Ren dan Efil serta para prajurit yang di pilih oleh raja pergi ke kerajaan Asylum menggunakan kapal udara.
"Kita akan segera mendarat yang mulia,tolong bersiap-siap lah..".Ucap Efil dengan sopan.
"Mmmm...yah aku tak bisa melakukannya ini adalah kali pertamanya aku naik kapal udara dan aku juga masih mengantuk..".Balas Ren yang masih tidur di kursi.
"Bagaimana jika anda keluar dan melihat pemandangan nya..?".Ucap Efil membuka jendela dan melempar Ren keluar.
"Oi..sialan..!! ini bukan candaan...!!".Teriak Ren dengan ketus saat terlempar keluar.
Baammm..!!!
Ren pun menghantam tanah,sebenarnya kapal udara itu sudah mendarat.
"Kita sudah sampai di Asylum...bagaimana perasaan anda yang mulia?".Ucap Efil dari balik jendela ruangan yang ada di kapal udara.
"Sangat buruk karena mu!!".Balas Ren dengan ketus sambil bangun berdiri.
Setelah Efil keluar dari kapal,mereka berdua pun berjalan menuju ke arah istana kerajaan Asylum.
"Kenapa pangeran ke-4 yang dikirim kesini..!?".
"Jika pangeran Alfred yang datang pasti...".
"Apa Silford mengirimnya karena mengira kita tak bisa memang...?".
Bisik-bisik orang yang menyambut di pelabuhan kapal udara di kerajaan Asylum,mereka merasa kecewa karena yang datang bukanlah pangeran Alfred melainkan pangeran yang di kenal sebagai pangeran tak berguna (sampah).
"Yah...ini terlihat sangat damai...".Ucap Ren mengabaikan semua omongan orang-orang dengan kedua tangan di belakang kepalanya.
"Betapa tak sopan nya mereka terhadap keluarga kerajaan!".Ucap Efil sembari melihat muka dari orang-orang yang mengatai Ren.
"Tindakan yang tepat terhadap pangeran sampah,jika mereka selalu bersikap seperti itu mungkin aku akan menyukai mereka".Ucap Ren dengan santai.
Ketika hendak keluar dari wilayah pelabuhan tiba-tiba ada seorang wanita yang berdiri di depan mereka.Wanita itu memiliki rambut berwarna merah dengan di kuncir kuda dan mata berwana kuning emas.
"Lama tak jumpa...sudah berapa tahun sejak saat itu..apa kau mengingatku..? pangeran Ren..!".Ucap Wanita itu.
"Putri Iris..".Gumam Efil.
"Iris..?".Gumam Ren sambil mengingatnya.
"Ah..kau adalah orang yang selalu mengajak kakak ku berduel...putri yang liar".Ucap Ren sambil menggelengkan kepalanya.
"Siapa yang kau panggil liar..!!!!".Teriak Iris dengan ketus."Huft..apa kau bisa berhenti bercanda?".Sambung Iris.
"Oke..oke..Ren Fon Silford...aku datang kesini memenuhi persediaan dan pasukan atas perjanjian".Balas Ren acuh tak acuh.
"Dan bagaimana keadaanya? bisakah kau memberi tahu ku?".Sambung Ren bertanya soal situasi Asylum.
Mereka pun naik ke atas benteng yang mengelilingi istana, dari sana terlihat pemandangan yang ada di medan perang.Bangunan kota yang hancur,mayat-mayat para prajurit.
"Hanya karena seorang PAHLAWAN... inilah keadaan kami saat ini.Pertempuran di kota terjadi 1 bulan yang lalu...keadaan nya tak terlalu buruk,sampai sang PAHLAWAN datang kemari..".Jelas Iris dengan ekspresi sedih,sambil melihat para prajurit yang terluka karena perang dari atas benteng.
"Jadi..hanya karena seorang pahlawan keadaannya jadi seburuk ini?".Ucap Ren dengan enteng.
"...Kau mungkin bisa bilang begitu karena kau belum pernah melihatnya...Dia..bukanlah manusia..jika kita bertarung mungkin hanya akan menjadi kematian yang sia-sia..".Balas Iris menatap kebawah.
"Tidak..mungkin kita akan menang..".Sambungnya dengan air mata yang jatuh.
Ren pun hanya bisa melihat nya,kemudian Iris menegakkan tubuhnya dan mengelap air mata nya."Aku ingin prajurit segera bekerja sekarang".Ujar Iris.
"Oke,kau bisa memerintahkan mereka sesuka mu...asal kau biarkan Efil tetap berada disisi ku..".Balas Ren.
"Hoo..begitu dermawan nya dirimu,apa kau ada niatan untuk bertarung?".Ucap Iris.
"Tak ada,lagi pula aku datang kesini hanya karena perjanjiannya butuh keluarga kerajaan,aku hanya hiasan disini...lagi pula kita akan kalah".Balas Ren dengan santai.
"K~kita akan kalah..kau bilang...".Ucap Iris dengan pelan.
"Tak ada kemenangan,jika komandan nya saja tak yakin akan menang".Balas Ren dengan ekspresi datar."Maafkan aku karena kami sudah memenuhi perjanjian nya,aku akan kembali ke kerajaan ku besok".Sambung Ren.
Iris yang mendengar kata-kata itu terdiam sejenak,kemudian ia mendekati Ren dan menarik kerah bajunya.
"Berhenti omong kosong.!!!!! apa kau akan meninggalkan kerajaan sekutumu.!!!?".Iris pun berteriak di depan Ren dengan penuh rasa kesal.
Sedangkan Efil sudah bersiaga di belakang Ren dengan tangan yang sudah memegang gagang pedang di pinggangnya.
"Apa kau meminta kami untuk tewas disini? maafkan aku tapi kami tak tertarik dengan bunuh diri..".Balas Ren dengan muka datar.
"Aku tak pernah mengatakan itu!!!".Balas Iris dengan ketus.
"Terserah kau mau mengatakan apa,aku juga akan bilang ke raja Asylum soal ini...sampai jumpa".Ucap Ren sambil berjalan pergi.
"K~kau....kau..dasar pangeran sampah..!!!!".Teriak Iris dengan penuh rasa kesal terhadap Ren.
Mendengar teriakan itu Ren pun berhenti dan menoleh ke arah Iris."Lalu..?".Balas Ren dengan tersenyum angkuh.
Mendengar jawaban itu Iris pun hanya bisa berdiri diam dan melihat Ren pergi menjauh.Ren dan Efil pun turun kebawah dari atas benteng,melewati tangga.
"Apa yang mulia ingin bertarung?".Tanya Efil.
"Apa maksudmu..? aku tak tertarik dengan pertarungan..".Balas Ren.
"Bagaimana pun melihat anda bisa tenang memutuskan sesuatu seperti itu,anda pasti akan menjadi swordman yang hebat,bagaimana jika meningkatkan keahlian anda dan kembali kemari nanti?".Ucap Efil.
"Aku tak berpikir begitu,apa yang aku inginkan adalah kehidupan yang tenang...jika aku bisa melakukannya dengan menjadi pangeran tak berguna,maka dengan senang hati akan kulakukan".Balas Ren dengan santai.
"Sangat naif..".Ujar Efil.
"Tak masalah bagiku".Balas Ren singkat.
"Jika aku memegang sebuah senjata,mungkin manusia hanya akan di kendalikan oleh rasa haus akan pertarungan".Sambung Ren.
Mendengar hal itu membuat Efil bingung."Apa yang anda maksud yang mulia?".
"Apa yang aku maksud adalah...saat mereka menggenggam sebuah senjata...orang-orang akan berpikiran menyimpang,mereka kira mereka menjadi kuat.
Itu langkah pertama menuju kematian,jika kau memegang sebuah senjata seolah-olah itu bukanlah barang yang berbahaya,maka kau tidak bisa kembali.Dan...kau hanya akan terus maju menuju kematian.
Itulah mengapa aku tak ingin memegang sebuah senjata...".Ucap Ren panjang lebar.
Mendengar hal itu Efil pun mengingat Ren yang masih kecil.Pada saat itu Alfred mencoba mengajak Ren untuk latihan berpedang,namun Ren menepis tangan Alfred dan pergi menjauh.
"Sepertinya kau masih membenci sebuah pedang yah, Ren..".Tiba-tiba terdengar sebuah seorang laki-laki.
"Tuan Zen...!".Ucap Ren terkejut.
Zen adalah raja dari kerajaan Asylum,nama panjangnya adalah Zen Haste Asylum.Kerajaan Asylum adalah kerajaan manusia,kerajaan ini memiliki sumber mineral yang begitu tinggi.
"Sudah lama tidak bertemu...ternyata kau sudah besar...terima kasih karena kau sudah datang..".Ucap Zen dengan tulus."Sepertinya putri ku sudah mengatakan sesuatu yang tidak pantas...maafkan aku".Sambung Zen dengan perasaan tak enak.
"..Yah...aku juga mengatakan beberapa hal yang sedikit..ahaha..".Balas Ren sambil menggarut kepalanya.
Raja Zen dan Ren pun berdiskusi mengenai peperangan itu,dan raja Zen pun meminta pda Ren untuk membawa putri nya ke kerajaan Silford jika Ren berniak kembali kesana sebagai permintaan terakhir Zen.
Raja Zen pun memberi tahu kenapa ia meminta Ren lah yang datang kemari,karena ia percaya jika Ren adalah orang yang sangat baik sekaligus pintar dan selalu tenang.
Raja Zen pun meminta Ren untuk membujuk Iris agar mau pergi ke Silford,karena jika Zen yang bilang Iris tak akan mau pergi.
"Sighh..baiklah beri aku waktu 5 hari..".Ucap Ren setelah mendengar permintaan Raja Zen.
"Maafkan aku,bukannya 1 hari?".Balas Raja Zen.
"Kau kira aku bisa membujuknya hanya dalam 1 hari..!!?".Teriak Ren dengan ketus dan pergi jalan menjauh.
"Oh yah jika saya tak dapat membujuknya dalam waktu 5 hari,saya akan mengirim 2 orang di kapal untuk mengantar mereka pulang.Bahkan dia memanggilku seorang pangeran sampah kau tahu?".Sambung Ren sambil berjalan.
"Ouh..kau...".Gumam Raja Zen ketika mendengar hal itu.
......................
...****************...
......................
To be continue...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Taufik Hidayat
Menarik menarik
2022-11-08
0