Abby Jayadi seorang CEO mudah nan tampan. Anak tunggal dari pasangan Jayadi yang akrab di sapa pak Jaya dan Maya adalah wanita yang mampu membuat seorang Jayadi bertekuk lutut karena cinta.
Abby adalah pewaris tunggal dari sebuah perusahaan bernama Tunggal Abadi. Di setiap pekerjaannya Abby di bantu oleh asisten pribadinya yang bernama Sarfa. Sarfa bukan hanya asisten pribadi untuk Abby tetapi juga sudah menjadi sahabat, Sarfa mengenai Abby dengan sangat baik, mulai dari makanan kesukaannya sampai hal-hal apa saja yang Abby benci pun Sarfa sangat sangat mengetahuinya.
Abby Jayadi atau lebih akrabnya di panggil dengan sebutan Bee. Sebuah panggilan yang memiliki makna yang sangat kontras. Bee bisa di artikan sebagai panggilan sayang, tapi juga Bee bisa di artikan sebagai seekor lebah. Lebah yang bisa memberikan rasa sakit karena sengatannya.
Abby memiliki seorang kekasih yang bernama Gracia.Grasia adalah seorang model yang tengah naik daun. Hubungan percintaan antara Abby dan Gracia tak pernah mendapatkan restu dari orang tua Abby, terutama dari Mamanya. Maya tahu sepak terjang dari kekasih anaknya ini. Sikap Gracia yang angkuh dan sombong membuat Maya sama sekali tidak menyukai Gracia.
Meskipun mendapatkan penolakan dari ibunya, Abby tetap menjalin cinta dengan Gracia. Bagi Abby hanya Gracia lah yang pantas menjadi pendampingnya. Selain cantik Gracia juga merupakan cinta pertama untuk Abby.
Seperti biasa, hari ini Abby harus menghadapi tumpuk kertas di atas meja kerjanya. Abby sedang berkonsentrasi pada beberapa lembar kertas yang sedang di pegang ya, itu adalah laporan keuangan perusahaan bulan ini.
Dengan cermat Abby membaca dan mengecek setiap tulisan huruf dan angka yang tertera di lembaran-lembaran kertas tersebut. Konsentrasi buyar ketika benda berbentuk pipi miliknya mengeluarkan suara. Handphone milik Abby memberikan isyarat ada seseorang yang menghubunginya.
Abby langsung mengecek siapa yang menghubunginya. Setelah melihat nama yang tertera do layar handphone miliknya Abby segera memencet tombol hijau untuk menerima panggilan tersebut.
"Iya Cia sayang," Abby menyapa Gracia. Orang yang menghubungi Abby adalah kekasihnya. Cia adalah nama panggilan sayang Abby untuk Gracia.
"Bee lagi sibuk ngga?" Gracia menanyakan aktifitas Abby saat ini.
"Lumayan. Ada apa Cia, mau ngajak makan siang bareng ya?" ucap Abby bersemangat.
"Bee, baru aja makan siang. Sekarang aku masih di mall. Bee aku liat ada tas bagus harganya murah lagi diskon lagi. Aku mau tapi uang aku ngga cukup." ucap Gracia tanpa ada rasa malu sedikitpun.
"Oh kamu uda makan," jawab Abby sedikit kecewa." Berapa harga tasnya?" sambung Abby.
"Cuma sepuluh juta Bee, tasnya bagus," ucap Gracia lagi tanpa beban.
"Aku transfer ya uangnya sekarang," ucap Abby.
"Makasih Bee, kamu memang yang terbaik," balas Gracia. Setelah itu Gracia langsung memutuskan panggilan tersebut. Sedangkan Abby hanya bisa menatap layar handphone miliknya dengan mimik wajah sedih. Abby berharap Gracia menghubunginya untuk mengajaknya bertemu meskipun itu hanya untuk sekedar makan siang,tapi itu hanyalah harapan Abby saja. Gracia menghubunginya hanya untuk meminta di belikan tas. Meskipun demikian Abby tetap mentransfer uang yang di minta Gracia. Setelahnya Abby kembali di sibukkan oleh lembaran kertas di atas meja kerjanya. Konsentrasi Abby kini teralihkan oleh angka dan huruf yang tertera di setiap lembaran kertas yang di pegang nya. Kepala Abby naik turun ke atas dan kebawah mengecek dengan detail bahwa angka dan tulisan di lembaran kertas yang di pegang nya sama dengan yang tertera di layar komputer miliknya.
Tak terasa jam makan siang pun tiba. Tapi Abby masih saja sibuk dengan kegiatannya tadi, sampai pintu ruangannya di ketuk oleh seorang.
Tok
Tok
Konsentrasi Abby kini teralihkan karena suara ketukan pintu ruangannya.
"Masuk!" seru Abby dari balik meja kerjanya.
Setelah mendengarkan suara pemilik ruangan memintanya masuk, orang itu pun segera membuka pintu dan langsung melangkah masuk keruangan kerja bosnya.
"Siang pak, ini sudah jam makan siang," ucap orang itu.
"Ha..emang iya?" ucap Abby. "Kamu sudah maka Fa?" Abby bertanya kepada orang yang baru saja masuk. Dia adalah Sarfa asisten pribadinya Abby yang juga memiliki nama panggilan Fa.
"Belum, ini mau ajak kamu makan siang bareng. Itu pun kalau kamu ngga ada janji makan siang sama Gracia," ucap Sarfa.
"Aku makan sian bareng kamu aja, Gracia uda makan siang katanya tadi," ucap Abby sambil menunjukkan wajah kecewanya pada Sarfa.
Sarfa tahu perasaan Abby saat ini, untuk itu sarfa memilih untuk tidak melanjutkan pertanyaan yang ada dalam hatinya.
"Ayo, mau makan siang dimana?" tanya Sarfa mencoba mengalihkan pikiran Abby."Terserah kamu aja,aku ikut aja," ucap Abby tak bersemangat.
"Kita restoran favorit kamu aja ya. Aku pingin makan sup iga yang ada di restoran itu," tutur Sarfa.
Setelah mendapatkan persetujuan Abby, mereka pun segera menuju restoran yang di maksud. Setibanya di sana mereka pun mencari tempat duduk yang mereka anggap pas untuk suasana hati Abby yang galau. Abby dan Sarfa memilih tempat duduk yang berada di pojok restoran tersebut. Mereka pun segera memesan makanan setelah salah satu pelayan restoran menghampiri mereka dan memberikan buku daftar menu.
Sambil menunggu pesanan makanan mereka datang Sarfa memberanikan diri untuk bertanya kepada Abby.
"Bee maaf kali ini aku akan bicara sama kamu sebagai teman bukan sebagai asisten pribadi mu," ucap Sarfa sambil memandang Abby dengan tatapan serius.
"Ada apa Fa,apa ada masalah di kantor?" tanya Abby yang belum mengerti arah pembicaraan Sarfa."Urusan kerjaan semuanya baik-baik saja, disini aku mau bicara tetang kamu," ucap Sarfa. Sebenarnya Sarfa merasa kasian melihat bos sekaligus sahabat ini.
"Ada apa dengan ku?" tanya Abby binggung. Kini mata Abby menatap asisten pribadi dengan menautkan kedua alisnya.
"Bee maaf, sebasar apa cintamu kepada Gracia?" tanya Sarfa dengan wajah seriusnya.
"Kenapa kamu menanyakan ini lagi,? kamu tahu kan kalo aku sangat mencintai Gracia," ucap Abby.
"Apakah Gracia menelpon mu tadi dan meminta uang,? tanya Sarfa. Pasalnya Sarfa tahu kalau Gracia sering kali meninta uang kepada Abby.
"Fa dia itu pacarku, wajar kalau dia minta uang ke aku," jawab Abby.
"Bee sadar, kamu itu cuma di manfaatkan oleh Gracia," tutur Sarfa langsung mengatakan apa yang di lihatnya selama ini.
"Apa maksudmu,? kamu memang teman ku tapi bukan berarti kamu berhak menilai kekasih ku seperti itu!" Ucap Abby dengan nada sedikit meninggi.
Sarfa sadar Abby tersinggung dengan ucapannya bahkan Sarfa tahu Abby marah padanya karena ucapannya barusan.
"Sebagai teman aku sudah mengingatkan mu, selebihnya terserah kamu aja Bee. Aku minta maaf sudah menyinggung perasaan mu," ucap Sarfa. Sarfa memilih untuk tidak melanjutkan pembicaraan mereka ini karena tak ingin ribut. Apa lagi mereka saat ini berada di dalam restoran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Lee
Cuma Sepuluh juta?? Hello.....apakabr yg hrga sjuta aja udh bkin pak su kebakar jenggot..🤭😆
2023-02-08
0
Dewi Payang
Sekuntum 🌹 buat kak author😊😊
2022-10-29
1
Dewi Payang
Sarfa udah ngingetin dirimu Abby, dengerin donk
2022-10-29
1