saudara Aneh

Setelah menidurkan qila keponakannya, Adzkia pun keluar kamar dan menuju dapur.

*

"dek, kamu tadi beli apaan di pasar, aku laper ni", 'tanya Rian kepada Adzkia'.

"Beli sate, es buah, mie ayam, ayam chicken ala KFC, dan masih banyak lagi", 'jawab Adzkia'.

"Banyak amat, kamu ngerampok mama ya?", 'tanya Rian lagi'.

"ya ngak lah, orang aku ada uang sendiri, wleekk", 'jawab Adzkia kemudian menjulurkan lidah kepada abangnya'.

"Yasudah kalau begitu, sini minta aku mie ayamnya", 'jawab Rian'.

"No...No...", 'ucap Adzkia sembari mengoyang-goyangkan jari telunjuknya'.

"Ma... lihat ni Adzkia ngak mau bagi makanan", 'teriak Rian kepada Wati'.

"huhuhu.... dasar tukang ngadu, dikit-dikit Ngadu ke mama, hhuhuhu. Qila lihat ni ayah mu tukang ngadu", 'ucap Adzkia'.

"Adzkia..... kasih mie ayam sama abangnya, kamu kan tadi udah makan mie ayam juga di pasar. Ntar kamu muntah-muntah lagi, keseringan makan mie apalagi itu pakai bakso telur juga", 'ucap Wati'.

"orang aku sudah tidak muntah-muntah, kalau makan mie berbarengan dengan telur, wlek...", 'ucap Adzkia kembali menjulurkan lidah kepada Rian'.

Sekarang perut Adzkia sudah mulai bersahabat, karena sudah tidak terlalu sering muntah-muntah. Dulu setiap Adzkia makan mie dan telur berbarengan, pasti dia akan mengalami muntah-muntah. Dan apalagi di bulan puasa, setiap berbuka dan sahur apa yang masuk ke dalam perutnya di muntahkan kembali. itulah yang dialami Adzkia dari kecil, tetapi dia tidak mau di bawa berobat kerumah sakit. Akan tetapi, semenjak Adzkia sekolah di kota dan tinggal di kos-kosan, Adzkia sudah tidak sering muntah-muntah. Mungkin perut Adzkia sudah bersahabat, karena jauh dari orang tua dan keluarganya, hehehehe, pikir Adzkia sendiri.

"Adzkia udah kasih abangnya, bilangin papa ni, kamu dua kali makan mie ayam bakso", 'ucap Wati'.

"iya...iya yasudah ni", 'ucap Adzkia sembari memberikan kantong plastik yang berisikan mie ayam'.

"nah gitu dong, dari tadi kek, badan kecil makan seabrek", 'ucap Rian nyengir'.

"Biarin, perbaikan gizi ini namanya. Biasanya kan, dulu waktu di kos-kosan buat jajan harus hemat", 'ucap Adzkia membela diri'.

"Terus sekarang karena udah di rumah, di puas-puasin gitu Ki?", 'tanya Wati mama Adzkia'.

"nah, itu mama tahu, hehehe", 'ucap Adzkia kemudian tertawa'.

"mama mah manusia woi.... bukan tahu", 'ucap Rian tepat di telinga Adzkia'.

"mama, lihat ni", 'renggek Adzkia'.

"sudah.. sudah kalian berdua ya, kalau ketemu berantem terus", 'ucap Wati'.

"Abang tu yang mulai duluan", 'ucap Adzkia'.

"orang kamu yang mulai duluan", 'elak Rian'.

"Sudahlah, capek mama lihat kelakuan kalian berdua. Mendingan mama kedapur masak, dari pada sini dengerin kalian berdua ribut. Tambah pusing kepala mama", 'ucap Wati berlalu menuju dapur'.

"Tu kan gara-gara Abang mama marah", 'ucap Adzkia'.

"Gara-gara kamu itu'', 'ucap Rian balik'.

unda...... unda...(qila kebangun dan memanggil bundanya).

"Ki, qila bangun tu, sana kamu jemput", 'ucap Rian'.

Adzkia pun berlari, kekamarnya untuk menjemput qila.

"Cup....cuppp anak onty, kenapa kebangun sayang", 'ucap Adzkia sembari mengambil qila dari tempat tidur'.

"Qila kenapa kebangun sayang, kok tidurnya sebentar doang", 'ucap Adzkia'.

"jut....jut ty", 'ucap qila dengan suara khas anak kecil'.

"jut qila ya nak, yasudah yuk kita keluar", 'ucap Adzkia menirukan suara anak kecil'.

"ya ty", 'jawab qila'.

"anak ayah kenapa udah bangun?, kebangun gara-gara suara anty KIA ya sayang", 'ucap Rian kepada qila'.

"jut yah", 'jawab qila'.

