"Permisi, apa ada orang didalam? Mas Jarot! Ini aku mas?" panggil wanita itu.
Siapa wanita itu? Kenapa dia mencari suamiku? Rasanya aku ingin sekali meminta bantuannya tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa. Baru aku sadari kalau kaki aku jaraknya tidak terlalu jauh dengan sebuah vas bunga diatas meja.
Aku bisa menjatuhkan vas bunga itu dengan mengubah posisi kaki aku dan akhirnya ketika wanita itu mau pergi dari depan rumah, dia tidak jadi pergi setelah mendengar suara benda jatuh didalam rumah. Aku berhasil menendang vas bunga itu hingga pecah diatas lantai.
"Suara apaan tuh? Pasti ada orang deh didalam." ucap wanita itu penasaran.
Wanita itu mencoba membuka pintu tapi ternyata pintu itu dikunci. Tidak ada cara lain selain membuka pintu itu dengan benda lain atau kunci cadangan.
Wanita itu bingung mau berbuat apa, tak sengaja kakinya menggoleng sebuah keset sampai keset itu terbuka dan ternyata, dibawah keset itu ada sebuah kunci yang bisa digunakan untuk membuka pintu itu. Jarot menaruh kunci rumah diatas keset dan itu adalah perbuatan yang ceroboh.
Gimana kalau ada maling yang ingin mencuri dan menemukan ada kunci itu dibawah keset?
"Wah ini dia kuncinya." ucap wanita itu lantas mengambilnya.
Wanita itu mencoba membuka pintu depan rumah menggunakan kunci itu dan akhirnya dia bisa masuk kedalam rumah. Wanita itu melangkah di ruang tamu kemudian ke ruang tengah dan perlahan, wanita itu memindai keadaan di dalam rumah ini, menatap dengan intens atau detail apa yang ada didalam rumah ini, hingga akhirnya dia sampai ke depan kamar tempat Asri sedang terjerat.
Wanita itu mencoba mengetuk pintu namun tidak ia dapatkan jawaban dari dalam.
"Permisi? Apa ada orang didalam kamar?" tanya wanita itu.
Sudah tidak ada lagi benda yang bisa aku jatuhkan dari atas meja. Aku ingin sekali wanita itu masuk kedalam kamar dan menyelamatkan aku. Ya Allah, tolong biarkan wanita itu bisa masuk kesini dan menyelamatkan aku.
Ketika wanita itu memutuskan untuk tidak masuk saja kedalam kamar, tapi rasa penasarannya begitu memuncak, wanita itu pun berbalik badan lalu membuka pintu kamar itu. Alangkah terkejutnya wanita itu ketika melihat seorang wanita malang yang tengah diikat diatas kasur. Wanita itu membuka mulutnya, mangap karena saking terkejutnya.
"Hah? Ini serius? Dia kenapa?" tanya wanita itu terkaget-kaget.
Dari ekspresi wajahku aku memberikan isyarat untuk wanita cantik itu segera membantuku buat melepas ikatanku. Dia pun buru-buru membantu aku melepas ikatan ini dan juga lakban yang menutupi bibirku. Syukurlah, akhirnya ikatan ini bisa terlepas dari tubuhku dengan bantuan wanita itu.
"Makasih banyak kamu udah mau bantuin aku?" ucapku berterimakasih sekali sembari memegang kedua tangan wanita itu.
"Iya sama-sama, kamu kenapa bisa seperti ini? Siapa yang melakukan perbuatan jahat itu kepadamu?" tanya wanita itu lalu duduk di sampingku.
"Mas Jarot yang lakuin ini. Dia adalah suamiku. Kamu siapa ya?" tanyaku balik.
Wanita itu tampak terkejut saat mendengar kalau ternyata yang melakukan semua ini adalah suamiku sendiri.
"Namaku Kemala, aku adalah selingkuhan suami kamu." jawab wanita itu terang-terangan.
Dia bahkan berani menjelaskan siapa dirinya didepanku? Tanpa perlu aku menyelidikinya sendiri dia datang kepadaku lalu menjelaskan siapa dirinya secara langsung kepadaku.
"Itu yang bikin aku disakiti mas Jarot." ucapku dingin lalu aku berdiri, melangkah ke dekat jendela kaca.
Kemala juga bangkit lalu ia berdiri dibelakang aku.
"Sejak aku mengetahui perselingkuhan mas Jarot dengan kamu, mas Jarot berubah menjadi kasar. Bahkan dia tak segan menganiaya aku, Kemala, aku mohon, kamu jauhi suamiku ya? Jangan rusak hubungan rumah tangga kami?" pintaku kepada wanita itu sembari berbalik badan menatapnya.
Semoga Kemala mau menjauhi mas Jarot. Semoga Kemala masih punya hati nurani yang baik. Lalu Kemala melangkah ke depan aku. Dia menatap aku lekat-lekat.
"Tampar aku mbak?"
"Nggak Kemala. Aku sama sekali tidak ingin menampar kamu,"
"Tampar aku mbak! Baru setelah itu aku akan merasakan lega,"
Melihat Kemala yang memaksaku menampar wajahnya, aku pun menampar wajahnya. Entah kenapa hati aku terasa plong setelah menamparnya.
Kulihat, wajahnya tampak iba melihat diriku yang seperti ini. Diperlakukan dengan tidak baik oleh suami sendiri. Rasanya pasti pedih dan menyakitkan.
"Sebenarnya dari awal kedatangan aku kesini memang karena aku ada niat menjauh dari suami kamu. Aku juga sudah menikah mbak, aku masih punya suami. " ucap Kemala jujur menjelaskan status tentang dirinya.
Aku terkejut mendengar ucapan Kemala. Jadi dia juga sudah menikah dan dia berselingkuh dengan suamiku?
"Kamu sudah punya suami tapi kenapa kamu berani mengkhianati suami kamu?"
Kemala menangis sedih lalu dia memelukku. Aku tidak mengerti kenapa Kemala tiba-tiba menangis setelah aku bertanya soal suaminya?
"Kita bernasib sama mbak. Suamiku juga suka KDRT. Dia melakukan itu karena aku selalu salah dimatanya. Jadi aku mencari pelampiasan dengan menjadi selingkuhan suami kamu. Selama ini aku mengira mas Jarot adalah laki-laki yang baik dan gentlemen, tapi hari ini aku mengetahui kenyataan yang sebenarnya bahwa dia sama saja seperti suami aku yang suka KDRT."
Mendengar cerita Kemala soal pernikahannya aku juga sedih mendengarnya. Tapi biar bagaimanapun berselingkuh dengan mas Jarot juga perbuatan yang tidak dibenarkan. Begitu juga sebaliknya.
"Setelah tahu kenyataan ini aku semakin mantap buat menjauhi suami kamu sebelum semuanya terlambat. Mbak, maafin aku ya? Nama kamu Asri kan?"
"Iya nama aku Asri. Iya aku maafin kamu. Makasih ya kamu udah mau ngertiin aku?"
"Iya sama-sama mbak Asri."
Lalu kamipun saling melepaskan pelukan. Aku mengantar Kemala sampai ke depan rumah. Setelah itu hatiku rasanya lega, nafasku rasanya plong ketika wanita selingkuhan suamiku telah berjanji akan menjauhi suamiku. Semoga setelah ini semuanya akan kembali normal seperti biasanya. Aku kembali masuk kedalam rumah, menutup pintu depan dengan hati yang lega, senyuman yang bergairah.
***
Saat jam makan siang di kantor, di ruangannya Jarot mencoba menghubungi Kemala. Untuk panggilan yang pertama Kemala tidak mengangkat telepon itu.
"Lah kenapa Kemala sayang nggak angkat telepon aku? Padahal dia selalu gercep loh kalau aku yang telepon?"
Jarot mencoba panggilan yang kedua dan Kemala pun mengangkat telepon itu sembari menangis.
"Hiks,"
"Sayang, kamu sedang menangis? Katakan kepada mas apa yang bikin kamu menangis seperti itu?"
"Aku mau kita akhiri hubungan gelap kita saja mas?"
Bak tersambar petir di siang bolong, Jarot benar-benar terkejut saat mendengar Kemala mengutarakan keinginannya untuk bersurai dengannya.
"Apa-apaan kamu?! Kenapa gitu sayang?! Sebutkan alasannya?!"
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments