Perencanaan yang Matang.

Jam lima pagi Aku sudah bangun, Masak Nasi dan kemudian merendam pakaian kotor. lanjut masak, setelah selesai masak baru lanjut nyuci pakaian. kembali ke dapur untuk menyajikan makanan dan minuman, jika bang Andri terbangun sudah ada makanan yang tersaji.

Sudah mulai terang dan aku kebelakang untuk melihat kandang ternak, setelah kuperhatikan ternyata ada 5 kandang dan kondisinya sangat Bagus.

Hanya butuh alat penyemprot air untuk membersihkan kandang, serta membuat pembuangan kotoran ternak tapi semua ada ide di kepala ini.

Setelah dapat ide, lalu berlalu ke rumah dan kemudian mandi. selesai mandi dan masuk ke kamar ku lihat bang Andri masih tertidur dan kubangunkan.

"bang..... bangun bang."

Akhirnya bang Andri terbangun, dan duduk dipinggir ranjang sembari mengucak kedua matanya.

"kopi dan makanan Abang mana?" tanya bang Andri yang baru bangun.

"Abang mandi dulu, beres-beres kemudian kita makan di dapur ya, semuanya tersedia disana."

Mendengar Perkataan Ku, wajah bang Andri terlihat kecewa. apa yang salah? aku hanya menyuruh nya mandi dan bersiap-siap setelah makan.

"adek kok nyuruh Abang, asal adek tahu ya. setiap pagi mamak ku selalu membawa sarapan dan Kopi ke kamarku. setelah baru Abang mandi dan berangkat kerja."

Ucapnya dan hal itu membuat darahku mendidih seketika, sedari jam lima pagi Aku masak, mencuci pakaian kotor, beres-beres dan sebagainya. ini baru saja bangun dan main perintah untuk dilayani layaknya seorang raja.

"pertama, saya bukan mamak mu, yang ke-dua setalah menikah Abang harus jadi laki-laki yang berwibawa tanpa membawa-bawa mamak mu itu ke keluarga kita. Abang paham maksud Ku?"

"tapi kan..."

"ngak ada tapi tapian bang, sekarang Abang mandi dan berpakaian. nanti Ku tunggu di meja makan, jangan manja."

Tanpa menoleh Nya, Aku langsung berpakaian kemudian beres-beres. sementara bang Andri masih bengong di pinggir ranjang.

Berlalu ke dapur untuk menyiapkan makanan, hampir satu jam menunggu bang Andri di meja makan ini dan akhirnya dia tiba di meja makan dengan wajah yang di tekuk.

"Duduk bang, kita Makan. Abang yang pimpinan doa makan ya."

Tanpa menanggapi perkataan Ku, bang Andri langsung makan. dan Aku akhirnya berdoa sendirian.

Selesai makan bang Andri berdiri dengan ekspresi wajah yang marah dan meraih tas kerjanya.

"dek mintak uang saku." ujarnya.

Saat di kamar tadi aku sudah mengambil uang lima ratus ribu sebagai uang pegangan bang Andri dan setelah menerima uang itu bang Andri langsung pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Kata orang, cinta itu akan mengalir dengan sendirinya, tapi bagiamana cinta itu mengalir di hati ini jika kelakuan bang Andri demikian?**

"selamat pagi kak....." ucap Saor yang datang menemui di belakang rumah.

"Saor.... ngak sekolah dek?"

"Abang dan kakak lagi ujian kak, jadi kami di libur kan selama tiga hari. oh iya, Kakak ngapain liatin kandang itu?"

"ini loh Saor, kakak ingin membuat selang untuk menyemprot Lantai Nya dan membuat tempat pembuangan kotoran ternak nanti. kakak sih sudah ide tapi cari tukang nya payah."

"iya elah kak, kan ada bapak Ku." jawab Saor dengan luwesnya.

"iya iya....

