"Tidakkkkkkkkkk....****Tidakkkkkk**** "
Banyu Biru berteriak didalam tidurnya, keringat dingin menyeruak membasahi seluruh tubuhnya.
Teriakannya itu membuat Dilla dan kedua orang tuanya jadi terbangun dari tidur mereka.
Pak Yuda dan Ibu Ayu segera keluar dari kamar mereka begitu juga dengan Dilla.Mereka bertiga menghampiri Banyu yang tidur diruang tamu rumah mereka.
"Nak Banyu,Nak Banyu... " Pak Yuda menggoyang-goyangkan tubuh Banyu.
Beliau mencoba membuat Banyu sadar dari mimpi buruknya, keadaannya sungguh sangat memprihatinkan.
Dilla mengambil air dan membaca sebuah mantra (do'a)di air itu,lalu mengusapkan air itu di kepala Banyu.Dan akhirnya Banyu pun sadar dan terjaga sepenuhnya.
"Abang tidak kenapa-napa?. " tanya Dilla sambil memegang lengan Banyu.
Laki-laki itu hanya bengong dan nampak masih ketakutan dan langsung memeluk gadis itu dengan erat.
Melihat hal itu, Pak Yuda dan Bu Ayu langsung shock🤭😲 anak gadisnya dipeluk oleh pria asing yang belum diketahui asal usulnya.
Begitu pula dengan Dilla,dia merasa ada yang aneh di dadanya.Jantung nya memompa dengan cepat dan tak terkendali.
Secepatnya Dilla menarik dirinya dari pelukan Banyu dan menundukkan kepalanya karena malu kepada Ayah dan Ibunya.
Pak Yuda meminta Dilla untuk berdiri dan dia yang duduk disebelah Banyu.
"Ada apa nak Banyu, kenapa sepertinya Nak Banyu sedang mimpi buruk tadi?."tanya Pak Yuda.
"Saya bermimpi ???. " Banyu kelihatan Bingung.
"Iya,tadi Nak Banyu berteriak-teriak. 'Tidakkkkk... Tidakkkk.'seperti itu. "jawab Pak Yuda.
" Iya, rasanya itu sangat nyata. Bukan seperti mimpi. Hu... Hu.. Hu.... "jantung Banyu berdetak cepat, dan dia pun mengingat mimpi nya tadi. Nafasnya tidak beraturan.
Cemas dan takut terlihat jelas di wajahnya.
Dilla dan Ibunya jadi berpegangan tangan, mereka sangat kasihan dengan keadaan Banyu Biru.
"Begini saja Nak Banyu,Coba nak Banyu berwudhu dulu dan melakukan sholat sunat, siapa tahu bisa lebih tenang Nak. " anjuran Pak Yuda.
"Sholat??, Apa itu Sholat??!. " Banyu nampak tak mengingat yang namanya Sholat.
Dilla dan kedua orang tuanya saling bertukar pandangan.
"Nak Banyu tak tau apa itu sholat?. " tanya Pak Yuda.
Banyu hanya menggelengkan kepalanya. Dia memang tak mengingat apapun.
"Baiklah,mungkin nak Banyu bukan beragama Islam. Atau bisa jadi Nak Banyu memang tak mengingat apa- apa sama sekali. " ujar Pak Yuda sambil menghembuskan nafasnya kasar. "Hufftt."
"Sebaiknya nak banyu mencuci muka dulu,agar lebih tenang." ujar Bu Ayu.
"Baik, kalau begitu saya ke belakang dulu Bu, Pak, saya mau cuci muka dulu." Banyu pun pamit kebelakang.
Sejenak Banyu menatap mata Dilla,tersirat di ingatannya kalau tadi dia sudah memeluk erat gadis itu.Dia merasa sudah tidak sopan terhadap Dilla, dan berfikir kalau nanti dia harus meminta maaf.
Banyu pun berlalu ke kamar mandi.
"Ayo nak, kamu bikinin dia teh.Abis itu kamu tidur lagi ya,ini baru jam 00.30 malam ternyata. " ujar Bu Ayu sambil menoleh kearah jam dinding yang ada diruang tamu rumahnya itu.
"Baik Bu." Dilla yang anak patuh segera membuatkan secangkir teh manis anget buat Banyu.
Disaat Banyu baru keluar dari kamar mandi,Banyu tersentak ketika melihat Dilla yang sedang membuat teh di dapur yang bersebelahan dengan kamar Mandi.
"Eh, Dilla.Maaf ya yang tadi,a-aku benar-benar tidak sengaja. "ujar Banyu gugup.
" Ohhh itu, gak apa-apa kok Bang.Dilla tau Bang Banyu lagi shock tadi."jawab Dilla.
"Iya, terimakasih Dilla atas pengertiannya. " Ujar Banyu.
"Memangnya kalau boleh tau tadi Bang Banyu mimpi apa??. "
Tanya gadis itu
"Tadi... aku bermimpi,ada orang yang berlumuran darah dan dia dilempar kejurang oleh seorang laki-laki dan perempuan.Mimpi itu terasa nyata sekali Dill."
Banyu menceritakan mimpinya kepada Dilla.
Tak lama kemudian, Bu Ayu masuk kedapur dan menghampiri mereka.
"Sudah ya Nak,sebaiknya kalian kembali ke tempat tidur masing-masing.Nak Banyu kan harus banyak istirahat,yuk Dill ikut Ibu." Dilla dibawa Ibunya ke kamarnya.
Sedangkan Banyu jadi bengong.
"Nak Banyu dibawa aja teh nya kedepan ya, ini masih jam setengah satu malam loh. " ujar Bu Ayu.
"Iya Bu, maafkan saya ya sudah mengganggu tidur kalian. " jawab Banyu.
"Gak apa-apa. " sahut Bu Ayu.
Laki-laki itu pun membawa teh yang sudah dibuat Dilla untuknya kedepan.
ternyata di depan masih ada Pak Yuda yang sedang menunggu nya.
"Nak Banyu,ayo duduk disini. " ujar Pak Yuda sambil menepuk-nepuk bale-bale disebelahnya.
Rumah ini memang tidak memiliki kursi tamu, hanya ada sebuah bale-bale yang terbuat dari kayu jati.
"Baik Pak. " ujar Banyu.
"Diminum saja teh nya,biar lebih enakan. " ujar Pak Yuda lagi.
"Terimakasih Pak. " Banyu kemudian menyeruput teh yang ada ditangannya.
"Maaf sebelumnya Nak Banyu, saya tidak bermaksud apa-apa.Tapi selama Nak Banyu tinggal disini,saya harap Nak Banyu bisa menjaga jarak dengan putri saya.Bukannya apa-apa Nak Banyu, masyarakat disini masih sangat awam, tidak seperti di Kota sana. " Pak Yuda memberi peringatan secara halus tapi cukup dimengerti oleh Banyu.
"Iya, saya mengerti Pak.Tadi itu saya spontan memeluk Dilla karena rasa takut dalam diri saya Pak.Saya tidak bermaksud sengaja atau ingin memanfaatkan anak Bapak Dilla. " jawab Banyu.
"Saya juga faham Nak,Nak Banyu ini pasti orang baik toh.Saya do'akan semoga Nak Banyu segera mendapatkan ingatan Nak Banyu kembali dan bisa mengingat identitas Nak Banyu yang sebenarnya,mungkin keluarga Nak Banyu juga sedang susah hati mencari Nak Banyu kesana kemari."ujar Pak Yuda.
Dalam hatinya Pak Yuda sebenarnya khawatir dengan kedekatan antara Dilla anaknya dengan Banyu yang amnesia ini.
'Kita kan gak tau, Banyu ini masih bujangan atau malah sudah jadi suami orang. 'fikir Pak Yuda.
Dia tidak mau nanti anaknya di cap sebagai pelakor kalau terus dekat-dekat dengan Banyu.
Apalagi Dilla masih terbilang muda,usianya baru akan menginjak 20 th.Gadis yang hanya tamatan SMA itu masih menyimpan mimpinya untuk berkuliah jika uang yang sudah ia tabung sejak tamat SMA bisa terkumpul.
Pak Yuda tidak mau impian anak semata wayangnya terkubur begitu saja kalau dia sudah mengenal cinta.
*****
Di sebuah Mansion yang megah,dengan deretan pilar-pilarnya yang tinggi menjulang. Seorang gadis sedang menangis dipangkuan calon Ibu mertuanya.
Gadis yang bernama Siska itu terisak mengingat pria yang akan dia nikahi kini hilang entah dimana.
"Tante,dimana Arya sekarang tante??.Siska gak sanggup kalau harus kehilangan Arya. " ujarnya sambil berurai air mata.
Gadis yang berpakaian kurang bahan itu seakan-akan sangat kehilangan orang yang ia cintai.
"Tante juga gak tau dimana Arya Siska,sudah dua hari dia tidak kembali.Terakhir dia pamit untuk bertemu denganmu, katanya dia dapat kabar kamu ada di sebuah Bar.Lalu dia pun pamit pengen jemput Kamu." Jawab Wanita yang usianya sekitar 40 tahunan itu.
"Tapi Siska gak pernah ketempat seperti itu Tan,Siska juga tidak bisa menghubungi Arya.Entah dimana dia sekarang.Hikhikhik😭😭." Gadis itu semakin menjadi, menangis sesegukan. Tapi sesekali senyumam terukir diwajahnya saat memeluk Wanita yang merupakan calon Ibu mertuanya itu.
Gadis itu seakan sedang berpura-pura dan bersandiwara saja.
Sementara wanita yang di peluknya malah menenangkan nya dengan mengusap-usap kepalanya.
Kelihatan sekali kalau wanita yang lebih tua itu sangat menyayangi wanita muda si ratu drama.
😁😁😁😁😁
*bagaimana,suka gak ceritanya. Kalau suka jangan lupa dukungan nya ya.
Seperti biasa, like, komen, rate bintang⭐ 5 dan jadikan novel favorit kamu. 😘thankyou all*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Mazree Gati
ibunya umur 40,,arya umur berapa
2024-11-04
0