Hari-hari dilalui Indah dengan suka duka batin.Rasanya dia ingin sekali pulang kampung,tapi apalah daya.Ambisinya yang dulu ingin merantau di pulau Ex dipatahkan oleh ke dustaan keluarga Erika.
Jam menunjukan pukul 12 siang,ini jamnya orang perkantoran makan siang.Erika yang biasanya menjualin dagangan kakaknya sedang tidak ada dirumah.2 hari dia sudah tidak terlihat dirumahnya.Entah kemana dia berada.
"Mbak tolong dibungkus nasi pecel satu pakai ayam."Kata cowok hitam manis berlesung pipi.
Indah yang terpesona dengan pemuda yang usianya kira-kira 25 tahun itu mendadak salah tingkah senyum-senyum sendiri.
Pemuda hitam manis itu akhir-akhir ini memang sering belanja diwarung nasi kakaknya Erika.
"Ini kak😊"Kata Indah sambil menyerahkan bungkusan nasi pecel.
Pemuda hitam manis itu pun membayar belanjaannya.
"Nicko Andiro."Bisik Nicko di telinga Indah.
Bisikan Nicko itu pun tiba-tiba mampu menghipnotis Indah sampai-sampai Indah tersadar Nicko sudah berlalu jauh menyeberang ke jalan raya.
Nicko Andiro bekerja di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang cargo.
Lamunan Indah dibuyarkan oleh sosok lelaki yang tak asing lagi bagi Indah yang pernah dia kenal di pesawat.
"Heh!!"Kata Mochi yang mencolek lengan Indah.
"Ishhh..."Kata Indah kesal sama Mochi.
"Pesan nasi campur satu.Pakai Ayam,sambal goreng minumnya es teh enggak pakai lama!"Kata Mochi dan duduk di meja makan.
Indahpun melayani pesanan Mochi dengan wajah kesalnya.Setelah mengambilkan lauk pauknya,Indah berjalan menuju ke meja Mochi.
"Ini pesanannya."Kata Indah sambil bibir memonyong kedepan.
"Pembeli adalah raja.Jadi layanin pembeli seperti raja.Dengan manis sambil tersenyum."Goda Mochi ke Indah dan Indahpun menampakkan senyumnya yang sambil terlihat gigi-giginya.
"Puasss!!"Pekik Indah seraya beranjak pergi.
Ketika Indah akan beranjak pergi,tiba-tiba tangannya ditarik Mochi dan dipaksa duduk di depan mejanya.
"Idih!Nyebelin banget sih ini orang."Gerutu Indah sambil mengibas tangan Mochi.
"Ini besok kamu datang ke perusahaan ini, membawa semua surat lamaran kamu dan bilang ingin bertemu dengan bapak Airlangga.Kantornya berjarak 3 bangunan dari arah warung ini."Jelas Mochi sambil memberikan post it kepada Indah.
Tanpa berbikir panjang Indah langsung mengambil post it itu.
Setelah Indah mengambil post it itu,dia berjalan ketempat duduknya semula.Tanpa memberikan ucapan terimakasih kepada Mochi.
"Alhamdulillah.. Akhirnya ada jalan untuk hamba"Kata Indah bahagia sambil mencium dan memeluk post it dari Mochi.
Mochi yang duduk sambil makan seketika menengok ke arah belakang punggungnya dimana tempat Indah duduk.
Melihat Indah tersenyum dia pun ikut merasa bahagia.Sambil menggelengkan kepalanya dia mulai menyendokkan nasinya.
Malam harinya setelah Indah selesai membuat surat lamaran kerja,dia segera membantu Erika berjualan nasi goreng milik kakaknya Siti.
Indah pun duduk di meja makan sambil membalas Short Sending Message ke hp Andra.
"Indah,ini uang gajimu selama seminggu ini totalnya 350ribu.Nah kan akhir-akhir ini warung lagi sepi,kak Siti hanya bisa memberimu 100ribu.Nanti kalau rame lagi kembali dapat 350ribu."Jelas Erika.
"Hah.. Sepi?Sepi darimana Erika ini.Nasi lauk pauk yang ku masak aja selalu habis.Bahkan warung tutup lebih awal."Batin Indah sudah menduga-duga.
"Iya enggak apa-apa Erika.Namanya juga orang jualan pasti ada pasang surutnya."Jawab Indah sambil tersenyum ketika Indah menerima uang upah dari Erika.
Pembicaraan mereka terhenti ketika Nicko datang berdiri didekat kaca etalase menu makanan.
Erikapun bergegas menghampiri Nicko,sambil membawakan piring.
"Mau makan apa Nicko?"Kata Erika sambil mengedipkan salah satu kelopak matanya dengan kedipan genit.
"Hmmmmm... Erika minggir dulu,"Kata Nicko sambil mengambil piring yang dibawa Erika dan mengambil nasi dan lauk pauknya sendiri.
Erika yang dicuekin Nicko pun sedikit kesal.Apalagi saat Nicko berjalan ke arah meja Indah duduk.
Nickopun menaruh piringnya di meja makan tempat Indah duduk.Indah yang sebelumnya duduk sambil main hp pun terkejut ketika Nicko sudah berada didepannya.
Hati Indahpun berdetak kencang ketika Nicko senyum smirk didepannya.
"Erika aku mau kamu buatkan minum es tes."Seru Nicko yang memandangi Indah sambil menyendokan nasi dan lauknya.
Indah yang mendengar Nicko minta es teh pun sekejap langsung berdiri dari tempat duduknya ketika Erika mengode Indah dengan kedipan mata jahatnya.
"Duduk aja.Aku meminta es teh sama Erika."Kata Nicko dan Indahpun duduk kembali ditempatnya dengan raut wajah tidak enak dengan Erika.
Erika yang melihatnya langsung menghentakan kakinya dan berjalan menuju ke arah dapur dengan wajah kesalnya.
"Kamu harus hati-hati sama Erika.Dia itu tipe orang yang irian.Ini ada uang buat kamu ya enggak banyak sih.He.. He.."Kata Nicko sambil menggengam tangan Indah yang kemudian menyelipkan uang 500ribu.
"Tap.."Kata Indah terpotong.
"Pegang aja.Aku tau Erika sedang berbuat tidak adil sama kamu.Kamu bulan ini gajimu enggak dikasihkan?Aku tau itu karena 30 menit sebelum makan disini aku sudah berdiri dibalik pintu warung dan bersembunyi."Kata Nicko sambil melepas genggaman tangan Indah ketika melihat Erika yang datang membawa es teh pesanannya.
"Ehem.. Ehem.."Erika mendehem.
"Jangan ganggu sepupu ku ya Nicko.!"Ancam Erika dan berlalu pergi keluar warung ketika ada cowok yang memanggilnya.
"Tuh.. Perhatikan."Kata Nicko sambil menunjuk Erika yang mengobrol dengan cowok yang pernah dia lihat sebelum-belumnya.
"Rajin betul Erika memberikan uang ke cowok itu."Gumam Indah yang memperhatikan gelagat Erika.
"Itu cowok namanya Okta,kantornya ada disebelah kantorku.Wajar aja dia morotin Erika dia sudah punya anak istri.Okta itu hanya mainin Erika!"Jelas Nicko lagi.
"Ish.. Jangan asal nge-jablak ya.."Kata Indah ketus sambil melototin Nicko.
"Kamu sama aku lamaan siapa tinggal di kota ini.Semua orang sudah tau kelakuan sepupu kamu itu."Jawab Nicko seraya berdiri sambil mengusap mulutnya bekas tisu.
"Ini uang makanku ya.Kembaliannya kamu ambil aja.Intinya ditabung sedikit-dikit uangmu dan jangan kasih tau Erika dan kakaknya."Pesan Nicko ke Indah dan berlalu pergi.
"Rahasia apalagi sih ini?Aku semakin tidak mengerti."Batin Indah dan melihat Nicko berlalu pergi.
Indah pun mulai menuju kamarnya.Dia mengabaikan Erika dan pacarnya.Indah sibuk menyimpan rapat-rapat uang di tabungannya.
"Alhamdulillah,lumayan besok aku akan kirim uang buat Ayah."Kata Indah sambil memeluk uang di tabungannya.
"Uang Nicko,aku pisah jangan digabung dan kalau bisa jangan di utak-atik.Segini cukup untuk Ayah dan sisanya buat mereka mencicil hutang."Gumam Indah sambil tersenyum bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments