Hari sudah menjelang siang, Dilla menepati janjinya untuk mengantarkan Banyu Biru mandi di sungai. Seperti yang ia ceritakan di sepanjang perjalanan ke sungai, ternyata air sungai ini sangat jernih dan mengalir dengan derasnya.
Memang jarak sungai ini cukup jauh dari rumah Dilla yang berada di tepi pantai,Banyu Biru sangat menikmati pemandangan disini. Begitu banyak anak-anak yang sedang bermain Terjun-terjunan dari atas batu besar yang ada dipinggir sungai.
Sorak sorai mereka membuat Banyu merasa gembira,bibirnya tersenyum melihat kemeriahan itu.Alam yang Asri dan udara yang sejuk sangat menenangkan kalbunya.
Faradilla yang datang untuk mandi dan mencuci pakaian bergabung bersama Ibu-ibu yang sedang mencuci dipinggir sungai itu.Kebanyakan dari mereka hanya mengenakan sarung yang diikatkan sampai ke dada.
Banyu yang seorang laki-laki merasa canggung melihatnya.
"Bang Banyu,ayo turunlah.Sebaiknya Abang segera mandi, ini sudah semakin siang.Nanti matahari semakin terik,aku harus mencuci baju yang kamu pakai." Teriak Dilla.
Gadis itu tidak mau kalau dia harus bekerja dua kali,kalau sampai lama menunggu baju yang masih dikenakan oleh Banyu Biru.
"Nanti aku pulangnya pakai apa?. " tanya Banyu.
"Tenang aja, sudah ku bawakan baju ganti buat kamu.Tuh di bawah handuk yang aku taruh diatas batu." ujar Dilla.
Ibu-ibu yang melihat mereka berdua berdehem -dehem.
"Neng Dilla kayaknya cocok ya sama Bang Banyu,satu nya cantik, satunya lagi ganteng. " ujar Ibu-ibu itu.
Dilla jadi salah tingkah mendengar pujian mereka.
"Bener Neng Dilla,kenapa kalian gak nikah aja ?!. "
Ibu-ibu itu malah menjodohkan mereka berdua.
Wajah Banyu jadi terlihat bingung, persis seperti orang linglung.Didalam hatinya ada getaran saat melihat Dilla mengganti bajunya yang basah dengan kemban seperti ibu-ibu yang lainnya.
Bukan hanya Dilla gadis yang ada di Sungai itu, tapi Dilla lah gadis yang paling bersinar disana.
"Kalau Neng Dilla gak mau, mending Kang Banyu nya buat Teteh aja. " Ujar Teh Cupi yang keturunan Sunda.
"Ah, Neng Cupi mah tidak cocok. Cocoknya sama anak Emak si Jamaluddin. " sahut Ibu-ibu yang menjodohkan Dilla dan Banyu tadi.
Banyu yang mulai mandi dan turun ke sungai merasakan dinginnya air Sungai, dia sengaja tidak membasahi kepalanya karena takut lukanya kena air.
Dilla terus memperhatikannya sambil terus mencuci pakaian yang tadi ia pakai, sekarang tinggal menunggu pakaian yang masih dipakai boleh Banyu.
Banyu yang merasa kedinginan segera menyelesaikan mandi nya dan naik ke atas keluar dari dalam sungai.
Nampak otot-otot di tubuh Banyu yang tembus pandang dari kemeja Koko yang ia kenakan dan sudah basah terkena air sungai.
Dilla terpesona melihat wajah dan tubuh Laki-laki itu, sampai mulutnya menganga dan matanya tak berkedip.
Banyu selesai berganti pakaian dibalik batu besar, kini dia sedang mengantarkan pakaian kotornya kepada Dilla untuk di cuci.
"Ini bajunya,terimakasih ya sudah mau mencucikan pakaian yang aku pakai. " Ujar Banyu.
Dilla nampak malu,karena ternyata kini Banyu sedang menatap kearahnya dan Banyu seolah tersihir dan tak berkedip.
Pesona gadis itu makin terlihat, karena sekarang kulit punggung dan bagian dada Dilla yang terekspos.
Banyu menelan salivanya dan secepatnya berlalu dari hadapan Dilla.
Pria itu kembali menonton anak-anak yang sedang bermain air tadi, sambil sesekali mencuri-curi pandang ke arah Dilla.
Begitu juga dengan gadis itu,sesekali mencuri-curi pandang ke arah Banyu dan tanpa sadar tatapan mata keduanya akhirnya bertemu.
Dilla dan Banyu secepat mungkin mengalihkan pandangan mereka dan tersenyum malu-malu.
*****
Akhirnya urusan cuci dan mandi itu selesai juga.Banyu dan juga Dilla kini sudah tiba dirumah dan sekarang Dilla sedang membuat makan siang di dapur.
Dilla yang tau kalau kemaren itu Banyu kelihatan kurang menyukai menu makanan yang kemaren,kini sedang membuatkan menu yang biasa digemari orang kota.
Dulu Dilla juga pernah ikut Bude nya ke Kota Jakarta. Bude nya ini adalah kakak dari Ayahnya Pak Yuda Wiryawan.
"Kamu sedang masak apa? ,baunya enak. " sapa Banyu tiba-tiba sudah ada disamping Dilla.
"Ooo, ini aku masakin sop ayam.Tadi Ibu beli ayam dipasar,karena dikulkas juga ada 🥔 dan wortel🥕juga kembang kol dan perlengkapan sup lainnya.Ya aku masak Sop ayam saja."jawab Dilla.
"Ooo." Banyu hanya ber O saja.
Dia juga gak yakin dia pernah memakan yang namanya sop ayam.Tapi sepertinya baunya enak dan harum. Menyegarkan di hidung.Pikirnya.
Menjelang Siang, Ayahnya Dilla yaitu Pak Yuda sudah pulang dari melaut karena air sedang pasang dan diramalkan akan ada badai. Padahal seharusnya air surut lah yang akan jadi pertanda datangnya badai🌀🌪.
Dilla menghidangkan makanan di atas meja makan dan mengajak semua orang yang ada dirumah itu untuk makan siang bersama.
Banyu yang merupakan tamu dan sekarang sedang amnesia mendapatkan perhatian lebih dari keluarga Dilla, mereka mempersilahkan Banyu untuk menambah makan lagi,Banyu merasa kali ini dia menyukai masakan ini.
"Kalau masih mau,nambah aja lagi. " ujar Dilla.
"Iya Nak Banyu,makan yang banyak ya biar lekas sembuh. " sambung Bu Ayu.
"Saya gak akan sungkan Bu, sop ayamnya enak banget.Kayaknya dulu saya sering makan ini. " ujar Banyu dengan santai nya.
"Gak pa-pa Nak Banyu,makan aja. " sahut Pak Yuda.
Banyu merasa bahwa keluarga sederhana ini sangat hangat dan bahagia.Walaupun hidup mereka sederhana,tapi mereka saling menghargai satu sama lain, saling menyayangi satu sama lain,dan hidup mereka harmonis.Tiba-tiba Banyu merasa seperti nya dia iri melihat kerukunan dan kekompakan Dilla dan kedua orang tuanya.
"Ada apa nak Banyu?. " tanya Pak Yuda.
"Ah, tidak ada apa-apa Pak." Jawab Banyu.
Ia pun mengalihkan pembicaraan dan mengajak Pak Yuda berkenalan.
"Kalau saya boleh tau,siapa nama Bapak dan juga Ibu?. " tanya Banyu.
"Oo iya, kita belum berkenalan ya. Nama saya Yuda, Yuda Wiryawan.Nah kalau istri saya ini namanya adalah Ayudia. " ujar Pak Yuda.
"Iya Nak Banyu, kamu panggil saja saya dengan panggilan Ibu, gak usah pake sebut nama ya. " Bu Ayu ikut memperkenalkan dirinya.
"Iya Bu,Pak.Sebelumnya,saya bingung sekali bagaimana caranya untuk mengucapkan terimakasih kepada Bapak dan juga Ibu, serta Dilla yang sudah mau menampung dan merawat saya disini.Saya juga gak tau bagaimana caranya agar saya bisa membalas semua kebaikan keluarga kalian terhadap saya." ujar Banyu.
Suasananya berubah menjadi melankolis.
"Sudah, gak perlu berterimakasih sama kami. Kami ikhlas kok membantu Nak Banyu.Nak Banyu tidak perlu merasa tak enak ya.kita ini sama-sama makhluk Tuhan, jadi harus saling membantu, begitu toh?. " ujar Pak Yuda.
"Terimakasih Pak Yuda, anda sekeluarga memang sangat Baik, saya jadi merasa beruntung karena sudah diterima disini." jawab Banyu.
*****
Malam itu, Banyu tak bisa tidur dengan nyenyak.Dia bermimpi buruk.
Didalam mimpinya dia melihat bayangan seseorang yang sedang bersimbah darah dan dibuang ke jurang.
Banyu terbangun dan berteriak" Tidakkkkkk. "
Dilla dan kedua orang tuanya jadi terbangun dari tidur mereka.
*****
Sementara itu di sebuah mansion mewah di Kota Jakarta.
Seorang gadis sedang menangis di pangkuan calon Ibu mertuanya.Gadis itu bernama Siska ,dia menangis karena dua hari ini tunangannya ternyata sudah menghilang dan tak tahu ke mana.
"Dimana Arya sekarang tante? , Siska sangat sedih. Siska gak mau kalau harus kehilangan Arya. " ratap wanita yang berpakaian kurang bahan itu.
😍😍😍
"Siapakah Siska?dan Siapakah Arya yang dia maksud ???? "
Stay tune terus ya🤗🤗
Jangan lupa jejaknya ditinggalin di mari ya gaess 😁😁😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Rosimah
🤭😊 kaya pdkt an 🤣malu2 tapi mau ahahah
2022-11-18
1