"jutnya gara-gara suara onty KIA ya sayang", 'tanya Rian'.

Qila pun mengangguk, tanpa menjawab pertanyaan ayahnya.

"Tuh Ki, gara-gara kamu", 'ucap Rian'.

"Kok gara-gara onty sih qil, kamu bangun pasti gara-gara suara ayah mu kan?", 'tanya Adzkia juga'.

Qila pun mengangguk kembali, dan tanpa menjawab pertanyaan dari ontynya.

"Kok ayah sih nak", 'ucap Rian'.

"hahahaha", 'Adzkia tertawa'.

"cucu nenek pasti kebangun gara-gara onty sama ayah ya sayang?", 'tanya Wati yang keluar dari dapur'.

Qila pun mengangguk, menandakan iya dia keganggu oleh Adzkia dan Rian.

"Iya bener tu sayang, mereka berdua kalau udah ketemu ribut Mulu. bericik", 'ucap Wati menirukan suara anak kecil'.

"Beyicik, hehehehe", 'Ucap Qila menirukan apa yang ucapkan oleh neneknya, kemudian tertawa'.

"Iya sayang, mereka berdua itu beyicik", 'ucap Wati lagi kemudian tersenyum melihat tingkah cucunya, yang semakin hari semakin pintar.

Qila sudah semakin pintar, hanya dia belum bisa menyebut huruf R dan L. Dia anaknya juga tidak rewel dari kecil, sampai sekarang sudah berumur 3tahun. Dia tidak pernah menganggu kita, dia hanya sibuk dengan mainannya sendiri. Jadi kita bisa melakukan kerjaan kita, dan bisa memantau dia dari kejauhan. Qila nangisnya cuman minta susu, dan apabila pempersnya penuh.

"Anak bunda udah tidur belum ni?", 'tanya Ira yang baru pulang dari pasar'.

"udah bunda", 'jawab Adzkia'.

"Kok tidurnya bentar nak?", 'tanya Ira lagi'.

"onty sama ayah berisik bunda, jadi aku keganggu", 'jawab Wati yang menirukan suara anak kecil'.

Qila sibuk dengan mainnya sendiri, tanpa peduli apa yang orang di sekitar dia bicarakan.

"Ayah sama onty kamu emang begitu nak, Ribut Mulu tiap hari. Kasian anak bunda jadi keganggu yah", 'ucap Ira'.

Qila pun, mengangguk-angguk.

"Qila, kamu itu terganggu karena ayah kamu nak, bukan onty", 'ucap Adzkia'.

"Eh, enak aja kamu nyalahin saya, Orang dia kebangun gara-gara suara kamu yang cempreng itu", 'elak Rian'.

"Tuh kan, mulai lagi ni. Lihat tuh Qila kelakuan onty dan Ayah mu, ribut Mulu", 'ucap Wati'.

Qila masih sibuk sendiri dengan mainannya, tanpa mempedulikan keributan antara onty dan ayahnya.

"Qila kita pulang dulu yuk nak, Bunda belum masak ni", 'ajak Ira'.

"Ayuk yah", 'ajak Ira juga kepada Rian'.

"iya Bun", 'jawab Rian'.

"dada ontynya dulu sayang", 'ucap Ira kepada Qila'.

Qila pun, melambaikan tangannya kepada Adzkia.

"Nanti kesini lagi ya", 'ucap Adzkia'.

"Okeh onty", 'jawab Ira'.

"Okeh ty", 'Tiru Qila'.

Rian dan keluarganya pun, pulang kerumahnya.

Adzkia pun menyalakan Televisi, untuk menghilangkan bosannya. Karena di rumah sudah sepi, tinggal dia dan mamanya, itupun mamanya di dapur masak.

"Assalamualaikum", 'ucap Rima nerobos masuk kedalam rumah Adzkia, karena pintu rumah Adzkia terbuka lebar'.

"Waalaikumusalam", 'jawab Adzkia yang mendapati Rima sudah ada di belakangnya.

"Mama kamu mana Ki?", 'tanya Rima'.

"Didapur Tante", 'jawab Adzkia'.

Rosma adalah saudara sepupunya mama Adzkia, jadi Adzkia manggil Rima Tante.

"Anak gadis apaan ini, kerjaanya hanya tidur sama nonton doang. Sedangkan mamanya di suruh masak", 'cerocos Rima'.

"Suka-suka saya lah Tante, kenapa Tante yang repot. Mama saya saja tidak pernah tu komplen", 'jawab Adzkia kesal'.

"Kamu ya, dibilangin malah marah. Kamu tidak di ajarin sopan santu apa?", 'ucap Rosma dengan nada tinggi'.

Mendengar keributan itu, Wati langsung keluar dari dapur dan menuju sumber suara keributan itu.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!