Vaska tersenyum lebar menatap Judih dengan memberikan sebuah persyaratan pada gadis itu.
Judith tertegun mendengar ucapan dari atasannya dan bengong menatapnya.
“Tuan.... apa syarat yang tuan ajukan kepadaku ?”ucap Judith bertanya dan penasaran pada syarat yang diajukan oleh Vaska.
Vaska berdiri dan berjalan menghampiri Judith. Dia kemudian menyentuh dagu Judith dan berbisik di telinganya.
“Jika kau terikat pernikahan kontrak denganku maka aku bersedia membiayai biaya pengobatan Rumah Sakit Ibu Dan kau tak perlu menggantinya.”ucapnya lirih sambil menjilat telinga Judith.
Judith segera bergeser dari lelaki itu dan menutup telinganya.
“Lelaki ini terlihat dingin, tapi kenapa dia kurang ajar pada ku ?” batin Judith yang sebenarnya marah dan ingin memukul saja lelaki itu jika saja dia bukan bosnya.
“Rasanya manis sekali.”batin Vaska mengusap bibirnya dan kembali tersenyum lebar menatap Judith dan semakin tertarik dengan gadis itu.
“Me-menikah kontrak ?”ucap Judith terbata-bata saat mengucapkannya dan banyak gambaran yang terlintas dalam pikirannya.
Vaska melihat gadis yang berada di depannya gemetar mendengar persyaratannya, kembali menghampiri gadis itu dan memegang dagunya.
“Sepertinya kau takut dengan syarat yang ku ajukan padamu ?Tenang saja... semua tidak seperti yang kau bayangkan.”ucap Vaska tersenyum kecil kemudian Kembali ke tempat duduknya.
Lelaki itu kemudian membuka salah satu laci yang ada di sana dan mengeluarkan dokumen dari dalamnya lalu menaruhnya ke meja.
“Ini bacalah.”ucap Vaska menyodorkan sebuah dokumen dalam sebuah map bening.
Judith kembali duduk dan mengambil dokumen itu dia kemudian membacanya secara cepat dari halaman pertama hingga halaman terakhir.
“Banyak sekali syaratnya yang tercantum di sini, mungkin aku tak akan bisa menghafal semuanya.”batin Judith kembali lagi hingga halaman terakhir, halaman lima.
Vaska melihat gadis yang berada di depannya kesulitan memahami semua poin aturan yang dilampirkan.
“Nona Judith... jika kau perlu waktu untuk memahaminya maka bawa saja kontrak itu pulang dan pelajari di rumah. Bawalah kembali ke sini Jika kau menyetujui perjanjian kontrak ini.” ucap Vaska tersenyum lebar dan mengaitkan keluar tangannya lalu menaruh di bawah dagunya.
“Baik tuan Vaska aku akan membawa dan mempelajarinya di rumah baru bisa memutuskan menerimanya atau tidak.”jawab Judith.
Gadis itu kemudian berdiri dari tempat duduknya. Dia membawa kontrak pernikahan yang di ajukan oleh Vaska dan membawanya keluar ruangan.
Sore hari di rumah, Judith duduk duduk di sebuah kursi mengambil kontrak dari Vaska dan mulai membacanya dengan pelan dan hati-hati hingga 30 menit baru selesai membacanya.
“Syaratnya panjang sekali. Aku harus mau melakukan apa saja yang diminta olehnya. Kira-kira apa itu yang di mintanya ?”gumam Judith berpikir. Dia pun merasa ragu setelah berpikir harus menyerahkan keperawanannya jika lelaki itu memintanya.
“Kenapa tidak memberiku pinjam hutang saja daripada memberiku kontrak seperti ini ?”gumam Judith lagi merasa ngeri setelah membayangkannya.
Dia pun menaruh kembali kontrak yang sudah selesai dia baca dan naik ke tempat tidur. Gadis itu terus memikirkan dan mempertimbangkannya hingga dia tertidur.
Keesokan harinya di tempat kerja. Judith terlihat diam dan berpikir di tengah suasana yang ramai. Para staf itu ramai mengobrol dan berbincang tentang sebuah topik.
“Hey... kemarin aku melihat tuan Vaska berjalan dengan seorang wanita cantik lagi. Apa mungkin wanita itu akan di jadikan istri kontraknya lagi ?” ucap salah satu staf di ruangan.
Judith bisa mendengarnya dan terus mendengarkan obrolan mereka.
“Sudah berapa banyak wanita cantik yang dia jadikan sebagai istri kontraknya ?”ucap seorang staff lain menanggapinya.
“Tapi meskipun begitu tetap saja tuan Vaska menarik. Dia tampan, kaya dan menarik. Apa yang kurang dari dia ?”ucap tapi yang lain menanggapinya.
“Ya dia memang sempurna. Tapi apa tidak mengerikan... setiap gadis yang dinikahinya terkena penyakit misterius dan dalam hitungan bulan mereka meninggal secara misterius.”ucap staff lain menanggapi.
“tak... !” pen yang dipegang oleh Judith jatuh dari tangannya setelah mendengar obrolan yang temannya ucapkan barusan.
Judith berdiri dari tempat duduknya dan mengambil bolpoin miliknya yang jatuh.
“Apa... apa benar yang mereka ucapkan tentang tuan Vaska ? Kenapa semua wanita yang di nikahnya meninggal secara misterius ?”batin Judith terlihat ngeri hanya memikirkannya saja.
Dia kembali duduk dan memikirkan ucapan temannya tadi.
“Sebenarnya untuk apa tuan Vaska menikahi banyak gadis, bukankah dia punya banyak pelayan di rumah ?”batin Judith lagi berpikir mencari alasan dan motif lelaki yang nyaris sempurna itu melakukan hal seperti itu.
Malam hari di rumah saat gadis itu sedang duduk dan membaca kembali kontrak pernikahan yang ada di meja tiba-tiba ponselnya berdering.
“Kring... kring...”Judith menoleh ke samping kiri dan mengambil ponselnya.
“Ya halo...”ucap Judith menerima panggilan telepon dari nomor yang tidak dikenalnya.
“Nona Judith ini dari rumah sakit. Kami hanya menyampaikan kondisi ibumu semakin parah dan harus segera dilakukan operasi maksimal besok.”ucap seseorang dari telepon yang ternyata adalah petugas medis.
“Ya baik... tolong operasi Ibuku besok dan aku akan membawakan uang pembayarannya.”jawan Judith dengan gemetar kemudian menutup telepon.
Dia meletakkan ponselnya di meja dan mengambil kembali kontrak pernikahan, membacanya ulang.
“Apa aku akan mati setelah terikat pernikahan kontrak dengannya ?”gumam Judith setelah teringat pada apa yang diucapkan oleh teman kerjanya tadi.
Gadis itu kembali teringat pada kondisi ibunya, dan dia harus segera melakukannya untuk menyelamatkan hidupnya.
“Oh... apa yang harus kulakukan ?”ucap Judith lirih berada di antara dilema.
Keesokan paginya di tempat kerja. Terlihat Judith berjalan menuju ke ruangan CEO Vaska setelah memikirkan dan mempertimbangkannya matang-matang.
“tok... tok... tok...”Judith berhenti di depan pintu ruangan Vaska dan mengetuk pintu.
“Sudah ku duga gadis itu akan kembali lagi pada ku.”batin Vaska tersenyum kecil menetap ke arah pintu.
“Masuklah nona... kuharap kau membawa kabar bagus untukku.”ucap Vaska menarik punggungnya dan menegakkan duduknya.
Judith kemudian masuk dan duduk di kursi setelah lelaki itu mempersilakannya duduk.
Judith menyodorkan kontrak pernikahan yang dia pegang pada Vaska.
“Tuan... aku mohon tolonglah Ibuku. Dia harus dioperasi besok.”ucap Judith dengan memohon.
Vaska tersenyum lebar. Dia mengambil bolpoin yang ada di meja dan memberikannya pada Judith.
“Baiklah nona... jika begitu kau harus menandatangani kontrak ini dulu.”balas Vaska menyodorkan kembali kontrak pernikahan.
Judith menerima bolpoin yang di berikan oleh Vaska dan segera menandatangani berkas perjanjian itu. Dia memberikan kembali kontrak itu pada Vaska setelah selesai menandatanganinya.
“Sekarang beritahu aku di Rumah Sakit mana ibumu dirawat.”ucap Vaska tersenyum lebar menerima kontak dari tangan Judith.
Gadis itu kemudian memberitahukan di mana ibunya dirawat saat ini.
Vaska mengeluarkan ponselnya dan segera menghubungi seseorang untuk pergi ke rumah sakit yang disebutkan oleh Judith.
Vaska kembali menatap Judith dan tersenyum lebar.
“Semua urusan rumah sakit sudah beres sekarang. Sekarang kau harus menunaikan tugasmu sesuai dengan perjanjian ini. Datanglah ke rumah ku nanti malam.”ucap Vaska menyerahkan kembali satu kontrak untuk Judith simpan dan menyimpan satu untuknya serta memberikan alamat rumahnya.
Judith menerima surat kontrak dan alamat rumah lelaki itu dan keluar dari ruangannya dengan wajah yang tegang.
BERSAMBUNG.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 243 Episodes
Comments
Erni Fitriana
ya Allah juduth..kawin kontrak sama vampire😱😱😱😱😱😱😱
2024-06-12
0
Elisabeth Ratna Susanti
wah laki2 ini pandai menggoda
2022-12-03
0
neng ade
demi menyelamatkan ibu nya sampai rela menandatangi kontrak pernikahan.. yg menjadi misteri apakah benar gosip di luar sana yg bilang setiap orang yg menikah kontrak dngn Casa akan mari secara misterius.. hah.. kasihan Judith semoga aja dia tak mengalami nasib yg sama ..
2022-12-03
1