Hai bestie, jangan lupa ya, sebelum baca untuk Like, Komen, Vote dan Hadiahnya untuk Mimin agar Mimin lebih semangat lagi updatenya.
🌹 Happy Reading Bestie 🌹.
“Kamu kenapa lagi Brina?” tanya Alisa, ketika ke duanya telah duduk bersama di sebuah Coffe shop ternama di London.
Hari ini sebenarnya mereka mempunyai kelas pagi, tetapi seperti biasa, Brina akan mengajak Alisa untuk bolos.
“Aku itu kesal banget sama Mommy, masa bisa – bisa dia ngancam aku untuk tinggal sama Kak Brio,” adunya pada Alisa.
“Sumpah ya, kamu pagi – pagi mengajak aku untuk bertemu hanya karena masalah ini Na? Serius?” tanya Alisa lagi, ketika dia mendapatkan kekonyalan tingkah Brina yang tidak ada habisnya.
“Aku bahkan sampai belum sempat sarapan cuman gara – gara kamu bilang urgent tau gak.” Alisa sebenarnya sudah tidak tahan lagi dengan sikap Brina yang seperti ini, bolos dari sekolah, itu sama sekali bukan type dia, kerap kali Papahnya selalu memarahinya karena dapat laporan dari Kampus. Tetapi keluarganya tidak bisa berbuat apa pun, jika Alisa putri mereka mendapatkan pengaruh buruk oleh Brina putri Mario.
Bisa habis mereka jika berani membuat putri manja itu sakit hati.
“Ini termasuk Urgent ya, kamu tahukan bagaimana sikap Kakak aku itu,” sahut Brina, yang masih tidak bisa membayangkan kehidupannya nanti.
Alisa akhirnya menghela nafasnya berat, lalu dia mengeluarkan sebuah berkas identitas Aldo yang semalam di minta oleh Brina.
“Jalan satu – satunya untuk itu, kamu harus berubah Brina, berhenti untuk bolos, kerjakan semua tugasmu dan terpenting perbaiki nilaimu,” ujar Alisa memberikan nasehat terbaik untuk Sahabatnya itu.
“Aku ingin yang terbaik untuk kamu, dan pasti Mommy dan Daddy kamu juga ingin mendapatkan itu dari kamu.”
“Sudah cukup dalam beberapa tahun ini kamu bermain, aku bukan ingin mengkritikmu tetapi itu adalah cara agar kamu tidak di kirim tinggal bersama kak Brio,” jelas Alisa, yang entah masuk atau tidak di dalam kepala wanita di hadapannya itu, karena sedari tadi Brina hanya fokus pada berkas biodata Aldo.
“Nahkan sudah aku tebak kalau dia itu pasti rakyat jelata,” lirih Brina dengan begitu gembira.
“Dia bukan rakyat jelata Brina, dia itu anak dari salah satu pengusaha di London, walaupun masih pengusaha biasa sih.”
“Tetap saja, dia adalah anak angkat bukan anak kandungkan,” balas Brina se enaknya.
Alisa menggelengkan kepalanya pusing, karena percuma berbicara dengan Brina, wanita itu tetap saja memandang manusia dari Kasta.
“Apa? Bagaimana bisa dia menjadi Mahasiswa nomor satu di kampus kita?” tanyanya dengan ekspresi wajah yang tidak percaya.
“Ya, itu memang kenyataanya, jadi kamu gak bisa mengelaknya,” jawab Alisa dengan santai, sambil menikmati cakenya.
Brina kembali terdiam sambil berpikir, langkah apa yang akan dia ambil.
“Ganteng sih, tapi sayang anak pungut,” batinnya sambil menatap foto Aldo yang terselipkan di dalam biodata itu.
****
Dengan perasaan malas, akhirnya Brina berhasil menyelesaikan kelas sorenya hari ini. Dan karena otaknya yang lambat, jadi Alisa harus pulang duluan karena malas menunggunya.
Brina yang baru saja masuk ke dalam mobilnya, kini memilih untuk mengademkan tubuhnya terlebih dahulu, karena matahari yang membuatnya terasa sangat gerah sekali.
“Baiklah, kali ini langsung pulang deh, lagi malas keluar,” gumamnya, lalu menyalakan engine mobilnya untuk bersiap pulang.
Namun, ketika dirinya baru saja akan menginjak pedal mobilnya, dia melihat Aldo yang baru saja lewat dengan motor besarnya.
“Ikutin ah, siapa tahu dapat celah buat Balas dendam,” lirihnya pelan, dan akhirnya memilih untuk diam – diam mengikuti Aldo dari belakang.
Beruntung hari ini dia memakai mobil baru yang Daddnya belikan semalam, jadi tidak akan ada yang tahu jika dia sedang melakukan hal gila seperti ini.
“Dia mau ke mana sih? Kenapa harus di gedung yang jelek seperti ini?” tanya Brina entah pada siapa.
Dia melihat Aldo yang baru saja masuk ke dalam gedung, Namun Brina melihat bahwa pintu masuk itu terlihat banyak sekali penjaga.
“Hallo, Nona, kartu membernya,” pinta penjaga itu pada Brina.
“Saya tidak mempunyainya, apakah bisa saya membelinya?” tanya Brina dengan begitu santai.
Para penjaga itu merasa bingung dengan apa yang baru saja dia dengar, “Nona, apakah kamu tahu ini tempat apa?” tanya penjaga itu lagi.
“Tidak, makanya aku mau masuk,” jawab Brina lagi, tanpa terlihat ragu.
Melihat reaksi bingung dari beberapa penjaga itu, membuat Brina akhirnya langsung mengambil ponselnya untuk berniat menelepon Daddnya.
“Aku akan menelepon Daddyku untuk segera membeli gedung ini, kamu tahukan siapa itu Jonathan,” ancam Brina, yang seketika membuat penjaga itu merasa kicep mendengar marga nama Bos mereka.
“Baik Nona, silahkan masuk,” Brina sudah tahu, jika Daddynya selama ini masih terlibat dengan dunia mafianya, tetapi dia sama sekali tidak perduli dan bahkan tidak berniat mengadukannya pada Mommynya.
***
Sesampainya di dalam, mata Brina di perlihatkan oleh banyaknya wanita yang memakai pakaian sangat mini, dan bahkan sepertinya sexxx bebas di sini di legalkan.
Tetapi mata Brina fokus dengam banyaknya mobil – mobil balap yang telah di modifikasi dengan begitu keren.
Brina memarkirkan mobilnya di samping mobil berwarna hitam, mobil ini terlihat sangat mencolok bahkan banyak yang sedang mengerjakan mobil ini, se akan – akan pemilik mobil ini adalah penguasa di sini.
“Jadi tempat ini adalah tempat balapan liar,” gumam Brina, yang memilih untuk keluar dari mobilnya untuk mencari sosok Aldo yang tadi masuk ke sini.
Namun, ketika baru saja dia turun dari mobilnya, dirinya sudah di hampiri oleh beberapa pria yang menatapnya dengan lapar.
“Boleh juga nih, Hai Nona do yo want to makingg love with us?” tanya mereka dengan begitu santai.
Plaaakkkk, Brina menampar pipi salah satu pria di sana, karena sudah berani berbicara dengan begitu tidak sopan kepadanya.
“Nona beraninya kamu –“ ucaonya terhenti ketika melihat seorang pria yang datang tiba – tiba dan mengangkat tubuh Brina naik ke atas kap mobil, lalu medekapnya.
“Dia adalah kekasihku, sekali kalian pegang dia! Jangan salahkan kalau tangan kalian akan hilang,” ucapnya penuh penekanan. Mendapatkan pria itu di hadapan mereka, beberapa pria itu memilih untuk bergegas untuk pergi dari pada harus bermasalah dengan sosok itu.
Brina yang melihat pria – pria itu sudah pergi, kini langsung mendorong tubuh pria yang sedang mendekapnya itu.
“Jauhkan tubuh kotormu itu dariku!!!” sentak Brina yang merasa jijik, ketika tubuhnya di himpit oleh seorang pria.
Akan tetapi bukannya melepaskan, pria itu malah semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah Brina.
“Aldooo,” pekik Brina lagi, namun dengan ke dua mata yang tertutup.
“Jangan pernah ikut campur ke dalam urusanku, atau aku tidak akan segan – segan untuk melakukan apa pun yang aku mau,” ancam Aldo pada Brina. Lalu setelah itu dia melepaskan tubuh Brina begitu saja.
“Lebih baik kamu pulang, tempat ini tidak akan cocok untuk Mu,” perintah Aldo, yang membuat Brina menyeritkan keningnya bingung.
“Di manapun aku berada itu bukan urusanmu, dan dengan tegas aku katakan aku tidak akan pergi dari sini.” Brina tetap kekeh untuk mencari tahu kenapa Aldo berada di tempat seperti ini. Dan jangan harap dia akan menuruti orang asing seperti Aldo, karena dia tidak akan pernah ada yang bisa memerintahnya selain Mommy dan Daddynya, serta Gabrio kakaknya.
**Pasangan Fenomenal Kita Bulan ini 😘
Aldo dan Brina**
To Be Continue .
Hallo teman - teman. Jangan lupa ya, tap love karya ini, dan masukin ke daftar baca kalian ya. Dan oh ya, jangan lupa, like,Vote, komen dan beri hadiah ke karya ini ya. Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
renita gunawan
sepertinya aldo termasuk cowok terkeren dikampus brina.cuma sayangnya brina selalu memandang orang melalui kasta hidup mereka
2022-10-29
0
HR_junior
cucok ya si Aldo ma brina...mng anak si Mario n Eden harus dpt jodo yg kalem n halus
2022-10-25
1