Sementara itu di tempat yang berbeda, lebih tepatnya di sebuah mall di kota tersebut terjadi pertemuan tak di sangka-sangka oleh Abby dan Neta dengan cara yang tak lazim.
Hari ini setelah dari kampus dan setelah selesai mengecek toko milik Neta dan teman-temannya Arneta mampir di sebuah mall bersama dengan teman-temannya, hanya sekedar untuk cuci mata dan menikmati jajanan yang ada dalam mall tersebut.
"Kita makan es krim yuk..," ajak Rika sambil menujuk salah satu kedai yang menjajakan es krim
"Ayo...jawab Arneta dan Gita berbarengan. Mereka pun segerah menghampiri kedai es krim tersebut. Mereka bertiga segerah memesan es krim kesukaan masing-masing. Gita memesan es krim rasa vanilla dan coklat, Rika memesan es krim rasa vanila strawberry sedang Arneta hanya memesan satu rasa saja yaitu coklat. Mereka bertiga menikmati es krim sambil berjalan santai.
Rika dan Gita adalah salah sahabat Arneta yang paling sering bersama Arneta. Rika juga merupakan partner dalam bisnis Arneta. Dibangkitkan dengan sahabat-sahabat Arneta lainnya Rika dan Arneta memiliki hubungan yang paling dekat. Begitu juga dengan Gita.
Ketika mereka, Arneta, Rika dan Gita sedang asik menikmati es krim milik mereka tiba-tiba terdengar suara Arneta yang menjerit kesakitan.
"Aduh...sakit!" ucap Arneta sambil meringis kesakitan.
"Neta kamu ngga kenapa-napa?" tanya kedua sahabat nya Arneta karena khawatir.
"Aku baik-baik saja,hanya pundak ku yang sakit," ucap Arneta sambil memegangi punggungnya yang baru saja terbentur tembok.
Tubuh Arneta baru saja terpental dan mengenai salah satu sisi dinding mall, setelah di tabrak oleh seseorang.
"Hei...di mana mata mu?" seru Rika setelah melihat siapa yang baru saja menabrak Arneta.
"Kenapa, tidak terima?" kata pria itu yang baru saja menabrak Arneta tadi.
"Kamu itu ya, sudah salah nabrak orang bukannya minta maaf malah nyolot!" ucap Rika yang ikut geram karena ulah pria itu.
"Aku salah? justru kalian bertiga lah yang salah!" balas pria itu tak kalah sengit.
"Jelas kamu yang nabrak teman saya kenapa kamu yang sewot?" ucap Rika binggung.
"Hei nona-nona yang kurang kerjaan, ini itu jalan tempat orang berlalu lalang, dan tempat ini bukan milik nenek moyang mu. Suruh siapa kalian nutupin jalan." tutur pria itu.
"Kamu itu ya...., keterlaluan bukan minta maaf malah marah-marah, yang harus nya marah itu teman kami bukan kamu!" seru Rika yang mulai terpancing emosi.
Arneta yang melihat kondisi semakin panas segera menarik lengan Rika agar sedikit menjauh dari pria itu.
"Rika sudah, jangan ribut lagi. Aku juga udah nggak apa-apa kok," ucap Arneta, mencoba menangkan Rika.
"Ga bisa gitu Neta, dia harus minta maaf dulu. Dia jelas-jelas yang salah nabrak kamu," ucap Rika tak terima.
"Udah yuk..nggak usah diladeni manusia batu itu," ucap Arneta sambil menarik kedua sahabatnya untuk segera pergi meninggalkan pria itu.
Pria itu yang mendengar kan ucapan Arneta merasa tersinggung dan marah.
"Hei apa maksud mu dengan manusia batu!" seruh pria itu dengan nada tak terima.
"Emang kamu manusia batu," jawab Arneta dengan mimik wajah mengejek.
"Berani sekali kamu ngomong gitu ke saya, memang kamu tidak tahu siapa saya?" ucap pria itu lagi. Pasalnya dirinya tak terima di katai manusia batu.
"Emang penting gitu? kenapa juga harus tahu manusia kaya kamu!" balas Arneta dengan bibir mencibir.Arneta kini ikut terpancing emosinya setelah mendengar ucapan pria itu barusan.
"Kamu itu ya... sepertinya harus di kasih pelajaran biar kapok!" ucap pria itu sambil melangkah maju mendekati arah Arneta dan teman-temannya.
Pria itu mendekati Arneta dengan wajah tak sedap di pandang. Dari raut wajahnya terlihat dengan jelas kalau pria itu sedang marah. Tapi sebelum pria itu lebih dekat dengan Arneta dan teman-temannya, langkah kakinya terhenti setelah seseorang memegangi tangannya.
"Abby apa yang kau lakukan?" ucap pria itu. Ya pria yang barusan adu mulut dengan Arneta adalah Abby jayadi. Dan orang yang baru saja menahan langkah Abby tak lain adalah Sarfa sahabat sekaligus asisten pribadi Abby.
"Fa, perempuan itu harus di kasih pelajaran!" ucap Abby geram sambil tangannya menunjuk ke arah Arneta.
"Abby sudah, malu di liatin banyak orang," ucap Sarfa mencobah menenangkan Abby.
Sementara itu Arneta yang melihat kemarahan Abby bukannya takut tapi justru membulat kan matanya menatap Abby. Lebih tepatnya mata Arneta melotot memandangi Abby.
"Kamu...!" seruh Abby semakin emosi melihat dirinya di pelototi oleh Arneta.
Arneta bukan menciut tapi justru semakin memancing emosi Abby. Bukan hanya itu saja Arneta dengan sengaja menjulurkan lidahnya ke arah Abby seolah-olah sengaja sedang mengejek Abby.
"Sudah Neta, orang batu itu sudah sangat marah," tutur Rika mengingatkan Arneta. Sedangkan Gita justru konsentrasinya buyar setelah melihat Sarfa.
"Astaga gantengnya," ucap Gita tanpa beban sambil matanya memandangi tempat dua pria ganteng sedang berdiri.
"Gita....!" seruh Rika dan Arneta berbarengan. Rika dan Arneta terkejut mendengar kalimat yang barusan di ucapkan oleh Gita.
Sementara itu Abby yang mendengar ucapan Gita langsung merasa gede rasa (GR). Abby segera merubah postur tubuhnya menjadi lebih tegak lagi agar semakin terlihat keren. Sedangkan Sarfa hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Abby.
Melihat tingkah Gita yang kumat membuat Arneta dan Rika segera mengusap wajah Gita.
"Hei sadar Gita!" ucap Arneta.
"Ganteng banget.." ucap Hita lagi dengan sorot mata berbinar-binar.
"Astaga ini anak, kenapa kumat di saat yang tidak tepat," gerutu Rika.
"Tapi emang ganteng kan?" sekali lagi Gita memuji pria yang sedang berdiri tak jauh dari hadapannya.
Sementara itu Abby masih setia berdiri mematung di tempatnya berdiri, Abby ingin mendengarkan pujian yang terlontar dari mulut Gita.
Melihat tingkah Gita yang semakin konyol membuat Arneta dan Rika pusing.
"Gita sadar kamu itu udah punya tunangan," tutur Arneta mengingatkan Gita.
"Boleh tukar ngga ya, soalnya dia ganteng banget," jawab Gita dengan konyolnya.
"Oh astaga Gita..!" seruh Arneta.
"Manusia batu itu kamu bilang ganteng?" sambung Arneta.
"Mata mu kayanya harus di periksa," tutur Arneta lagi.
Abby yang masih berdiri tak jauh dari posisi Arneta,Rika dan Gita jelas mendengar ucapan Arneta. Abby yang tadinya sudah merasa senang karena di puji kini merasa tak terima jika dirinya tak dianggap tampan oleh Arneta. Wajah tegang Abby yang sempat mengendor kini kembali kesal.
Arneta mencubit lengan Gadis saking gemasnya melihat tingkah konyol sahabatnya ini.
"Gita kamu tuh uda tunangan ya, jaga mata mu," ucap Arneta kembali mengingatkan Gadis.
"Iya aku tahu kok aku udah tunangan. Lagian aku itu cuman bilang ganteng bukan naksir pria itu," balas Gita sambil memasang cengiran kuda yang memperlihatkan deretan gigi putihnya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Hwaiting Kk
Perjuangan Ucup mampir
2022-11-01
1
Dewi Payang
Ganteng tp gak malu marah sama cwek😁
2022-11-01
1
Dewi Payang
Idih Abby, cewek diladeni, calon isteri pula
2022-11-01
1