Handphone BlackBerry KW yang kumiliki langsung ku raih dari kantor celanaku dan langsung menghubungi Tulang pak Saor.

Setelah Selesai menghubungi Tulang pak Saor, tidak berapa lama kemudian Tulang bersama istrinya serta dua orang tukang yang lengkap dengan perlengkapan sudah tiba menemui kami.

"Bere.... apa rencana mu?" kata tulang pak Saor memulai obralan.

"begini tulang, pertama Tiur ingin membuat penampungan kotoran ternak di samping itu berikut dengan penyaringan Nya. nah kotoran ternak itu nanti akan Tiur gunakan sebagai pupuk untuk tanaman sayur dan juga tanaman makan ternak.

Kemudian Tiur ingin punya semprotan dari selang untuk membersihkan kandang ternak, supaya lebih mudah untuk membersihkannya.

Kemarin itu sudah Ku beli pompa Air, tapi yang lainnya belum karena tidak tahu apa yang harus ku persiapan."

"Aku paham maksudnya." ujar salah satu Tulangnya.

Pak Mindo nama panggilan tukang itu, menjelaskan nya dengan terperinci dan itu sesuai dengan yang ku inginkan. biaya serta upahnya juga sesuai dengan isi kantong Ku dan langsung saja mereka belanja kebutuhan pertukangan itu.

"kamu memang hebat Bere, ya sudah biar tulang yang mengawasi Tukangnya."

"terimakasih tulang." jawabku kepada tulang Saor.

Nantulang (istri tulang pak Saor) dan Saor Ku ajak masuk, karena ada yang ingin ku minta dari mereka berdua.

Mereka berdua langsung ku suruh duduk di kursi yang sudah usang itu, dan ku ambil meteran serta buku. mereka berdua heran dan saling bertatapan, dan aku duduk dekat nantulang Mak Saor.

"Nantulang.... Saor, aku ingin mintak tolong."

"apa yang bisa kami bantu kak?" tanya Saor yang terlihat kebingungan.

"jadi gini Saor, kakak kan masih baru memulai menjahit di tempat ini. sebagai perkenalan kakak menjahit kan kebaya dengan model sekaligus untuk Saor dan Nantulang. dan itu gratis tapi dengan syarat harus segera di pakai, misalnya ke gereja atau kemanapun jika ada acara.

Tujuannya untuk promosi, Tiur memilih nantulang dan Saor karena keduanya cantik dan punya tubuh yang sesuai kriteria untuk promosi. Tolong di bantu ya....."

"Ok.... jika cantik nantulang akan bayar, ya minimal balik modal. tapi jika jelek, Jangan membayar memakai nya pun nantulang ngak sudi." ujar nantulang Mak Saor.

"siap nantulang.... dek Saor mau kan jadi model kakak?"

"jelas mau dong kak, apalagi gratisan." jawab Saor dengan tersenyum.

Tanpa basa-basi langsung ukur Badan, setelah selesai baru mereka berdua duduk dengan tenang. dan tulang pak Saor datang menghampiri kami.

"oh.... jadi cuman nantulang dan Adikmu saja yang di jahit kan bajunya? tulang mu ngak dapat bagian gitu?" kata tulang pak Saor yang terlihat cemburu.

"tulang... Tiur ngak pernah buat baju laki-laki, tapi berhubung karena tulang ku, maka akan ku coba. kalau hasilnya jelek, Tiur ngak malu-malu kali. karena tulang sendiri."

hahahaha hahahaha hahahaha hahahaha hahahaha hahahaha hahahaha hahahaha

Kami berempat tertawa lepas, dan setelah agak tenang barulah mengukur badan tulang pak Saor. setelah itu nantulang Mak Saor bersama putrinya yang centil itu pulang tapi tidak dengan tulang pak Saor.

Tulang pak Saor mengawasi Tukangnya, setelah kami siang Aku langsung menggarap lahan di samping kandang ternak untuk lahan pertanian.

