Grace berusaha acuh dan berniat untuk melewati makhluk tampan itu namun kaki nya tersandung dan makhluk tampan itu menangkap tubuh nya.
Sejenak kedua nya saling tatap kedua netra berbeda warna itu saling bertemu dan ada denyut jantung yang berdebar dengan debaran yang tak biasa.
Grace dengan senyum malu-malu nya perlahan berdiri dengan benar dan menundukkan wajah nya demi menyembunyikan pipi nya yang memerah.
"Kau tak apa?" Tanya makhluk tampan itu dengan memiringkan wajah nya untuk melihat wajah Grace.
"Ya aku tak apa" Ucap Grace dengan memalingkan pandangan nya namun bukan nya ketenangan yang ia dapat saat memalingkan wajah nya malah wajah pocong yang tadi di dalam kelas nya menengok dan wajah Grace bertatapan dengan wajah si pocong.
"Hah kamu lagi... " Lirih Grace dengan tubuh yang melemas kemudian gadis itu pingsan, dengan cepat makhluk tampan itu segera menangkap dan menutupi tubuh Grace dengan jubah nya dan membawa nya pergi dari kampus itu.
SSSHHHHLLLLLAAAAPPP!!!
Dengan sekejap mereka sampai di bukit bunga dan berteduh di bawah pohon maple, di sana Grace di tidurkan dengan beralaskan daun maple yang berguguran.
Makhluk tampan itu terlihat memandangi wajah ayu Grace yang masih memejamkan mata nya.
"Dasar penakut! kok bisa ayahanda mengirim ku untuk menjaga mu!" Gumam makhluk itu, dilihat nya mata Grace perlahan bergerak seolah akan terbuka.
Gadis itu terlihat mengerjap-ngerjapkan mata nya dengan berusaha bangun dari tidur nya.
"Ini di mana??" Tanya nya dengan melihat ke sekeliling nya.
"KAU?? KAU APA KAN AKU?!" Teriak Grace dengan menyilang kan kedua tangan nya di depan dada nya ketika melihat makhluk tampan itu ternyata berbaring di samping nya.
"Aku? hey aku ini yang menolong mu nona! jika tidak ku bawa pergi pocong tadi pasti yang sudah mencium mu!" Ucap makhluk tampan itu.
"Hah? iya kah?!" Gumam Grace dengan mengingat kejadian beberapa menit yang lalu.
"Hah otak ku tidak sampai!" Geram nya.
"Itu karena kau tidak percaya dengan ada nya bangsa lain selian manusia" Ucap makhluk itu.
"Ah baiklah, baiklah, baiklah!! aku percaya! siapa nama mu?!" Ucap Grace dengan mengulurkan tangan nya.
Makhluk tampan itu hanya memandang nya bingung dengan apa yang di lakukan Grace, kemudian Grace meraih tangan kanan makhluk itu dan menautkan nya dengan tangan kanan nya.
"Aku Gracelina Janitra!" Ucap Grace.
"Aku sudah tau nama mu nona Grace, bahkan setiap lekuk tubuh mu aku sudah menghafal nya" Ucap makhluk itu dengan ekspresi datar nya.
"Aaaaakkk!!! kau mesum!" Teriak Grace dengan menutup kembali dada nya menggunakan kedua tangan yang ia silangkan.
"Baiklah tuan mesum kau... "
"Arthur nona, bukan tuan mesum, saya Arthur" Ucap makhluk itu yang ternyata bernama Arthur.
"Wa... wa... wa... waaaaaahhh kau Arthur? tapi Arthur kan kerdil dan rambut nya putih em...tapi kamu... " Ucap Grace dengan berjalan mengelilingi Arthur.
"Ooo... I know, i know, i know kau King Arthur? King Arthur dari the Legend of the sword? Iya kah? tapi... " Grace masih mengamati dari berbagai sisi.
"Tapi King Arthur harus nya kan wajah nya ke bule-bule an gitu, kamu kok nggak? kok malah kaya oppa-oppa korea ya?" Cecar Grace dengan mondar mandir dan berjalan memutari tubuh Arthur.
"Bukan! Aku... Nama ku Arthur Rajendra!" Ucap Arthur dengan memegang kepala Grace agar ia berhenti bergerak.
"Oh iya dan tentang kau penjaga ku, apa kau sudah ada sejak aku bayi?" Tanya Grace dengan wajah antusias nya.
"Ya!" Singkat Arthur.
"Wah berati kau sudah tua" Ucap Grace dengan menoel-noel pipi Arthur.
"Tua itu apa? sejak dulu aku sama saja seperti sekarang ini" Ucap Arthur.
"Ooo begitu, ah iya bagaimana kau bisa ke sini?" Tanya Grace yang mulai penasaran.
"Itu tidak bisa di jelaskan!" Ucap Arthur.
"Lalu kenapa hantu-hantu itu kabur jika ada kau di sisi ku?" Tanya Grace yang membuat Arthur menyugar rambut nya yang menutupi wajah tampan nya.
"Karena mereka tau mereka sedang berlawanan dengan siapa!" Ucap Arthur dengan damage nya yang membuat hati kaum hawa meleleh.
"Waaaa sombong nya" Ucap Grace dengan berkacak pinggang.
