"Siapa?" Tanya Adit, kepada seseorang yang sudah mengetuk pintu ruangan Kantor tersebut.
Ceklekkkkkk
Setelah pintu terbuka lebar, muncullah sosok wanita cantik, berkulit putih mulus, dan berambut panjang. Seperti Model papan atas. Datang bersama Ziel yang saat itu terlihat sangat senang.
"Papa.. Papa." Teriak Ziel datang menghampiri Adit yang masih duduk di kursi kebesarannya.
"Ada apa Sayang? Sama siapa ke sini?" Tanya Adit kepada Ziel.
"Sama Tante Mora, Papah," Jawab Ziel kepada Adit.
Adit sekilas melihat penampilan Mora, yang terlihat sangat gelamor dan pakaiannya sangat terbuka. Menunjukan bagian-bagian yang mebuat para kaum adam banyak yang berminat jika ditawarkan. Namun tidak dengan Adit yang malah merasa jijik saat memandang penampilan Mora saat ini.
Dengan tidak tahu malu, Mora mendekat ke arah Adit. Dan mengulurkan tangannya dengan percaya diri.
Namun beberapa menit Adit tidak membalas uluran tangan dari Mora, sehingga Mora menarik kembali tangannya tadi yang sudah terulur.
"Maaf." Satu kata yang keluar dari mulut Adit.
"Tidak apa-apa Mas, Kenalkan nama saya Mora Lovania." Ucap Mora kepada Adit.
"Saya Aditya Wiranata." Jawab Adit.
"Senang bisa mengenalmu Mas, dan semoga aku bisa menjadi perempuan yang terpilih menjadi Istri mu," Jelas Mora kepada Adit.
"Ibu untuk Ziel! Bukan Istri untuk ku!" Jawab Adit.
Mora sangat kesal dengan jawaban singkat dari Adit. Tidak ada yang pernah menolak apa saja yang di sukai oleh Mora. Namun kali ini Adit dengan terang-terangan menolak dirinya dan tentang Sayembari ini hanya untuk Ziel bukan Adit.
"Bukankah jika aku Ibu buat Ziel, berarti aku juga akan menjadi Istri mu Mas Adit." Balas Mora dengan beraninya menjawab ucapan dari Adit.
"Apa yang kamu bisa untuk menjadi istriku? Aku lihat saja kau tidak begitu menyukai Ziel." Tanya Adit kepada Mora.
"Aku bisa segalanya termasuk masalah urusan Ranjang! Bahkan aku bisa memuaskan mu Mas Adit." Jawab Mora dengan entengnya menjawab ucapan Adit.
Mora sangat menyombongkan dirinya, sehingga tanpa sadar Mora memperlihatkan bahwa dirinya perempuan yang tidak benar.
Adit tersenyum, dan secepatnya Adit mematikan rekaman dari handphone nya yang dari tadi merekam semua obrolan dirinya dengan Mora. Sehingga dengan mudahnya Adit memperlihatkan perempuan pilihan Ibu nya itu.
"Wanita sempurna." Puji Adit kepada Mora. Sehingga membuat Mora merasakan bahwa dirinya akan menjadi pemenang dalam Sayembara tersebut.
Dengan menyombongkan dirinya Mora tersenyum manis kepada Adit, 'Sudah ku duga Mas Adit, kau adalah lelaki kesepian yang juga menginginkan wanita seperti aku ini." Batin Mora yang tertawa bahagia.
"Terimakasih Mas Adit." Ucap Mora kepada Adit.
"Kalo begitu silahkan tinggalkan ruangan saya! Karena saya masih banyak pekerjaan." Jelas Adit kepada Mora.
"Bukankah kita akan makan siang dulu Mas?" Tanya Mora kepada Adit.
"Lain waktu saja, karena masih banyak yang akan aku kerjakan." Jawab Adit kepada Mora.
"Baiklah aku pulang dulu, semoga aku yang terpilih ya Mas." Ucap Mora yang melangkahkan kakinya ingin mengajak kembali Ziel, yang sedang asik dengan mainanya.
Namun sebelum Mora mendekat, Adit terlebih dahulu berucap. "Biarkan Ziel pulang bersamaku!" Pinta Adit kepada Mora.
"Baiklah." Jawab Mora, yang bergegas meninggalkan Adit dan Ziel, yang masih berada di dalam ruangan itu.
Setelah kepergian Mora, Adit mendekat ke arah Ziel, yang sedang asik dengan mainannya.
"Suka dengan Tante Mora?" Tanya Adit kepada Ziel.
"Tante Mora kegenitan Papah. Sepanjang jalan Tante Mora di lihat Om-Om, dan Tante Mora terlihat sangat suka." Jelas Ziel yang berceloteh menceritakan tentang Mora kepada Adit.
"Baiklah, masih banyak Tante-tante pilihan Nenek, yang masih belum kita lihat." Jawab Adit kepada Ziel.
Seharian penuh Ziel bersama Adit berada di Kantor. Sampai-sampai Ziel ketiduran yang masih berada di sopa.
Karena Adit masih banyak pekerjaan dan tidak bisa di handel oleh Seketarisnya. Adit meminta orang rumah untuk menjemput Ziel.
Saat Adit menghubungi telepon rumah, tiba-tiba ada suara seorang wanita yang mengangkat telepon tersebut.
"Assalamu Alaikum, ada apa Tuan? Apa ada yang bisa saya bantu," Tanya Tiara kepada Adit.
"Ini siapa? Apakah di rumah masih ada wanita-wanita pilihan Ibu?" Tanya balik Adit kepada Tiara.
Karena sebelumnya Telepon rumah hanya khusus terhubung di hanphone Adit. Sehingga orang rumah dapat menghubungi Adit jika ada keperluan.
Apalagi Adit tidak pernah mendengar suara Tiara saat di sambungan Telepon.
"Di rumah tidak ada siapa-siapa Tuan. Ibu, sedang pergi bersama dengan Ayu untuk membeli sesuatu. Dan saya Tiara Tuan." Jawab Tiara kepada Adit.
"Baiklah Tiara, tolong jemput Ziel di kantor ya! Saya tidak bisa mengantarnya ke rumah. Dan tolong juga masakan saya Ayam Mentega dan Tempe goreng, bawa ke kantor!" Pinta Adit kepada Tiara.
Jelas saja ini hanya akal-akalan Adit, ingin mengetahui masakan siapa yang beberapa hari ini sudah memanjakan perut dan mulut Adit. Menu makanan sederhana namun sangat menggoda.
"Baik Tuan, akan saya kerjakan." Jawab Tiara, yang terdengar patuh kepada Adit.
Maaf baru bisa up gaes 🙏🙏🙏
Insya Allah setelah ini author usahakan agar selalu bisa up setiap hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Anisyah S
aku ngintip dikit ya, Nha.. 😅
2022-12-01
0
Mbak Rin
lanjut kak
2022-11-07
0
⃟✬۞🧚♀️ᗩᑘᒪᓰᗩ ᘔᗩ ⍣⃝﷽ ❤💚༄㉿ᶻ⋆☪︎
bermula dari masakan, lama² kepincut sama yg masaknya😄🤭
2022-11-03
2