Setelah itu menanam benih sayuran di polibag khusus, dan akhirnya kandang ternak ku selesai di renovasi dan airnya sudah berfungsi seperti yang ku inginkan.

Kandang ternak selesai, lahan pertanian seluas kurang lebih setengah hektar selesai ku garap dan Aku kembali ke rumah untuk mandi, sementara tukang dan pak Tulang pak Saor sudah pulang.

Terpopuler

Comments

EsterEka.

EsterEka.

eh tak ucap kan terimakasih kah kau andri sama istri mu.

2022-11-02

1

EsterEka.

EsterEka.

manja kali lah kau andri. pantas nya istri mu cakap cam tu di bawah ketiak mamak mu nya ternyata kendali mu

2022-11-02

1

Kiran Nadeak

Kiran Nadeak

seru....

2022-10-31

1

lihat semua
Episodes
1 Pengantin Baru.
2 Negosiasi
3 Kesepakatan
4 Memulai
5 Perencanaan yang Matang.
6 Cobaan Pertama
7 Cobaan Lagi.
8 Apa Aku salah menuntut Di nafkahi?
9 Mencoba Untuk Ikhlas.
10 Hutang Adat.
11 Perasaan.
12 Anak Manja itu Kembali Lagi
13 Ucapan Selamat Menderita.
14 Putri nya Sendiri membenci Mertuaku
15 Rejeki Nomplok dan Hinaan.
16 Kisah Hidup Putri Mertuaku.
17 Kebahagiaan ku yang Terusik.
18 Dasar Suami Sampah......
19 Sudah Mulai Siap.
20 Ada Apa Dengan Uli?
21 Mertuaku yang bringas.
22 Sidang Adat.
23 Sidang Adat part II
24 Surat Dari Uli
25 Penghiburan Sejenak.
26 Sidang Adat Lanjuttan.
27 Mamak Mintai Cerai
28 Kesepakatan Tanpa Kepastian.
29 Rejeki
30 Ada Apa Dengan Mertuaku?
31 Dasar Keluarga Tamak....
32 Bapak Berpaling Dari Kami.
33 Pariban.
34 Selamat Berjuang Adik-adik Ku.
35 Apakah Aku Anak Yatim?
36 Koperasi dan Sang Rentenir.
37 Rejeki yang Tidak Ku Duga.
38 Di Mata Mertuaku, Aku hanyalah Alat bagiNya.
39 Dibalik Duka Ada rejeki yang Tersirat.
40 Gosip
41 Gosip II
42 Lanjutkan Gosip
43 Tamu Yang Tidak Di Undang.
44 Penjelasan Dari Keluarga Uda Pak Simson
45 Mereka Datang Lagi .
46 Apa Yang di rencanakan oleh bang Andri?
47 Hamil
48 Sisi Lain Dari Ningsih.
49 Keluarga Suami Ku begitu Kejam.
50 Memberi Pelajaran.
51 Mari Bangkit.
52 Cerita Lainnya.
53 Si Gatal....
54 Awal Yang Baik.
55 Awal Tahun dan Gosip
56 Bapak Jatuh Sakit.
57 Cerai....
58 Prahara Keluarga Andri.
59 Tidak Ada Lagi Yang Mendukung Ku.
60 Ingin Keadilan.
61 Usaha
62 Harapan Bertemu.
63 Gagal Bertemu Dengan Tiur.
64 Dasar Keluarga Egois
65 Tuh... kan... Mereka tidak Pernah Berubah.
66 Lamaran dan Gugatan
67 Bapak Dapat Ijin.
68 Perdebatan Sengit.
69 Janji Bapak.
70 Mediasi
71 Mediasi Part II
72 Lanjutan Mediasi
73 Janji Bapak Terpenuhi.
74 Janji Bapak dan Cobaan.
75 Cerita di Kampung.
76 Prahara Di Kampung.
77 Bertemu Dengan Oppung boru Ruth.
78 Cerita dari Oppung Boru Ruth.
79 Cerita Lain dari Mantan Ibu Mertuaku.
80 Martuppol.
81 Pria Masa Lalu Ku.
82 Sidang Pembuktian.
83 Balasan Akan Perbuatan.
84 Cinta Yang Tidak Menentu.
85 Bastian
86 Pernikahan Lisa.
87 Berkunjung ke Kampung.
88 Apa Yang Terjadi Kepada Mu Andri?
89 Maksudnya apa?
90 Cerita Masa Lalu
91 Masa Lalu Kelam
92 Cerita Masa Lalu Ku
93 Cerita dari Oppung Doli Sanggap.
94 Kasihan.
95 Andri Seperti Kerasukan Setan.
96 Rencananya
97 Solusi Buat Bapak Nya Andri.
98 Pelajaran Hidup.
99 Bertemu Dengan Maria dan Uli.
100 Menceritakan Kesedihan Lagi.
101 Terharu
102 Andri Berulah Lagi.
103 Cerita dari Uli
104 Kepedihan masa Lalu.
105 Kejutan Dari Bastian.
106 Lamaran Bastian
107 Penuturan Bang Bastian.
108 Mak Iren Meninggal.
109 Jenazah Mak Iren di Tolak di Kampung.
110 Bertemu Lagi Dengan Andri
111 Andri Sudah Tidak Waras.
112 Bertemu dengan Gabe
113 Gabe bergabung dengan Kami.
114 Martuppol Atau Tunangan
115 Bertemu dengan Si Gatal Lagi.
116 Menjelang hari H
117 Apakah Andri Berubah lebih baik?
118 Pengakuan Andri.
119 Keputusan Andri.
120 Hari Bahagia Ku.
121 Perjalanan Bulan Madu.
122 Bulan Madu.
123 Bulan Madu dan Berbisnis.
124 Kisah Lain Dari Bang Bastian.
125 Wanita.
126 Kembali ke Rumah.
127 Rencana Kami dan Rencana pernikahan Rifan dengan Ningsih.
128 Pernikahan Rifan.
129 Rencana Pulang Kampung.
130 Andri dan Perubahan Nya.
131 Kebahagiaan dan Berkat Memenuhi tempat ini.
132 Hamil
133 Andri Berlapang dada.
134 Happy Ending.
135 CINTA SUAMI PSIKOPAT
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Pengantin Baru.
2
Negosiasi
3
Kesepakatan
4
Memulai
5
Perencanaan yang Matang.
6
Cobaan Pertama
7
Cobaan Lagi.
8
Apa Aku salah menuntut Di nafkahi?
9
Mencoba Untuk Ikhlas.
10
Hutang Adat.
11
Perasaan.
12
Anak Manja itu Kembali Lagi
13
Ucapan Selamat Menderita.
14
Putri nya Sendiri membenci Mertuaku
15
Rejeki Nomplok dan Hinaan.
16
Kisah Hidup Putri Mertuaku.
17
Kebahagiaan ku yang Terusik.
18
Dasar Suami Sampah......
19
Sudah Mulai Siap.
20
Ada Apa Dengan Uli?
21
Mertuaku yang bringas.
22
Sidang Adat.
23
Sidang Adat part II
24
Surat Dari Uli
25
Penghiburan Sejenak.
26
Sidang Adat Lanjuttan.
27
Mamak Mintai Cerai
28
Kesepakatan Tanpa Kepastian.
29
Rejeki
30
Ada Apa Dengan Mertuaku?
31
Dasar Keluarga Tamak....
32
Bapak Berpaling Dari Kami.
33
Pariban.
34
Selamat Berjuang Adik-adik Ku.
35
Apakah Aku Anak Yatim?
36
Koperasi dan Sang Rentenir.
37
Rejeki yang Tidak Ku Duga.
38
Di Mata Mertuaku, Aku hanyalah Alat bagiNya.
