#5

Suara langkah kaki Nadira terdengar begitu cepat. Dia berlari ke sembarang arah. Melarikan diri dari Si Leonardo yang sedang mengejarnya sambil menggodanya dengan godaan maut sang raja gombal.

Gadis polos itu berlari sambil melihat ke belakang dimana Leo sedang mengejarnya sambil melambaikan kedua tangannya.

“ ya Ampun kenapa ular sawah ini masih mengejarku!?” geram Nadira.

Sontak gadis itu berlari menuju ruangan paling ujung di koridor lantai tersebut tanpa tahu ruangan siapa yang terletak disana.

“ hei nona gulali kemarilah sayang...ini aku jodohmu!!” teriak Leo yang masih belum menyerah mendapatkan Nadira.

“ Nona Gulali kemarilah... aku butuh bantuanmu disini...ohhh ayolah jangan bersembunyi!!” teriak Leo sambil mengejar nadira.

Nadira mendelik kesal dan ketakutan pastinya. Dia seperti dikejar oleh orang gila di pasar malam padahal ini perusahaan yang dijaga ketat oleh pengawal,” Ya ampun bagaimana bisa ada orang stress disini? Apa karena over working?” pikir Nadira sembarang membuka pintu dan masuk ke sana.

Nadira berlari ketakutan tanpa melihat ruangan itu dan langsung bersembunyi di bawah meja dekat kaki seseorang yang malah terdiam dengan perbuatannya.

“ Pak... saya mohon saya mau sembunyi disini, ada orang gila di perusahaan ini, jangan bilang kalau saya disini ya pak, saya di kejar kejar...” ujar Nadira sambil menunduk dan menyelinap di bawah meja diantara kedua kaki sang pemilik ruangan yang terdiam membatu.

“ Siapa kau? Keluar dari sana!" hardik pria yang tak lain adalah Evan, pangeran kegelapan dari neraka.

“ Stthhhh... jangan ribut..” balas Nadira menghardik dengan wajahnya yang berkerut karena kesal.

Baru kali ini Evan bertemu perempuan se aneh itu, bagaimana bisa dia bersembunyi disana dan tunggu dulu? Apa dia tidak mengenali presdirnya sendiri ?

“ Dimana Dia, Mahesa... Evan dimana nona gulali jodoh masa depanku... katakan padaku, dia tadi masuk ke sini kan?” celetuk Leo sambil menatap ke sana kemari mencari keberadaan Nadira.

Evan melirik gadis yang tiba-tiba memeluk kakinya di bawah sana sambil mengintip dari antara ruang di bawah kaki pria itu.

“ Leo kau sedang apa? Penampilanmu itu? Apa kau tunawisma hah? Kau anak tunggal kaya raya pengangguran tapi penampilanmu seperti gembel di jalanan. Kau mengejar siapa?” Celetuk Mahesa yang hari ini tampak normal normal saja tanpa ada embel-embel tidak waras seperti anak tunggal kaya raya pengangguran di depannya.

Leo tersenyum sempurna, wajahnya berbinar-binar sambil menatap Mahesa dan Evan yang sedang dalam mode pesawat saat ini.

“ Aku menemukan jodohku hahahha... woohhooooo... seminggu di sini tahu taunya langsung dapat jodoh.. yaashhhh nasib baik bersama mu Evan.... hahahhaa” Leo berlari mengelilingi ruangan pria itu sambil tertawa bahagia , mengangkat kedua tangannya ke atas sambil berteriak kegirangan, melompat kesana kemari dan membuat kegaduhan di dalam ruangan sahabatnya.

Tidak peduli hidungnya masih berdarah , bokongnya cenat cenut, dia berlari bahagia sampai membuat Evan dan Mahesa geleng-geleng kepala melihat kelakuan bocah itu.

Mahesa melirik Evan, di mana gadis itu bersembunyi. Evan tampaknya hanya diam,” Tumben Evan diam?” pikir Mahesa. Dia cukup terkejut melihat reaksi Evan yang tidak tertebak, jika dia diam seperti ini berarti dia tidak masalah dekat dengan lawan jenisnya.

“ wahhh dia itu sedang marah atau apa ?”pikir Mahesa.

“ Tolong aku..... dia orang aneh... “ Nadira memeluk kedua kaki Evan sambil menatap pria itu seraya memohon bantuan pria itu.

“ Siapa kau.. sedang apa kau ke ruanganku, apa kau tidak tahu siapa aku?” kesal Evan.

Dia berdiri dan menarik kakinya dari tangan Nadira,” Leo dia di sini, kau singkirkan gadis itu, kalian menganggu waktu ku saja!” ketus Evan sambil melangkah pergi dari sana.

