Sore hari sepulang kerja Judith pergi ke rumah sakit untuk melihat ibunya.
“tap.. tap... tap” gadis itu masuk ke ruangan di tempat ibunya dirawat di rumah sakit.
Dia kemudian kemudian kembali lagi setelah memastikan kebenarannya.
“Ternyata tuan Vaska memang berkuasa dan punya kuasa.”ucap Judith setelah bertemu dengan salah satu petugas medis dan memberitahunya jika biaya untuk operasi besok sudah dilunasi hari ini.
Gadis itu kemudian kembali pulang ke rumah dengan perasaan lega.
Di rumah, Judith duduk di kursi sambil menatap dan membaca kembali alamat yang diberikan oleh Vaska padanya.
“Aku harus segera ke sana untuk berterima kasih padanya jika begitu.”gumam Judith sambil menatap jam dinding di ruangan.
“tik-tak... Tik-tak...”waktu terus berjalan dan tak terasa hari sudah hampir malam.
Terlihat Judith berada di depan sebuah cermin dan selesai berganti baju.
“Kira-kira apa yang akan lelaki itu minta aku lakukan malam ini ?”batin Judith Saat berjalan keluar dari rumah menuju ke rumah Vaska.
Judith berhenti di depan sebuah rumah mewah setelah beberapa saat berjalan. Dia sekali lagi menatap alamat rumah Vaska yang ada di tangannya.
“Alamatnya memang benar di sini. Jadi... lelaki itu tinggal di sini ?”batin Judith menatap tak percaya pada rumah mewah di depannya.
Seorang penjaga rumah melihat Judith dengan tatapan mencurigakan dan segera menghampiri gadis itu.
“Hey nona... sedang apa di sini ? Kau sangat mencurigakan sekali.”ucap seorang lelaki berbaju serba putih yang berdiri di balik pagar dengan tampang yang sangar.
“Tuan... aku kemari karena diminta oleh tuan Vaska untuk menemuinya.”jawab Judith menjelaskan dengan singkat.
Penjaga rumah tadi tak begitu saja membukakan pintu untuknya. Dia melihat Judith dari ujung kaki hingga ujung kepala.
“Siapa gadis ini ? Apa dia wanita barunya tuan Vaska ? Tapi Kenapa dia jelek sekali di antara para wanita pernah datang kemari ?”batin lelaki penjaga rumah itu menatap pakaian dekil dan ketinggalan zaman yang di pakai oleh Judith saat ini.
Lama lelaki itu menatap Judith dan tetap tidak membiarkannya masuk ke rumah Vaska begitu saja.
Judith melihat jam di tangannya. Dia membuang waktu selama 30 menit percuma bicara dengan lelaki penjaga rumah Vaska dan sedikit takut jika terlambat datang, maka Vaska akan menghukum dirinya.
Karena dari tadi penjaga rumah itu tak membukakan pagar untuknya, maka Judith terpaksa berteriak memanggil nama Vaska.
“Tuan Vaska aku datang memenuhi panggilan mu.”ucap Judith berteriak sekencang yang dia bisa dan mengulanginya beberapa kali.
Dari dalam rumah terdengar suara keributan di sana. Vaska berjalan menuju ke jendela di lantai dua dan melihat ke arah luar jendela.
Dia bisa melihat dengan jelas dari kejauhan Judith berada di depan rumahnya. Lelaki itu pun segera berjalan dan turun dengan cepat menuju keluar rumah.
“Sudah hentikan ! biarkan gadis ini masuk. Aku memang memintanya datang untuk kemari.”ucap Vaska saat sudah berada di luar rumah dan berdiri di samping penjaga rumahnya sambil menatap Judith.
Penjaga rumah tadi akhirnya membukakan pagar untuk Judith dan membiarkannya masuk.
“Ayo nona Judith ikutlah dengan ku.”ucap Vaska berjalan dan meminta gadis itu untuk mengikutinya.
Tanpa menjawab dan hanya mengangguk saja, Kyra berjalan di belakang Vaska dan masuk ke rumah.
Judith hanya diam dan menatap rumah mewah itu serta menatap ke sekeliling rumah, di mana di sana banyak terdapat barang antik dan mahal.
“Meskipun rumah ini mewah sekali tapi kenapa aku merasa di sini mengerikan.”batin Judith merasa merinding saat masuk ke rumah besar itu.
“Selamat malam tuan...”ucap seorang pelayan yang menyapa Vaska di depan pintu utama masuk ke rumah.
“Banyak pelayan di sini, tapi kenapa dia masih memerlukan aku ?”gumam Judith saat melihat banyak pelayan di rumah itu.
Mereka berdua kemudian berhenti di sebuah ruangan dimana di sana ada sebuah kamar dan itu merupakan kamar Vaska.
“Duduklah dulu.”ucap Vaska mengajak Judith untuk duduk.
Judith pun duduk di kursi yang ada di ruangan itu.
“Tuan terima kasih sudah membantuku menyelamatkan ibu ku.”ucap Judith segera karena memang itu yang ingin ia sampaikan.
“Ya... maka sekarang giliran mu untuk membantu ku.”balas Vaska sambil tersenyum lebar yang membuat karya seni merinding melihat senyumannya dan takut tugas apa yang akan di berikan padanya.
Vaska tiba-tiba berdiri. Dia pun kembali mengajak Judith untuk mengikutinya masuk ke kamar sebelah. Di ruangan itu terdapat lemari besar.
“klak...”Vaska membukanya dan isinya ternyata gaun dan baju wanita.
“Judith aku sudah menyiapkan semua baju ini untukmu. Sekarang kau coba dan pakai salah satu.”ucap Vaska menatap Judith.
“I-iya tuan...”jawab Judith. Dia pun menunjuk ke lemari dan melihat-lihat baju yang ada di sana.
“Setelah selesai berganti baju kembalilah ke ruangan dan masuk ke kamarku.”ucap Vaska berjalan keluar dan berhenti sebentar kemudian berbisik di telinga Judith.
Judith hanya mengangguk saja menanggapi. Dia malam ini baju dalam lemari.
“Semua baju ini masih baru.”ucap Judith saat melihat label harga masih tertera di sana dan dia terkejut saat melihat harganya.
“Baju mahal ini... kenapa semua modelnya seksi seperti ini ?”gumam Judith melihat gaun dalam lemari yang isinya semuanya gaun seksi, sedangkan dirinya lebih menyukai pakaian tertutup.
Judith pun akhirnya mengambil salah satu gaun yang tidak begitu terbuka dan segera memakainya. Dia pun kemudian segera kembali ke ruangan sebelumnya.
“Tok... tok...”Judith mengetuk pintu kamar Vaska.
“Masuk saja... tidak di kunci.”ucap Vaska.
Judith kemudian membuka pintu dan masuk ke kamar itu. Dia melihat Vaska duduk di tempat tidur dan sudah berganti dengan baju tidur.
“Dadanya terlihat bidang.”batin Judith dengan pipi memerah saat melihatnya.
“Judith... mengejutkan sekali. Ternyata kau luar biasa cantik mengenakan gaun itu. Jika begitu setiap kali ke sini kau harus berganti pakaiannya ku siapkan untukmu.”ucap Vaska terang-terangan memuji gadis itu dan terlihat terkejut dengan perubahannya.
“Ya-ya... lalu apa yang bisa kulakukan tuan ?”ucap Judith tak sabar dengan tugasnya meskipun dia sendiri sebenarnya takut.
Vaska kemudian berbaring di tempat tidur.
“Aku merasa lelah kau pijit bahu ku sebentar.”ucap Vaska lalu melepas bajunya sambil menunjuk minyak pijat yang ada di meja.
Judith segera mengambil minyak pijat yang ada di meja dan mengoleskan ke punggung Vaska. Dia mulai memijit lembut di area punggung.
Tiba-tiba Judith mencium sebuah aroma yang begitu harum.
“Aroma parfum tuan Vaska harum dan segar sekali.”batin Judith menghirup aroma itu.
Sepuluh unit setengahnya gadis itu merasa sedikit pusing dan mengantuk.
“bugh... !”lima menit kemudian ganti susu ambruk ke tempat tidur. Vaska pun segera duduk dan memeluk Judith yang sudah pingsan.
Vaska segera mencium leher Judith yang jenjang dan panjang. Tiba-tiba matanya menjadi merah dan giginya menjadi tajam.
“Ahh... rasa darahnya benar-benar manis sekali berbeda dengan darah para gadis yang sebelumnya pernah ku hisap.”ucap Vaska lirih sambil tersenyum lebar.
Dia pun membaringkan Judith di tempat tidur lalu dia segera berganti baju.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 243 Episodes
Comments
Erni Fitriana
judith😱😱😱😱😱😱
2024-06-12
0
Elisabeth Ratna Susanti
suka namanya Vaska 😍
2022-12-03
0
neng ade
aku merinding thor ..
2022-12-03
0