39
Dibalik Duka Ada rejeki yang Tersirat.
40
Gosip
41
Gosip II
42
Lanjutkan Gosip
43
Tamu Yang Tidak Di Undang.
44
Penjelasan Dari Keluarga Uda Pak Simson
45
Mereka Datang Lagi .
46
Apa Yang di rencanakan oleh bang Andri?
47
Hamil
48
Sisi Lain Dari Ningsih.
49
Keluarga Suami Ku begitu Kejam.
50
Memberi Pelajaran.
51
Mari Bangkit.
52
Cerita Lainnya.
53
Si Gatal....
54
Awal Yang Baik.
55
Awal Tahun dan Gosip
56
Bapak Jatuh Sakit.
57
Cerai....
58
Prahara Keluarga Andri.
59
Tidak Ada Lagi Yang Mendukung Ku.
60
Ingin Keadilan.
61
Usaha
62
Harapan Bertemu.
63
Gagal Bertemu Dengan Tiur.
64
Dasar Keluarga Egois
65
Tuh... kan... Mereka tidak Pernah Berubah.
66
Lamaran dan Gugatan
67
Bapak Dapat Ijin.
68
Perdebatan Sengit.
69
Janji Bapak.
70
Mediasi
71
Mediasi Part II
72
Lanjutan Mediasi
73
Janji Bapak Terpenuhi.
74
Janji Bapak dan Cobaan.
75
Cerita di Kampung.
76
Prahara Di Kampung.
77
Bertemu Dengan Oppung boru Ruth.
78
Cerita dari Oppung Boru Ruth.
79
Cerita Lain dari Mantan Ibu Mertuaku.
80
Martuppol.
81
Pria Masa Lalu Ku.
82
Sidang Pembuktian.
83
Balasan Akan Perbuatan.
84
Cinta Yang Tidak Menentu.
85
Bastian
86
Pernikahan Lisa.
87
Berkunjung ke Kampung.
88
Apa Yang Terjadi Kepada Mu Andri?
89
Maksudnya apa?
90
Cerita Masa Lalu
91
Masa Lalu Kelam
92
Cerita Masa Lalu Ku
93
Cerita dari Oppung Doli Sanggap.
94
Kasihan.
95
Andri Seperti Kerasukan Setan.
96
Rencananya
97
Solusi Buat Bapak Nya Andri.
98
Pelajaran Hidup.
99
Bertemu Dengan Maria dan Uli.
100
Menceritakan Kesedihan Lagi.
101
Terharu
102
Andri Berulah Lagi.
103
Cerita dari Uli
104
Kepedihan masa Lalu.
105
Kejutan Dari Bastian.
106
Lamaran Bastian
107
Penuturan Bang Bastian.
108
Mak Iren Meninggal.
109
Jenazah Mak Iren di Tolak di Kampung.
110
Bertemu Lagi Dengan Andri
111
Andri Sudah Tidak Waras.
112
Bertemu dengan Gabe
113
Gabe bergabung dengan Kami.
114
Martuppol Atau Tunangan
115
Bertemu dengan Si Gatal Lagi.
116
Menjelang hari H
117
Apakah Andri Berubah lebih baik?
118
Pengakuan Andri.
119
Keputusan Andri.
120
Hari Bahagia Ku.
121
Perjalanan Bulan Madu.
122
Bulan Madu.
123
Bulan Madu dan Berbisnis.
124
Kisah Lain Dari Bang Bastian.
125
Wanita.
126
Kembali ke Rumah.
127
Rencana Kami dan Rencana pernikahan Rifan dengan Ningsih.
128
Pernikahan Rifan.
129
Rencana Pulang Kampung.
130
Andri dan Perubahan Nya.
131
Kebahagiaan dan Berkat Memenuhi tempat ini.
132
Hamil
133
Andri Berlapang dada.
134
Happy Ending.
135
CINTA SUAMI PSIKOPAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!