Arini merasa sangat senang, tanpa bersusah payah untuk memberi alasan kepada Adit. Sebab entah dari mana Adit mengetahui pembicaraan mereka ber Tiga tadi siang.
"Berarti mulai besok Ibu akan mengadakan Sayembara dan mengumpulkan para gadis yang akan ikut mendaftar menjadi menantu Ibu, dan dia akan meluangkan waktunya untuk bersama dengan Ziel dan juga kamu." ucap Arini kepada Adit.
"Lakukan sesuka hati Ibu! tapi aku tidak ingin mereka terlalu berharap lebih! Tujuan utamanya dia selalu menomer satukan Ziel bukan aku." jawab tegas Adit kepada sang Ibu.
"Baiklah, kalo begitu Ibu juga akan bersiap-siap untuk besok siang." ucap Arini yang meninggalkan ruangan kerja Adit, dan tidak ingin berlama-lama karena takutnya akan membuat Adit menjadi berubah pikiran.
Saat Arini ingin menutup kembali pintu ruangan kerja Adit. Tiba-tiba Arini di kagetkan dengan kemunculan Ayu yang saat ini sedang berdiri di belakang Arini.
"Ngapain kamu malam-malam pada berkeliaran?" tanya Arini kepada Ayu.
"A-anu Ibu, tadi baru datang dari kamar Den Ziel. Mau lihat apakah sudah tidur atau belum." jawab Ayu, dengan suara yang sedikit tergagap.
Sedangkan Arini merasa kurang percaya dengan jawaban yang di berikan oleh Ayu, namun karena sudah malam Arini tidak ingin terlalu banyak bertanya. Apalagi Arini juga takut mengganggu waktunya Adit.
"Yasudah balik lagi ke kamar mu! Jangan berkeliaran malam-malam." ucap Arini kepada Ayu.
Setelah itu Arini berjalan menuju kamarnya yang berada tak jauh dari ruang kerjanya Adit. Arini mencoba menghubungi teman-teman dan sahabatnya siapa tahu ada anak mereka yang berminat untuk mendaptarkan diri sebagai calon menantu dan juga calon Istrinya Adit.
Mungkin Arini harus memulainya dari awal, dan bahkan setiap harinya akan di adakan penuh derama untuk mencari kecocokan sebagai calon Istri Adit.
Keesokan harinya. Seperti biasanya setelah Sholat Subuh, Adit selalu meluangkan waktunya untuk melakukan Olahraga ringan. Adit memang selalu mengutamakan kesehatannya karena Adit tau jika dirinya sakit, siapa lagi yang akan merawat dirinya.
Setelah selesai Olah Raga, Adit berjalan menuju dapur untuk mengambil air minum. Saat Adit membuka pintu lemari pendingin, Adit berpapasan dengan Tiara, yang saat itu sedang menyiapkan menu sarapan pagi.
"Selamat pagi Pak." ucap Tiara yang menyapa Adit sambil menundukan kepalanya.
"Iya pagi." jawab Adit yang berlalu meninggalkan Tiara sendirian. Namun mata Adit masih sempat melihat ke arah dimana menu masakan sederhana yang sudah tersaji di atas meja begitu menggoda nafsu makan Adit.
Setelah membersihkan tubuhnya dan berpakaian rapi. Adit menuruni anak tangga dan sudah terlihat jelas di sana Ibu dan Anaknya sedang menunggu Adit di meja makan.
"Selamat pagi Ibu, pagi anak Papah." sapa Adit kepada Ibu dan juga anaknya.
"Pagi." jawab Arini dan juga Ziel bersamaan.
Adit kembali menengok ke arah menu masakan yang ada di depannya itu. Dan Adit kembali teringat dengan pertanyaannya kemaren.
"Oh iya Ibu, apakah sudah di tanyakan siapa yang masak menu masakan pagi ini?" tanya Adit kepada sang Ibu.
"Sudah Ibu tanyakan tadi, ternyata Ayu yang masak." jawab Arini kepada Adit.
"Ayu, Bu?" ucap Adit kepada Ibunya yang merasa sedikit bingung. Karena Adit melihat dengan jelas, pagi tadi yang berada di dapur dan menyediakan menu masakan itu adalah Tiara, bukan Ayu.
"Iya Ayu, karena Ibu sempat lihat dan yang menghidangkan makanan di meja ini juga Ayu." jawab Arini dengan penuh keyakinan kepada Adit.
"Oh begitu Bu, yasudah Adit berangkat dulu ya Bu." ucap Adit yang berpamitan kepada Ibu nya, dan setelah itu mencium kening Ziel dengan penuh kasih sayang.
"Ingat ya Dit, hari ini akan di mulai perjanjian kita kemaren!" jawab Arini yang memperingati Adit, bahwasanya hari ini akan di mulai sayembara pencarian jodoh buat anaknya.
"Lakukan saja Bu! aku akan mengikuti permainannya." ucap Adit kepada Ibunya.
Setelah itu Adit pergi meninggalkan kediamannya dan melajukan mobilnya untuk segera berangkat ke Kantor.
Setibanya di kantor, seperti biasanya Adit selalu di segani oleh para kaum hawa. Karena Adit tidak akan segan-segan memecat karyawannya yang bersikap tidak profesional, dan juga bersikap tidak sopan.
Adit bukanlah tife laki-laki yang suka bergonta-ganti pasangan. Bahkan selama Adit di tinggalkan oleh istrinya Meninggal Dunia, Adit tidak pernah ingin mengenal lagi yang namanya wanita. Hanya saja Adit terpaksa untuk menyetujui permintaan sang Ibu dan juga anaknya.
Saat Adit mulai fokus dengan tugas-tugasnya, tiba-tiba handphone Adit berdering. Pertanda ada seseorang yang sedang menghubungi Adit.
"Iya Bu, ada apa?" tanya Adit kepada sang Ibu.
"Dit, nanti ada seorang gadis datang ke Kantor mu bersama dengan Ziel! dia adalah gadis pertama yang akan menjadi calon sayembara pertama mu." ucap Arini kepada Adit.
Adit menghelai napasnya, rasanya ingin berteriak hingga sang Ibu bisa mengerti bahwa Adit sangat muak dengan permintaan Ibu dan anaknya. Namun Adit tidak dapat menolaknya, karena Adit harus memikirkan masa depan Ziel yang butuh kasih sayang sosok dari Ibu. Walaupun hanya sebatas Ibu sambung.
"Baiklah Ibu, aku tunggu nantinya." jawab Adit apa adanya.
Setelah beberapa menit, tiba-tiba datang seorang yang sedang mengetuk pintu ruangan kerja Adit.
"Siapa?" tanya Adit.
Maaf gaes baru bisa up 🙏🙏🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Mbak Rin
semangat selalu kak
2022-11-07
0
⃟✬۞🧚♀️ᗩᑘᒪᓰᗩ ᘔᗩ ⍣⃝﷽ ❤💚༄㉿ᶻ⋆☪︎
semangat up ya Jagan telat🤭
2022-10-30
0
⃟✬۞🧚♀️ᗩᑘᒪᓰᗩ ᘔᗩ ⍣⃝﷽ ❤💚༄㉿ᶻ⋆☪︎
wah si ayu licik sekali gaku² dia yg masak 😏
2022-10-30
0