“ Kau sudah tiba dengan selamat? Huhh.. padahal aku ingin melihatmu disini, dasar jahat,”
Layar pipi smartphone lipat berharga puluhan juta yang bertengger di tangan kekar dengan bekas jahitan memanjang di tangan kirinya menampakkan wajah Eugene yang sedang menangis dan wajah kesal Elliot di sisi lain.
Evan menatap benda itu, dia baru saja mendarat di bandara Internasional Soekarno-Hatta di negara tujuannya.
“ Ohh ayolah kak, yang salah disini adalah suamimu, kenapa dia menghamilimu di saat yang salah,” ketus pria itu.
“ Pffrrthhhh bwahahahhahahaha... jawabanmu sangat sarkas, astaga... Evan wajahmu dingin tapi kau kocak juga, ya sudah kau baik baiklah disana, kami mungkin belum bisa datang, semoga kau dan yang lain aman ya,” ucapnya sambil tersenyum.
“ sayang kenapa bilang itu......
“ Yang lain maksud kakak?”
“ Ehh bukan apa-apa.. hhahah sudah ya adik ipar, kami mau tidur dulu, kau beristirahatlah dengan baik, bye.” Elliot menutup panggilan secara sepihak sambil tersenyum kikuk sebelum dia di interogasi oleh pria itu.
Evan sadar, sesuatu yang di luar rencananya telah terjadi,” Dimana pun kalian bersembunyi, keluar sekarang atau kepalamu jadi taruhannya,” pria itu berteriak. Tentu saja semua orang yang mendengarnya di bandara itu menatap heran ke arah Evan, mereka berpikir dia gila.
Jonash yang berdiri di belakangnya sampai celingak celinguk ke sana kemari mencari tahu siapa yang dimaksud pria itu.
“ Tuan ada apa?” tanya Jonash tetapi tidak dijawab sama sekali oleh Evan.
“ Sayang, bahkan bandara sudah diisi dengan orang gila, apa dunia akan kiamat?”
“ Sshhhhtt jangan bilang begitu, dia melihat kita, ayo cepat pergi, apa ku bilang disini banyak orang gila, lihat itu...” Sepasang suami istri yang hendak berbulan madu di negeri itu bergidik ngeri kala melihat beberapa pria dengan penampilan mereka yang konyol.
“ Jonash, siapa yang mengizinkan mereka ikut?” tanya pria itu pada asistennya,” eh.. ti.. tidak ada tuan, me.. mereka.. saya juga tidak tahu .” jawab jonash gugup.
Dari sisi utara, tampak Mahesa sedang memakai wig putih dengan pakaian China dan janggut menjuntai yang bertengger di bawah dagunya, jangan lupakan detail tahi lalat di bawah matanya yang membuat penampilannya begitu sempurna.
“ Leo turun kau bangsat, kau pikir aku ibumu!” kesal pria itu sambil menjatuhkan Leo yang hanya memaki selempang putih bak kain lampin dan penutup bagian bawah berupa kain yang dipasang menyerupai popok dengan kancing besar di depannya , jangan lupakan dodot raksasa yang bertengger di mulut pria pirang konyol nan jenaka yang sedang merengek seperti anak bayi saat ini.
“ Oeeekkkkk... oeeekkkk... papa... Papa.. huwaaa.... eararrkkkkkk.... mau eek....” teriak peria itu sambil merengek di atas lantai.
Mahesa terbelalak bahkan Evan dan Jonash dibuat malu dengan kelakuan kocak pria berwajah tampan itu.
“ Sialan, pria ini benar benar tidak bisa diandalkan,” batin Mahesa merutuki dirinya sendiri sambil memijit pelipisnya.
“ berdiri kau bangsat!!” geram Mahesa sambil menarik penutup kepala anak bayii kekecilan yang di pakai Leo di kepalanya.
“ heh itu kan punya anak bayiku, kenapa diambil dasar pria sinting!!” teriakan seorang ibu yang mendorong kereta bayinya terdengar di dalam ruangan besar itu, semua orang sejak tadi menyaksikan tingkah konyol mereka berdua yang sampai menyamar sejauh itu hanya untuk mengelabui Evan dan Jonash.
“ Sayang jangan di dekati, Bahaya, mungkin dia menggigit, biarkan saja, nanti kalau digigit kena rabies, bisa bahaya, kita pulang!" ajak suaminya menenangkan sang istri yang mengamuk karena Leo mencuri penutup kepala bayinya.
Semua orang tertawa terbahak-bahak melihat kejadian ini bahkan sampai ada yang merekam kelakuan absurd pria konyol tapi tampan.
“ ishhhhh wajah kayak oppa oppa korea tapi gobloknya gak ketulungan!”
“ gak tahu mau terpesona dengan absnya yang luar biasa dan warna kulitnya yang maskulin atau ngakak brutal karena tingkahnya yang gila, apa sekarang sedang ada festival?” para penumpang di bandara itu mulai berbisik bisik menertawakan Mahesa dan Leo dengan kostum yang mereka dapatkan dari tim sirkus yang kebetulan satu pesawat dengan mereka.
“ Ck.. sialan, membuatku malu saja, Jonash urus itu, aku menunggu di depan! “ kesal Evan yang langsung berjalan dari sana sambil menutup wajahnya dengan masker saking malunya dengan kelakuan gila kedua sahabatnya.
“ Leo.. ayo pulang mau sampai kapan kau di sini kampret...” Mahesa berdecak kesal, dia menarik popok pria itu dan menyeretnya dari sana,” Papa mau eek...” teriaknya lagi.
“ bwahahhahaa....." semua orang tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan absurd dari pria matang dan dewasa itu.
“ Kasihan ya anak sebesar itu seharusnya di rawat di rumah sakit jiwa bukan dilepas begini, ck.. ck.. ck... mereka harus ke psikolog,”
Pletkkkk...
Tamparan keras mendarat sempurna di punggung pria itu, suaranya sangat renyah bak suara kerupuk yang baru di goreng.
“ Eek... eek... ndasmu , dasar Pea kau.. Kita sudah sampai Pea... otak dipakai, bikin capek doang kau!" kesal Mahesa sambil menarik popok celana yang hampir melorot itu dan membawa Leo keluar dari bandara.
Semua orang menertawakan mereka, terutama Leo yang menjadi pusat perhatian dengan kostum bayi besar yang dia pakai, membayangkannya saja sudah membuat tertawa, apalagi melihatnya secara langsung.
“ Kapan kalian mengikuti kami? Kenapa tidak bilang dulu?” Jonash menatap kesal ke arah mereka.
Mahesa membalas tatapannya sambil menjulurkan lidahnya meledek Jonash,” wleeekkk... suka suka kami, huh.. kau sama saja dengan Evan, sama sama mengesalkan!" ketus Mahesa yang masih menarik narik popok celana Leo.
Jonash memijit pelipisnya, dia benar-benar kesal dengan kelakuan dua manusia absurd yang selalu melawan perintah tuannya,” sialan, mereka ini benar-benar tidak bisa dikendalikan, membuat pekerjaanku bertambah saja, dasar, bikin kesal saja,” gumam Jonash sambil mengutak-atik tablet di tangannya, tampak beberapa link dan tulisan acak yang bergerak begitu saja di ponselnya.
Pria itu menghack semua ponsel orang yang merekam kejadian itu dan menghapus semua postingan dalam sekejap,” lagi lagi aku harus melakukan ini, kalian membuat pekerjaanku semakin banyak,” Dia terus mendumel sampai tidak sadar..
Brukkkk...
Dia dan seseorang yang berjalan dari arah berlawanan saling bertabrakan karena sama sama tidak lihat jalan. Dengan cepat tangan pria itu menangkap tubuh seorang gadis berwajah natural dengan rambut hitam legam yang panjangnya sepinggang, bibir merah muda alami, mata besar dan bulat indah dan tenang bak aliran air di sungai pada musim gugur, penampilannya sangat sederhana tetapi wajah dan auranya menunjukkan kemewahan.
Kedua manik mata Jonash bertemu dengan mata gadis cantik bak bidadari dengan crop top putih dan celana kulot hitam yang sangat cocok untuk tubuhnya yang tinggi.
Deg.. degh... deg
Bak waktu berhenti bergerak, keduanya saling menatap untuk waktu yang lama hingga tiba tiba...
“ Ekaaaaa.... cepat kemari, kenapa malah peluk pelukan sama laki laki nggak jelas sih... bantu aku!!” teriakan melengking dari mak rempong dari seberang sana yang sedang membantu mengangkat koper Ibu gadis yang kerap di panggil Eka itu menyeruak di telinganya.
“ eghhh.. ya ampun.. Nadira, i’m sorry my honey...” balas Eka yang sontak melepaskan dirinya dari pelukan Jonash.
“ Sorry Sir! “ ucapnya singkat lalu mengibaskan rambutnya dan beranjak dari sana tanpa menunggu jawaban Jonash.
“ Arrhh sorry baby, a little insident,” ujarnya sambil memeluk gadis cantik lain bernama Nadira.
“ Siapa yang kau peluk Eka, itu orang asing, jangan sembarang peluk cowok, nanti kamu..
“ shhtht iya iya dasar bbaweellll...... “ balas Eka seraya menaruh jarinya di depan bibir temannya yang sedang mengomel.
Jonash terdiam membeku menatap Eka, debaran di jantungnya tidak bisa dijelaskan, senyuman dan bahasa tubuh gadis itu membuatnya demam.
“ JONASH SEDANG APA KAU, MAU MENUNGGU BERUANG BERTELUR KAU BARU KELUAR DARI SANA HAH?” teriakan kesal dari Evan terdengar dan membuat Jonash tersadar.
“ ahh maaf tuan...” ucapnya yang tersadar dan langsung berlari menghampiri Evan yang sudah mendengus kesal di ujung sana.
.
.
.
Like, vote dan komen
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
As Lamiah
masih setia menanti keajaiban kisah 🤔🤔🤔 selautnya seru apa Melo nih tour 💪💪 semangat tour
2022-10-27
0
230288
aku padamu thorrrrrrrr
semangat ya kakak author💪💪💪❤️❤️❤️❤️
2022-10-25
1
cahaya_zidna
masih nyimak
pagi othor
pagi semuanya
2022-10-25
1