“ Sayangku kau disini!!” teriak Leo berlari ke arah meja Evan.

Nadira benar benar panik, sontak gadis itu keluar dari bawah meja dan berlari menghampiri Evan pria tinggi berpunggung bidang itu.

“ Dasar jahat, sudah ku bilang tolong aku, ada orang gila!!” pekik Nadira menarik lengan Evan hendak bersembunyi dari Leo.

Tetapi karena Evan terkejut mereka berdua malah terjatuh ke atas lantai dan...

Brukkk....

Punggung Evan menghantam lantai yang keras bahkan suaranya terdengar begitu menyakitkan.

“ Evaaannn!!”pekik Mahesa dan Leo yang terkejut saat melihat pria itu terjatuh dengan Nadira yang berada tepat di atasa tubuhnya.

Yang paling membuat syok adalah posisi mereka yang benar benar ambigu, Nadira berada tepat di atas tubuh Evan sambil memelototi wajah pria itu karena syok akan apa yang baru saja terjadi, dia menahan tangannya ke lantai agar tidak menghimpit Evan, kedua manik mata mereka bertemu, rambut panjang gadis itu terjatuh ke lantai.

Sejenak waktu berhenti, mereka berdua terdiam sesaat saling menatap satu sama lain.

Leo syok, dia menatap mereka berdua sedangkan Mahesa, otaknya hampir saja berhenti bekerja saat melihat posisi Evan dan Nadira di atas lantai.

“ Eh ini kesempatan emashhh....” gumam Leo sambil memicingkan kedua matanya lalu tersenyum licik dengan otak jeniusnya yang terlalu jahil.

Leo berjalan mendekat, perlahan-lahan hingga dia berada di dekat kepal kedua orang itu.

“ Hihihi..... kesempatan sekali seumur hidup, maafkan aku Evan,” gumamnya sambil mengusap-usap kedua tangannya.

Tangannya yang panjang dan kekar terulur dan mendorong kepala Nadira hingga bibir gadis itu dengan bibir Evan bersentuhan satu sama lain.

Cup..

“ Muahhh yashhh hahahhahahahha nice shottt!!” teriak Leo sambil berjingkrak kegirangan lalu berlari terbirit-birit dari sana sambil tertawa terbahak bahak,” Maafkan aku Evan hahahhahahahaha....... “ teriak pria itu melarikan diri dari dalam ruangan Evan.

Mahesa dan Jonash yang baru tiba terdiam membatu melihat gadis gulali dan sahabat mereka Evan bersentuhan bibir satu sama lain,hal yang paling anti bagi Evan, tidak pernah mereka lihat pria itu melakukannya.

“ Ya Tuhan...” ucap mereka berdua sambil menatap satu sama lain seraya menyentuh bibir mereka masing-masing.

Bukan hanya mereka yang syok, bahkan Nadira dan Evan sama sama syok saat bibir mereka saling bersentuhan bahkan sedikit saling berdesakan akibat ulah Leo si jahil pirang yang sudah kabur entah kemana.

Mata gadis itu membulat sempurna,” sialan... ciuman pertamaku!!" teriaknya sambil melepaskan diri dan berdiri dari tubuh Evan, mengusap usap bibirnya dengan wajah kesal.

“ itu kan, Anda pelit sih, ciuman pertamaku arrkhhhh sialan hoisshhh... heh pria kaca mata dimana si gila itu hah?” Nadira mengomel kesal sambil mengusap bibirnya dengan kaos yang dia pakai.

Jonash yang di tunjuk malah melongo sambil menunjuk ke arah pintu keluar.

“ Sialan.... awas kau kalau sampai dapat di tanganku!!” geram Nadira sambil berlari secepat kilat dari dalam ruangan itu.

“ Apa yang sebenarnya baru saja terjadi?” Mahesa dan Jonash seperti orang bodoh yang menonton potongan klip dari sebuah film yang hanya sepenggal dan tak tahu kelanjutannya.

Evan mendengus, dia duduk di lantai sambil menatap ke arah pintu keluar seraya mengusap bibirnya dan memberikan ekspresi yang tidak bisa di tebak sama sekali.

“ Sial!!"

.

.

.

Like, vote dan komen

Terpopuler

Comments

Winsulistyowati

Winsulistyowati

Nad.. Taklukkan Evan..Bikin Bosmu jatuh ♥️..Ok Smangat..💪💪

2023-02-13

0

Dian

Dian

evan.y baru sekali udah ketagihan,, mw lagi tuuhhh 🤣🤣🙈

2022-12-02

0

As Lamiah

As Lamiah

walah jangan bilang Evan syok dan ingin mengulang lagi 🤭🤣🤣🤣
semangat tour semoga sehat selalu 💪💪💪

2022-10-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!