Pangeran Tak Berguna Yang Terkuat
Disebuah lapangan yang luas terdapat seseorang yang berdiri sendiri,di kelilingi oleh tumpukan mayat orang-orang yang mati dalam pertempuran.Pria itu memegang sebuah pedang yang di arahkan ke lehernya sendiri.
Hey...
Menggenggam sebuah senjata berarti kematian mengikuti mu , begitu pula jika kau menggunakan sihir.
Jika kau tak menggenggam dan menggunakan sihir maka sebaliknya.
Terdengar suara orang yang begitu dekat dengannya di dalam kepala,pria yang berdiri di lapangan itu.
Jika ada kehidupan lain...
kau akan memilih hidup tanpa menggenggam sebuah senjata dan menggunakan sihir bukan..?
Slaaasshhh....!!
Pria itu menusuk lehernya menggunakan pedang yang ia pegang.
......................
...****************...
......................
"Yang mulia..! Yang mulia..!".Teriak seorang pelayan.
"Cepat...cepat bangun yang mulia Ren!!".Teriak pelayan itu sembari menarik selimut.
"Hmm..? jam berapa sekarang...?".Gumam Ren di tempat tidurnya.
"Sekarang jam 8 pagi..".Balas pelayan itu.
"Aku bangun jam 11 pagi kau tau...masih ada 3 jam lagi..".Ren pun menarik selimut nya dan kembali memejamkan matanya.
"Berapa lama kau akan tidurr..!!! karena seperti inilah kau di sebut sampah!!".Teriak pelayan itu dengan ketus sembari menarik selimut.
"Cepatlah bangun!!! yang mulia raja memanggil semua anggota keluarga untuk berkumpul..!! kau harus kesana sekarang..!!".Sambung pelayan itu.
"Tak ada masalahnya bukan jika aku tak datang..".Balas Ren dengan tak peduli.
"Aargghh...yang mulia bergegas cepat!! jika tidak...aku akan memanggil kepala pelayan..!".Ancam pelayan itu.
"Huh..itu tak berguna,jika dia datang kesini...".Balas Ren dengan senyum sombong.
Tak lama kemudian pintu kamar terbuka secara perlahan."Permisi...".terdengar suara wanita yang memasuki ruangan.
"Saya datang untuk menjemput anda yang mulia..".Ucap wanita itu setelah masuk ke ruangan.
Melihat wanita itu Ren pun langsung meloncat dari kasur nya dan hendak keluar lewat jendela kamarnya.Namun wanita yang masuk tadi dapat menghentikan Ren dan melempar nya hingga menabrak lemari buku yang ada di kamar.
"Ughh..sejujurnya..kabur setelah melihat wajah saya..itu bukan tindakan yang bagus terhadap seorang wanita..".Ucap wanita itu.
"Siapa yang wanita.!!!? kau 300 tahun dasar nenek tua!!".Teriak Ren yang bangun dari tumpukan buku.
Wanita itu adalah kepala pelayan,ia berasal dari ras elf nama nya adalah Efil.Ia sudah berkerja di kerajaan Silford selama 50 tahun yakni sejak kakeknya Ren yang menjadi raja.
Efil pun mendekati Ren yang berada di tumpukan buku itu ,mengangkat kepalanya dan menampar pipi kiri dan kanannya secara bergantian.
"Mulut anda masih busuk seperti bisanya yah,dan juga umur saya bukanlah 300 tahun...pastikan yang mulia tidak salah".Ucap Efil sembari menampar Ren.
"Jangan memukul ku..!!! jika tidak ayahku akan-".Ucap Ren ingin mengancam.
"Yang mulia bilang luka kecil tak masalah..".Potong Efil sembari menarik Ren keluar dari kamarnya.
"Orang tua itu!!!!".Teriak Ren dengan ketus.
"Jadi kita akan pergi ke tempat yang mulia raja".Ucap Efil.
"Ja~jangan tarik aku...tolong aku Latifa..!".Ucap Ren menyuruh pelayan yang membangunkannya pagi tadi.
