Pacar Amnesiaku Ternyata CEO
Di sebuah desa nelayan yang terletak di sebuah pulau terpencil.Salah satu Pulau yang termasuk dalam kawasan Kepulauan Seribu.
Seorang gadis pemalu namun periang, yang memiliki wajah imut dan cantik alami yang bernama lengkap Faradilla Cahyani.Gadis yang sehari-harinya disapa dengan Dilla ini seperti biasa melakukan rutinitasnya membuat Ikan asin dari hasil Ayahnya melaut. Gadis itu sudah biasa membantu keduanya orang tuanya untuk bekerja dan mencari nafkah.
Sore itu Dilla sedang ingin mengangkat jemuran ikan asinnya.Jemuran ikan asinnya terletak di tepi pantai, tak jauh dari rumahnya.
Disaat Dilla sedang asyik memungut hasil ikan asin yang sudah mengering dan memasukkannya kedalam keranjang yang ia bawa satu persatu,Dilla tak sengaja melihat sesosok tubuh manusia yang ia kira adalah sesosok mayat laki-laki yang terdampar tak jauh dari tempatnya menjemur ikan.
Dilla yang penasaran mendekati sosok itu dan benar, sosok itu adalah seorang laki-laki.Dilla mencoba mengecek nadi nya,nadi pria itu masih berdenyut namun denyutan nya sangatlah lemah.
Dilla pun meminta bantuan para tetangga dan juga orang tuanya.
"Ada orang pingsan, ada orang pingsan..... " teriaknya.
Para warga pun berdatangan ke tempat itu.
"Ada apa Nak Dilla?,itu siapa?. " tanya salah satu warga.
"Saya juga gak tau Pak.Sepertinya dia bukan orang sini. " ujar Dilla.
"Apa dia masih hidup,kepalanya mengeluarkan banyak darah. " Ujar Ibunya Dilla yang baru saja tiba dan melihat ke arah laki-laki itu.
"Iya Bu, kepalanya terluka.Bagaimana kalau kita bawa kerumah aja Bu." pinta Dilla pada Ibunya.
"Bagaimana Pak kadus?." tanya Bu Ayudia Ibu dari Dilla kepada Pak kadus yang juga hadir ditengah-tengah warga nya itu.
"Karena rumah anda lebih dekat,kita bawa kerumah anda saja." ujar Pak kadus.
"Iya,gak apa-apa Pak.Ke rumah saya aja. " sahut Bu Ayu.
Akhirnya pria yang pingsan itu dibawa kerumah Dilla dan keluarganya.
******
Para warga sudah pulang kerumah masing-masing setelah seorang dokter selesai membersihkan luka dan mengobati luka dikepala pria itu.
Sebenarnya Dilla juga tahu soal pengobatan, dulu almarhumah neneknya adalah seorang tabib (dukun) yang bisa mengobati berbagai penyakit.Dilla banyak belajar dari neneknya itu, dan sering ikut nenek nya saat neneknya mengobati warga desa yang membutuhkan bantuannya. Tapi karena ini orang asing dan bukan berasal dari desanya, Dilla jadi gak berani untuk mengobatinya sendiri.Terlebih laki-laki ini kelihatannya masih muda dan dari pakaiannya terlihat formal dengan menggunakan kemeja berwarna biru langit dan celana kain khas orang yang bekerja kantoran.
Pak Kadus dan salah satu warga desa membantu mengganti pakaian yang di pakai oleh laki-laki itu.Di tubuhnya banyak sekali luka lebam, terutama dibagian perut dan dadanya.
Kini laki-laki itu sudah berganti pakaian, dia mengenakannya setelan baju milik Ayah nya Dilla yaitu Pak Yuda.
Pak Yuda Wiryawan ayahnya Dilla yang baru kembali dari melaut terkejut melihat ada seorang Pemuda yang terbaring di bale-bale dalam rumahnya.
"Siapa orang ini?, kenapa dia ada dirumah kita?. " tanya sang Ayah.
Dilla yang berada didalam kamarnya segera keluar dan memberi tahu sang Ayah kalau laki-laki itu adalah orang yang dia temukan terdampar dipantai sore tadi.
"Semua warga juga sudah tau Mas, kalau Pria ini akan tinggal di rumah kita sampai dia sembuh. " ujar Bu Ayu.
"Iya Yah,Ayah juga izinkan ya dia tinggal disini. Kasihan Yah,sepertinya dia banyak kehilangan darah dan juga dia belum sadarkan diri dari tadi. " Jelas Dilla pada sang Ayah.
"Ya sudah,Ayah juga kasihan melihatnya.Bagaimana kalau hal seperti ini terjadi kepada kita,Biarkan dia tinggal di sini." jawab Pak Yuda.
Malamnya, tubuh Laki-laki yang belum ia kenal itu menggigil dan juga suhu tubuhnya seperti sedang demam tinggi.Dilla merawat nya dengan setia dan dia juga menerapkan obat tradisional yang coba ia racik sendiri.Dilla menempelkan beberapa ramuan didahi laki-laki itu agar panasnya segera turun.
Sampai tengah malam, beberapa kali Dilla terbangun untuk mengecek apakah kondisi laki-laki itu sudah membaik atau belum.
Pagi harinya,tanpa Dilla sadari ternyata semalam dia tertidur disamping Bale-bale yang ditiduri oleh laki-laki misterius itu.
Saat Dilla masih nyenyak tertidur, Ibunya ingin membangunkannya dengan memanggilnya keras-keras.
"Dilla, Ibu mau antar ikan asin kepasar dulu ya. Kamu itu bangulah nak, ini sudah siang." Suara Ibunya dari arah dapur.
Mendengar suara itu, bukan hanya Dilla saja yang terbangun.Bahkan laki-laki yang pingsan itu pun juga ikut terbangun.
Mata keduanya bertemu sejenak,Dilla kaget bukan kepalang karena setelah membuka matanya, tangannya berada diatas tangan laki-laki itu, laki-laki itu juga melihat ke arah tangan Dilla yang memegangi tangannya.Dilla sejenak terpesona karena laki-laki itu terlihat sangat tampan jika dilihat dari jarak sedekat ini.Lebih tampan dari yang ia lihat kemaren dipantai.
Walaupun sekarang baju yang dipakai oleh laki-laki itu adalah kemeja koko milik Bapak nya Pak Yuda, tapi tak mengurangi ketampanannya.
Dilla segera bangkit dari lamunannya, dan segera pergi ke dapur menemui Ibunya.
"Bu,sepertinya laki-laki itu sudah sadar. " ujarnya memberi tahu sang Ibu.
"Bagus kalau dia sudah sadar nak, kan kita bisa tahu siapa dia. Coba kamu ajak dia bicara dulu,Ibu akan panggil Pak Kadus dulu agar beliau bisa datang kemari untuk melihatnya." ujar sang Ibu.
"Iya Bu,Dilla akan siapkan makanan dan minuman dulu buat dia,siapa tahu dia lapar. " ujar Dilla.
"Iya nak, buatkanlah" Jawab Bu Ayu, dan langsung pergi memberi tahu Pak Kadus dan juga warga yang lain.
*****
Dilla sedang menyiapkan nasi dan lauk di piring dan juga mengisi gelas dengan air putih.Lalu dia akan membawakannya untuk tamunya itu,tapi ternyata laki-laki itu sekarang sudah dalam posisi duduk di bale-bale dan menatap sekeliling ruangan.
"Saya sekarang ini sedang ada dimana,Mbak...eh Nona.?."tanyanya kepada Dilla.
Dilla menaruh nampan yang dia bawa disamping Laki-laki itu.
"Ini dirumah saya,Abang ini saya temukan pingsan di tepi pantai kemaren sore.Kalau saya boleh tau,Abang ini namanya siapa ya?. " tanya Faradilla dengan antusias.
"Pantai??." Laki-laki itu nampaknya sedang berfikir.
"Bang, kenapa, ada apa?. " tanya Dilla bingung. Karena laki-laki itu nampaknya juga sedang bingung.
"Saya tidak mengingat apa- apa. Siapa nama saya, saya siapa??. " tanya pada diri sendiri.
"Pelan-pelan saja mengingatnya,sekarang Abang makan dulu ya.Setelah itu baru minum obat yang diresepkan dokter, siapa tahu setelah itu Abang bisa mengingatnya. "
Dilla mendekatkan nampan yang berisi nasi, lauk,dan juga segelas air putih ke dekat Laki-laki itu.
Para Warga pun kembali mendatangi rumah keluarga Faradilla itu,mereka penasaran ingin tahu siapa, bagaimana dan apa penyebab laki-laki itu bisa terdampar di pulau mereka.
Namun Laki-laki itu jadi nampak ketakutan melihat banyaknya warga yang datang dan mengerumuni dirinya.
"Maaf Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, semuanya. Abang ini sepertinya sedang mengalami lupa ingatan, dia gak ingat sama sekali tentang siapa dirinya." Dilla menjelaskan yang sebenarnya kepada warga yang datang.
"Ooo, begitu. " jawab semua warga hampir kompak.
"Kalau seperti itu, bagaimana kita bisa memanggilnya?. " tanya salah satu warga.
Faradilla sejenak berfikir, dan sepertinya dia sudah menemukan nama yang cocok untuk sementara.
"Bagaimana kalau kita panggil Abang ini dengan nama...Banyu Biru. "usul Dilla.
" Kenapa Banyu Biru nak?. "tanya Ibunya Bu Ayu.
" Karena dia berasal dari lautan Bu yang warna airnya Biru."Jawab Dilla dengan yakin dan mantap.
Laki-laki itu nampaknya menyukai nama barunya itu,sementara belum ingat apapun tentang nama aslinya.Laki-laki itu akan tinggal di desa dan Pulau tersebut dengan nama Banyu Biru.
bagaimana kelanjutannya?????
Tentu saja di Bab selanjutnya 🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments