1 Minggu kemudian...
Ayah Indah memberikan izin Indah merantau ke pulau Zee.
"Nak.. Jaga baik-baik ya disana?"pesan Ayah Indah sambil mengusap punggung Indah.
"Iya.. Ayah,Ayah jangan capek-capek ya."Balas Indah sambil memeluk Ayahnya.
"Ini bekalnya dek,jangan lupa ya.. Dengan kami."Pesan kakak Indah yang bernama Suci.
"Iya mbak."Jawab Indah seraya memeluk kakaknya Suci.
"Bulek,kalau Andra sudah lulus nanti Andra ikut bulek ya."Ucap Andra sambil menyeka air matanya.
"Ya.. Andra janji harus belajar yang rajin ya,nanti kalau Andra lulus bulek jemputin Andra."Ucap Indah mengusap kepala keponakannya itu.
Tak lama kemudian Hendri datang.Hendri datang untuk mengantar Indah ke bandara.Jarak bandara dengan rumah Indah lumayan jauh sekitar kurang lebih 4 jam perjalanan melalui jalur darat.
"Hendri,titip Indah ya.. Tolong antarkan sampai tujuan."Pesan Ayah Indah ke Hendri.
"Iya Om!!Hendry akan mengantar Indah sampai tempat tujuan."Jawab Hendri tegas.
Hendripun memasukan barang-barang bawaan Chaca ke bagasi mobil yang Indah Carter.Hendri hanya membantu mengemudikannya.
Setelah berpamitan,Hendrypun mulai menjalankan mobilnya.Perasaan Chaca sangat bahagia sekali sebentar lagi dia akan mewujudkan impiannya.
Tak jarang Hendry memperhatikan Indah disamping kursi kemudinya.
"Indah,kalau kamu pergi jauh kayak gini siapa yang bantuin aku dalam mengerjakan tugas-tugasku."Celetuk Indah.
"Hmmmm,ya kamu sendiri lah Hendri,masak aku?"Jawab Indah sambil memalingkan wajahnya ke arah jendela luar.
"Indah..."Panggil Hendri.
"Hmmmmm..."Jawab Indah yang masih menatap ke arah luar jendela.
"Indah!"Panggil Hendri dengan nada tinggi.
"Apa sih!!"Pekik Indah.
"Aku sayang kamu."Kata Hendri sambil mengemudikan mobil.
"Helehh..."Jawab Indah sambil tepak jidatnya sendiri.
"Kok gitu sih jawaban nya.?"Tanya Hendri sedikit kesel.Dan melihat Indah memalingkan wajahnya yang menyandarkan kepalanya di ujung jendela mobil.
"Aku serius Indah."Kata Hendri namun Indah tetap mengabaikan Hendri.
"Hmmmm... Jangan kamu pikir aku enggak tau kelakuanmu ya Hendri diluar sana."Batin Indah.
"Sudah ahkk. . Fokus sama nyetirnya.Ini mobil orang loh,nanti kalo kita kenapa-kenapa bagaimana?Ingat... Aku yang nyewa,aku yang tanggung jawab.Huft..."Jawab Indah kesal.
"Iyaa.. Iya.. Maaf,gitu aja sewot.."Gerutu Hendry sambil melirik Indah yang kembali memalingkan wajahnya.
"Sayang.. Sayang.. Apaan?"Batin Indah kesal sedikit melirik ke arah Hendri.
3 Jam perjalanan darat telah dilalui Indah dan Hendri.Mereka beristirahat sebentar di ruang tunggu sebelum Indah chek in.
Dengan santai Indah memakan bekal nasinya yang dibawakan oleh kakannya Suci.Dia makan dengan begitu lahapnya.
Sementara Hendri hanya bisa menelan salivanya melihat Indah makan dengan lahap.Indah pun merasa aneh dengan Hendri yang dari tadi memperhatikannya sambil memegang bungkusan nasi dari kakak Indah.
"Kalau lapar dimakan!Enggak usah malu-malu.Biarkan aja orang-orang yang lalu lalang itu.Gak usah gengsi..."Kata Indah yang menyindir Hendri.
"Idihhh... Asal aja kamu ini,siapa yang malu?Siapa yang gengsi?"Kilah Hendri dan mulai membuka nasinya.
"Makan sudah,30 menit lagi aku mau chek in."Kata Indah dan akhirnya Hendri mulai makan nasi yang dibungkusin kakaknya.
"Hidup itu real apa adanya!Enggak usah gengsi-gengsian."Ledek Indah lagi sambil meminum air mineralnya yang dia bawa dari rumah untuk menghemat coast.
