambil kedua tangannya dan juga tersenyum padanya.

Jeff menatap Aurora dengan dalam. "Aku ingin dia berada disisiku, tapi akan sangat berbahaya baginya bila dia didekatku. Musuhku pasti tak akan tinggal diam."

"Tidak bisa!" jawabnya yang membuat Aurora tersentak kaget.

Namun Aurora tidak akan berhenti disitu, dia tetap mengikuti Jeff bahkan sampai ke ruangannya. Dia melayangkan rayuannya pada Jeff, agar dia dapat diterima magang di perusahaan itu bersama Gweny.

"Pak...saya akan membawakan minuman untuk bapak! Bapak suka apa? Kopi, teh atau--"

"Apa kau tidak punya telinga?" Jeff menatap sinis pada Aurora yang masih berada di depan pintu ruangannya.

"Ah...baiklah, saya akan buatkan kopi!" Aurora enaknya menyimpulkan sendiri bahwa Jeff menyukai kopi.

Aurora pergi dari sana kemudian menyerukan kopi di pantry. Beberapa detik kemudian, Aurora kembali membawa secangkir kopi di atas nampan. Dia berlari terburu-buru dan membuatnya tak sengaja menjatuhkan kopi pada jas mahal milik Jeff.

"Hisss...kau ini--" Jeff menatap Aurora dengan geram. Jika wanita itu bukan reinkarnasi Calista, mungkin saja dia sudah membunuh wanita didepannya ini.

Aurora panik."Astaga! Maafkan saya...maafkan saya pak!"

Matilah aku!

"William! Bawa mereka pergi dari SINI SEKARANG!" teriak Jeff pada William yang berada di luar ruangan itu.

Akhirnya Aurora dan Gwen diusir dari kantor itu. Mereka terlihat lesu karena tidak dapat magang di sana. Perusahaan impian mereka.

"Maafkan aku Gwen." ringis Aurora sedih.

"Ah sudahlah, kita pergi saja ke rumahku sekarang. Dasar saja memang dia menyebalkan! Ini bukan salahmu." jawab Gwen kesal.

Mereka pun pergi meninggalkan kantor itu dengan mobil Gwen. Perasaan mereka sangat kacau.

****

Sementara itu di gedung Maxton desain, William dan Jeff lihat kepergian Aurora dan sahabat baiknya dari sana.

"Yang Mulia, saya tidak paham dengan anda...kenapa anda tidak menerima gadis itu untuk magang disini? Bukankah Anda ingin dekat dengan reinkarnasi nona Calista?"

"Apa kau tidak tahu Asmodeus, Succubus dan musuhku yang lain...sedang menunggu kelemahanku. Jika aku dekat dengannya, bukankah semakin berbahaya baginya? Aku... tidak mau dia kehilangan hidupnya lagi karena diriku." Jeff terlihat pedih saat mengucapkan kata-kata yang bertentangan dengan perasaannya.

"Jadi--Anda mau saya bagaimana yang mulia?" William menghela nafasnya.

"Lindungi dia dari jauh, perintahkan Callix untuk selalu berada di sisinya." jelas Lucifer pada William.

Menurutnya ini adalah hal yang terbaik untuknya dan juga Aurora untuk menjauh. Jeff tidak mau membahayakan keselamatan gadis itu.

...****...

Terpopuler

Comments

👑Lian Siyue👑

👑Lian Siyue👑

padahal dirumah gue punya beberapa buku novel fisik yg nongki dirak buku temanya hampir sama kek yg othor bikin ini cm alurnya beda² tp herannya di setiap apk novel online pasti nyari lg cerita kek gini dasar gue gak pernah bosen dan secinta itu ma cerita mate...reinkarnasi...kerajaan pokoknya yg beda dunia gt lah😂😂😂pokoknya othor semangat berkarya terus ya💪💪

2022-11-15

1

Dewi

Dewi

Apa musuh musuhnya bereinkarnasi juga?

2022-11-10

1

maysa

maysa

Aku nabung dulu Thor 🤣

2022-11-05

2

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 46 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!