Dengan ragu-ragu Ana menerima uluran tangan dari Pria di depannya.
"Nama Saya Ana, Tuan." menerima uluran tangan dari Rizki dan ikut menyebutkan namanya.
"Nama yang sangat cantik, sama seperti orang nya." Rizki tersenyum manis, senyum yang tidak pernah dia tunjukkan pada gadis lain.
"Oya jangan memangil pormal bigitu, sebut saja namaku, Rizki. Em... begini, apa kita bisa berteman setelah ini?" Rizki langsung saja tutup poin. Salah satu cara agar bisa mendekati Ana.
"Saya tidak berani memangil nama Anda. Bagaimana kalau Saya memangil Kakak saja." ucap Ana memberi tawaran, karena mana mungkin dia berani menyebut nama, pada salah satu pewaris seperti ketiga pemuda yang ada di hadapannya.
"Aku suka, memanggil Kakak memang lebih baik. Sepertinya umur mu masih sangat muda." tanpa Rizki ketahui kalau Varo sahabatnya yang berada di sofa, sudah menahan kesal yang tidak tahu mengapa.
"Baiklah kalau begitu Saya permisi dulu, Kak." gadis tersebut menundukkan kepalanya sebelum benar-benar pergi dari ruangan yang terasa mencekam walau hanya beberapa saat saja.
"Hei... Kalian berdua kenapa?" kembali duduk lalu langsung menyeruput kopi yang sudah di bawa oleh Ana.
"Kenapa metanap ku seperti itu? Memangnya ada yang aneh." bertanya sambil memperhatikan penampilan yang menurutnya sudah sempurna.
'Huuh! Tidak ada yang aneh dengan penampilan mu. Hanya saja sejak kapan kamu mau berkenalan dengan seorang gadis." yang di jawab oleh Arga.
Sedangkan Alvaro tidak mendengarkan percakapan keduanya, karena di dalam kepala dan hatinya sedang membayangkan kembali senyuman gadis pengantar kopi.
"Sejak kapan dia bekerja disini? Kenapa aku baru melihatnya?"
Varo tersenyum kecil lalu mengelengkan kepalanya beberapa kali.
"Wajahnya imut sekali? Kira-kira dia sudah umur berapa tahun sih? Sepertinya masih sangat muda?"
Kembali bergumam sendiri, dan semua itu tidak lepas dari perhatian sahabatnya.
"Kau sedang memikirkan apa? Baru beberapa bulan tidak bertemu tunangan mu sudah seperti orang gila." ucap Arga ikut menyeruput kopi bagiannya.
"Aku... tidak kenapa-napa! Riz, sejak kapan kau menjadi lelaki angresiv seperti tadi?" kata Alvaro mencemooh karena sebetulnya dia kesal melihat Rizki bisa kenal lebih dulu dengan gadis muda yang sudah berhasil menghipnotis mereka bertiga.
Bukannya Varo tidak sadar kalau Rizki dan Arga juga terpana saat melihat kedatangan Ana. Hanya saja dia malu bila harus memuji gadis tersebut.
"Ck, tidak kenapa-napa terus dari tadi. Ngomong saja kalau dirimu terpana melihat Ana kan?" Rizki berdecak mengejek padahal dia sendiri juga sama.
"Sembarangan kalau bicara! Tunangan ku lebih cantik dari pada gadis itu. Lagian dia bukan tipe ku, aku lebih suka wanita yang peminim dari pada polos seperti... Ana."
Alvaro kembali mengelak padahal apa yang dia ucapkan tidak sama dengan hatinya. Bahkan baru saja dia menyebutkan nama gadis itu.
"Tidak tertarik! Tapi tahu namanya, kan hanya aku yang berkenalan dengan dia. Jadi jangan menyebutkan nama Ana sembarangan." seru Rizki yang merasa beruntung karena dia sudah berkenalan dengan Ana.
"Ah... aku rasa matamu bermasalah, Var. Bila aku belum memiliki kekasih, maka akan aku jadikan dia pacar ku." timpal Arga yang juga mengakui lebih dulu ketertarikannya pada gadis tersebut.
"Agh terserah kalian berdua saja. Aku malas membahas hal yang tak penting. Sekarang ayo ceritakan kemana saja kalian selama beberapa hari ini?" Varo langsung mengalihkan topik pembicaraan mereka. Bukannya dia malas untuk membahas Ana, tapi lebih tepatnya dia tidak mau berbagi masalah siapa Ana dan apakah dia tertarik pada gadis itu.
"Oke, tidak masalah kita tidak membahas dia. Tapi semoga saat aku berkunjung kemari bisa melihatnya lagi." ujar Rizki ikut menyetujui.
Lalu ketiga nya pun membahas hal apa saja selama mereka tidak bertemu karena di disibukkan dengan pekerjaan masing-masing.
Tidak terasa asik bercekrama walau kadang saling mengejek. Jam tiga sore barulah Rizki dan Arga meninggalkan perusahaan sahabat mereka. Dalam perjalanan keluar dari lantai atas sampai tiba di lobby perusahaan. Rizki terus melihat-lihat sosok Ana, karena mana tahu bisa bertemu saat tidak ada yang mengangu nya.
Setelah tiba di dekat mobil masing-masing yang sudah di siapkan kembali oleh penjaga keamanan disana keduanya langsung meninggalkan tempat itu.
Sementara di dalam ruangannya, Alvaro kembali lagi mengingat-ingat pertemuan dia dan Ana tadi pagi.
"Kenapa aku baru bertemu dengannya? Apakah dia pegawai baru!" kembali bertanya padahal pertanyaan tersebut sudah dia tanyakan berulang kali pada dirinya sendiri.
"Ternyata kalau dia sedang tersenyum cantik juga." kembali tersenyum-senyum sendiri. Sebelum bayangan wajah si Clening Servis hilang karena teleponnya berdering.
📱Alvaro : "Iya sayang selamat sore juga!"
sapa Pria itu dengan suara bahagia nya.
📱Izora : "Apa aku mengangu mu? Sedang apa sekarang?" suara lembut kekasihnya menyadarkan Varo kalau dia sudah memiliki gadis yang dia cintai.
📱Alvaro : "Aku sedang bekerja, tentu saja tidak menggangu. Kapan Kau akan pulang, aku sudah merindukan mu?" hal yang sama setiap bicara melalui telepon Varo selalu menanyakan kapan tunangannya akan kembali.
📱Izora : "Bersabarlah, setelah pekerjaan ku selesai. Kita akan bersama setiap saat 'kan," dan bila di tanyakan kapan pulang, jawaban yang sama Izora ucapkan.
📱Alvaro : "Hem... aku akan menunggu saat itu tiba. Tapi bila kali ini kamu mengingkari nya lagi, maka aku akan membatalkan pertunangan kita dan akan menikahi gadis lain." sudah berulang kali di kecewakan oleh orang yang di cintai membuat Varo kadang-kadang lelah sendiri.
Bukanya dia tidak bisa menemui tunangannya setiap saat dia merindukan nya. Dengan kekayaan yang dia miliki, tentunya tidak sulit. Hanya saja Varo ingin Izora mengerti bagaimana dia mencintai gadis tersebut dan bukannya harus dia yang selalu mengalah.
Sejatinya Izora adalah wanita yang keras kepala. Dia juga wanita yang sangat kasar pada orang yang lebih rendah derajatnya daripada dia. Tapi karena Alvaro sangat mencintai sang pujaan hati semua kejelekan itu hilang meskipun Varo mengetahuinya.
📱Izora : " Hei! Apa Kau sedang mengancam ku?" meskipun wanita itu bertanya tapi di seberang sana dia sedang tersenyum mengejek. Di dalam hatinya berkata, mana mungkin Varo sangup meninggal kan seorang Izora Lamia.
📱Alvaro : "Aku tidak mengancam mu, seharusnya Kau tahu sendiri jawabannya bukan!" seru Varo seraya memijit pelipisnya yang terasa pusing. Hampir di setiap mereka bicara, perdebatan di antara mereka selalu terjadi.
📱Izora : "Baiklah aku berjanji kali ini tidak akan mengingkari janji ku lagi. Setelah aku selesai kontrak nya, maka kita akan langsung menikah. Lagian aku tahu kamu tidak akan bisa hidup tanpa diriku." ucap nya dengan percaya diri.
📱Alvaro : "Hem aku pegang janji mu Izora. Tolong jangan kecewakan aku lagi. Kau bisa melihat aku hidup tanpamu bila kembali berbohong." setelah mengatakan itu Alvaro langsung mematikan sambungan teleponnya, karena bila di teruskan mereka akan benar-benar bertengkar.
"Mau sampai kapan aku seperti ini? Semakin ke sini Izora bertambah tidak mengerti aku. Dia selalu memikirkan karier nya. Lama-lama aku jadi bosan." Pria tersebut menguyar rambutnya karena terkadang dia merasa menjadi laki-laki bodoh yang mau di setir oleh tunangannya sendiri.
Bonus visual.
Ana Rehana, umur sembilan belas tahun. Gadis yatim piatu yang hanya tinggal sendiri di rumah peninggalan sang kakek untuk Almarhum ibunya dan rumah tersebut tidak terlalu jauh dari perusahaan Revindra Company tempat dia bekerja saat ini.
Alvaro Nizar Ravindra. Seorang CEO di perusahaan tempat Ana bekerja. Varo sudah berumur dua puluh lima tahun dan sudah memiliki tunangan.
Izora Lamia. Berumur dua puluh tiga tahun. berprofesi sebagai penari balet yang membuat dia harus tinggal berjauhan dengan sang tunangan demi cita-cita nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
istripak@min
aku maunya visualnya yg berbulu,perut roti sobek,, ini yg kencing pakek tisu ,, jelek thor,, ehh tunggu itu menurutku jgn marahhhh
2024-07-08
0
Sari Tambunan
Sekali2 aktor China atau Taiwan gitu Thor.
biar ada wajah baru🤣🤣🤣🙏🙏
2024-03-24
0
susi ana
kadang aq berharap visualnya bukan org Korea, lebih macho gitu thor 😁🙏
2024-02-13
0