"Bukan sombong Grace! itu fakta, aku ini lebih hebat dari mereka dan pasti nya juga tampan" Ucap Arthur dengan mendekatkan wajah nya ke wajah Grace.
"Benar kan aku tampan? itu bukti nya kau saja terpesona melihat ku" Ucap Arthur dengan ke PD an nya.
Seketika Grace tersentak dan menutup wajah Arthur dengan telapak tangan nya dengan sedikit mendorong nya.
"Heh tampan ha... hahahaha... " Ucap Grace dengan tawa garing nya serta gadis itu memalingkan wajah nya dari makhluk tampan yang ada di hadapan nya itu, Arthur yang dapat membaca pikiran gadis itu pun mengetahui ada luka yang menghiasi kata tampan dan juga tawa garing nya barusan.
"Kau sakit Grace?" Tanya Arthur dengan mengangkat dagu Grace agar ia menghadap kembali ke arah nya.
"Hah? Enggak" Sahut Grace dengan menghindari tatapan mata Arthur.
"Kau sakit, aku tau itu, di sini" Ucap Arthur dengan memegang pelan dada kiri Grace.
Dengan raut wajah yang menampakkan guratan kesedihan, Grace berusaha menyembunyikan nya, namun entah diajari oleh siapa Arthur tiba-tiba saja menarik kepala Grace dan ia dekap ke dalam pelukan nya.
"Sudah, jangan kau pikirkan lagi, jika itu membuat mu tidak nyaman apa lagi sampai sakit" Ucap Arthur dengan mengelus pelan surai panjang Grace.
"He'em, ini nyaman sekali, biar kan begini dulu, sebentar saja" Lirih Grace dengan balik memeluk Arthur.
Kedua nya berpelukan merasakan rasa nyaman yang tumbuh di hati masing-masing.
Di kampus...
Lina dan Ayu tengah berjalan, mereka baru saja keluar dari kampus.
"Eh say kamu seharian ini ketemu Grace nggak sih? perasaan tadi di kelas dia nggak ada deh?" Tanya Lina.
"Nggak tu, tapi kita kan kemana-mana berdua Lin, masa iya kamu tanya ke aku" Ucap Ayu yang memang seharian mereka bersama.
"Bolos dia, gagal move on tu, sok sok an putusin Mirza sih, jadi nya nyesel kan, terus mau ngajak balikan gengsi kali" Ucap Calista yang kebetulan Lina dan Ayu berjalan melewati gadis yang tengah berdiri menunggu jemputan itu. Mendengar itu Ayu tidak terima gadis itu berhenti dan menatap Calista, namun Lina segera menepuk bahu nya dan berkata.
"Iya Yuk mungkin Grace sedang shopping menjernihkan hati dan pikiran nya biar tidak terkontaminasi oleh hal-hal kotor, dah kita pulang aja jangan di sini, nanti kalau di sini di kira kita ****** yang lagi cari mangsa om-om berduit lagi" Ucap Lina sengaja dengan suara yang keras supaya Calista mendengar nya.
"Jaga bicara mu Lina! kau pikir aku ******?!" Ucap Calista dengan emosi yang memuncak.
"Helooooo nenek sihir!!! Kita nggak ada sebut nama tuh, tapi kalau ngerasa ya syukur deh" Sahut Lina dengan senyum miring nya.
"Awas kamu ya!" Geram Calista dengan bersiap akan menjambak rambut Lina namun tiba-tiba Mikko datang.
"Stop Ca! ini masih di lingkungan kampus, kamu bisa di laporkan dengan kasus pembullyan!" Ucap Mikko yang tiba-tiba datang dengan menahan tangan Calista yang sudah terangkat.
"Udah kak laporin aja dia! toh dia selalu syirik sama temen kita!" Ucap Ayu.
"Nggak bisa gitu dong! selagi nggak ada bukti nggak bisa main lapor!" Cecar Calista.
"Tapi kan pasti ada saksi dong!" Ucap Lina yang tak mau kalah.
"Saksi pun kurang kuat jika tidak ada bukti" Ucap Mikko, dan itu membuat Lina dan juga Ayu sedikit Kecewa.
"Dahlah say, nggak usah lapor-laporan, nggak penting!" Ketus Ayu yang segera mengajak Lina untuk meninggalkan area kampus.
Di bawah pohon maple...
Kedua makhluk berbeda ras dan gender itu berbaring dengan beralaskan daun maple yang berguguran dengan Arthur yang masih setia memeluk tubuh Grace, sedangkan gadis itu asik terlelap di dalam pelukan Arthur.
"Grace, kita pulang ya? ini sudah sore" Bisik Arthur dengan suara lembut nya.
"Emh... " Sedikit menggeliat dengan melenguh manja suara Grace membangkitkan sesuatu pada diri Arthur.
"Garce, jangan bergerak...
Duh ada apa ya? kok Grace nggak boleh gerak? Jangan bosen-bosen nunggu episode selanjut nya iya guys, see you...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
💜Marlin🍒
apa tu 🤣🤣🤣
2022-12-05
0
Miss Venomenous
Membangkitkan anu🙃
2022-12-05
1
Miss Venomenous
Mesra2an teroooosss ...
2022-12-04
1