Akhirnya pesawat yang membawa Indahpun mendarat juga dengan ketepatan waktunya.Indahpun bergegas mengambil tasnya yang berada di cabin.
Indah bergegas beranjak pergi namun tangannya dicekal oleh Mochi.
"Ihhh.. Apaan sih,"Indah kesal dan mengibaskan tangan Mochi.
Indah berlalu pergi dikerumunan penumpang yang lainnya.Mochipun bergegas mengejar Indah di kerumunan penumpang pesawat itu.Nihil,
"Shiit!!!Cepat sekali cewek itu lari."Kata Mochi sambil meninju angin.
Sementara diseberang pintu keluar,Erika sudah melambaikan tangannya ke arah Indah.Indah pun langsung berjalan menuju kearah Erika dan memeluknya.
"Gimana perjalanannya?"Tanya Erika sambil melepas pelukan Indah.
"Mabok!😁"Jawab Indah sambil ketawa ngekeh.
"Heleh,katrok!"Seru Erika dan menggeret tangan Indah agar mengikuti langkahnya.
Erika pun membonceng Indah dengan motor maticnya.Perjalan 15 menit menuju ke arah rumah Erika.
Erikapun memarkirkan motornya didepan rumah yang terbuat dari papan kayu.Dan rumah itupun di jadikan sebagai warung.Rumah kayu yang strategis,didepannya jalan raya yang ramai sekali.Sedangkan di seberangnya sana berjejer perusahaan-perusahaan elite.
Indah menelan salivanya ketika memasuki rumah kayu itu sekaligus di jadikanwarung nasi goreng kalau malam.Sedangkan pagi hari dijadikan warung nasi pecel dan nasi uduk.
"Katanya rumahnya mewah?"Batin Indah yang menengok kesana sini penasaran sambil menggendong tas punggungnya.
"Hai,Indah.. Siti kakaknya Erika dan yang masak mie goreng itu suami saya Didi."Sapa Siti ke Indah.
"I-Iya mbak.Saya Indah!"Kenal Indah sambil menjabat tangan kakak Erika.
"Erika.. Erika.. Antar Indah dulu ke kamar ya."Panggil kak Siti ke Erika.
Lalu Erika datang dan mengantar Indah ke kamar Erika.
"Masuk Indah.Kita berdua tidur disini ya.Sini tas kamu taruh disini.Udah istirahat dulu aku mau bantuin mbakku jualan."Kata Erika dan Indahpun mengangguk kepala.
Indahpun melihati Erika yang membuka gorden kamarnya dan berlalu pergi meninggalnya.
"Ini mah enggak sesuai ekspektasi!"Batin Indah.
"Kenapa tega betul ya Erika membohongi aku dan keluargaku?Katanya mereka sudah sukses.. sudah ini itu..Punya restoran?Apa warung ini yang mereka bilang restoran?Aduh.. Entahlah-entahlah aku pusing.Aku istirahat sebentar berebah"Gumam Indah sambil merebahkan tubuhnya dikasur kecil yang dibawahnya di alasi tikar dari bambu.
"Ya.. Tuhan,ini memang enggak sesuai ekspektasi!"Batin Indah sambil tidur memiringkan badannya dengan merapatkan kedua kakinya terkelungkup.
Pagi-pagi.. Sekali Indah sudah bangun,sambil mengucek matanya Indah melihat Erika yang masih tertidur pulas disampingnya.Lalu Indah menyibak selimutnya dan berjalan merangkak menuju gorden yang membatasi kamar Erika dengan jalan ke dapur.
Indah mendapati kak Siti sedang siap-siap mau pergi ke pasar di pagi hari.
"Indah,nanti tolong bersihkan cucian piring semalam ya.Tadi malam Erika jualan nasi goreng sampai pagi jam 3.Kasian dia biar tidur ya.."Kata kak Siti Indah pun hanya mengangguk.
"Ya.. Sudah kak Siti mau pergi ke pasar habis selesai nyuci piring dan yang lain tolong masak nasi ya.. 5 takar penuh gayung."Pesan kak Siti lagi.
Kak Sitipun menyalakan mesin motornya dan memanasinya.Kemudian dia pergi ke pasar membeli bahan-bahan makanan yang akan dimasak untuk jualannya.
"Ishh.. Hiks.. Hiks.."Indah yang sesenggukan mengeluarkan air matanya dan kemudian dia menyekanya dengan lengannya sambil berdiri di depan wastafel.
