🌹 Happy Reading 🌹
Flashback On
Sebuah malam gemerlap, yang begitu meriah karena sebuah party yang di adakan oleh satu kelas mahasiswa University Of Oxford.
Pesta ini adalah pesta ulang tahun dari wanita tercantik yang mampu menjadi bintang Kampus di sana.
Pesonanya yang begitu memukau, serta mata tajam yang dia miliki, menambah kesempurnaan setiap goresan yang Tuhan ciptakan kepadanya, belum lagi kedudukannya sebagai putri Kerajaan Prancis, siapa lagi jika bukan Gabrina Jonathan.
Putri keturunan Pengusaha terkaya nomor tiga Dunia, sekaligus memegang gelar bangsawan itu, membuat siapa pun pasti akan bertekuk lutut kepadanya.
“Happy Birthday Brina,” ucap beberapa tamu yang baru saja datang.
“Thank you, thank you,” sahut Brina dengan senyuman manisnya.
Malam ini, dirinya benar – benar merasa menjadi seorang ratu, walaupun selama ini dirinya memang merupakan seorang Princess. Namun, Brina merasa itu semua sangat tidak cukup baginya.
Karena menurutnya, menjadi pusat perhatian itu adalah sebuah keharusan Di dalam kamusnya.
“Brina, kok Kiddin Tidak datang?” tanya Alisa, sahabat Brina yang sudah menemaninya mulai dari semester satu.
Brina tersenyum mendengar pertanyaan sahabatnya itu, dia benar – benar lupa mengatakan pada Alisa tentang kejadian kemarin.
“Kenapa kamu tersenyum?” tanya Alisa lagi, akan tetapi kali ini terdengar seperti menahan kesal.
Dan lagi – lagi Brina menjawabnya dengan senyum semanis mungkin, “Jangan bilang kamu mutusin dia? Timpal Alisa lagi, dan kali ini dengan tatapan penuh selidiknya.
Dengan polosnya Brina menganggukan kepalanya pelan, membuat Alisa rasanya ingin sekali melempar sahabatnya ini jauh – jauh keluar angkasa.
“Ya ampun Brina, kan baru pacaran dua hari, udah putus aja lagi sih,” keluh Alisa yang kerap kali pusing memikirkan nasib sahabatnya ini akan bagaimana kelak jika selalu saja bersikap seenaknya.
“Tidak masalah, hidupku di kelilingi dengan banyak laki – laki, dan aku bebas memilih siapa saja yang akan dekat denganku, simple,” ucap Brina singkat, menjawab semua kekhawatiran sahabatnya yang terlalu berlebihan itu.
Dan di saat mereka semua sedang berbicara, dari pintu masuk terlihat seorang pria tampan, keren namun Ya seperti itulah, hingga membuat ke Dua mata Brina nyaris keluar, ketika melihatnya ada di sini.
“Siapa pria itu?” tanya Brina dengan sedikit merasa kesal.
Alisa menoleh dan melihat siapa pria yang baru saja datang, “Dia itu Aldo, anak kelas sebelah,” jawab Alisa dengan santai.
“Kenapa sih? Kamu kelihatan kaya benci banget sama dia?” tanya Alisa balik.
Brina kembali menampilkan senyumnya, akan tetapi, senyuman ini berbeda dari senyumnya yang dulu, karena dirinya terlihat seperti iblis yang sedang merencanakan sesuatu di dalam otaknya.
“Aku sedari tadi bosan, mau lihat permainan gak?” Alisa sangat yakin jika sahabatnya ini pasti akan menghancurkan pestanya sendiri.
Namun, Alisa sama sekali tidak bisa berbicara apa pun, dia hanya diam dan mengikuti ke mana saja Brina melangkah.
“Ini kado untuk mu, selamat ulang tahun,” ucap Aldo yang baru saja berhadapan dengan Brina langsung.
Brina hanya diam dan memasang wajah datarnya, dia melihat kado kotak kecil yang dibawa oleh Aldo ke pestanya ini.
“Soory, tapi aku gak terima kado murahan seperti itu.” Brina mengambil kado itu, lalu membuangnya begitu saja tepat di hadapan sosok yang memberikannya.
Aldo menatap Brina dengan dalam, jika bukan saja dia di paksa datang ke sini, dia sama sekali tidak ada niatan untuk datang ke sini. Apa lagi ketika dia harus mendapatkan sikap sombong dan aroghan wanita di hadapannya ini.
“Apa mau marah?” tantang Brina dengan suara yang sangat lantang, hingga membuat semua tamu kini memperhatikan mereka.
