Cleaning Servis Milik CEO
🌾🌾🌾🌾🌾
.
.
Pagi-pagi sekali seorang gadis cantik, berkulit putih, hidung mancung dan berambut panjang hampir sepinggang. Sudah bekerja disebuah Perusahaan ternama sebagai seorang Cleaning Servis.
Ana Rehana. Biasa di panggil Ana oleh orang-orang terdekatnya. Tidak ada kata lelah didalam kamus gadis itu, karena bila dirinya mengeluh, maka dia harus makan apa. Kehidupan Ana berubah semenjak kedua orang tuanya meninggal saat dirinya baru duduk di kelas dua belas.
Dulunya Ana hanya gadis manja yang ingin ini dan itu tinggal menyebutkan saja. Namun, semuanya berubah seratus delapan puluh derajat setelah satu minggu kematian ibu dan ayahnya. Kerabat sang ayah yang dulunya baik, tiba-tiba saja berubah menjadi orang tidak memiliki hati.
Mereka merampas dengan cara halus semua harta yang seharusnya menjadi milik gadis tersebut. Dari mulai rumah, aset Perusahaan dan harta lainya. Mereka mengambil semuanya dengan beralasan, bahwa ayah Ana memiliki hutang pada Bank.
Setelah rumah peninggalan kedua orang tuanya di ambil alih. Ana pun kembali kerumah milik almarhum ibunya yang terletak tidak jauh dari pusat ibu kota B. Bila dari Perusahaan tempatnya mengais rejeki saat ini. Hanya perlu waktu lima belas menit bila berjalan kaki. Rumah itu adalah pemberian dari kakeknya untuk sang ibu, karena mereka memiliki rumah sendiri. Jadinya rumah ini hanya di rawat tapi tidak di tempati.
Dengan bersenandung kecil Ana terus membersihkan lantai satu yang terletak tidak jauh dari lift khusus bagi CEO dan petinggi Perusahaan. Saat ini belum ada karyawan yang datang kecuali para Cleaning Servis.
"Hem... sedikit lagi beres." gumam gadis itu meluruskan pinggang nya. Lalu setelah merasa lebih baik Ana kembali lagi meneruskan pekerjaan. Terlalu semangat menyelesaikan tugasnya, sehingga membuat dia terpeleset dan hampir saja tubuh kecilnya terpental kelantai yang masih basah. Bila tidak ada seseorang menyambut tubuhnya.
"Aaaghhk!" Ana menjerit sembari memejamkan matanya. Namun, setelah tidak merasakan sakit pada tubuhnya. Dia membuka matanya dengan perlahan dan.
Deg...
Deg...
Jantungnya langsung berdegup kencang seakan-akan mau serangan jantung saat itu juga. Bagaimana gadis itu tidak serangan jantung, saat ini matanya melihat satu makhluk yang sangat tampan.
Didalam hatinya sedang bertanya-tanya. Mungkinkah dia sedang bermimpi bisa berada sedekat itu dengan laki-laki yang selama empat bulan terakhir ini memenuhi pikirannya. Tapi semua itu tidak lama setelah dia mendengar suara bariton dari pemilik wajah tampan tersebut.
"Apa Kau belum selesai melihat wajah tampan ku?" ucap Pria itu seraya membantu Ana berdiri seperti semula.
"Aag, ma--maf Tuan muda. Saya tidak sengaja." jawab Ana tergagap dan minta maaf padahal tidak ada yang salah dalam hal ini.
Sedangkan yang di mintai maaf, tidak menjawab sepatah katapun dan setelah memperbaiki jas kerjanya, Pria itu langsung pergi dari sana. Namun, sebelum masuk kedalam lift dia sempatkan menoleh kearah belakang melihat di mana gadis yang di tolong nya masih berdiri kaku.
Alvaro Ravindra. Itulah nama Pria yang sudah menolong Ana. Dia adalah CEO perusahaan Ravindra Company. Perusahaan yang sudah turun-temurun dari kakek neneknya. Pria yang kerap di sapa Varo ini, sudah berumur dua puluh lima tahun dan telah memiliki tunangan bernama Izora Lamia yang berumur dua puluh tiga tahun.
Mereka akan menikah tujuh bulan lagi, karena saat ini Izora tunangannya masih menyelesaikan pekerjaannya sebagai penari balet di luar negeri. Bukan pekerjaan sesungguhnya, boleh di katakan Izora hanya menjalankan hobinya sebagai penari.
Meskipun Alvaro sudah berulangkali meminta agar sang tunangan berhenti dari pekerjaan itu dan dia akan mengantikan berapapun kerugian nya. Tetap saja Izora menolak dengan beralasan tidak konsisten dalam pekerjaan. Mau tidak mau harus di turuti oleh Alvaro karena dia sangat mencintai tunangan nya.
Tiba di dalam ruangan kantornya Varo mulai menyalakan laptop dan mulai memeriksa pekerjaan yang belum terselesaikan oleh Asisten Pribadinya tadi malam. Sekarang jam masih menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Masih pagi memang, hanya saja Varo adalah bos yang disiplin agar para bawahannya bisa bekerja seperti bos mereka.
Makanya di saat Ana terjatuh dan tanpa sengaja Varo memeluk tubuh gadis itu tidak ada yang menyaksikan hal tersebut, karena masih banyak karyawan perusahaan yang belum datang, yang mungkin saja masih dalam perjalanan.
Selama bekerja wajah gadis Cleaning Servis itu selalu berseliweran di ingatan Varo. Masih bisa pemuda itu rasakan, betapa empuknya gunung kembar gadis muda tadi. Walaupun Ana masih berumur sembilan belas tahun. Namun, dari postur tubuhnya sama seperti seorang model internasional. Ana memang memiliki tubuh yang sangat indah, apa yang di inginkan oleh para kaum Adam, bila mencari pasangan, sudah ada pada tubuhnya.
Belum lagi bibir nya yang masih berwarna pink muda. Pertanda jika bibir tersebut masih perawan. Varo sudah banyak memiliki mantan kekasih jadi dia sudah tahu mana bibir asli dan mana warna bibir yang di beri lip glos atau lips stik dan sebagainya.
"Aaggh!" Varo mengusap wajahnya kasar karena mengigat bibir gadis tadi membuat adik kecilnya bangun. Padahal sebelumnya bila dia bercumbu dengan Izora tidak sampai seperti itu.
"Siapa gadis itu? Apakah benar dia hanya sebagai Cleaning Servis? Ah... kenapa juga aku memikirkan dia. Tidak penting sekali, lebih baik sekarang aku menyelesaikan pekerjaan ku sebelum tukang rusuh datang." ucap Varo kembali lagi melanjutkan pekerjaannya.
Tukang rusuh yang di maksud Varo adalah kedua sahabatnya. Hari ini mereka mengatakan akan berkunjung ke perusahaan Ravindra Company miliknya. Sebab sudah beberapa hari ini mereka tidak bertemu karena sama-sama sibuk mengurus perusahaan masing-masing.
Kembali lagi ke Ana. Awal mula Ana menyukai CEO nya itu adalah, tepatnya hampir empat bulan yang lalu. Saat sedang membersihkan loby perusahaan. Ana melihat Varo yang baru keluar dari mobil Lamborghini keluaran terbaru.
Pria itu sangat gagah hidung mancung, tubuh putih dan tingginya sekitar seratus delapan puluhan kira-kira menurut tebakan gadis muda itu. Belum lagi dengan barang-barang mewah yang melekat pada tubuh CEO muda tersebut.
Ah sangat sempurna kalau menurut Ana. Mulai dari hari itu, apabila ada sang CEO meskipun hanya bisa melihat dari jarak jauh. Sudah membuat gadis tersebut bahagia dan bersemangat bekerja.
Meskipun selama bekerja di perusahaan itu, dia kerap sekali mendapatkan hukuman tidak jelas dari para seniornya, karena mereka iri dengan kecantikan seorang Ana Rehana.
Selama dia menjadi cleaning servis sudah banyak para petinggi perusahaan yang mengajak Ana berpacaran. Hanya saja hatinya sudah lebih dulu terpaut pada sang CEO.
"Aku tidak sedang bermimpi kan bisa berada dalam pelukannya? Aaaa... Aku bahagia sekali. Oh Tuhan terimakasih engkau telah memberikan aku peruntungan hari ini." gadis itu menjerit kegirangan sampai-sampai semua mata melihat kearah nya.
"Alangkah beruntung sekali wanita yang akan menjadi istrinya nanti. Sudah kaya, tampan, sangat rajin bekerja! Aaakkh! Rasanya semua kesempurnaan ini hanya miliknya. Aku yang hanya dipeluk sebentar saja sudah sebahagia ini. Apalagi bila selalu berada dalam pelukannya." terus tersenyum-senyum sendiri sambil membayangkan wajah tampan CEO muda yang sudah menolongnya tadi.
.
.
.
Assalamu'alaikum wr, wb semuanya 🤗 terimakasih buat kalian yang sudah mau mampir di karya baru Mak author ya. Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya.
Like.
Vote.
Favorit.
Bintang lima.
Hadiah kopi maupun bunganya.😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Santi Rizal
semangat othor
2023-11-21
1
Win wina
hahaha aku juga ikutan halu seperti mu ana
2023-11-11
1
Andi Asrul Nurdin
tidak tahan sama listif dan lifglos nya.. kami mamfir di novel penulis sunda.. wkwkwkwk..
bos, jadi author bukan hanya bisa nulis tapi EYD
2023-04-26
0