3. Kita Yang Sedang Terluka (1)

"Sudah ada rencana mau lanjut S2 di mana?" Tanya Sadewa pada Dean yang terlihat tidak berselera menikmati hindangan makan malam di hadapannya.

Danny dan Mamanya menghentikan aktifitas makan mereka dan menatap ke arah Dean secara bersamaan. Sementara Dean yang sedari tadi memang tidak berselera dengan makananya, semakin kehilangan selera sekarang. Ia muak melihat tingkah Papanya yang bersikap seakan-akan peduli padanya, padahal menurutnya Papanya hanya berpura-pura saja.

"Aku belum kepikiran." Jawab Dean sekenanya.

"Menurut Mama, kamu lanjut di luar negeri saja. Supaya kamu memiliki pandangan baru, dan lebih siap lagi untuk kelak menggantikan posisi Papa kamu meneruskan bisnis keluarga kita."

Faradina mencoba memberikan saran dengan tulus. Namun apa yang ia dapati justru berbanding terbalik dengan apa yang ia harapkan. Bagi Dean, ucapan itu terlalu lancang untuk ia dengar.

Sejak awal Faradina harusnya menyadari, bahwa Dean memang pandai dalam hal mengacaukan harapannya.

"Keluarga yang mana maksud Tante?" Tanya Dean dengan nada tidak terima.

"Dean, sudah Papa bilang berkali-kali, panggil Mamamu dengan benar. Mamamu bukan seseorang yang bisa kamu panggil tanpa rasa hormat!"

Dean menghela nafas. Ia kemudian melepaskan sendok dan garpunya, dan menatap Faradina yang duduk tepat di hadapannya dengan penuh kebencian.

"Aku bahkan tidak tahu harus memanggil dia apa. Karena tidak mungkin hanya menyebut namanya saja, jadi bukankah sudah memang seharusnya aku memanggilnya Tante? Itu hal paling sopan yang bisa aku lakukan."

"DEAN!!" Sentak Sadewa dengan keras.

Alih-alih menanggapi kemarahan Papanya, Dean malah bangkit dari kursinya lantas berkata, "nantinya aku bakalan kuliah di mana, aku serahin semuanya ke Papa. Sejak awal, kalian memang tidak pernah memberikan aku pilihan, bukan? Lalu, kenapa sekarang harus repot-repot menanyakan pendapatku? Di rumah ini, aku cuma robot yang di kendalikan penuh oleh Papa, aku—"

Belum sempat Dean menuntaskan perkataannya, sebuah tamparan yang cukup keras dari Sadewa mendarat dengan sempurna di wajahnya. Faradina yang syok serta-merta berdiri dan menghampiri suaminya, "apa yang Mas lakukan?"

Danny yang memang tidak tahu harus berbuat apa hanya diam di tempatnya dengan perasaan marah yang tidak bisa lagi ia tolerir. Ia sangat marah atas perlakukan tidak sopan Dean pada kedua orang tuanya, terlebih pada Mamanya, yang selama ini selalu dengan tulus memberikan perhatian pada Dean meski tidak dihargai.

Dean dan Papanya saling melemparkan tatapan tajam satu sama lain dengan nafas naik turun. Pada detik berikutnya, Dean melangkah mundur, "aku selesai. Aku akan balik ke kamar sekarang."

...****...

Dean berdiri di balkon sambil menatap ke atas langit malam, melihat milyaran bintang-bintang yang bertebaran. Kegiatan menatap bintang seperti ini, adalah kegiatan yang sering ia lakukan bersama mendiang Mamanya dulu.

Sejak kejadian di meja makan tadi, rasanya Dean ingin sekali menangis. Tapi semuanya ia tahan. Ia tidak ingin terlihat lemah. Apapun yang terjadi, ia akan berusaha kuat seperti janji yang sudah ia buat saat Mamanya menghembuskan nafas terakhirnya.

Dean memejamkan kedua matanya. Lalu kemudian, sekelebat ingatan dari masa lalu menghantam kepalanya...

...****...

15 Tahun Yang Lalu...

Ketika itu Dean hampir berumur 7 tahun saat Papanya membawa seorang wanita dengan seorang anak berusia sekitar 5 tahun ke rumah mereka. Dari kejauhan, tanpa bisa mendengar pembicaraan antara Mama dan Papanya, Dean melihat mereka seperti sedang bertengkar hebat. Tetapi saat itu, Dean masih terlalu kecil untuk bisa mengerti.

Dean lalu berjalan ke ruang tamu, dan mendapati seorang wanita cantik yang sedang memeluk anaknya yang tampak ketakutan. Dean yang tidak tahu apa-apa mendekati mereka lalu memegang tangan anak kecil itu. Dean tersenyum hangat, dan bertanya dengan polos, "adik namanya siapa?"

