Bab 3

Teratai es fana.

Bunganya dapat mensolidkan budidaya; bijinya dapat menjadi tonik yang mampu menyelamatkan jiwa dan akarnya dapat di tempa menjadi tubuh tiruan. Ini adalah harta alami yang akan di perebutkan setiap pembudidaya.

Tidak hanya pembudidaya benar, namun juga pembudidaya iblis.

Cao Ping hanya dapat menghela napas untuk keberuntungan gadis kecil ini.

Cao Ping melihat pada gadis muda yang kini sesegukan. Kedua matanya merah dengan pipi bulat kemerahan dan bibir mengerucut, mengingatkan Cao Ping pada kelinci putih.

Hatinya melunak.

Gadis muda ini, Cao Ping tidak dapat mendeteksi energi spiritual darinya. Seharusnya gadis ini masih seorang fana, jadi satu-satunya alasan lukanya pulih seharusnya karena gadis itu memberinya biji teratai es.

'Sungguh gadis yang baik hati.' pikirnya.

Mendengar pertanyaan Cao Ping, Hualing mengangguk sekali kemudian kembali terdiam, dia masih memikirkan dewanya.

“Nama pria tua ini adalah Cao Ping, tuan puncak kedua dari sekte Awan melonjak.”

Wajah Hualing masih tampak tidak bahagia. Dia hanya mengangguk singkat, pertanda dia mendengarkan. Hal ini membuat Cao Ping cukup terkejut, pasalnya tidak ada yang tidak mengenal sekte Awan melonjak dari daratan tengah.

Benua Qing Long ini di bagi menjadi tiga daratan utama. Daratan utara, daratan selatan dan daratan tengah. Diantara ketiga daratan utama terdapat berbagai sekte budidaya, baik besar maupun kecil. Di antara semua sekte, sekte Awan melonjak di setujui sebagai sekte terbesar dan berpengaruh di benua ini.

Setiap keluarga akan bangga jika salah satu keturunan mereka mampu menjadi murid sekte, bahkan jika itu hanya murid luar yang tidak relevan.

Tapi gadis muda ini tetap acuh meskipun Cao Ping mengatakan dia merupakan salah satu tetua sekte besar ini, yang sungguh membuatnya takjub.

Cao Ping : “Terimakasih telah menolong pria tua ini. Jika kamu memiliki beberapa kesulitan, orang tua ini akan membantu jika dia bisa.”

Xue Hualing seketika menegakkan punggung, matanya yang lebar berbinar penuh sukacita, “dapatkah kamu membawaku ke langit ke sembilan? Dewaku akan sangat khawatir jika aku tidak juga kembali!”

Ternyata dia yang berhasil di buat takjub oleh gadis muda ini.

Cao Ping terdiam, tidak dapat menanggung betapa antusiasnya gadis muda ini. Dan melihat binar bak bintang di mata Hualing, entah mengapa dia merasa sedikit bersalah.

Dia melihat Hualing yang duduk bersila menghadapnya, gadis muda ini tidak dapat di katakan sebagai kecantikan yang menghancurkan negara. Tapi penampilannya juga bukan sesuatu yang mudah di lupakan. Begitu pula apa yang dia katakan. Cao Ping merasa sangat tua, tidak pernah setua ini dalam ratusan tahun hidupnya.

Tampaknya setelah ini dia harus pergi ke puncak ketiga untuk mencari perawatan, dia merasa telinganya sedikit bermasalah.

“Langit kesembilan?” Cao Ping mengulangi poin yang tidak dia mengerti.

Xue Hualing mengangguk cepat.

“Kamu dari langit kesembilan?” Cao Ping melihat kembali gadis muda itu. Dia tidak dapat merasakan energi spiritual maupun aura abadi darinya.

Apakah aku di tolong oleh gadis gila?

Xue Hualing kembali mengangguk, “aku adalah pelayan dewa perang Xue Yuan Qing, Xue Hualing!” dia memperkenalkan dirinya dengan bangga. Meski dia hanya pelayan tapi tuannya adalah dewa perang yang disegani di tiga alam dan enam lautan.

‘Tampaknya aku sungguh di selamatkan oleh gadis gila.’ Pikir Cao Ping.

“Nona kecil, tidakkah kamu tahu bahwa surga kesembilan telah runtuh sepuluh ribu tahun yang lalu?” Cao Ping berkata dengan hati-hati. Tidak ingin penolongnya ini tiba-tiba histeris. Tapi kekhawatirannya tampak tidak berguna, Hauling yang dia pikir akan histeris terlihat terdiam. Sangat diam hingga cukup aneh.

Mata gadis itu melebar, wajahnya menunjukkan raut terkejut yang kentara.

Hualing merasa dunianya sunyi begitu suara Cao Ping jatuh. Kalimat itu berputar berulang kali di dalam otaknya. Dia mengerti setiap kata yang di ucapkan pria tua ini, tapi begitu di satukan menjadi kalimat, dia tidak dapat mengerti. Otaknya tiba-tiba kosong, tidak dapat mencerna kalimat itu.

Surga kesembilan telah runtuh katanya?

Lalu bagaimana dengan dewanya?

Bagaimana surga kesembilan dapat runtuh sementara dewanya yang perkasa ada di sana?

“Runtuh? Bagaimana dapat runtuh?” Hualing bertanya dengan suara tercekat.

“Sepuluh ribu tahun yang lalu terdapat perang besar antara ras iblis dan para dewa, surga kesembilan yang suci berubah menjadi medan perang. Hal itu diakibatkan karena perebutan Lonceng pemecahan takdir oleh ras iblis. Dewa tertinggi Xue Yuan Qing menggunakan seluruh energi abadinya untuk mengakhiri perang, mengusir ras iblis kembali ke tanah kematian dan menyegel kaisar iblis. Para dewa gugur, surga kesembilan runtuh karena kekurangan aura abadi.”

Cerita runtuhnya surga kesembilan, sepuluh ribu tahun yang lalu telah diketahui baik oleh fana atau pembudidaya. Dari dongeng di kedai teh hingga buku-buku di perpustakaan. Semua hal yang dia katakan telah tercatat. Tetapi melihat raut wajah gadis muda ini, dia tidak bisa tidak berpikir kembali, mungkinkah yang dikatakan gadis ini benar?

Mungkinkah gadis muda ini adalah salah satu abadi yang selamat dari bencana itu?

“Itu tidak mungkin! Dewaku sangat kuat. Tidak mungkin dewaku-“ Hualing berbicara dengan suara tercekat. Dia tidak dapat melanjutkan kata tabu itu.

Dewanya sangat hebat, tidak mungkin para iblis dapat menekannya hingga sejauh itu. Tapi keberadaannya di alam fana memukul mundur keyakinan itu.

Seolah dia mendengar sesuatu yang hancur, dadanya kembali terasa sesak seolah jantungnya di cengkeraman erat dan matanya memanas. Tampaknya semua hal yang menyangkut dewanya dapat membuat Hualing emosional.

Air mata menetes satu demi satu, berubah menjadi isakan kemudian raungan. Berusaha melepaskan semua beban berat di dada. Udara dingin di dalam gua semakin terasa dingin.

Cao Ping merasa bersalah. Awalnya dia takut gadis muda ini akan histeris dan membuat keributan, tapi begitu mendengarnya menangis keras seperti itu, hatinya luluh. Dia mendengarkan, tidak berusaha menyela; tidak menghibur.

Dia tidak tahu bagaimana menghibur seorang gadis yang menangis!

Hanya setelah satu batang dupa Hualing menghentikan tangisannya. Dia masih sesegukan dengan hidung memerah dan wajah penuh air mata. Meski seperti itu wajahnya masih menyenangkan untuk dilihat, seperti bunga yang indah setelah di guyur hujan. Tetes air mata membuatnya semakin menawan, membuat Cao Ping merasa iri dengan anak muda.

“Apakah semua yang kamu katakan benar?” tanya Hualing di antara sesegukan.

Cao Ping : “Kamu dapat menemukannya di buku-buku atau mendengarnya dari dongeng di kedai teh.”

Hualing kembali terdiam kemudian berdiri. Dia harus memastikan perkataan pria tua itu. Dia harus keluar dari gua ini dan mencari tahu.

Cao Ping : “Tunggu nona kecil! Orang tua ini berhutang karma kepadamu dan tidak dapat memenuhi permintaanmu. Jadi maukah kamu mengikuti pria tua ini kembali ke sekte awan melonjak dan menjadi murid orang tua ini?”

Hualing tidak menghentikan langkah atau menoleh sekalipun, seolah dia tidak mendengar perkataan Cao Ping.

“Orang tua ini akan mengajarkan semua yang orang tua ini tahu. Dan kamu dapat pergi kemanapun untuk mencari berita tentang surga kesembilan.” Cao Ping berjalan cepat dan berkata dengan cepat pula. Jika benar gadis kecil ini adalah abadi yang jatuh, maka membudidayakannya dengan baik tidak akan merugikan.

Kali ini meski dia berhasil menembus tahap memecah kekosongan, dia akan mati karena petir surgawi jika bukan karena gadis muda ini. Karma yang dia tanggung kali ini begitu besar.

Langkah Hualing seketika terhenti, dia menoleh pada pria tua yang ada di sebelahnya, “sungguh?”

Cao Ping : “Tentu saja. Meskipun dunia fana tidak memiliki energi abadi, namun memiliki energi spiritual. Jika berkultivasi dengan rajin, kamu dapat pergi kemanapun tanpa kekhawatiran.”

Lima puluh tahun kemudian.

Sekte awan melonjak adalah sekte terbesar di seluruh benua Qing Long. Terletak di daratan tengah, gunung Mu Xing.

Jika di lihat dari kota Luo di kaki gunung, gunung Mu Xing akan tampak seperti puncak Kun lun dalam legenda. Terdiri dari lima puncak yang di dominasi warna hijau dan tertutup kabut putih tebal sepanjang tahun, menambah kesan abadi.

Plakat spiritual bertuliskan Sekte Awan Melonjak mengambang di ketinggian dengan cahaya emas.

Hari ini adalah puncak pemilihan murid yang di lakukan setiap sepuluh tahun sekali. Seleksi murid di lakukan pada awal musim semi ketika bunga bermekaran dan burung berkicau.

Peserta seleksi akan mendaki tiga ribu anak tangga menuju puncak gunung dalam waktu dua hari, jika melewati waktu ini maka akan di anggap gagal.

Sesuatu yang istimewa dari ujian yang nampak sederhana ini adalah formasi yang terdapat pada anak tangga yang berfungsi untuk menguji ketekunan dan keteguhan hati. Setiap kandidat akan memasuki formasi yang berbeda dengan cobaan yang berbeda. Jika telah memulai jalan kultivasi, seseorang harus melewati iblis hati untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi. Dan formasi ini dapat menggali sisi terdalam seseorang yang terjebak, target harus dapat mengalahkan ketakutan di hatinya masing-masing.

Seorang gadis muda yang tidak lebih dari tiga belas tahun berjalan tertatih mendaki satu demi satu anak tangga. kakinya gemetar dan langkahnya goyah, namun semangat tidak juga surut. Sampai di puncak anak tangga, dia segera jatuh tertelungkup dengan satu tangan menggenggam tanah. Dia mengerang tampak kesakitan dengan kepala yang dicengkeram erat, membuat rambut hitam yang di tata rapi kini tampak berantakan.

Rasa sakit itu hanya sesaat, tetapi seolah telah berlalu selama seratus tahun. Dan ketika rasa tidak nyaman itu mereda, dia menurunkan tangan dari rambutnya. Sebuah senyum berkembang di bibirnya.

Dia Chen Qinyang, telah bertransmisi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!