Pagi-pagi sekali Indah sudah bangun cuci piring dan segala macamnya agar jam 08:00 pagi dia bisa pergi ke kantor dimana Mochi memberikan saran untuk melamar pekerjaan.
"Mau kemana Indah kamu?"Tanya Erika yang melihat Indah sudah rapi dengan celana jeans kemeja panjang dan sepatu kets nya.
"Aku mau melamar kerja Erika,di kantor sebelah."Jawab Indah sambil mengalungkan tas slempangnya dan mengambil cv nya dimeja nakas.
"Heleh,palingan cuman jadi Ob.Hah?"Sindir Erika kepada Indah.
"Enggak apa-apa jadi Ob Erika,itu aku sudah bersyukur banget."Jawab Indah senyum sambil mengambil sesuatu di tas punggungnya.
Erikapun memperhatikan Indah ketika tangannya meraih ke dalam tas ransel Indah.Erikapun pura-pura menarik selimutnya dan memeluk guling.
Sementara Indah tak menaruh curiga dengan Erika yang memperhatikannya dari tadi.Indah pun berlalu pergi dari kamar Erika.
Sementara itu...
*Welcome to the Ichida Company*
Indahpun sangat kagum dengan gedung yang menjulang tinggi keatas.Dindingnya ber leskan warna abu-abu merah.
" Selamat pagi mbak,mau bertemu dengan bapak Airlangga."Sapa Indah ke meja receptionis.
"Maaf ada keperluan apa mbak?"Tanya reseptionist itu.
"Saya mau mengantar lamaran kerja atas recomendasi nya bapak Mochi."Jawab Indah.
"Silahkan duduk ya mbak saya konfirmasi dulu bapak Airlangganya."Ucap receptionis itu dan menyuruh Indah untuk tunggu di ruang tunggu.
Receptionist itu pun men dial nomor pak Airlangga.Setelah selesai receptionis mengajak Indah untuk ke ruangan pak Airlangga yang berada di lantai 2.
*Tok... Tok...
Receptionist membuka pintu ruangan pak Airlangga lalu Indah di minta untuk langsung menemui pak Air langga*.
"Silahkan masuk mbak.."Kata receptionis yang sambil memegang gagang pintu.
"Iya mbak.Terimakasih."Ucap Indah tersenyum dan masuk ke ruangan pak Airlangga.
"Permisi pak!Selamat siang.."Sapa Indah ke pak Airlangga yang duduk dikursi kerja putarnya yang membelakanginya.
Lalu yang disebut-sebut nama panggilannya Airlangga itu pun memutarkan kursi kerja putarnya sambil senyum smirk.
Betapa kagetnya Indah setelah laki-laki yang mengaku Airlangga itu memutarkan kursinya.
"What...?"Kata Indah kaget sembari mengangkat kedua tangannya untuk menutup mulutnya.
Map coklat yang berisikan surat lamaran itu pun terjatuh dibawah kakinya.
Mochi.. Iya lelaki yang mengaku Airlangga itu ternyata Mochi.Laki-laki yang dikenalnya di pesawat waktu itu.
Mochi pun mengambil map coklat itu dan menarik tangan Indah.
"E..Ehhh..."Kata Indah terpotong dan terduduk di kursi meja kerja Mochi.
Mochipun duduk dimeja kerjanya sambil membuka isi dari map coklat itu.Setelah membacanya dia memberikan kepada Indah.
"Ok.Besok kamu langsung kerja disini sebagai sekretaris saya.Jam 8 ontime kamu sudah standby dikantor."Jelas Mochi.
"Hah...?Kamu yakin?"Tanya Indah dan Mochi mengernyitkan dahinya.
"M.Maaf apa bapak yakin?Saya lulusan SMA loh pak.Saya rasa masih banyak kandidat disana yang mumpuni dari pada saya."Tambah Indah.
"Saya tahu orang yang seperti apa yang bisa mendampingi saya."Jawab Mochi sambil berdiri.
"Maksudnya pak?"Tanya Indah lagi.
"Maksudnya,besok jangan lupa kamu datang jam 08 pagi.Ok kalau begitu saya rasa sudah cukup silahkan untuk undur diri.😊"Kata Mochi dan berputar duduk di kursi kebanggaannya.
Indahpun langsung beranjak pergi dari ruangannya Mochi sambil menggerutu aneh dan tepuk jidatnya.
...****************...
Sementara itu Erika sedang sibuk mengacak-ngacak isi tas ransel Indah.Alhasil dia menemukan celengan kaleng dari biskuit milik Indah.
Erikapun membuka isi kaleng tersebut.Dan benar saja isi kaleng tersebut adalah uang dari tabungan Indah selama beberapa bulan dan uang tips yang dia dapat dari uang kembalian yang diberikan customer untuknya.
"Omg...."Kata Erika terkejut melihat uang tabungan Indah yang banyak.
"Ini segera harus di amankan.!"Kata Erika dan cepat-cepat meraup uang Indah yang dimasukin ke saku celana jeansnya.
Ketika Erika menyimpunin tasnya Indah,tiba-tiba Indah datang dan terkejut melihat Erika menyimpunin tasnya.
"Erika..??Apa yang kamu lakuin dengan tas aku?"Tanya Indah dan Erika pun menoleh ke arah Indah.
"Oh.. Anu itu...?"Kata Erika sambul garuk-garuk kepalanya.
Indah hanya memperhatikan Erika dengan gerak-gerik Aneh.
"T.Tadi ada tikus lari ke arah lemari tas kamu.Ya.. Aku coba bersihin sekalinya tikusnya udah lari."Alibi Erika.
"O...."Kata Indah sambil membulatkan mulutnya mirip huruf O.
"Ya sudah ya.. Pagi ini aku ada janji sama Okta aku minta tolong kamu jaga jualan ya."Kata Erika sambil mengalungkan tas slempangnya dan melihat Erika beranjak pergi ke luar kamar.
Indah yang bengong sambil memeluk tas ranselnya mencoba mengecek isinya.
Dan tentu saja Indah begitu shok melihat uangnya habis tak tersisa di tabungan kalengnya.
"Uangku... ?"Sambil mengobrak-abrik isi tasnya.
"Uangku.. Hiks.. Hiks.."Lalu Indah keluar dari kamarnya sambil memeluk tas ranselnya dan duduk di meja makan.
"Hiks.. Hiks... Hiks..."Sesunggukan Indah pun didengar oleh Nicko.
Nickopun duduk di dekat meja makan Indah berada dan berusaha mengusap air matanya yang sesenggukan.
Merasa air matanya ada yang mengusapnya,Indah pun menoleh ke arah Nicko.
"Kenapa?"Tanya Nicko kepada Indah yang menangis itu.
"Uangku hilang,hiks.. hiks.. Padahal susah payah aku mengumpulkannya.Semua lenyap.. Hiks.. Hiks.."Cerita Indah dan memeluk tas ranselnya.
"Apa Erika pelakunya?"Tanya Nicko dan Indahpun mengangguk pelan.
"Benar-benar Erika itu kelewatan!"Kata Nicko geram sambil mengepalkan tangannya.
"Padahal uangnya mau aku belikan perlengkapan buat kerja besok."Ucap Indah.
"Kamu diterima kerja?Dimana?"Tanya Nicko.
"Di Ichida Company."Jawab Indah.
"Ya sudah jam 5 nanti aku ajak kamu ke pasar ya... Kita lihat-lihat baju-baju kerja."Ajak Nicko sambil menghibur Indah.
"Tapi aku enggak punya uang Nicko."Kata Indah dengan raut wajah yang memelas.
"Udah.. Cuman lihat-lihat saja sambil kita jalan-jalan ya.Lagian kamu belum pernah jalan-jalan kan selama baru datang dari kampung?"Jelas Nicko.
"I-Iya deh.. Nanti sore ya setelah jualan selesai."Jawab Indah dengan senyum manisnya.
"Gitu dong..."
Entah mengapa kalau dekat dengan Nicko perasaan Indah bawaannya seperti di momong kayak seorang adik.Mungkin karena usia Nicko yang terpaut jauh lebih tua 6 tahun dari usia Indah 18 tahun.
Setelah menghibur Indah,Nicko kembali ke kantornya sambil membawa nasi bungkus yang dia beli dari warungnya kakak Erika.
Office Nicko,
"Kasian Indah,tega betul orang-orang itu mengambil haknya Indah.Mendzolimi Indah."Gumam Nicko sembari menyendokan nasinya.
"Berikan ketabahan dan kesabaran Tuhan untuk Indah.Aku akan menjadi garda terdepan walau aku dibelakangmu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments