Dengan penuh semangat, Tiara menyiapkan menu masakan yang dipinta oleh Majikannya itu. Ini pertama kalinya Majikannya itu meminta dibuatkan masakan yang langsung dengan dirinya.
Biasanya Adit tidak pernah meminta sesuatu yang langsung kepada para Asisten rumah tangga.
Setelah semuanya sudah matang. Tiara dengan cepat mengemas makanan tersebut kedalam Rantang Susun, yang akan dirinya bawa nanti ke Kantor.
Namun sebelum berangkat Tiara terlebih dahulu membersihkan tubuhnya dan berpakaian rapi untuk pergi ke Kantor.
Setelah semuanya sudah siap. Tiara meminta bantuan kepada Sopir peribadi yang ada di rumah itu.
"Pak Anton, bisa antarkan saya ke Kantornya Tuan Adit?" Tanya Tiara kepada Pak Anton.
Sedangkan Anton sudah terlebih dahulu mengetahui, jika Adit meminta dirinya untuk mengantarkan Tiara ke Kantor.
"Baik Neng Tiara, ayo Bapak antar." Jawab Pak Anton.
Tiara menaiki Mobil dan berangkat bersama dengan Pak Anton, untuk menuju ke Kantor Adit.
Saat di perjalanan, Tiara teringat jika Ziel pernah meminta dirinya untuk membelikan Kembang Gula. Namun Tiara tidak berani asal membelikan takutnya jika dirinya akan kena marah oleh Majikannya tersebut.
"Maaf Pak Anton, bisakan kita berhenti di pinggil jalan sana?" Pinta Tiara kepada Pak Anton.
"Baik Neng Tiara." Jawab Pak Anton, yang menuruti permintaan Tiara yang tiba-tiba ingin berhenti di pinggir jalan.
Setelah mobil yang di tumpangi Anton dan Tiara berhenti di pinggir jalan. Tiara meninta kepada Pak Anton untuk menghubungi sebentar Adit.
"Maaf Pak, apakah saya bisa meminjam Handphone nya, untuk menghubungai Tuan Adit." Ucap Tiara kepada Pak Anton.
"Bisa Neng, ini Handphone nya." Jawab Pak Anton.
Dengan penuh kesopanan Tiara mengambil hanphone tersebut di tangan Pak Anton. Tiara mulai mencari nomer Majikannya tersebut.
Setelah Tiara menemukan nama Tuan Adit, yang tertera di layar Phonsel Pak Anton.
Dengan ragu-ragu Tiara mengetik tombol tanda panggil. Hingga sambungan terhubung langsung oleh Adit.
"Iya Pak Anton, ada apa?" Tanya Adit yang berada di seberang telepon.
"Maaf Tuan, ini saya Tiara. Maaf saya mengganggu anda. Saya ingin meminta izin, bahwa Den Ziel pernah meminta kepada saya untuk dibelikan Kembang Gula. Dan sekarang saya sudah berada di samping penjual Kembang Gulanya." Izin Tiara kepada Adit.
'Cerewet juga dia.' Guman Adit, yang tiba-tiba tersenyum saat mendengar suara ocehan Tiara.
Sebelumnya Adit tidak pernah lagi tersenyum, jika berhubungan masalah perempuan. Namun saat ini, entah kenapa tiba-tiba Adit merasa sedikit terhibur oleh suara cempreng yang terdengar oleh asisten Rumah Tangganya itu.
"Belikan saja!" Perintah singkat Adit, saat berbicara kepada Tiara.
"Baik Tuan, akan saya lakukan." Jawab Tiara kepada Adit.
Setelah sambungan telepon terputus. Dengan langkah cepatnya , Tiara berjalan menghampiri Abang-abang yang berjualan Kembang Gula tersebut.
"Maaf Mas, saya mau membeli satu Kembang Gula nya." Pinta Tiara kepada penjual Kembang Gula tersebut.
"Iya Neng, mau warna yang mana?" Tanya Abang penjual Kembang Gula tersebut.
"Saya minta yang warna Biru itu saja Mas, berapa harganya Mas?" Tanya Tiara kepada penjual tersebut.
"Harganya Sepuluh Ribu Neng." Jawab penjual Kembang Gula tersebut.
Setelah memberikan uang senilai Sepuluh Ribu. Dengan cepat Tiara meninggalkan penjual tersebut dan masuk ke dalam Mobil yang siap melaju untuk cepat sampai ke Perusahaan.
Tidak membutuhkan waktu lama, Tiara sampai di tempat bangunan yang menjunjung tinggi, hingga Tiara berdecak kagum dengan bangunan tersebut.
'Indah sekali ini, emak pasti senang kalo di ajak kesini. Bisa selvi-selvi sama emak," batin Tiara yang meronta-ronta kesenangan.
Setibanya Tiara sampai di depan meja resepsionis. Tiara bertanya kepada wanita cantik tersebut, dimana ruangan Aditia.
"Maaf mba, kalo boleh saya tahu, dimanakah ruangan Tuan Aditya?" Ucap Tiara dengan penuh kesopanan.
Wanita tersebut melihat penampilan Tiara dengan penuh kesombongan. Dari atas sampai bawah, penampilan Tiara tidak ada yang spesial, jika ingin bertemu dengan pemilik Perusahaan tersbut.
"Maaf Pak Aditya tidak bisa bertemu dengan orang asing. Jika anda ingin bertemu sialhkan tunggu di luar sana!"
Walaupun Tiara hanyalah gadis kampung. Namun dirinya sadar jika ini adalah suatu hinan dari orang-orang yang merasa dirinya adalah paling hebat.
Tiara bukanlah wanita yang lemah dan mudah tertindas. Namun Tiara senghaja melihatkan kepada semua orang bahwa dirinya hanya gadis kampung bisa.
"Saya diminta Tuan Adtya, untuk menjemput Den Ziel. Jadi tolong mba jangan halangi saya." Ucap Tiara kepada penjaga resepsionis tersebut dengan suara yang sedikit keras.
"Ehhh pelankah suaramu! Dasar kampungan, tidak tahu etika." Hina wanita tersebut kepada Tiara.
Namun siapa sangka, bahwa dari tadi Pak Anton melihat dari kejauhan bahwa Tiara sedang di Hina oleh bawahan Bos nya tersebut.
Pak Anton tidak tinggal diam, walaupun dari kejauhan. Pak Anton menghubungi Adit, dan mengatakan masalah tersebut.
"Iya ada apa Pak Anton?" Tanya Aditnya kepada Pak Anton.
"Maaf Tuan, sepertinya anda harus turun kebawah! Karena yang saya lihat Neng Tiara sedang di Hina oleh karyawan anda Tuan." Jawab Pak Anton.
"Baiklah saya akan segera turun." Ucap Adit, yang segera bergegas turun kelantai bawah untuk melihat masalah yang terjadi di Kantornya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Eqy Qomsiyah - hwi
adit gk punya asisten atau sekretaris kah?
2022-11-10
0
Mbak Rin
kapok... seperti jd hukum senengannya menghina orang yg sederhana
2022-11-07
2
⃟✬۞🧚♀️ᗩᑘᒪᓰᗩ ᘔᗩ ⍣⃝﷽ ❤💚༄㉿ᶻ⋆☪︎
😄😄mati lah kau ketauan bos mu karena kmu sudah menghalangi dan menghina orag suruhan bos mu😄
2022-11-03
1