Istri Untuk Ayahku

Istri Untuk Ayahku

Permintaan Ziel

Seorang anak kecil yang baru saja masuk ke dalam rumah besar nan begah itu. Berteriak-teriak meminta kepada sang Nenek, seorang Ibu baru.

Sedangkan semua orang yang berada di dalam rumah itu menjadi bingung dengan permintaan Tuan muda mereka semua.

"Nenek, Nenek." Panggil Aziel Wiranata.

Aziel Wiranata, kerap di panggil Ziel, seorang bocah yang berumur 5 tahun. Di tinggal sang Ibunda tercinta di usia nya yang masih berumur 2 tahun.

Ibunda Ziel meninggal dunia, saat ingin pergi mengantarkan makan siang ke Kantor sang Suami yang bernama Aditya Wiranata.

Saat di perjalanan Ningrum, mengalami kecelakaan. Sehingga Ningrum di nyatakan meninggal dunia saat di perjalanan menuju Rumah Sakit.

Saat itu pula Adit tidak pernah mau mengenal yang namanya perempuan. Bahkan bagi Adit, tidak ada yang mampu merubah keadaan apa lagi meminta dirinya menikah lagi walaupun itu Ibu nya sendiri yang meminta.

"Iya Ziel Sayang, Cucu Nenek yang ganteng ini ada apa? Kenapa teriak-teriak?" tanya sang Nenek kepada Cucu semata wayangnya itu.

"Nenek, Ziel mau Ibu baru! teman-teman Ziel, semuanya punya Ibu, tapi Ziel tidak punya." keluh Ziel kepada sang Nenek.

Hati Arini merasa sedih melihat Cucu semata wayangnya itu kekurangan kasih sayang seorang Ibu. Walaupun Ziel di kelilingi kasih sayang, bahkan apa pun keinginan Ziel selalu di turuti, namun tetap saja bagi Ziel sosok seorang Ibu itu penting.

"Terus Nenek mau mencari kemana? Ziel tauhu sendiri kan, kalo Papa Ziel tidak suka dekat sama perempuan lagi." ucap Arini mencoba untuk menjelaskan kepada Ziel, bahwa Adit tidak mau mengenal lagi yang namanya watina.

Setelah mendengarkan penjelasan sang Nenek, Ziel menangis histeris sehingga suara teangisannya itu terdengar sampai seisi Rumah besar itu.

Jika Ziel menangis, tidak akan ada yang bisa menghentikannya. Termasuk Adit sendiri.

Hingga tiba-tiba ada sosok wanita cantik berkulit kuning langsat, berambut panjang di ikat seperti Kuda Poni, dan tak lupa berlesung pipi di kedua pipinya.

Dia adalah Tiara. Tiara adalah anak Bi Sum asisten rumah tangga yang beberapa bulan lalu pamit izin untuk beristirahat sebagai asisten Rumah Tangga. Namun Arini, yang sudah merasa nyaman dengan semua kerjaan Bi Sum, merasa berat untuk melepasnya.

Di Rumah besar tersebut ada Lima asisten rumah tangga termasuk Tiara. Namun dalam Lima orang asisten itu hanya dua orang yang paling muda, yaitu Tiara Hastari dan Ayudina yang umur mereka hampir sama.

"Den Ziel, kenapa menangis? Jangan menangis lagi ya, nanti Bibi ajak jalan-jalan ke Taman kalo berhenti menangis." ucap Tiara kepada Ziel.

"Bibi, Ziel mau Ibu baru, Ziel mau di temani bermain, mandi, bobo, makan, dan di antar pergi dan pulang sekolah." celoteh Ziel yang bicara sambil terisak.

Tiara memandang ke arah Arini, yang ikut terdiam dengan ucapan Cucunya tersebut. Permintaan sang Cucu, sangat sulit untuk Arini kabulkan, apa lagi jika Adit mengetahuinya, maka Adit akan menolak secara terang-terangan.

"Cari Ibu barunya nanti saja ya! Ziel pasti laper?" ucap Tiara, yang mencoba mengalihkan permintaan Ziel tersebut.

"Tapi Ziel mau Ibu baru!" teriak Ziel, kepada Arini dan juga Tiara.

Sedangkan sedari tadi ada sosok wanita yang sudah lama menyukai majikan tersebut. Siapa lagi jika bukan Ayu, pelayan muda di rumah itu.

"Ibu-ibu, Den Ziel kenapa?" tanya Ayu yang datang menghampiri mereka bertiga.