"Erika.. Kok tega ya kamu sama aku berbohong.Katanya Ayah kamu punya restoran,katanya Ayah kamu punya kontrakan,katanya kakak iparmu adalah manager di sebuah hotel... Katanya.. Katanya.."Kata Indah terpotong sambil mencuci piringnya.
Setelah Indah mencuci piring-piring bekas orang yang makan diwarung,Indah terus mencuci beras dan memasak didapur.
Kak Siti yang sudah pulang dari pasarpun langsung mencuci sayuran-sayuran dan dibantu kak Didi suaminya.
"Indah,setiap hari kamu bantuin kita jaga warung ya.Setiap hari kita kasih upah kamu 50rb.Nanti kamu bisa ambil di Minggu pagi.Karena Minggu pagi kita libur jualan."Jelas kak Siti sambil memotong sayurnya dan Indahpun menganggukkan kepalanya.
"Hah.. Gimana sih Erika ini?Katanya aku mau dicarikan kerjaan ditempat lain di perusahaan kok jadi seperti ini ceritanya."Batin Indah.
Pukul sudah menunjukan 12 Siang..
Warung nasi kakak Erika pun ramai sekali,bagaimana tidak ramai.Yang jualan nasinya aja cantik seperti itu.
Ya.. Erika dengan rambut panjangnya dan kaos ketatnya serta celana pendek selututnya menjadi sorotan mata pembeli.
Semua terkesima dengannya...
Indah yang tomboy itupun hanya bisa berdiri didepan wastafel sambil nunggu cucian piring kotor dari orang-orang yang beli nasi.
Sesaat warung lagi sepi.. Indah memperhatikan Erika yang mengambil uang hasil jualan kakaknya.Lalu Indah mengamati gerak-gerik Erika.Dan ternyata Indah lari kepinggir jalan raya untuk menemui seorang cowok.
Erikapun memberikan cowok itu uang dari hasil jualan kakaknya.
"Wahh.. Enggak bener nih!"Batin Indah.
"Hmmmm begitulah Indah kelakuannya Erika,kak Siti setengah mati mencari uang dan hasilnya cuman dikasihkan cowoknya yang mata duitan itu."Kata kak Siti kesal sambil memperhatikan Erika yang mengobrol asyik dengan kekasihnya.
Kak Sitipun menceritakan yang terjadi kepada Erika.Erika yang susah diatur anaknya,sekolah enggak lulus.
"Hadehhhh..."Kata Kak Siti.
"Sabar kak,nanti Erika juga pasti berubah!"Kata Indah yang menenangkan kak Siti.
Erika yang Indah temui dikampungnta ternyata berbeda!Dia berbalik 360 derajat berubah drastis.Sikapnya tingkahnya sangat berubah.Bahkan omongannya yang manis itu sama sekali tidak ada buktinya sama sekali.
Indahpun melangkahkan kakinya mendekati Erika yang sedang main handphone dikursi warungnya.
"Kok kamu enggak bilang yang sesungguhnya Erika?"Tanya Indah dan duduk didepan meja Erika duduk.
"Maksudnya?"Tanya balik Erika ketus.
"Ya.. Semua yang kamu omongin ke aku itu fiktif aja ternyata."Jawab Indah.
Brakkkk
Erika mendobrak Meja makan dan membuat Indah terkejut.
"Harusnya kamu sadar diri!Harusnya kamu bersyukur bisa sampai pulai Ex ini.Aku yang membiayai kamu Indah!Aku yang membelikan kamu tiket pesawat."Kata Erika emosi kepada Indah.Indahpun terdiam atas caci makian Erika.
"1 bulan ini kamu harus mengganti uang tiket pesawat yang aku belikan.Enggak ada yang gratis didunia ini asal kamu tau!"Tambah Erika lagi dan pergi meninggalkan meja makannya dan Indah.
Indahpun tertunduk.Kedua matanya mulai mengembun.Seakan buliran-buliran bening itu mau terjatuh.Sambil menarik nafas panjangnya diaun menyeka air matanya.
"Aku harus berjuang!Inilah start dimulainya perjuangan itu.Semoga aku kuat dalam menjalani ujian dari Ya Tuhan."Batin Indah yang sakit hatinya. menerima kenyataan pahit yang harus diterima oleh nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments