Bab #03 Keputusan

"Saya..."

"Saya..."

"Cieeh... udahlah mbak Bintang, setuju aja, udah kompak ini..." seru buk Kokom dan lainnya.

"Iya nih mbak Bintang, nak Sam juga ganteng kog, banget malah.."

"Rugi tau mbak, nolak rejeki cowok ganteng gini.."

"Iya tuh, mbak Bintang juga gak punya cowok kan.., masih jomblo ini.."

Begitulah suara suara sumbang para emak. Sekarang mereka malah menjodohkan, tadi aja julid banget. Emang ya, kalau yang namanya emak emak gak ada lawan deh. Semua pendapatnya tetap nomor wahid.. Bapak bapak mah, minggiiirr....

"Tenang... tenang..,semuanya harap tenang dulu. Mari kita dengarkan pendapat nak Bintang dan nak Sam terlebih dahulu. Mereka juga berhak mengemukakan pendapatnya." ucap pak kyai Abdullah menginterupsi para warga.

"Bukankah, untuk mencapai suatu mufakat, kita harus mendengarkan pendapat dari kedua belah pihak..?"

"Silahkan nak..." lanjut pak kyai.

"Saya tidak mau menikah pak kyai, karena saya tidak melakukan seperti apa yang dituduhkan oleh warga." ucap Bintang.

"Hem..." kyai Abdullah terlihat manggut-manggut mendengar perkataan Bintang.

"Lalu bagaimana dengan nak Sam..?" tanya pak kyai pada Sam.

"Kalau saya setuju dinikahkan dengan Bintang, pak kyai.." jawab Sam dengan tegas dan lugas.

"Apa..!! Tapi saya tidak setuju, kita juga tidak saling mengenal...!" bantah Bintang.

"Nanti juga bakalan kenal, kalau kita udah nikah dan tinggal bareng." jawab Sam.

'Apa apaan sih nih cowok, ngebet banget mau nikah. Kenal juga nggak.. Lihat ekspresinya datar gitu, ketus lagi... hiiii...' bathin Bintang bergidik ngeri.

"Dosa loh mengumpat calon suami sendiri.." ucap Sam, menohok Bintang.

'What.., gimana dia bisa tau, apa dia cenayang..?!" bathin Bintang berperang.

"Saya bukan cenayang, saya manusia kayak kamu.." cetus Sam lagi.

'Sebaiknya aku diem aja deh..' bathin Bintang.

"Nah gitu kan lebih baik, kelihatan manisnya.."

"Jangan manyun, nanti aku salah fokus.." ucap Sam melirik Bintang yang memanyunkan bibirnya.

"Ceh.." Bintang mencebikkan bibir.

'Lucu juga, jadi tambah semangat buat nikah. Kayaknya nanti hari hariku bakalan menyenangkan nih.. Gak sabar pingin cepat halal..' bathin Sam.

"Sudah sudah, harap tenang dulu jangan berdebat. Saya akan memberi sedikit wejangan yang akan mengarah pada keputusan akhir nantinya." interupsi kyai Abdullah.

"Kalau menurut pandangan saya, kejadian yang terjadi hari ini adalah hal yang sudah menjadi ketentuan Allah SWT, bisa dikatakan ini adalah takdir yang sudah digariskan oleh Allah untuk kita semua khususnya untuk nak Bintang dan nak Sam...

Jodoh, rejeki dan maut, itu semua sudah menjadi ketentuan Allah. Kita sebagai hamba-Nya hanya wajib menjalaninya dengan ikhlas. Jalan takdir seseorang itu memang berbeda-beda, sudah ada porsinya sendiri. Kalau yang terjadi dengan nak Bintang dan nak Sam ini merupakan jalan takdir jodoh. Jodoh pertemuan lebih tepatnya.." ucap kyai Abdullah.

"Lalu keputusannya bagaimana pak kyai..? Apakah mereka akan tetap dinikahkan atau akan dikenakan sanksi lain pak...?" tanya pak RT mewakili warga.

"Dinikahkan, jika diantara keduanya tidak keberatan dan ikhlas. Tapi apabila salahsatunya keberatan dan tidak setuju, maka akan dipertimbangkan kembali sanksinya..." terang kyai Abdullah.

"Pak kyai, bukankah sanksi ini sudah berlaku sejak dulu di lingkungan kita ini. Apabila ada sepasang anak manusia yang tidak terikat pernikahan, kedapatan sedang berdua dalam satu ruangan, wajib hukumnya untuk dinikahkan.." cetus salah seorang warga.

"Iya betul itu pak kyai..." sahut warga lainnya.

"Sebaiknya dinikahkan saja pak kyai, bukankah ini sudah menjadi takdir mereka..." usul warga.

'Takdir... menikah.... ya Allah, apa benar takdir ku seperti ini, jika memang ini takdir dariMu, aku bisa apa ya Allah, aku pasrah padaMu ya Allah..' bathin Bintang.

Sebenarnya kyai Abdullah setuju dengan usulan para warga, agar Bintang dan Sam dinikahkan saja. Tapi tentunya pak kyai tidak mau mengambil keputusan secara sepihak. Takutnya nanti akan ada pihak yang merasa dirugikan.

"Baiklah, seperti yang sudah saya katakan tadi, bahwa pernikahan tidak boleh dilakukan apabila dari salah satu pihak merasa terpaksa atau mendapat tekanan dari pihak lain. Namun mengingat aturan yang berlaku di lingkungan ini, maka sanksi pernikahan harus dilakukan. Tapi sebelumnya, saya akan bertanya terlebih dahulu pada nak Bintang dan nak Sam.."

"Apa kalian berdua siap, menjawab pertanyaan saya dengan sejujur jujurnya...?" tanya kyai Abdullah.

"Siap pak kyai..." jawab mereka bersamaan.

"Ekhem...." pak kyai berdehem sebelum memulai.

"Apa nak Sam sudah pernah menikah sebelumnya? Atau mungkin saat ini masih berstatus suami...?"

"Tidak pak kyai, saya belum pernah menikah. Dan saat ini, saya tidak sedang terikat dengan siapapun. Saya single." jawab Sam tegas.

"Kalau nak Bintang, apa nak Bintang sudah pernah menikah?"

"Belum pak kyai, saya belum pernah menikah.."

"Atau sedang terikat pertunangan dengan seseorang, mungkin....?"

"Tidak juga pak kyai, saya tidak sedang terikat dengan siapapun. Status saya single.." jawab Bintang.

"Kalian berdua tidak sedang terikat dengan siapapun, statusnya sama sama single. Jadi, apa kalian berdua bersedia menerima sanksi pernikahan ini..?!" tanya kyai Abdullah pada keduanya.

"Saya bersedia pak kyai.." jawab Sam mantab.

"Kalau nak Bintang...??" tanya kyai Abdullah pada Bintang, karena Bintang masih diam, belum memberikan jawaban.

"Saya... saya bersedia pak kyai.." jawab Bintang.

"Alhamdulillah...." ucap para warga serentak.

Lain halnya dengan Sam. "Yes.." ucap Sam dalam hati.

Entah mengapa Sam terlihat semangat sekali menikahi Bintang. Ekspresinya juga sangat jauh sekali dari karakternya yang cool, sulit diartikan. Apa mungkin Sam sudah jatuh cinta pada pandangan pertama..??

"Tapi saya minta waktu untuk mempersiapkan segala sesuatunya pak kyai.." ucap Sam.

"Apa tidak sebaiknya dinikahkan sekarang saja pak kyai..?" usul warga.

"Iya betul, takutnya nanti mereka kabur pak kyai..." usul yang lain.

"Saya tidak akan kabur pak buk, saya akan tetap disini.., saya hanya perlu mengurus berkas saya. Karena saya ingin menikah sah secara hukum dan agama." jawab Sam.

"Betul itu yang dikatakan nak Sam. Semuanya perlu di persiapkan, karena mereka akan menikah di KUA nantinya. Kita harus hargai keputusannya." ucap pak kyai.

"Dan untuk masalah tempat tinggal, nak Sam akan tinggal di kontrakan saya. Jadi kalian tidak perlu khawatir kalau nak Sam akan kabur. Karena sebelumnya juga, dia memang berniat tinggal di kontrakan saya.." ucap pak RT memberi pengertian kepada para warga.

"Jadi keputusan finalnya gimana pak kyai, kapan mereka akan melaksanakan ijab kabulnya..?" kali ini buk Kokom yang bertanya.

"Tiga hari dari sekarang, tepatnya hari Kamis setelah sholat dzuhur." jawab kyai Abdullah.

"Dan nanti, saya yang akan menghubungi pihak KUA. Untuk urusan berkasnya, bisa diurus dari sekarang nak Sam.." ucap pak RT.

Terpopuler

Comments

manda_

manda_

lanjut thor semangat buat up lagi

2022-11-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab #01 Digrebek warga
2 Bab #02 Disidang warga
3 Bab #03 Keputusan
4 Bab #04 Persiapan
5 Bab #05 Sah
6 Bab #06 POV
7 Bab #07 Sholat bareng
8 Bab #08 Canggung
9 Bab #09 Nama panggilan
10 Bab #10 Ciuman pertama
11 Bab #11 Si pengganggu
12 Bab #12 Sepupu nggak ada akhlak
13 Bab #13 Kembali beraktivitas
14 Bab #14 Gaji pertama Sam
15 Bab #15 Kencan halal
16 Bab #16 Si kutub sedang galau
17 Bab #17 Perasaan Banyu Samudera
18 Bab #18 Saling mengungkapkan perasaan
19 Bab #19 Akhirnya...
20 Bab #20 Ke Jakarta
21 Bab #21 Pengakuan Banyu Samudera
22 Bab #22 Bertemu mertua
23 Bab #23 Junior gagal beraksi
24 Bab #24 Gara gara lingerie..
25 Bab #25 Masih gara gara lingerie..
26 Bab #26 Kehangatan keluarga
27 Bab #27 Sisi lain seorang Bintang
28 Bab #28 Lupa memberi kabar
29 Bab #29 Siapa sebenarnya Bintang..
30 Bab #30 Permintaan maaf Sam..
31 Bab #31 Liburan
32 Bab #32 Bertemu seseorang dari masa lalu..
33 Bab #33 Bertemu Roy
34 Bab #34 Pengakuan Roy
35 Bab #35 Tiket honeymoon..
36 Bab #36 Blackhack kembali lagi..
37 Bab #37 Kebenaran mulai terungkap..
38 Bab #38 Sikap aneh Sam dan Bintang..
39 Bab #39 Kejujuran Bintang..
40 Bab #40 Sam pingsan..
41 Bab #41 Hamil..
42 Bab #42 Ngidam...
43 Bab #43 Ngidam aneh...
44 Bab #44 Lingerie lagi..!!!
45 Bab #45 CEO Mediatama..
46 Bab #46 Wanita dari masa lalu Sam...
47 Bab #47 Ulet bulu...
48 Bab #48 Devan kena virus..
49 Bab #49 Ulat bulu beraksi..
50 Bab #50 Dina beraksi, Bintang stay cool...
51 Bab #51 Kiriman video mesum..
52 Bab #52 Kesalahpahaman..
53 Bab #53 Bintang menghilang
54 Bab #54 Misi rahasia..
55 Bab #55 Permainan baru dimulai..
56 Bab #56 Melepas rindu..
57 Bab #57 Penolakan Sam..
58 Bab #58 Bintang melahirkan..
59 Bab #59 Pucuk di cinta, ulampun tiba.
60 Bab #60 Bintang merajuk, Sam kalang kabut..
