"berarti bang Andri menyangkal firman Tuhan yang disampaikan oleh pendeta saat pernikahan kita di gereja dan Abang juga sudah menyangkal janji di hadapan para jemaah dan Tuhan, abang adalah kepala rumah tangga.
Apa pantas Abang menjadi suami yang sudah menyangkal firman Tuhan? berarti itu artinya Abang juga menyangkal janji suci pernikahan kita di hadapan hamba Tuhan dan jemaat Nya. dan jika Perkataan Ku benar, saya mintak cerai?" jawab Ku kepadanya
Oppung Boru Tyas, istri dari Pemangku adat langsung menghampiri Ku dan memegang kedua tanganku.
"Tiur, kamu harus jika kamu yang mintak cerai maka kamu dan keluargamu yang harus membayar denda adat yaitu tiga kali lipat dari Sinamot (Mahar) yang kamu terima.
Pikirkan baik-baik dulu, kita bisa bicarakan dengan disini. sinamot mu itu besar Tiur, apalagi di tambah tiga kali lipat." ujar istri ketua adat dengan suara yang lembut.
"oppung Boru, apa lebih berharga sinamot (mahar) dari pada janji suci yang di ucapkanya di hadapan hamba Tuhan? bukan adat Batak mengharuskan untuk mandiri setelah menikah? Oppung boru Tyas, semua anak-anak Oppung yang sudah menikah hidup mandiri kan?
Tolong Oppung boru jelaskan Kenapa anak-anak Oppung mandiri setelah menikah? tolong kasih paham kepada ibu mertuaku itu serta suamiku yang hidup dibawah ketiak Mamak Nya."
"Tiur.... jaga sopan santun mu, ingat sinamot mu (mahar) sangat besar." ujar bapak dengan penuh emosi.
"pak.... mertuaku itu kakak kandung Bapak sendiri, kakak kandung Bapak memperlakukan putri ini sedemikian rupa. dan dimana sikap pembelaan bapak terhadap Ku.
oh ya, bapak yang menerima Sinamot (Mahar) bapak aja yang menikah di Andri menggantikan Tiur, atau bapak bayarkan denda adatnya dan masalah selesai.
lagipula Tiur tidak pernah menginginkan pernikahan ini, semuanya atas kehendak bapak. kalau sudah begini bapak malah menuntut sopan santun dari harga diri putri bapak sendiri."
"cukup..... "
Bapak mertuaku berteriak karena penuturan dariKu, semua tertuju kepada Nya. ibu mertuaku terlihat begitu geram sementara bang Andri hanya terdiam.
"apanya yang cukup amang (panggilan kepada bapak mertua, dalam tradisi Batak yang artinya bapak mertua.)?"
Mendengar pernyataan dariku, bapak mertuaku langsung terdiam. wajahnya merah dan sorot matanya terlihat begitu marah.
"setelah saya pikir-pikir, keluarga Mu tidak akan mampu membayar denda nya. Tiur.... parmaen (Menantu dalam tradisi Batak Toba) kamu dan Andri sudah di jodohkan oleh Oppung kalian sejak Kecil.
Bapakmu sudah menerima sepasang kerbau dan ulos si Rara (ulos Batak yang berwarna merah, Ulos adalah kain tenun yang merupakan kain khas Batak Toba) sebagai pertanda kalau Inang adalah calon istri Andri.
Parmaen, kamu tidak bisa memungkiri semua itu. ingat kamu itu adalah pariban (sepupu dari pihak Mama yang bisa dinikahi). dalam adat kita pariban pantang menolak. kecuali kerelaan dari Andri selaku pariban Mu.
Parmaen mau melanggar sumpah Oppung Kalian berdua? bagiamana dengan pertanda dari Oppung Kalian? dan denda sinamot nya bagaimana?" ujar mertuaku dengan nada suara rendah.
"Amang (panggilan kepada bapak mertua). Tiur akan menyangkal Nya, sebagaimana bang Andri menyangkal janji sucinya dan firman Tuhan.
Mengenai pertanda dari Oppung itu bukan urusan Ku, dan Denda sinamot (Mahar) itu urusan Bapak Ku. jika tidak sanggup membayarnya pidanakan aja ke Polisi."
"baik, situasinya semakin bertambah rumit. dan sepertinya belum ada kejelasan. sekarang saya mau tanya kepada pihak paranak (pihak Suami) Apakah kalian masih ingin Tiur menjadi istri Andri?
Trus apa solusinya jika kalian masih mengingkan Tiur menjadi menantu Kalian? saya ingin mendengar penjelasan dari Andri sebagai suami Tiur. dan ingat kalian masih Keluarga dekat. Andri silahkan jawab."
Mendengar pertanyaan dari raja Huta (Pemangku adat) Bang Andri langsung menoleh Mamaknya.
"Andri.... kau itu laki-laki, ngapain harus kau lihat Mamak kau itu? apa kau mau masuk ke perut mamak kau lagi?"
Pertanyaan skakmat dari Pemangku adat membuat bang Andri menunduk, suara bisikan dari ibu-ibu pendamping rombongan Pemangku adat terdengar melecehkan sikap dari bang Andri.
"Aku suka Tiur Oppung, dan saya ingin dia tetap jadi Istriku. tapi saya tidak mau berpisah dari Mamak." jawab bang Andri dengan pelan.
"Tiur, bagaimana dengan Mu?"
"karena sudah terlanjur menikah, dan Tiur juga tidak membebani bapak dan Mamak. Tiur mau jadi istrinya lagi. tapi dengan syarat, Aku dan bang Andri hidup Mandiri dan gaji bang Andri saya pegang. serta mertuaku tidak bisa ikut campur dengan segala urusan rumah tangga kami."
Dengan jawaban terlihat ibu mertuaku semakin murka, sorot matanya memandangku seolah-olah ingin menerkam ku dan menelan Ku bulat-bulat.
"bagiamana caramu menebus Mahar dan biaya pernikahan kalian haaaa?" tanya ibu mertuaku dengan murka.
"maaf Inang, saya tidak pernah mintak segitu. itu berdasarkan kesepakatan. kalau inang ngak mau keluar uang untuk biaya pernikahan, ngak usah kawinan anak mu."
"lantang kamu ya Tiur." sanggahan ibu mertuaku tidak kalah sengit Nya.
"haloo...... itu lagi dan itu lagi, ingat inang Mak iren ( nama panggilan ibu mertuaku karena anak pertamanya bernama Iren). mahar itu sudah jadi kesepakatan. jika inang Mak Iren keberadaan bukan sekarang saatnya tapi dulu. jadi tenang ya, kita selesaikan dengan damai.
Sekarang saya tanya kepada bapak Iren, selaku bapak dari Andri, apa salah dari pak Iren?
Pemangku adat begitu tegasnya berkata, dan terlihat bapak mertuaku menatapku dengan teduhnya.
"Baik, dengan saya tegaskan. Andri dan istrinya akan Mandiri di rumah Pak soar, tulang dari Tiur, sebagai orang sebagai seorang bapak yang mempunyai 6 Putri dan sekaligus kepala keluarga. dan saya akan memberikan modal hidup untuk sementara.
Parmaen, apa yang kamu mintak setelah Mandiri dari kami? dan mudah-mudahan bisa amang wujudkan."
"tapi pak, Andri ngak mau pisah dari Mamak?" sanggah bang Andri secara tiba-tiba yang memotong pembicaraan bapak mertuaku.
"kalau begitu ceraikan Tiur dan mahar hangus, Karena Tiur jelas-jelas tidak mau serumah dengan Mertuanya. ingat Andri, mamak mu dulu tidak mau tinggal serumah dengan mamaku. Andri tahu kenapa?
Tiur sudah menjawabnya, Mamak mu sama seperti mertuanya yaitu oppung Boru mu. yang selalu mengungkit Mahar.
Sebagai Bapakmu, meminta kejelasan dari mu, masih mau bersama Tiur dan hidup mandiri dan gaji mu yang tidak seberapa itu di pegang oleh Tiur atau kamu menceraikan Tiur?
Mungkin Mamak mu sanggup mencari Istri untukmu sekaligus pembantu dan budaknya.
Andri jawab....."
Bang Andri kembali melihat Mamanya dan bapak mertuaku terlihat kesal, Begitu juga dengan Pemangku dan rombongannya dan tidak ketinggalan para ibu-ibunya.
"Andri..... " bapak mertuaku berteriak kepada bang Andri karena tidak kunjung menjawab.
"iya, saya mau pak." jawab bang Andri secara spontan.
"baik, sekarang amang mau tanya ke Tiur. inang parmean (menantaku), apa yang inang Mintak? dan ini adalah sebagai bekal hidup kalian nantinya.
"Jika amang bersedia, Tiur ingin dibelikan mesin jahit dan mesin bordir, Tiur sudah bertanya kepada penjual Nya yang kebetulan punya toko bakal kain. dengan biaya 15 juta Rupiah sudah dapat mesin jahit dan mesin bordir serta paket bakal kain yang sudah cukup sebagai modal, dan itu satu paket dengan semua peralatan jahitannya.
Di ibukota kecamatan ini, baru satu yang menjadi tukang jahit dan Tiur sudah bertanya kalau Beliau kewalahan melayani pelanggannya itu artinya Tiur masih punya kesempatan untuk menjahit.
Dulunya saya bekerja untuk sebagai desain dan menjahit di tempat kerjaku, dan itu menjadi modal utama ku amang."
"ok, kebetulan amang baru menjual kerbau kita dan ini sisanya 20 juta, amang berikan sekarang. usahamu dan Anakku Andri ini, Amang percayakan kepada Tiur.
Inang parmean, maaf atas perlakuan kami. dan ingat Mertua mu ini tetap lah menjadi amangboru Mu (panggilan kepada suami dari adik perempuan Bapak) itu artinya kita keluarga."
Bapak Mertuaku begitu Begitu bijaksana, tapi kenapa Anaknya berbeda?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Riaaimutt
banyak banget istilah panggilan nya.. 😄
2023-03-06
2
annis
aku suka ceritanya... tapi aku pusing memahami panggilan2nya.. maaf ya.. #salam_dari_jawa_ 🥰
2022-12-19
1
Jasreena
anak lakinya titisan mamaknya...
2022-12-19
1