"Danny. Nama aku Danny. Kalau Kakak?" Tanya Danny kembali. Wajahnya sudah tidak terlihat ketakutan lagi.

"Panggil aku Kak De—"

Sebelum Dean menyelesaikan perkenalannya dengan Danny, Mamanya tiba-tiba saja datang dan menariknya dengan kasar.

"Dean, sekarang kita pergi dari sini!"

"Tapi, Ma, Dean baru kenalan sama Adik ini. Dean masih mau di sini sama Adik ini..." Rengek Dean dengan nada memohon.

"Dean, kamu denger Mama, kan?!" Yashinta berkata nyaris berteriak. Dean yang ketakutan serta-merta terdiam dan menunduk dalam.

"Dan kamu!" Yashinta menatap Faradina dengan sinis. Ia seakan ingin membunuh wanita yang ada di hadapannya itu pada detik itu juga.

"Kamu puas merusak kehidupan saya? Kamu puas merebut kebahagiaan saya? KAMU PUAS?!" Jerit Yashinta dengan suara bergetar.

"Mba, maafkan saya.Saya tidak bermaksud melakukan semua ini, tapi—"

"Lalu apa? Kenapa kamu mau saja menjalin hubungan dengan seorang yang sudah beristeri dan memiliki anak? Kenapa?"

"Mba, saya dan Mas Sadewa melakukan kesalahan. Saya minta maaf kalau—"

"Maaf yang kamu ucapkan sekarang, tidak akan pernah bisa memperbaiki apa yang sudah kalian rusak. Kamu sudah saya anggap seperti adik sendiri, Fara. Tapi kamu justru mengkhianati kepercayaan dan kasih sayang yang sudah saya berikan." Air mata yang sejak tadi ditahan oleh Yashinta akhirnya tumpah. Jantungnya seperti terbakar sekarang.

Faradina adalah adik kelas Yashinta ketika masih sama-sama mengenyam pendidikan di bangku kuliah dulu. Yashinta begitu mengagumi sosok Faradina karena kepintarannya. Ia adalah salah satu mahasiswi yang jenius sekalipun ia berasal dari keluarga yang serba kekurangan.

Setelah pernikahannya dengan Sadewa Adhitama, Yashinta lah yang banyak membantu Faradina untuk bisa mendapatkan pekerjaan setelah menyelesaikan kuliahnya. Ia juga banyak membantu Faradina selama menyelesaikan kuliah Pasca Sarjananya. Dan berkat kegigihan Yashinta yang begitu tulus, serta usaha pantang menyerah dari Faradina sendiri, ia pun akhirnya mendapatkan posisi yang cukup penting di perusahaan Sadewa. Awalnya Faradina hanya karyawan biasa, namun setelah selama lima tahun bekerja di sana, ia pun akhirnya mendapatkan posisi sebagai Marketing Manager.

Semuanya baik-baik saja sampai hari dimana ketika tiba-tiba Faradina menghilang tanpa jejak. Bahkan Sadewa sendiri tidak mengetahui keberadaannya.

Pada malam ulang tahun perusahaannya, Sadewa minum terlalu banyak hingga tanpa ia sadari, 'kecelakaan' itu terjadi. Sejak hari itu, Faradina memutuskan untuk menghilang dari kehidupan Sadewa dan Yashinta. Tetapi secara diam-diam, Sadewa terus mencari keberadaan Faradina. Tepat setahun yang lalu, ia menemukan Faradina, lalu menikahinya secara diam-diam juga setelah mengetahui bahwa Faradina telah melahirkan Puteranya.

Dan sekarang, semua rahasia itu terungkap dan memporak-porandakan seluruh dunia milik Yashinta.

"Dean, sekarang juga kita pergi dari rumah ini!"

Yashinta menarik tangan Dean hendak membawanya pergi. Namun, baru saja mereka akan melangkah, tangan mungil milik Danny mencegat pergelangan tangan Dean.

"Kakak mau ke mana? Jangan pergi. Temenin Danny main di sini."

Yashinta merasakan dadanya semakin sesak saat melihat wajah tidak berdosa anak itu justru menarik tangan Dean dan menahannya untuk tidak pergi.

Dengan berusaha menegakan diri, Yashinta menarik paksa Dean hingga tangannya terlepas dari genggaman Danny begitu saja. Ia pun akhirnya benar-benar membawa Dean keluar dari rumah itu bersama kepingan hatinya yang hancur lebur. Dan selama Dean berjalan mengikuti Mamanya di belakang, pandangannya terus tertuju pada Danny yang terlihat tidak rela melepas kepergiannya.

Sejak hari itu juga, Dean sudah menanamkan pada dirinya sendiri, bahwa sepasang Ibu dan Anak yang dibawa oleh Papanya ke dalam rumah mereka, adalah perusak kebahagiaannya.

...****...

"Kak Dean!"

Sebuah suara tiba-tiba saja membuyarkan lamunan panjang Dean, dan menariknya kembali ke alam sadar. Dean menoleh ke samping, lalu mendapati Danny yang sudah berdiri di sebelahnya.

"Gue tahu, Papa dan Mama sudah melakukan kesalahan besar di masa lalu. Kesalahan besar yang mungkin nggak akan bisa lo maafin sampai kapanpun. Tapi mereka sudah membayarnya. Dan lo nggak perlu melakukan ini untuk membuat mereka mengingat kesalahan itu. Tanpa lo lakukan pun, dosa itu selalu membayangi mereka. Sekeras apapun pendirian lo yang nggak bisa memaafkan masa lalu tidak akan mengubah apapun, Kak."

"Langsung saja. Mau lo apa dari gue?" Tanya Dean tak acuh.

Danny menegakkan tubuhnya dan menatap Dean dengan berani, "gue minta lo ubah sikap lo sama Papa dan Mama. Biar bagaimana pun, mereka adalah orang tua kita. Dan sudah menjadi kewajiban kita untuk menghormati mereka."

"Mereka bukan orang tua gue." Ucap Dean dengan tegas dan dingin.

"Fine! Mama mungkin bukan Ibu kandung lo, tapi Papa? Papa adalah Ayah kandung lo, Kak. Papa yang selama ini mengorbankan banyak hal buat lo. Papa yang selama ini menahan segalanya untuk ngelindungin lo. Papa yang berusaha mengubur dalam-dalam kepahitannya untuk kebahagiaan lo. Apa lo nggak bisa ngelihat dari sisi itu?"

Ucapan Danny barusan, mendadak membuat emosi Dean tersulut. Luka lama yang belum mengering itu, kembali menganga. Kali ini, ia yang sejak tadi enggan menjawab Danny, akhirnya bersiap untuk memuntahkan segala yang ia pendam selama ini.

"Ayah kandung lo bilang? Dulu dia kemana aja? Dia kemana aja waktu gue dan Mama gue hidup menderita? Dia kemana aja, saat semua teman-teman gue mencemooh karena gue nggak punya Ayah? Dia kemana aja waktu Mama gue sakit hingga akhirnya meninggal dengan perasaan terluka dan kesepian? Dia nggak pernah ada buat gue, sekalipun! Lo dan Mama lo nggak akan pernah paham rasanya jadi gue. Dikhianati lalu dibuang seperti sampah, dibiarkan hidup terlantar tanpa pernah berusaha untuk mencari. Itu yang lo sebut Ayah kandung? Lo juga nggak tahu gimana rasanya kehilangan seorang Ibu yang sangat lo cintai karena kesalahan yang disebabkan oleh seorang yang lo sebut AYAH KANDUNG!"

Jantung Danny seakan teriris ketika mendengar ucapan Dean. Danny memang tidak pernah tahu bagaimana rasanya jadi Dean, tapi sungguh, Danny juga merasa sakit melihat keadaan Dean yang sulit memaafkan dan berdamai dengan masa lalunya. Setiap detik, Danny selalu merasakan sesak di dadanya ketika melihat wajah Dean. Sesekali, Danny bahkan pernah menyesali kelahirannya. Andai saja Danny tidak pernah ada, mungkin Dean tidak akan semenderita ini. Andai saja Danny tidak pernah lahir, mungkin ia tidak perlu merebut apapun dari Dean.

Dan seandainya bisa memilih, Danny mungkin lebih memilih untuk tidak pernah dilahirkan dan menghancurkan kehidupan Dean.

^^^To Be Continued...^^^

Episodes
1 PROLOG: Manusia Es itu Bernama Dean
2 1. Tidak Ada Persahabatan Antara Pria dan Wanita
3 2. Friend x Girlfriend
4 3. Kita Yang Sedang Terluka (1)
5 4. Kita Yang Sedang Terluka (2)
6 5. Kalung
7 6. The Dumbest Girl on Earth
8 7. Bom Waktu
9 8. Ledakan
10 9. Lost Focus
11 10. A Secret Kiss
12 11. Ray & Celine
13 12. Sisi Gelap Pricilla
14 13. Jealous?
15 14. Dua Orang Bodoh
16 15. Rest
17 16. Dumb and Dumber
18 17. Confession
19 18. Conclusion
20 19. Memeluk Patah Hatimu
21 20. Kartu Pengampunan
22 21. Janji Sepotong Permen Karet
23 22. Hide and Seek
24 23. Dilema Arga
25 24. Satu Harapan
26 25. Mengintip Kotak Rahasia Danny
27 26. Gusar
28 27. Serangan Dean
29 28. Itu Sebuah Lamaran, Bodoh!
30 29. Pertemuan Penting
31 30. Obrolan Dean dan Ray
32 31. Ramalan
33 32. Panggil Aku 'SAYANG'
34 33. Lost Contact
35 34. "Teman"
36 35. Blue Birthday
37 36. Fatal
38 37. Salah Berharap
39 38. Permintaan Clarissa Hwang
40 PREKUEL
41 39. Kehilangan Yang Menghancurkan
42 40. Grief
43 41. Qiara VS Pricilla
44 42. Detak Jantung
45 43. Regret
46 44. Titik Hancur
47 45. Fade Away
48 46. Runtuh
49 47. Mati Rasa
50 48. Life Must Go On
51 49. Dinner
52 50. Dating Scandal
53 VISUAL KARAKTER
54 51. Petunjuk Dari Windy
55 52. Semangkok Sup Hangat
56 53. "You Said, TEMAN?"
57 54. Pertengkaran Setelah Pertemuan
58 55. Tekad
59 56. Dare
60 57. "Kita, Kan... Teman"
61 58. Tawa Danny dan Qiara
62 59. Kemarahan Danny
63 60. Kutukan Cinta Pertama
64 61. Dean's Proposal
65 62. Begin Again
66 63. Merasa Seperti Lelucon
67 64. Drunken Truth
68 65. Dessert
69 66. Thank You, I Love You
70 67. Alasan Mencintai
71 68. Kasih Sayang
72 69. Come Back to You Again
73 70. Cerita Untuk Danny
74 71. Berdamai Dengan Masa Lalu
75 72. Suatu Hari, Saat Kita Sudah Sama-Sama Dewasa
76 LAST EPISODE: You're My End and My Beginning
77 EPILOG: A Perfect Ending
Episodes

Updated 77 Episodes

1
PROLOG: Manusia Es itu Bernama Dean
2
1. Tidak Ada Persahabatan Antara Pria dan Wanita
3
2. Friend x Girlfriend
4
3. Kita Yang Sedang Terluka (1)
5
4. Kita Yang Sedang Terluka (2)
6
5. Kalung
7
6. The Dumbest Girl on Earth
8
7. Bom Waktu
9
8. Ledakan
10
9. Lost Focus
11
10. A Secret Kiss
12
11. Ray & Celine
13
12. Sisi Gelap Pricilla
14
13. Jealous?
15
14. Dua Orang Bodoh
16
15. Rest
17
16. Dumb and Dumber
18
17. Confession
19
18. Conclusion
20
19. Memeluk Patah Hatimu
21
20. Kartu Pengampunan
22
21. Janji Sepotong Permen Karet
23
22. Hide and Seek
24
23. Dilema Arga
25
24. Satu Harapan
26
25. Mengintip Kotak Rahasia Danny
27
26. Gusar
28
27. Serangan Dean
29
28. Itu Sebuah Lamaran, Bodoh!
30
29. Pertemuan Penting
31
30. Obrolan Dean dan Ray
32
31. Ramalan
33
32. Panggil Aku 'SAYANG'
34
33. Lost Contact
35
34. "Teman"
36
35. Blue Birthday
37
36. Fatal
38
37. Salah Berharap
39
38. Permintaan Clarissa Hwang
40
PREKUEL
41
39. Kehilangan Yang Menghancurkan
42
40. Grief
43
41. Qiara VS Pricilla
44
42. Detak Jantung
45
43. Regret
46
44. Titik Hancur
47
45. Fade Away
48
46. Runtuh
49
47. Mati Rasa
50
48. Life Must Go On
51
49. Dinner
52
50. Dating Scandal
53
VISUAL KARAKTER
54
51. Petunjuk Dari Windy
55
52. Semangkok Sup Hangat
56
53. "You Said, TEMAN?"
57
54. Pertengkaran Setelah Pertemuan
58
55. Tekad
59
56. Dare
60
57. "Kita, Kan... Teman"
61
58. Tawa Danny dan Qiara
62
59. Kemarahan Danny
63
60. Kutukan Cinta Pertama
64
61. Dean's Proposal
65
62. Begin Again
66
63. Merasa Seperti Lelucon
67
64. Drunken Truth
68
65. Dessert
69
66. Thank You, I Love You
70
67. Alasan Mencintai
71
68. Kasih Sayang
72
69. Come Back to You Again
73
70. Cerita Untuk Danny
74
71. Berdamai Dengan Masa Lalu
75
72. Suatu Hari, Saat Kita Sudah Sama-Sama Dewasa
76
LAST EPISODE: You're My End and My Beginning
77
EPILOG: A Perfect Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!