Takdir Yang Kejam
Hujan deras sejak tadi pagi berlanjut hingga malam hari. Entah berapa banyak air yang telah ditumpahkan oleh langit, suara derasnya hujan sesekali diselingi oleh suara guntur yang mengelegar.
Seorang pria berusia 45 tahun dengan mengenakan stelan jas warna hitam tampak keluar dari sebuah rumah sakit, ditangannya menggendong seorang bayi dengan berselimut kain warna biru.
Masih terngiang-ngiang ditelinga perkataan Tuannya.
"Bawa dia jauh pergi dari sini, dan pastikan bahwa dia tidak akan pernah kembali kesini lagi"
Pria dengan jas hitam itupun hanya bisa mengangguk dengan patuh.
Dan disinilah dia sekarang berada, didalam mobil yang sedang dia kendarai menembus derasnya hujan.
Disebelahnya bayi yang baru lahir beberapa jam yang lalu tertidur dengan pulas, seolah-olah tidak terganggu dengan deru mesin mobil.
Pria berjas hitam tersebut melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya,ternyata jam sudah menunjukkan pukul setengah satu malam dan dia belum tahu harus membawa kemana bayi yang tidak berdosa ini.
Sudah dua kota dia lewati,namun mobil masih melaju menembus gelapnya malam. Sampai akhirnya mobil memasuki kawasan hutan yang ada dipinggiran kota tersebut,walaupun tidak lebar namun jalannya sudah diaspal. Tiba-tiba mendadak mesin mobilnya mati, dengan menggerutu pria tersebut turun berniat untuk mengecek kondisi mesin. Hujan sudah berubah menjadi gerimis, dan suasana ditempat tersebut berkabut dan juga gelap.
Saat pria itu hendak membuka pintu mobil, samar-samar telinganya mendengar suara detikan timer dari arah belakang. Sontak matanya membulat saat menyadari sesuatu.
Bayi yang semula terlelap mendadak menggeliat dan menangis.
DUARRRR,,,,,
DUARRRR,,,,
Terdengar ledakkan yang sangat keras didalam hutan tersebut, berasal dari mobil yang dikendarai oleh pria berjas hitam itu dan dalam sekejap api berkobar melahap kendaraan roda empat tersebut.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Keluarga besar pemilik AXA Group sedang bersukacita menyambut kelahiran pewaris selanjutnya. Seorang bayi mungil berjenis kelamin laki-laki sedang terlelap digendongan seorang pria yang usianya sudah mendekati enampuluh tahun, namun pria tersebut masih tampak gagah walau sebagian rambutnya sudah berwarna putih. Dialah Gibson Angkasa pendiri dari AXA Group, yaitu perusahaan terbesar dinegeri tersebut dan cabangnya juga ada di empat negara lainnya.
"Hahaha,,,cucuku sangat tampan sekali "Ucap Gibson tertawa dengan gembira.
Mereka yang ada didalam ruangan perawatan VIP tersebut juga ikut tertawa senang.
"Roger, kamu didik anak ini dengan baik, dia harus jadi pria yang tangguh karena pada nantinya dia yang akan memimpin perusahaan menggantikan dirimu "Ucapnya pada sang anak yaitu Roger Prakasa.
"Baik Pa, aku akan mendidiknya dengan baik"Jawab Roger patuh.
Gibson yang kini telah resmi menjadi seorang kakek kembali tertawa senang dengan masih menimang cucunya.
"Kamu akan beri nama siapa cucu Papa ini?"Tanya Gison.
"Aku memberinya nama Arion Arkasa Pa"Jawab Roger.
"Arion Arkasa,,nama yang bagus "Ucap Gibson.
Namun bayi yang baru berumur satu hari itu masih tidur dengan lelap, sepertinya dia tidak merasa terusik dengan suara-suara disekitarnya.
Setelah puas menengok cucunya, Gibson pun pergi menuju kantor AXA Group dengan diiringi beberapa pengawal.
Sedangkan Roger kembali mengurus istrinya yang masih tampak lemah. Tari Anatsya mengalami pendarahan hebat sehabis melahirkan bahkan dia juga sempat pingasan beberapa saat, namun beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan.
Sebenarnya Roger enggan menemani istrinya tersebut, dia menikahi Tari hanya karena dia adalah wanita pilihan papanya. Sedikit pun didalam hatinya tidak ada perasaan cinta pada wanita yang telah melahirkan putranya itu.
Gibson memilih Tari sebagai menantu karena dia berasal dari keluarga terpandang, ayah Tari juga merupakan konglomerat yang memiliki beberapa perusahaan tambang batu bara. Sedangkan ibunya adalah seorang desainer terkenal dan memiliki butik dengan pelanggan yang khusus dari kalangan atas.
Gibson tidak peduli apakah mereka saling mencintai atau tidak, karena bagi dia cinta itu tidaklah penting. Dalam hidup seorang Gibson hal yang paling penting baginya hanyalah harta, tahta dan kekuasaan.
Rumah tangga Roger dan Tari sudah berjalan hampir dua tahun, namun Roger selalu bersikap acuh tak acuh pada istrinya. Berbeda jika mereka berdua menghadiri sebuah acara, maka bisa dipastikan mereka terlihat sangat mesra di depan publik. Roger sangat pandai berakting mesra dengan istrinya di depan orang banyak, dan hanya orang-orang terdekatlah yang tahu bagaimana sifat asli dari seorang Roger Prakasa.
Tari yang menyadari jika suaminya tidak pernah mencintai dirinya hanya bisa pasrah, walaupun dia merasa sangat tertekan dengan kondisi rumah tangganya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Beberapa hari kemudian setelah kondisi Tari kembali pulih, dia dan bayinya pun diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.
Selama menantu Gibson tersebut berada dirumah sakit,mereka diperlakukan spesial oleh pihak rumah sakit karena AXA Group merupakan pemilik saham nomor satu dirumah sakit tersebut.
Tari beserta bayinya pulang bersama pengasuh dan juga beberapa pengawal milik papa mertuanya. Sedangkan Roger tidak bisa mengantarnya karena dia harus menghadiri rapat yang sangat penting.
Mobil yang dinaiki oleh Tari berhenti didepan gerbang sebuah mansion yang sangat megah, mansion tersebut didominasi oleh warna gold yang menambah kesan mewah.
Seorang security dengan menggunakan seragam lengkap membuka pintu gerbang yang tinggi dan lebar tersebut, lalu mobil pun memasuki halaman mansion yang sangat luas itu. Dibelakang mobil itu menyusul satu mobil lagi yang berisi empat pengawal kepercayaaan Tuan Gibson.
Begitu mobil berhenti, dengan sigap sang sopir turun dan membuka pintu mobil untuk Tari.
Lalu Tari pun turun dengan dibantu oleh seorang pelayan, sedangkan bayinya tetap berada digendongan seorang pengasuh.
Seorang wanita berusia empat puluh tahun yang biasa dipanggil Merli menyambut kedatangan Tari beserta bayinya, dia adalah kepala pelayan dikediaman milik Gibson Angkasa.
Gibson memang tinggal serumah dengan anak dan juga menantunya, semenjak istrinya meninggal delapan tahun yang lalu Gibson tidak pernah mencari pengganti lagi. Baginya semua wanita itu hanya mengincar harta dan selalu membuat dirinya susah. Sehingga ketika Roger lahir kedunia Gibson pun tidak pernah lagi mempedulikan istrinya, sampai akhirnya wanita yang telah melahirkan penerus dari AXA group itu sakit-sakitan karena tekanan batin, dan berakhir dengan meninggal dunia dalam kesedihan.
Tari melangkah masuk kedalam mansion, dia berjalan dengan tertatih karena bagian bawahnya masih terasa nyeri.
Sebenarnya disaat seperti ini dia ingin sekali sang suami memperhatikannya, namun apalah daya ketika sifat suaminya semua menurun dari papa mertuanya. Dingin, kejam dan arogan.
Tari masuk kedalam kamarnya, sedangkan bayinya masih diurus oleh pengasuh yang memang khusus hanya melayani keperluan bayi yang baru berumur beberapa hari tersebut.
Tari duduk didekat jendela, pandangannya nanar menatap kearah luar. Tanpa sadar dua butir air mata mengalir dipipinya yang pucat. Terlihat bahwa Tari sedang memendam duka, kecewa dan juga amarah.
...****************...
Disebuah ruangan kerja yang didominasi warna silver dan desain interior yang sangat elegan, terlihat Gibson duduk dikursi kebesarannya.
Untuk saat ini dia masih menduduki kursi kepemimpinan dari AXA Group, sebelum kedudukan itu pada nantinya akan diserahkan pada anaknya yaitu Roger Prakasa.
"Mulai saat ini kamulah yang akan menjadi Asistem pribadi saya" Ucap Gibson pada pria berusia kisaran duapuluh delapan tahun "Kamu menggantikan Asisten saya yang sebelumnya sudah mengundurkan diri, selain itu kamu juga tetap menjadi kepala pengawal "Lanjutnya.
"Siap Tuan "Jawab pria tersebut.
"Bagus Elard, semoga kesetiaanmu nanti berlanjut pada putraku"
"Saya siap mengabdi pada keluarga Tuan seumur hidup saya "Ucap Elard dengan mantap.
Terdengar suara gelak tawa Gibson memenuhi ruangan tersebut.
Uang memang bisa membuat kita dihormati dan disanjung, sekalipun kita salah jika uang berbicara maka kesalahan bisa menjadi sebuah kebenaran dimata orang-orang yang serakah, bahkan keadilan pun bisa dibeli.
Tapi benarkah semuanya bisa diubah hanya dengan lembaran kertas tersebut?
Lalu bagaimana dengan takdir itu sendiri?.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Terimakasih sudah mampir 🙏
Jangan lupa :
\=》Like
\=》Comment
\=》Favorit
\=》Vote
\=》Gift
🌹🌹🌹💙💙🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
bayi nya siapa ituh yg di dalam mobil yg meledak? 😳
2023-01-10
2
A
BOM??
2023-01-08
1
Siti H
kata menengok=menjenguk/melihat..
2022-12-13
1