...****************...
Announcement flight attendant
"Ladies and gentlement,welcome on board flight 014H with service from Zee to Ex.We are currently third in line for take-off and expected to be in the air in apporoximately 30 minutes"
Setelah chek in,Indah mendengar announcement flight.
"Hendri,aku pamit ya.. Jaga diri baik-baik teteplah rajin belajar ya."Pamit Indah sambil mengacak-ngacak rambut Hendri.
Hendripun menggenggam tangan Indah,
"Kapan kamu pulang?"Tanya Hendri sambil menatap mata Indah dengan penuh cinta.
"Enggak tau Hendri!"Jawab Indah sambil melepas tangan Hendri yang menggenggamnya dengan senyum tipis.
"Aku enggak tahu jalannya takdir Tuhan seperti apa?Mungkin aku hanya bisa berencana,tapi Tuhan punya skenario yang berbeda.Yang ingin aku jalani saat ini adalah menjalankan takdir Tuhan.Semoga kita panjang umur Hendri.Terimakasih sudah mengantarku."Pamit Indah dengan senyumnya.
"Aku sayang kamu Indah,"Jelas Hendri lagi.
"Hedechh... Lebay sekali sih dia ini,kalau enggak ku akhiri lama-lama jadi kayak di drakor-drakor😕" Batin Indah.
"Aku pamit Hendri,bye...."Kata Indah berpamitan dan melambaikan tangannya.
Hendri terlihat sedih menatap ke pergian Indah yang terus berjalan menuju pintu penerbangannya.
"Gimana nasip tugas-tugasku.Kalau dia pergi."Gerutu Hendri.
"Hedech!!"Kata Hendri sambil menepuk jidatnya.
Sementara itu Indah terus berjalan menyusuri lorong-lorong pintu penerbangan no.4.Hingga dia sampai di tempat duduknya yaitu Seat 15A.
Disamping Indah duduk ada cowok yang memakai stelan kemeja kantor yang sibuk sedang menata tas di cabin.
Setelah selesai menatanya cowok itupun duduk.Indah hanya bisa diam dan sedikit melirik ke arah cowok disampingnya itu.
"Ehem..."Cowok itupun mendehem sambil. melihat Indah.
Indah hanya diam tanpa memperhatikannya.
"Loha.. Halo mbak?Mau ke mana?"Tanya cowok itu.
"Mau ke pulau Ex lah.. Sudah tau tujuan pesawatnya ke sana masih tanya lagi."Jawab Indah ketus sambil memalingkan wajahnya.
"Iya.. Aku paham!Maksudnya ke kota tujuannya.."Jawab cowok itu sambil menggaruk-garuk kepalanya.
Indah anaknya memang tomboy,cuek dan masa bodo dengan urusan nya orang lain.Tapi dia juga tidak menyombongkan diri ketika ada orang yang ingin menjadikannya teman.
"Kenalin Mochi Izida.Biasa dipanggil Mochi."Kata Mochi sambil menjabat tangannya ke Indah.Namun Indah tidak membalasnya.
Mochipun langsung meraih tangan Indah yang disilangkannya didada.Dan menggenggamnya.
"Ihh... "Kata Indah sambil melepas genggamannya Mochi.
"Jangan macam-macam ya!"Ancam Indah dan Mochi tertawa ngekeh sambil menutup mulutnya.
Akhirnya Mochi dan Indah kembali duduk sempurna sesuai anjuran pramugari.
"Ya.. Tuhan tolong lindungi aku Tuhan,ini pertama kali aku naik pesawat.Aku gemeter mau pingsan,**perutku terasa di aduk-aduk dan mual.Mau muntah tapi enggak bawa plastik!!Astaga.. Naik pesawat katanya enak kok bikin aku puyeng**😖😖"Batin Indah yang berkeringat dingin sambil menutup kedua matanya.
"Ya elah... Gitu aja takut!"Ledek Mochi yang melihati Indah berkeringat.
"Hoek..... "Indahpun memuntahkan isi perutnya ke arah Mochi.
Seketika Mochi tersulut emosi,
"M.Maaf ya.. "Kata Indah sambil membersihkan muntahannya dibaju Mochi dengan tisu basah yang dia ambil dari tasnya.
Mochipun meraih tangan Indah dan dia menatap wajah Indah dengan senyuman smirknya.
Indahpun langsung mengibas tangan Mochi,dirasa sudah bersih Indah kembali lagi dengan duduk sempurna ditempatnya sambil tangannya mengencangkan alisnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments