Hari ini pak Ady ayah dari Arneta baru saja menyelesaikan kerjaannya di kantor. Jam pulang kerja pun sudah tiba, dengan semangat pak Ady memasukkan dokumen yang akan di periksa nya di rumah dan juga sebuah laptop ke dalam tas dinasnya. Rencana pak Ady setelah pulang kantor akan mampir menjemput istrinya di toko mereka.
Setelah selesai membereskan meja kerjanya pak Ady segera merah tas kerjanya dan langsung turun ke halaman parkir yang terletak di halaman kantor pak Ady bekerja. Pak Ady pulang dengan mengendarai mobil, dalam perjalanan pulang pak melihat sebuah mobil sedan mewah sedang terparkir di pinggir jalan. Di samping mobil itu ada dua orang pria berdiri di samping mobil tersebut, terlihat sangat jelas perbedaan dua orang itu, yang satu masih terlihat sangat mudah seumur dengan anaknya pak Ady sedangkan yang pria satunya lagi pak Ady merasa mereka seumuran.
Jarak mobil pak Ady semakin dekat dengan mobil sedan tadi. Dengan niat baik ingin menolong pak Ady memarkirkan mobilnya tak jauh dari mobil sedan itu. Pak Ady segera turun dan menghampiri kedua orang tersebut.
"Permisi.." ucap pak Ady menyapa kedua orang tersebut. Mendengar ada orang yang menyapa mereka berdua, kedua orang tersebut langsung mengarahkan pandangan mata mereka ke arah sumber suara tersebut.
"Ada yang bisa saya bantu..?" sekali lagi pak Ady mencoba berkomunikasi.
"Oh iya,.." jawab pria dengan nada sungkan, yang usianya mirip dengan pak Ady.
Pak Ady dan orang tua itu terdiam terpaku saling memandang seolah-olah sedang mencoba mengingat sesuatu.Terjadi keheningan sesaat sampai pak Ady menyebut nama seseorang.
"Jayadi...?" ucap pak Ady dengan nada ragu-ragu.
"Priyadi...?" balas orang tersebut. Dia memang Jayadi pemilik nama yang di sebutkan oleh pak Ady.
Setelah mereka berdua saling menyebut nama, pak Ady dan pak Jayadi mereka pun saling berangkulan erat. Ada rasa rindu dari kedua orang tersebut kini tertumpah kan. Bukan rasa rindu saja tapi bercampur rasa senang yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata.
"Apa kabar mu?" tanya pak Jayadi, setelah rangkulan mereka terlepas.
"Aku baik, bagaimana dengan mu Jaya?" pak Ady membalas ucapan pak Jayadi.
"Aku baik-baik juga. Kamu tinggal di mana sekarang?" tanya pak Jayadi lagi.
"Rumah ku tak jauh dari sini, mau mampir?" tawar pak Ady.
"Oh tentu, tentu saja saya mau mampir ke rumah mu," ucap pak Jayadi dengan hari gembira.
"Ayo kita ke rumah mu sekarang!" sambung pak Jayadi dengan bersemangat.
"Terus ini bagaimana?" tanya pak Ady sambil menunjuk arah mobil pak Jayadi yang terparkir di samping mereka berdua.
"Tidak masalah, nanti biar supir saya yang mengurusnya," tutur pak Jayadi dengan santai.
"Ya sudah, sekarang kita ke rumah ku dulu. Nak tak apakan kalau di tinggal? rumah saya tidak jauh dari sini" ucap pak Ady kepada supir pak Jayadi.
"Baik pak," dengan sopan supir itu menjawab ucapan pak Ady.
Setelah berpamitan pak Ady dan Pak Jayadi pun segerah meluncur ke kediaman pak Ady. Dalam perjalanan menuju ke rumah pak Ady terjadi perbincangan hangat antara pak Ady dan pak Jayadi.
"Jaya aku sungguh senang bisa bertemu dengan mu lagi. Sudah sangat lama kita tidak berjumpa," ucap pak Ady menyebut nama sahabatnya dengan nama panggilan akrab mereka berdua.
"Aku juga juga sangat senang akhirnya bisa bertemu lagi dengan mu," balas pak Jayadi dengan bersemangat.
"Apa kabar istri mu Nola?" ucap pak Jayadi.
"Istriku baik, bagaimana dengan kabarnya istri mu Maya? apa masih secantik dulu?" ucap pak Ady menggoda sahabat nya ini.
" Kabarnya juga baik-baik saja dan tentu saja istriku masih cantik seperti dulu, berapa anak mu?" balas pak Jayadi.
"Anak ku sekarang dua, sepasang laki dan perempuan," jawab pak Ady dengan bangga. " Anak mu ada berapa?" sambung pak Ady.
"Wah hebat kamu, anakku satu laki-laki,"jawab pak Jayadi sambil tersenyum.
"Pasti nya anakmu sehebat bapaknya dan ganteng pastinya," timpal pak Ady.
"Tentu donk, siapa dulu bapak nya!" ucap pak Jayadi dengan bangganya. Dan mereka berdua pun tertawa bersama.
Pertemuan dua orang sahabat yang sudah lama terpisah akhirnya bisa bertemu lagi. Persahabatan mereka terpisah di karenakan pak Ady harus bekerja di pulau berbeda karena tuntutan pekerjaan pak Ady sebagai pegawai negeri sipil. Sedangkan pak Jaya juga sempat berpindah ke kota lain setelah orang tuanya meninggal dunia. Pak Jaya harus mengurus usaha yang di wariskan oleh orang tuanya.
"Kita mampir dulu ke toko ku dulu untuk menjemput istri ku," ucap pak Ady.
"Wah, sekarang kamu sudah punya toko pasti toko makanan? akhirnya keinginan kamu tercapai," ucap pak Jaya merasa senang.
"Kecil-kecilan, tidak tidak seperti yang kamu bayangkan," ucap pak Ady merendah.
Selang beberapa menit kemudian pak Ady membelokkan mobilnya memasuki halaman sebuah toko makanan. Toko itu adalah milik dari pak Ady. Pak Ady dan pak Jaya segera turun dari mobil langsung menuju ke arah toko tersebut.
Dengan perasaan senang pak Ady segera memanggil istrinya Nola setelah memasuki toko makanan tersebut.
"Sayang...." panggil pak Ady kepada istrinya yang kebetulan sedang berdiri tak jauh dari arah pak Ady.
"Yah...kok baru nyampe?" balas Bu Nola dengan nada cemas.
"Coba tebak ayah ketemu siapa hari ini?" ucap pak Ady dengan senyum misterius dan tentunya wajah ceria juga tergambar dari raut wajah pak Ady.
"Siapa..?" tanya bu Nola penasaran. Mata bu Nola langsung tertuju pada sosok pria yang umurnya mirip dengan suaminya. Pak Ady segera mengandeng tangan istrinya dan langsung membawa istrinya untuk bertemu langsung dengan orang yang liat oleh Nola istrinya.
Terjadi keheningan sesaat setelah pak Ady dan istrinya berdiri berhadapan dengan pak Jaya. Bu Nola memicingkan matanya sambil menatap lekat sosok yang kini berdiri di hadapannya.
"Ya Tuhan...!" Seru bu Nola setelah menyadari siapa pria yang ada di hadapannya kini.
"Jaya, benarkan kamu Jaya!" sapa Bu Nola.
"Apa kabar mu Nola?" balas Pak Jaya sambil mengulurkan tangannya.
"Aku baik-baik saja, lama sekali kita tidak berjumpa. Bagaimana dengan kabar istri mu Maya?" balas bu Nola sambil mengulurkan tangannya menyambut uluran tangan pak Jaya. Setelah saling menyapa bu Nola mengajak suaminya dan tentunya juga sahabat lama mereka masuk ke dalam sebuah ruangan kantor kecil yang ada dalam toko.
Setelahnya terjadi perbincangan hangat antara mereka bertiga dalam ruangan tersebut.Sahabat lama kini bisa bersama lagi setelah hilang kontak selama puluhan tahun.
Orang tuanya Abby dan Arneta adalah mereka sudah saling mengenal dari jaman mereka sekolah dulu. Hubungan pertemanan itu kini terjalin kembali.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Sunmei
aku mampir kak semangat
2023-01-14
0
Rahma AR
semangat
2022-12-02
1
Dewi Payang
Abby vs Arneta
2022-10-31
1