Aldo sadar bahwa saat ini situasinya sudah sangat buruk, Hingga akhirnya dia memilih untuk tidak melayani perempuan ini, “Ahhh sepertinya keluargamu kurang mengajarkanmu etika menghormati sesama manusia, jadi percuma sekali berbicara denganmu,” ujar Aldo dengan kalimat Menohoknya.
Bahkan tanpa kata maaf, pria itu langsung berlalu begitu saja meninggalkan pesta.
“Cari tahu tentang pria itu sedetail mungkin!!!” perintahnya kepada Alisa. Dia benar – benar merasa panas sekarang, karena setiap ada yang melawan perintahnya, hatinya akan merasa kurang puas.
Apa lagi dia sudah merasa dipermalukan oleh pria itu, pasti suatu saat nanti dia akan membalaskan hal itu dengan yang lebih menyakitkan.
***
Pagi ini, Brina bangun dengan masih perasaan kesalnya semalam, dan bahkan berkat rasa kesalnya itu, semua pelayan yang ada di Mansionnya ini terkena imbasnya.
Selalu saja ada kesalahan yang mereka buat, tanpa dijelaskan sama sekali di mana letak kesalahan mereka.
Saat ini Brina sedang duduk di meja makan menikmati sarapan paginya, “Aahhh, rasanya aku ingin balik saja ke Paris, semua orang – orang di sini, sangatlah menyebalkan,” gerutunya sedari pagi.
Drrrttt,drrttt suara ponselnya berdering, menandakan sebuah pesan masuk yang memberitahu bahwa Daddynya sudah mentransfer uang untuknya.
Brina hanya melihat sekilas saja pesan itu dengan perasaan acuhnya, “Jika bisa atmku meledak, pasti akan meledak,” gumamnya lagi. Pasalnya Mario benar – benar sangat memanjakan putrinya yang satu ini.
Setiap harinya dia akan memberikan uang saku sebesar 500 juta Per Hari, karena tidak ingin putrinya itu merasa kekurangan sama sekali.
Drrrttt,,Ddrrttt, kali ini dering ponsel berbunyi menandakan panggilan masuk dari Mommynya, membuat Brina langsung menggaruk kepalanya pusing.
“Morning Mom, I so Miss you,” ucapnya begitu manis, ketika sudah menekan icon hijau di hpnya itu.
“Brina, pagi ini Mommy mendapatkan lagi surat peringatan dari kampusmu ya!! Kamu itu kenapa selalu saja bolos dan tidak pernah mengerjakan tugasmu sih Nak?” tanya Eden dengan kesal.
Brina sudah sangat hafal, jika Mommynya menelpon hanya karena ingin memarahinya.
“Hallo, Momm,, Momm, Momm,” Brina berpura – pura jika sinyalnya lagi jelek, agar tidak terus menerus mendengar omelan Mommnya.
Namun, Eden sama sekali tidak bisa di bohongi oleh anak nakal itu, karena dia sudah tahu, bahwa suaminya Mario tidak mungkin memasang Wifi tingkat bawah untuk putrinya, bahkan jika sudah tercipta 10 Giga dia akan memasangnya.
“Dengar Brina, sampai ujian akhir nanti nilaimu masih sama, Mommy akan mengirimu ke Jerman agar kamu tinggal bersama dengan Brio sekalian,” ancam Eden, yang di ketahui pasti ini mempan untuk mengecoh putrinya itu.
Ke dua bola mata Brina nyaris terkeluar mendengar ancaman Mommynya itu, dia lebih baik tidak usah sekolah dari pada tinggal dengan kakaknya yang memilik tempramental labil itu, apa lagi jika dia tahu bahwa adiknya ini begitu bodoh dalam pelajaran kuliah, maka akan di pastikan Brina tidak memiliki waktu untuk bersenang – senang. Pasalnya kakaknya itu memiliki IQ yang sangat tinggi, jadi bisa dipastikan bahwa dia akan menyiksa dirinya dengan semua pelajaran yang tidak akan dia mengerti.
****
To Be Continue .
Hallo teman - teman. Jangan lupa ya, tap love karya ini, dan masukin ke daftar baca kalian ya. Dan oh ya, jangan lupa, like,Vote, komen dan beri hadiah ke karya ini ya. Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
renita gunawan
ternyata brina takut juga dengan brio😂😂.inilah akibat daddy mario terlalu memanjakan brina.akibatnya brina tumbuh menjadi wanita egois dan tanpa perasaaan
2022-10-29
0