"Den Ziel minta kepada Neneknya, Ibu baru." bisik Tiara kepada Ayu.

Dengan senyum jahilnya, Ayu yang sudah lama merencanakan itu semua tiba-tiba mengungkapkan pendapat dirinya.

"Ibu, bagaimana adakan Sayembara saja! biar cepat dapat Ibu baru buat Den Ziel." ucap Ayu kepada Ibu majikannya tersebut.

Arini terdiam mendengar tawaran dari Ayu. Arini sejenak membenarkan ucapan Ayu, yang akan mengadakan Sayembara tersebut buat Anak dan Cucunya tersebut.

Arini juga merasa kasihan, selama ini Adit kurang terurus semenjak Istrinya tiada. Bahkan Adit lebih banyak menghabiskan waktunya dengan setumpuk berkas-berkas di Kantor.

"Akan saya pikirkan saran dari mu." jawab Arini dan meninggalkan mereka ber Tiga yang masih berada di sana.

Senyum terukir di bibir manis Ayu, mendengar sarannya akan cepat di kabulkan. Dan itu ada kesempatan jika dirinya akan menjadi Nyonya besar di rumah ini.

Malam pun tiba. Terhidang semua menu masakan sederhana namun menggugah selera yang mencium dan memakannya.

Setelah menenangkan tangisan dari Ziel, Tiara meminta kepada Asisten yang ada di rumah itu, bahwa dia yang ingin memasak. Tentu saja semua yang ada di sana merasa senang, karena pekerjaan mereka sedikit berkurang dan bisa sedikit bersantai.

"Siapa yang memasak Ibu? Menu makanan malam ini sangat berbeda dari sebelumnya." tanya Adit kepada Ibu nya.

Arini yang belum memakan, makanan itu merasa bingung karena belum memasukan makanan tersebut ke dalam mulutnya.

"Ada apa dengan masakannya? apa tidak enak? biar nanti Ibu akan tegur sama pelayannya." jawab Arini kepada Adit.

"Makan saja dulu Ibu! nanti Ibu akan mengetahuinya." ucap Adit kepada sang Ibu tercinta.

Setelah Arini memasukan nasi serta lauk dan sambalnya, Arini merasa tersanjung dengan kenikmatan masakan sederhana itu, namun lezatnya dari masakan serta bumbu-bumbu yang pas itu, membuat Arini tidak dapat berhenti memasukan makanan senikmat itu.

Sedangkan Adit, juga ikut merasakan apa yang saat ini Ibunya rasakan. Hingga hidangan makanan itu habis tak tersisa lagi.

"Nanti tanya Bu, siapa yang memasak menu makan malam ini! aku sangat menyukai masakannya Ibu." ucap Adit dan berlalu meninggalkan sang Ibu, dan seperti biasanya masuk ke dalam ruang kerja.

Adit akan selalu menghabiskan malam panjangnya di ruangan itu, karena Adit bukan tife laki-laki yang suka berkeliaran di luar Rumah jika merasakan kesepian.

Saat Adit mulai fokus dengan setumpuk berkas dan juga laptop yang ada di depannya itu. Arini masuk dan membawakan secangkir teh hangat untuk Adit.

"Sampai kapan kamu akan seperti ini Adit? Apa kamu tidak merasa kasihan kepada Ziel? Kamu boleh merasa tenang dengan keadaan sekarang ini, tapi kamu juga harus memikirkan apa yang di rasakan Ziel saat ini." ucap Arini kepada Anaknya.

Adit yang sudah mengetahui apa yang terjadi hari ini, juga sempat memikirkan keadaan sang Anak. Sebab seisi Rumah tersebut di kelilingi CCTV. Namun tidak ada yang mengetahuinya, karena Adit bisa memantau apa-apa saja yang tidak dia ketahui di rumah ini selama dirinya berada di luar Rumah.

"Lakukanlah Ibu! apa pun yang di inginkan Ziel, semoga bisa membuat Ibu dan juga Ziel merasa bahagia." Jawab Adit kepada Ibunya.

Hai kaka-kaka Reader, semoga kalian suka dengan karya baru ku ini 😘😘

Maaf baru nongol 🤗🤗🙏

Terpopuler

Comments

LISA

LISA

Aq mampir Kak

2022-11-27

1

Nana Shin

Nana Shin

ini Nhaa aap bukan? FB

2022-11-15

1

Alriellyn

Alriellyn

CCTV atuhh kak.. 🤣🤣

2022-11-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!