61 Bab #61 Dikira cupu nggak taunya suhu..
62 Bab #62 Dikira cupu nggak taunya suhu (part 2)
63 Bab #63 Gagal bertemu Sam...
64 Bab #64 Rencana Shella..
65 Bab #65 Mencomblangi Dewi dan Devan..
66 Bab #66 Masalah datang silih berganti..
67 Bab #67 Titik terang..
68 Bab #68 Titik terang part 2
69 Bab #69 Makhluk jadi-jadian..
70 Bab #70 Malaikat penyelamat..
71 Bab #71 Bintang cemburu..
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab #01 Digrebek warga
2
Bab #02 Disidang warga
3
Bab #03 Keputusan
4
Bab #04 Persiapan
5
Bab #05 Sah
6
Bab #06 POV
7
Bab #07 Sholat bareng
8
Bab #08 Canggung
9
Bab #09 Nama panggilan
10
Bab #10 Ciuman pertama
11
Bab #11 Si pengganggu
12
Bab #12 Sepupu nggak ada akhlak
13
Bab #13 Kembali beraktivitas
14
Bab #14 Gaji pertama Sam
15
Bab #15 Kencan halal
16
Bab #16 Si kutub sedang galau
17
Bab #17 Perasaan Banyu Samudera
18
Bab #18 Saling mengungkapkan perasaan
19
Bab #19 Akhirnya...
20
Bab #20 Ke Jakarta
21
Bab #21 Pengakuan Banyu Samudera
22
Bab #22 Bertemu mertua
23
Bab #23 Junior gagal beraksi
24
Bab #24 Gara gara lingerie..
25
Bab #25 Masih gara gara lingerie..
26
Bab #26 Kehangatan keluarga
27
Bab #27 Sisi lain seorang Bintang
28
Bab #28 Lupa memberi kabar
29
Bab #29 Siapa sebenarnya Bintang..
30
Bab #30 Permintaan maaf Sam..
31
Bab #31 Liburan
32
Bab #32 Bertemu seseorang dari masa lalu..
33
Bab #33 Bertemu Roy
34
Bab #34 Pengakuan Roy
35
Bab #35 Tiket honeymoon..
36
Bab #36 Blackhack kembali lagi..
37
Bab #37 Kebenaran mulai terungkap..
38
Bab #38 Sikap aneh Sam dan Bintang..
39
Bab #39 Kejujuran Bintang..
40
Bab #40 Sam pingsan..
41
Bab #41 Hamil..
42
Bab #42 Ngidam...
43
Bab #43 Ngidam aneh...
44
Bab #44 Lingerie lagi..!!!
45
Bab #45 CEO Mediatama..
46
Bab #46 Wanita dari masa lalu Sam...
47
Bab #47 Ulet bulu...
48
Bab #48 Devan kena virus..
49
Bab #49 Ulat bulu beraksi..
50
Bab #50 Dina beraksi, Bintang stay cool...
51
Bab #51 Kiriman video mesum..
52
Bab #52 Kesalahpahaman..
53
Bab #53 Bintang menghilang
54
Bab #54 Misi rahasia..
55
Bab #55 Permainan baru dimulai..
56
Bab #56 Melepas rindu..
57
Bab #57 Penolakan Sam..
58
Bab #58 Bintang melahirkan..
59
Bab #59 Pucuk di cinta, ulampun tiba.
60
Bab #60 Bintang merajuk, Sam kalang kabut..
61
Bab #61 Dikira cupu nggak taunya suhu..
62
Bab #62 Dikira cupu nggak taunya suhu (part 2)
63
Bab #63 Gagal bertemu Sam...
64
Bab #64 Rencana Shella..
65
Bab #65 Mencomblangi Dewi dan Devan..
66
Bab #66 Masalah datang silih berganti..
67
Bab #67 Titik terang..
68
Bab #68 Titik terang part 2
69
Bab #69 Makhluk jadi-jadian..
70
Bab #70 Malaikat penyelamat..
71
Bab #71 Bintang cemburu..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!