"Latifa,baju yang mulia..".Ucap Efil.
"Baik kepala pelayan..".Balas Latifa dan langsung menyiapkan pakaian untuk Ren.
......................
...****************...
......................
Di ruangan tahta...
"Oh..nak, akhirnya kau datang...kau sangat telat para saudara mu sudah pergi duluan,Ren..".Ucap Sang Raja.
"Aku di paksa kesini,bukan datang...".Ucap Ren dengan ketus.
"Mulut busuk mu masih belum berubah..".Ujar sang raja.
"Ini salah saya dalam mendidik nya,saya minta maaf yang mulia..".Ucap Efil membalas ucapan raja.
Mendengar hal itu membuat Ren sedikit kesal.Kemudian Raja menjelaskan kenapa Ren di panggil kesana.
Kerajaan tetangga mereka Asylum sedang di serang oleh kerajaan dari utara,karena Asylum memiliki pertambangan mineral yang begitu melimpah.Karena sebuah perjanjian kerajaan Silford harus mengirimkan bala bantuan pada mereka,tetapi syaratnya harus ada seorang keluarga kerajaan.
"Ja~jangan bilang ayah mengirim ku kesana..!? bukannya ini tugasnya Kak Alfred?".Balas Ren yang tak terima.
"Kita tak boleh membiarkan Alfred pergi,karena ada seorang pahlawan di barisan musuh..".Ujar sang raja.
"Pahlawan..?".Balas Ren dengan heran.
"Pahlawan adalah orang yang sangat kuat bahkan mereka juga disebut sebagai manusia super".Jelas Efil.
"Mereka memiliki kekuatan khusus dan ada rumor yang mengatakan bahwa mereka sudah menghancurkan sebuah negara..".
"Melihat dari kekuatan mereka aku tak bisa mengirimkan Alfred yang pangeran mahkota, lagi pula Reinhart juga sedang sakit dan Fein sedang berada di negara lain saat ini...dan hanya kau pangeran ke -4 yang tersisa".Jelas Raja mengenai situasinya.
"Uhmm...bukannya kakak lebih baik dari pada aku.?".Balas Ren mencoba untuk kabur.
"Dia akan melayani sebuah negara nantinya,dan jika terjadi sesuatu padanya apakah kau mau menggantikannya?".Balas sang raja.
"Kenapa..? ayah tak menyuruhmu untuk mati,yang terpenting adalah fakta bahwa keluarga kerajaan mengirimkan bala bantuan".Sambung sang raja dengan sedikit tersenyum.
Raja pun memberi tahu jika Ren tak perlu bertempur,dan dia juga akan menyuruh Efil untuk ikut bersama Ren kesana.
Dengan muka yang menunjukan sebuah senyuman yang angkuh Ren pun menjawab ucapan raja.
"Mengerti...aku akan pergi ke sana untuk pertunjukan...aku tak akan menggenggam sebuah pedang ataupun menggunakan sihir...mungkin aku akan lari ketika melihat musuh...dan jika kita kalah sekalipun aku hanya perlu mundur..".Ucap Ren dengan senyuman angkuh.
"Kalau hanya seperti itu aku akan mengambil tugas ini..".Sambung Ren.
"Tak ada harapan..".Ucap sang raja sambil menghela nafas.
"Ayah ingin aku mendapatkan ketenaran dengan menyelamatkan Asylum?".Balas Ren.
"Kenapa..lagi pula aku adalah pangeran sampah dari Silford,aku hanya ingin kehidupan normal dan santai".Sambung Ren sambil menggarut kepalanya dengan tersenyum.
Setelah itu Ren pun meninggalkan ruangan tahta bersama dengan Efil yang mengikutinya.Di sebuah lorong istana ada seorang pria yang menyenderkan dirinya di dinding.
"Maaf..".Ucap Pria itu dengan pelan.
"Kak...kenap kau minta maaf?".Balas Ren dengan heran.
"Seharus nya ini adalah tugas ku..".Balas Alfred smbil berjalan mendekati Ren.
"Hufft..aku sudah bilang pada ayah tapi dia tak mengizinkan ku..".Ucap Alfred sambil menghela nafas pendek.
"Yah..tentu saja,negara membutuhkan mu.Jadi kau tak boleh mati...".Balas Ren.
"Tapi tetap saja..kau juga tak boleh mati..!..aku tahu kau adalah orang yang baik Ren,jika kau adalah sampah seperti yang mereka bilang,kau tak akan mungkin menerima tugas seperti ini..".Ucap Alfred sambil mengacak-acak rambut Ren dengan kedua tangannya.
"Kau berharap lebih padaku..?".Balas Ren sambil merapikan rambutnya dengan tangan.
"Jika kau takut maka larilah..Ren..".
"Haa..kau kira aku adalah orang yang akan mengorban kan nyawaku demi sebuah negeri..?".Balas Ren sambil menghela nafas.
Alfred pun tertawa kencang dan kembali mengacak-acak rambut Ren.Alfred pun menceritakan soal pengalaman perang yang ia ikuti pertama kali,pada saat itu ia merasa tidak bisa berhenti gemetaran.Alfred pun mengelus pelan kepala Ren.
"Kau berbeda Ren,kau tak pengaruh dengan hal itu...kau adalah orang yang kuat..!".Ucap Alfred menyemangati Ren.
"A~aku...aku..".Ucap Ren.
Dalam pertempuran mana mungkin aku gemetaran..
karena aku pernah terluka karena itu...
di dunia dimana kematian ada dimana-mana..
untuk melindungi diri...aku menggenggam senjata dan menggunakan sihir ku..
Aku bertarung dengan teman seperjuangan ku...bertarung..dan bertarung..satu mati...bertarung...kemudian yang lain mati...mati...
Tetap bertarung...seiring berjalannya waktu aku sudah menjadi penguasa senjata sihir...
Aku membunuh jutaan musuh...dan yang menunggu ku setelah itu hanyalah setumpuk mayat dan kesendirian...
Aku mengutuk teman seperjuangan ku...tapi aku tetap bertarung untuk bertahan hidup...untuk seorang pendekar pedang sihir yang hidup demi dirinya sendiri...
Yang menunggu dirinya hanyalah kesendirian...
Ren pun mengingat kejadian masa lalu nya sebelum ia berenkarnasi menjadi pangeran ke-4 Ren Fon Silford.
"Ren..?".
"Yang mulia..!?".
Mendengar hal itu Ren pun tersadar kembali dari lamunannya."Kuat..? ahahah aku hanya bodoh..aku tak peduli dengan medan pertempuran...dan mungkin ketika aku merasakannya aku akan gemetaran dan terdiam ketakutan..".Ucap Ren sambil tertawa dengan senyum palsunya,dengan kedua tangan di belakang kepala.
"Benar...kalau begitu bergantung lah pada Efil,dulu di juga selalu membantuku".Ucap Alfred sambil berjalan pergi meninggalkan Ren dan Efil.
"Oh yah...jangan terlalu marah pada ayah..".Sambung Alfred.
"Aku tak akan melakukannya..".Bals Ren dengan singkat.
Aku bukanlah orang yang akan menyalahkan orang lain terhadap suatu masalah.
Soal peperangan di Asylum...
Kemenangan bukanlah apa-apa bagiku...aku hanya ingin kehidupan tanpa menggunakan kekuatan ku
Apakah dengan begitu aku bisa mati dengan tersenyum yah...
Gumam Ren dalam hatinya sambil melihat ke atas.
......................
...****************...
......................
To be continue.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
ℑ𝔫𝔡𝔦𝔤𝔬 𝔖𝔱𝔞𝔯𝔰𝔢𝔢𝔡
dialog tagnya harus dibenahi
2023-04-28
0
Adnan Arsy Adnan
next
2022-11-06
0